(Minghui.org) “Tepatnya tiga prinsip, Sejati-Baik-Sabar, yang menarik kami ke sini. Saya melihat Sejati-Baik-Sabar pada setiap orang yang bermeditasi di tepi pantai. Bukankah ini yang dicari semua orang? Terutama karena, setelah melalui penganiayaan dan kesengsaraan, kami menyadari bahwa inilah yang benar-benar kami butuhkan,” kata seorang lulusan biologi perguruan tinggi bernama Meria. Dia dan temannya melihat praktisi Falun Dafa bermeditasi dengan damai sambil berjalan-jalan di Britannia Park di Ottawa pada tanggal 4 Juli 2021.
Dengan pandemi yang semakin berkurang, banyak taman dan pedestrian dibuka untuk umum sehingga orang-orang dapat melihat praktisi Falun Dafa lagi. Xin, koordinator Falun Dafa setempat, berkata, “Meskipun Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menganiaya praktisi Falun Dafa selama 22 tahun, tetapi hal itu tidak dapat menggoyahkan keyakinan seorang kultivator sejati. Sebaliknya, penganiayaan itu hanya membuat praktisi semakin bertekad. Lebih banyak orang, termasuk banyak orang Kanada, telah menyadari betapa berharganya Sejati-Baik-Sabar dan betapa jahatnya PKT. Banyak orang Kanada mulai berlatih dan juga mengajukan petisi kepada Perdana Menteri dan banyak pemimpin Kanada untuk mengakhiri penganiayaan.”
Praktisi Falun Dafa memperagakan lima latihan di Britannia Park, Ottawa.
Orang yang lewat menandatangani petisi yang menyerukan para pemimpin Kanada untuk mengakhiri penganiayaan.
Praktisi mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan.
Warga Suriah: “Saya Dengan Tulus Mengharapkan Kesehatan Praktisi Falun Dafa”
Meria dan temannya berasal dari Suriah. Meria berkata, “Kanada telah memberi kami hak atas kebebasan dan untuk mengekspresikan pikiran kami. Kami sangat berterima kasih untuk itu. Memiliki kebebasan itu sangat penting. Kami dengan tulus mendoakan yang terbaik bagi praktisi Falun Dafa...kami benar-benar berharap penganiayaan akan berakhir.”
Teman Meria, Luna, mengatakan bahwa Suriah selalu berperang, dia berseru, “Kami tidak ingin melihat siapa pun di dunia ini menderita atau berada dalam bahaya. Dunia kita telah menjadi sangat terfragmentasi. Saya pikir sudah saatnya kita mencoba membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”
Keduanya menyerukan diakhirinya penganiayaan dengan menandatangani petisi kepada Perdana Menteri.
Arsitek: “Ketika Anda Menyangkal Kebebasan Orang, itu adalah Genosida”
Setelah menandatangani petisi, Wilson Murillo, seorang arsitek, mengatakan bahwa orang harus memiliki hak atas kebebasan dan untuk berekspresi. Dia percaya bahwa pemerintah seharusnya tidak membungkam rakyatnya.
“Setiap orang harus memiliki hak atas kebebasan, berbicara, dan banyak hal lainnya. Mengapa pemerintah harus menegakkan aturan dan peraturan tertentu dan menentukan jalan mana yang harus diambil rakyatnya? Tidak adil jika dianiaya hanya karena tidak setuju dengan aturannya. Ini bertentangan dengan kemanusiaan,” kata Wilson.
Wilson Murillo, seorang arsitek di Ottawa, menandatangani petisi dan mengatakan bahwa merampas kebebasan seseorang adalah tindakan genosida.
Murillo, yang berasal dari Venezuela, mengatakan banyak orang dari tanah airnya juga telah dianiaya. Namun, setelah datang ke Kanada, ia menemukan bahwa komunisme dan faktor pro-PKT telah menyusup ke masyarakat Kanada. “Kita berada di masa-masa sulit,” komentarnya.
Dia percaya bahwa pemerintah Kanada mengandalkan ekonomi Tiongkok, sehingga sulit bagi pemerintah Kanada untuk mengambil tindakan tertentu terhadap PKT. Dia mengatakan dia tidak menentang Tiongkok, dia hanya ingin menghentikan kebrutalan PKT. Dia tahu bahwa praktisi Falun Dafa mematuhi prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mengatakan bahwa ini adalah, “...prinsip yang akan membantu orang memasuki keadaan damai dan melihat segala sesuatu dengan pikiran tenang.”
Pendiri Badan Amal: “Saya Seratus Persen Setuju dengan Sejati-Baik-Sabar”
Raju Agarwal adalah pendiri sebuah badan amal yang mendukung pendidikan gadis-gadis India. Dia berkata, “Sungguh menyedihkan melihat penganiayaan yang dilakukan oleh PKT terhadap praktisi Falun Dafa, Uyghur, pengikut Buddha, dan Tibet. Saya berharap PKT dapat menghormati berbagai etnis dan agama di Tiongkok dan memberi mereka kebebasan untuk percaya pada apa yang ingin mereka percayai.”
Dia mengatakan bahwa dia seratus persen setuju dengan Sejati-Baik-Sabar. “Sejati-Baik-Sabar sangat bagus dan saya sangat setuju dengannya, terutama dengan prinsip belas kasih.”
Pendiri badan amal Raju Agarwal setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Andrew Neiter, jurusan kesehatan di Universitas Ottawa, mengatakan bahwa para praktisi terlihat sangat damai saat melakukan latihan. Dia ingin pemerintah Kanada mengulurkan tangan dan membantu menghentikan penganiayaan. Dia berkata, “Setiap orang harus bebas dan kita tidak boleh menyimpan dendam atau kebencian.” Dia berencana untuk mempelajari lebih lanjut tentang latihan tersebut.