Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menampilkan Keagungan Di Tengah Keduniawian

21 Juli 2021 |   Oleh koresponden Minghui Yu Ziling

(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa yang tak terhitung jumlahnya menderita akibat penganiayaan sejak tahun 1999. Lebih dari 22 tahun berlalu dan praktisi masih terus-menerus melangkah di jalur kultivasi mereka, dengan teguh membela keyakinan mereka, menyebarkan fakta kebenaran, dan “bertindak bagaikan aliran jernih di dunia yang keruh.” Mereka telah menggerakkan hati orang-orang di seluruh dunia dengan belas kasih mereka serta menampilkan keagungan di tengah keduniawian.

Helen Dong, yang sekarang menetap di Amerika Serikat, memperoleh Falun Dafa di Tiongkok pada tahun 1994, lima tahun sebelum penganiayaan dimulai.

Helen berkata, “Kisah saya sangat sederhana, dan apa yang saya lakukan juga sangat sederhana. Dalam menghadapi penganiayaan kejam ini, banyak praktisi di Tiongkok melakukan hal yang lebih baik daripada saya. Mereka gigih, dan masih mengklarifikasi fakta meski hidup dalam lingkungan yang berbahaya seperti itu. Kekuatan luar biasa Guru dan Dafa telah membuat praktisi berkultivasi dengan sangat baik.”

Menghadiri Ceramah Fa Guru dan Mengultivasi Hati yang Belas Kasih

Helen beruntung telah menghadiri ceramah Fa Guru Li Hongzhi di Kota Zhengzhou pada bulan Juni 1994. Dia mengenang, “Bertahun-tahun telah berlalu, namun ketika saya memikirkan tentang menghadiri ceramah Fa, saya masih merasa terharu. Guru selalu berbelas kasih dan sabar, saya merasa sangat tersentuh, hampir seperti melihat salah satu kerabat saya. Medan energinya sangat kuat dan tangan saya sangat hangat. Tubuh saya juga terasa sangat nyaman.”

Helen sudah pergi ke rumah koleganya satu minggu sebelum ceramah diadakan. Dia melihat foto Guru di ruang tamu rumah koleganya dan rasa hormat yang mendalam muncul dalam dirinya. Koleganya berkata bahwa Falun Dafa mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menjadi orang yang lebih baik. Dia mengenang, “Saya merasakan sebuah aliran listrik menjalar ke seluruh tubuh saya.” Koleganya juga memberi tahu bahwa Guru akan mengadakan ceramah Fa di Kota Zhengzhou minggu berikutnya. Helen memutuskan untuk hadir. Dia membeli tiket kereta dan memesan kamar hotel.

Helen mulai berkultivasi setelah menghadiri ceramah Fa Guru. Dia dengan ketat mengikuti prinsip Falun Dafa di rumah serta di tempat kerjanya untuk menjadi orang yang lebih baik, mengultivasikan hati serta menjadi lebih belas kasih.

Dia mengenang, “Saya tidak mengeluh di tempat kerja, dan dengan sukarela melakukan pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik lebih besar. Saya melakukan pekerjaan akuntansi dan juga bekerja lembur. Saat putra saya masuk sekolah dasar, saya bahkan membawanya ke tempat kerja agar saya dapat lembur. Ini bukanlah sesuatu yang dapat saya lakukan sebelum berkultivasi. Jika saya belum berkultivasi, saya pastinya sudah mulai mengeluh.”

Helen mengambil beberapa hari libur untuk merawat ibu mertuanya saat beliau sakit, lalu menawarkan diri menjadi pengasuh utama ibu mertuanya saat beliau dipulangkan. Ibu mertua memujinya dan berkata, “Menantu perempuan saya yang paling muda adalah yang terbaik dan paling murah hati.”

Helen berkata, “Jika bukan karena berkultivasi Falun Dafa, saya tidak akan melakukan hal semacam itu. Ibu mertua saya mempunyai banyak putra dan putri, tidak perlu saya melakukan hal di luar ekspektasi semacam itu.”

Putra Saya Mulai Berkultivasi Setelah Penganiayaan

Tak lama setelah penganiayaan terhadap Falun Dafa dimulai tahun 1999, putra Helen memutuskan untuk mulai berkultivasi Falun Dafa. Dia pernah menonton orang yang memfitnah Falun Dafa di televisi dan tahu bahwa ada yang tidak beres. Dia ingin menonton video ceramah Guru dan mempelajari latihan ini lebih lanjut. Setelah menyelesaikan tugas rumahnya, dia menonton video ceramah Guru setiap malam.

Helen mengatakan bahwa proses kultivasi putranya membuktikan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) bukan saja jahat dan dungu, namun ia juga kehilangan hati rakyat. Orang-orang yang berpikiran jernih selalu mencoba untuk memahami dan membedakan sendiri, sebab kebenaran selalu menang.

Helen teringat membaca esai pemahaman Tiongkok milik putranya sekitar waktu itu. Dalam esainya, putranya menulis tentang perubahan yang dia lihat dari ibunya setelah mulai berkultivasi, dan bagaimana ibunya menjadi lebih belas kasih.

