(Minghui.org) Ketika Sun Yanzhi berusia 77 tahun di Kota Fushun, Provinsi Liaoning sedang menunggu bus pada tanggal 12 Mei 2021, sebuah mobil tanpa plat nomor berhenti di depannya. Lima petugas polisi melompat keluar dan menangkapnya. Dia langsung dibawa ke Pusat Penahanan Nangou dan telah ditahan di sana sejak itu.

Penangkapan Sun terjadi tujuh bulan setelah dia melewatkan sidang pengadilan yang dijadwalkan pada tanggal 20 Oktober 2020 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Dia menolak untuk hadir di pengadilan karena tidak ada hukum yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok dan dia tidak seharusnya dituntut karena keyakinannya.

Sun sebelumnya ditangkap pada tanggal 9 Januari 2020, karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong. Meskipun dia dibebaskan malam itu, polisi kembali pada 4 Februari untuk menggeledah rumahnya. Mereka berusaha untuk menyita buku-buku Falun Gongnya tetapi mengalah ketika dia memprotes. Para petugas malah mengambil majalah Falun Gongnya.

Sun dipanggil ke kantor polisi setempat pada tanggal 10 Juni. Dia mendesak petugas untuk tidak mengikuti rezim komunis dalam menganiaya Falun Gong. Polisi menolak untuk mendengarkan dan masih menyerahkan kasusnya ke kejaksaan.

Setelah Sun melewatkan sidang pengadilan pada bulan Oktober 2020, dia tinggal jauh dari rumah untuk menghindari pelecehan polisi, hanya untuk ditangkap tak lama setelah dia kembali ke rumah.