Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menyelamatkan Para Penegak Hukum dan Sistem Peradilan Yang Menjadi Pelaku Penganiayaan

22 Juli 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Kesengsaraan sering muncul ketika seseorang mengendur dalam kultivasi, membiarkan makhluk jahat memanfaatkan celah kebocorannya dan membuat masalah baginya. Ketika kesengsaraan muncul secara tidak terduga, itu adalah ujian untuk melihat apakah seseorang dapat melakukannya dengan baik, yang tergantung pada kondisi kultivasinya, apakah dia telah belajar Fa dan berlatih dengan baik.

Kesengsaraan Tiba-tiba Muncul

Pada suatu pagi, beberapa petugas polisi yang mengaku dari Kantor 610 masuk ke rumah saya. Salah satu dari mereka berkata bahwa saya harus pergi ke kantor polisi untuk menjawab beberapa pertanyaan, sementara yang lain menggeledah tas, meja, dan buku-buku Dafa di rak buku. Saya tidak siap untuk gangguan yang tiba-tiba ini. Meskipun saya memancarkan pikiran lurus, jelas bahwa pikiran lurus saya tidak kuat.

Kata-kata Guru muncul di benak saya:

“Tentu saja, sebelum kesulitan tiba atau konflik terjadi, anda tidak akan diberi tahu, jika sudah diberi tahu, apa gunanya anda Xiulian lagi? Ia tidak akan efektif. Acap kali ia datang tiba-tiba, dengan demikian baru dapat menguji Xinxing seseorang, Xinxing seseorang baru dapat meningkat dengan sungguh-sungguh, untuk mengamati apakah dapat menjaga Xinxing, dengan demikian baru dapat tampak nyata, oleh karena itu konflik yang terjadi bukan secara kebetulan.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Saya selalu menyimpan kebencian terhadap petugas polisi setelah saya dipenjara dan dianiaya. Ketika saya melihat ekspresi sombong di wajah seorang petugas muda, saya merasa bahwa para petugas ini sangat menyedihkan: mereka diracuni oleh kebohongan dan propaganda PKT, dan dikendalikan oleh kejahatan, tetapi mereka tidak mengetahuinya.

Saya dalam hati melafalkan Fa dalam perjalanan ke kantor polisi dan memancarkan pikiran lurus. Dan secara perlahan menjadi tenang. Dengan nada damai, saya memberi tahu petugas di dalam mobil fakta tentang Falun Dafa. Saya memberi tahu mereka bahwa Zhou Yongkang dan Li Dongsheng, mantan kepala Kantor 610 pusat, keduanya dipenjara, dan penganiayaan terhadap Falun Gong akan berakhir dan Kantor 610 akan segera dibubarkan. Saya meminta mereka untuk memilih masa depan yang cerah bagi diri mereka sendiri.

Apa yang saya katakan tampaknya menyentuh hati mereka, dan mereka tampak malu. Saya tahu bahwa mereka telah memikirkannya, dan mereka merasa tidak nyaman jauh di lubuk hati mereka.

Meskipun beberapa faktor jahat yang mengendalikan mereka dilenyapkan ketika saya mengklarifikasi fakta kepada mereka, saya tidak dapat sepenuhnya menyangkal penganiayaan dan tetap ditahan selama 15 hari.

Membantah Penganiayaan Menggunakan Hukum

Setelah keluar dari pusat penahanan dan kembali ke rumah, saya berbagi pemahaman dengan beberapa praktisi mengenai membela diri menggunakan Peraturan Hukum Peninjauan Kembali Administrasi.

Ada banyak masalah dengan “bukti” yang digunakan untuk menahan saya. Lokasi di mana orang itu melaporkan saya tidak sama dengan tempat saya difoto oleh kamera pengintai. Jaraknya berjauhan dan waktunya tidak cocok.

Saya memanfaatkan Hukum Peninjauan Kembali Administratif untuk mengklarifikasi fakta lebih lanjut. Namun, maksud saya bukanlah apakah “bukti” yang digunakan terhadap saya itu salah, melainkan untuk menekankan bahwa menangkap saya adalah ilegal hanya karena mereka mencurigai saya telah menyebarkan materi informasi Dafa.

Beberapa praktisi mendukung saya, sementara yang lain menentang pendekatan itu. Para praktisi yang tidak setuju berpikir bahwa Hukum Peninjauan Kembali Administratif hanya akan menghasilkan dua hasil: apakah mereka akan menangkap saya atau menolak untuk menerima kasus saya.

Setelah belajar Fa, saya menyadari bahwa Hukum Peninjauan Kembali Administrasif hanyalah cara lain bagi saya untuk mengklarifikasi fakta dan mencoba menghentikan penganiayaan. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan para petugas polisi, jaksa dan orang-orang yang bekerja di sistem peradilan. Selama niat saya baik, semuanya akan berjalan dengan baik.