Dia menulis: “Saya selalu berada di samping ibu. Saya melihat bagaimana ibu menjadi orang yang lebih baik. Tak peduli betapa lelah atau betapa banyak hal yang harus dikerjakan, ibu selalu berdiri di bus, menyisakan tempat duduk untuk orang lain. Ibu saya juga bekerja lembur dan terkadang membawa saya bersamanya. Ibu melakukan semua pekerjaan yang orang lain tolak lakukan. Ibu saya sangat baik, dan ibu benar karena mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.” Gurunya menandai esai tersebut dengan kata-kata: “Tidak ada nilai yang diberikan.”

Helen menyatakan: “Saya sedikit gelisah saat melihat tanggapan guru tersebut. Saya mencemaskan putra saya. Namun putra saya tidak pernah membahas hal itu dan saya baru mengetahuinya beberapa tahun kemudian. Dia sangat perhatian. Mengalami hal semacam itu di usia muda, saya tidak tahu berapa banyak yang telah dia lalui.”

Mengatakan Fakta, Fakta yang Mendasar

Helen ditangkap secara ilegal saat menggantung spanduk klarifikasi fakta pada bulan Maret 2001. Petugas polisi berkata padanya, “Anda akan dibebaskan selama anda berkata bahwa anda tidak akan berkultivasi lagi.”

Helen menjawab, “Saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang lebih baik. Saya akan melakukan latihan ini. Bohong bila saya mengatakan pada anda bahwa saya tidak akan berkultivasi lagi.”

Petugas polisi berkata, “Anda pun bisa mengatakan ‘Tidak akan.’”

Helen menjawab, “Saya juga tidak bisa mengatakan ‘Tidak akan.’ Itu juga termasuk berbohong.”

Petugas polisi tidak tahu harus berbuat apa dan meminta Helen untuk berlutut di lantai.

Helen berkata, “Saya tidak melakukan kejahatan apapun. Saya tidak akan berlutut. Mengapa saya harus berlutut? Anda tidak dapat memperlakukan saya seperti penjahat.”

Helen tidak memperhatikan petugas polisi dan membantu petugas kebersihan membersihkan beberapa cangkir. Dua petugas polisi berdiri di sana, menatap nanar.

Helen mengenang, “Saya tidak takut dan tidak mendendam. Saya hanya mengatakan fakta, fakta yang mendasar.”

Helen bertanya pada petugas polisi, “Apa alasan anda menangkap saya?! Saya adalah orang baik yang berkultivasi Falun Dafa dan ini adalah hak saya.”

Petugas menelepon keluarga Helen untuk menekannya, dan saudara laki-laki Helen memberitahunya, “Selama kamu berkata tidak akan berkultivasi lagi, mereka akan membebaskanmu.”

Helen menjawab, “Saya tidak bisa mengatakan hal semacam itu. Kamu tahu bahwa saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, jadi saya harus mengatakan yang sebenarnya.”

Saudara laki-lakinya tidak bisa berkata apapun.

Petugas polisi tidak tahu harus melakukan apa pada Helen jadi mereka mengirimnya ke pusat penahanan. Penjaga pusat penahanan tidak membiarkan Helen tidur dan memaksanya berdiri menghadap dinding. Beberapa penjaga mengikat tangan praktisi lain hampir selama dua minggu. Helen merawat praktisi tersebut setiap hari dan menyuapinya makan.

Helen tidak menuruti penjaga di pusat penahanan dan bahkan mengklarifikasi fakta kepada seorang pencuri. Dia memberi tahu pencuri tersebut tentang Falun Dafa dan pencuri tersebut menangis terharu. Pencuri tersebut berkata, “Penjaga tidak akan pernah memberi tahu kami bagaimana untuk menjadi orang yang lebih baik saat kami dikurung di sini. Hanya praktisi Falun Dafa yang mengajari kami bagaimana untuk menjadi orang yang lebih baik.”

Spanduk Bersinar Cahaya Emas

Helen dikirim ke pusat pencucian otak satu bulan kemudian. Terkadang di bulan Mei ada orang yang dapat membawa bahan untuk membuat spanduk, dan praktisi Falun Dafa di pusat pencucian otak membuat spanduk bertuliskan, “Halo Guru.” Praktisi menggantungnya di luar jendela pada tanggal 13 Mei, yang merupakan hari ulang tahun Guru. Praktisi lain yang menyaksikan ini berkata, “Sungguh ajaib. Saya melihat tiap kata di spanduk bersinar cahaya emas.”

Petugas polisi memasang slogan yang memfitnah Falun Dafa di lorong. Saat petugas sedang rapat, beberapa praktisi segera menurunkan semua slogan tersebut.

Ini menimbulkan kehebohan di pusat pencucian otak.

Helen dibebaskan setelah tempat kerjanya membayar denda dua bulan kemudian. Polisi lalu berhenti datang ke rumah Helen untuk mengawasinya. Mereka sadar bahwa mereka tidak dapat menghentikannya.

Helen mulai membuat materi klarifikasi fakta di rumah, dan menyediakan informasi serta artikel ke situsweb Minghui. Dia juga mencetak materi bagi praktisi lainnya.

Setelah tiba di Amerika Serikat pada tahun 2017, Helen menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan kesadaran tentang Falun Dafa kepada rakyat Tiongkok di luar negeri. Harapannya mereka tidak lagi tertipu oleh PKT dan selalu memiliki sikap yang positif terhadap Falun Dafa. Saat itulah mereka baru akan memiliki masa depan yang cerah.