(Minghui.org) Baru-baru ini banyak praktisi di daerah saya telah dilecehkan oleh penegak hukum sebagai bagian dari kampanye “sapu bersih”. Mereka diminta menandatangani tiga pernyataan setuju melepaskan Falun Dafa, tetapi banyak dari mereka dengan tegas menolak upaya ini.
Suatu hari, seorang wanita menelepon Xu, memperkenalkan dirinya sebagai pejabat dari komite manajemen komunitas. Dia memberi tahu Xu bahwa dia dan pejabat lain akan mengunjunginya keesokan paginya. Xu menyimpan nomornya. Keesokan paginya, mereka datang. Xu membuat persiapan, menawarkan buah-buahan dan teh untuk mereka. Xu percaya sebagai seorang praktisi harus memperhatikan hal kecil. Siapa pun yang mengunjunginya pasti memiliki takdir pertemuan dengannya, jadi dia harus memberi tahu dia fakta kebenaran, dan menunjukkan belas kasih dan keramahan seorang kultivator kepada pengunjung.
Tiga petugas memasuki ruangan. Xu dengan sopan minta penjelasan. Dia tahu alasan mereka datang, tetapi dia membutuhkan titik awal untuk mengklarifikasi fakta. Seorang pejabat pria mengatakan dia bekerja di subdivisi tim keamanan, dan alasan kedatangan mereka adalah untuk memintanya menandatangani tiga pernyataan, berjanji untuk tidak berkultivasi Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) lagi. Sementara itu, seorang pejabat wanita mengeluarkan tiga pernyataan.
Xu pertama-tama memberi tahu mereka bahwa kebebasan berkeyakinan adalah hak konstitusional warga negara, dan berkultivasi Falun Gong tidak melanggar hukum apa pun. Praktisi Falun Gong mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, memperlakukan semua orang dengan baik dan tidak melakukan perbuatan buruk.
Dia kemudian memberi tahu mereka bagaimana dia berperilaku di tempat kerjanya. Semua rekan kerjanya tahu bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Gong, dan mereka semua menghormatinya. Bertahun-tahun berturut-turut, dia adalah satu-satunya di timnya yang memenangkan gelar "pekerja teladan." Satu tahun, setelah memenangkan gelar lagi, dia sendiri meminta untuk memberikan gelar itu kepada staf lain.
Wakil manajer umum perusahaannya pernah berkata di depan umum: "Jika Xu adalah orang jahat, maka anda tidak dapat menemukan orang baik di dunia ini." Pada 20 Juli 1999, ketika penganiayaan pertama kali dimulai, dia dibawa ke kantor polisi setempat. Seorang polisi, yang belum pernah dia temui, menyebut namanya dan berkata, “Kami tahu bahwa anda adalah warga negara yang baik.” Kemudian Xu mengetahui bahwa polisi itu adalah kepala departemen kepolisian setempat.
Xu juga menunjukkan foto yang diambil setelah dia ditabrak mobil. Pengemudi yang menyebabkan kecelakaan itu tahu bahwa dia harus bertanggung jawab penuh. Xu terluka dan sepedanya rusak, tetapi dia membiarkan pengemudinya pergi tanpa meminta kompensasi apa pun. Pengemudi itu meneleponnya keesokan harinya, berterima kasih padanya, dan berkata bahwa dia tidak pernah mengira orang sebaik itu ada di masyarakat saat ini.
Xu mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak akan berbuat seperti itu jika dia bukan seorang praktisi Falun Gong. Falun Gong mengajarkan Sejati-Baik-Sabar, dan selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu.
Pejabat laki-laki itu memotongnya dan berkata, “Saya tahu bahwa kelompok Falun Gong terdiri dari orang-orang baik dengan moral yang tinggi, tetapi anda terlibat dalam politik.”
Xu menjawab, “Saya telah mengalami banyak gerakan politik. Saya memiliki standar penilaian saya sendiri. Saya bisa membedakan yang baik dari yang buruk, dan tidak akan dikendalikan oleh orang lain. Seorang kultivator tidak tertarik pada politik. Yang kami inginkan hanyalah lingkungan yang bebas untuk berkultivasi.”
Dia kemudian memberi tahu mereka bahwa Falun Gong telah menyebar ke lebih dari 100 negara, dan memenangkan lebih dari 3.000 penghargaan dan proklamasi dari pemerintah asing.
Akhirnya, Xu mengatakan kepada para pejabat secara eksplisit bahwa dia pasti tidak akan menandatangani pernyataan tersebut. Dia berkata, “Saya mengatakan ini untuk kebaikan anda sendiri. Saya harap anda mengerti. Jika anda melanjutkan, anda akan bertanggung jawab ketika Falun Gong direhabilitasi.”
Dia meminta mereka untuk mempertimbangkan mengapa begitu banyak praktisi masih menolak melepaskan keyakinan mereka setelah 20 tahun penganiayaan, dan mengapa begitu banyak orang dari berbagai negara dan budaya berkultivasi Falun Gong.
Selama seluruh proses, kedua wanita itu diam-diam mendengarkan dan tidak pernah mengatakan apa-apa. Xu berharap mereka akan mengetahui sesuatu dan mengenali kejahatan, dan berharap laki-laki itu memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang fakta kebenaran dan sadar.
Seminggu kemudian, seorang petugas polisi menelepon Xu dan memintanya untuk menjalani tes DNA di kantor polisi. Xu bertanya apakah pemeriksaan itu untuk semua orang di subdivisi atau hanya untuk dia, dan mengapa kantor polisi, bukan rumah sakit. Polisi mengatakan bahwa dia memiliki daftar, yang mencantumkan nama Xu, dan dia tidak tahu apa-apa lagi.
Xu tahu bahwa itu adalah bentuk lain dari penganiayaan. Situs web Minghui telah menyebutkan bahwa di beberapa daerah, polisi memaksa praktisi untuk mengambil darah dan menguji DNA mereka.
Dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia adalah seorang pengikut Dafa, dilindungi oleh Guru. Dia tahu bahwa Guru yang baik hati memberinya kehidupan kedua. Dia berkata pada dirinya sendiri: "Tidak peduli seberapa berbahaya situasinya, tidak peduli seberapa besar kesengsaraan, saya harus berjalan di jalan yang lurus."
Dia mengingat masa lalu. Pada awal penganiayaan, polisi setempat menekannya untuk melepaskan Falun Gong di televisi. Dia telah dilecehkan oleh polisi berkali-kali. Setiap kali, dia mengatasi kesengsaraan dengan perlindungan Guru. Dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa tidak seorang pun dapat menyentuh seorang praktisi yang memiliki pikiran lurus dan tindakan lurus.
Dia belajar Fa, yang meningkatkan pikiran lurusnya. Dia menyadari bahwa ketika menghadapi penganiayaan, seorang pengikut Dafa tidak boleh hanya pasif menanggungnya; dia harus menghadapinya dengan pikiran lurus.
Dia melafalkan ajaran Guru:
“..Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)
"Tetapi kalian selalu ingatlah pada satu hal: tak peduli siapa pun sedang mengganggu, itu semua adalah sementara, semua adalah pandangan palsu, bukan tubuh utama, semua adalah sesuatu yang sama seperti peredaran udara." (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003)
“Dalam keadaan apapun jangan bekerja sama dengan permintaan, perintah, atau suruhan kejahatan. Jika anda semuanya berbuat demikian, maka lingkungan sudah tidak begini lagi.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Keesokan harinya, dia membuat dua panggilan telepon dan menemukan polisi yang memanggilnya. Xu berkata, “Menurut hukum, saya berhak menanyakan nama dan nomor identifikasi polisi (ID) anda. Tolong berikan informasinya kepada saya.” Polisi mengatakan bahwa dia membutuhkan izin dari bosnya. Kemudian, petugas polisi memberi tahu Xu: “Datanglah jika anda mau, tetapi anda tidak harus datang.”
Melalui pengalaman ini, Xu menyadari bahwa setelah 20 tahun penganiayaan, banyak polisi dan pejabat pemerintah di tingkat lokal masih secara membabi buta mengikuti otoritas mereka dan terlibat dalam penganiayaan. Mereka bahkan tidak tahu bahwa perilaku mereka melanggar hukum.
Ini berarti praktisi Dafa perlu menyingkirkan rasa takut, kembangkan belas kasih, dan beri tahu pejabat tersebut fakta kebenaran, beri tahu mereka hukum dan mengapa perilaku mereka melanggar hukum, dan beri tahu mereka konsekuensi apa yang mereka hadapi. Kita harus membantu mereka menghindari bencana di masa depan, karena ini adalah tanggung jawab kita--kita harus membantu Guru menyelamatkan orang, jika tidak, kita akan sangat menyesal.
Ini adalah pemahaman pribadi saya. Mohon koreksi dengan belas kasih jika ada yang salah. Heshi.