Saya selesai menyusun formulir peninjauan kembali administratif dengan bantuan praktisi. Fokusnya adalah pada penekanan bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong adalah ilegal, daripada "bukti" yang digunakan untuk melawan saya salah.

Kita Harus Menyelamatkan Polisi, Jaksa, dan Mereka yang Bekerja di Pengadilan

Kita harus berbelas kasih untuk menyelamatkan orang dan menyingkirkan konsep manusia kita.

“Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk mendatangkan musim semi...” (“Fa Meluruskan Alam Semesta,”Hong Yin II).

Praktisi Dafa tidak memiliki musuh. Menganiaya praktisi adalah kejahatan. Polisi yang terlibat dalam penganiayaan adalah yang paling menyedihkan, karena mereka tertipu oleh kebohongan PKT. Kita harus menyelamatkan mereka. Memberitahu mereka fakta berarti mencoba dan menghentikan mereka melakukan lebih banyak kejahatan.

Saya pergi ke departemen kepolisian dan menyerahkan formulir peninjauan kembali administrasif kepada seseorang di meja depan. Ketika dia melihat bahwa itu tentang Falun Gong, dia mengangkat alisnya dan berbicara kasar kepada saya. Saya tidak terkejut, dan dengan tenang memintanya untuk membaca apa yang tertulis di kertas itu. Dia dengan enggan mengambil dan membacanya. Ekspresi wajahnya mengalami perubahan halus, dan dia menjadi lebih tenang saat saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan faktor-faktor kekuatan lama yang mengendalikannya.

Saya mengatakan kepadanya, “Saya telah ke meja penerimaan untuk menyerahkan formulir peninjauan kembali administratif, tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa harus menunjukkan surat penahanan sebelum mereka dapat menerima kasus saya. Baik saya maupun keluarga saya tidak menerima pemberitahuan penahanan. Saya tahu pemberitahuan ini harus dikeluarkan dari sini.”

Dia menelepon Divisi Keamanan Domestik, dan berkata melalui telepon: "Jika anda tidak mengeluarkan pemberitahuan penahanan administratif, bagaimana dia bisa mengajukan peninjauan kembali administratif?" Setelah menutup telepon, dia memberi tahu bahwa saya harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan pemberitahuan itu.

Departemen kepolisian mengirimkan pemberitahuan penahanan administratif ke kantor polisi setempat. Ketika saya pergi ke sana untuk mengambilnya, petugas yang bertanggung jawab atas pendaftaran rumah tangga menanyakan detail kejadian ini kepada saya. Saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta. Petugas lain berkumpul dan mendengarkan. Setelah mereka mengetahui bahwa saya sedang melakukan peninjauan kembali administratif dan memerlukan surat penahanan administratif, mereka segera membuat salinan surat tersebut, membubuhkan stempel di atasnya, dan menyerahkannya kepada saya.

Setelah sepenuhnya siap, saya memancarkan pikiran lurus, dan pergi ke gedung pemerintah kabupaten untuk menyerahkan formulir peninjauan kembali administrasif. Petugas di meja penerimaan membacanya dengan hati-hati dan tiba-tiba berkata, "Saya tidak bisa menerima ini." Ketika saya bertanya mengapa, dia menjawab: “Anda berbicara tentang kompensasi tetapi tidak menyebutkan jumlah yang anda minta.”

Saya tahu dia mencari alasan untuk menolaknya. Saya pikir tidak boleh terjebak dalam beberapa detail kecil, dan segera menjawab: "Saya dapat menghapus bagian itu."

Dia tidak dapat menemukan alasan lain untuk menolaknya, dan dengan enggan menerimanya. Saya menceritakan kepadanya tentang pengalaman saya dianiaya karena keyakinan saya. Saya berkata, "Saya harap anda bisa bersikap adil." Dia tampaknya telah berubah dari sikap semula bermusuhan, mengatakan: “Jangan khawatir! Kami akan menanganinya sesuai dengan hukum dan peraturan terkait. Anda bisa pulang dan menunggu pemberitahuan.”

Seminggu kemudian, saya menerima pemberitahuan yang mengatakan bahwa saya dapat melanjutkan dengan "memeriksa" bagian dari file peninjauan kembali.

Meskipun proses pemeriksaan relatif prosedural, itu adalah kesempatan berharga bagi saya untuk mengklarifikasi fakta secara langsung dengan pejabat pemerintah. Fokus saya bukan apakah "bukti" itu cukup, atau untuk mengubah keputusan sebelumnya. Niat saya adalah untuk menunjukkan bahwa penganiayaan terhadap Falun Dafa salah dan ilegal.

Melalui proses ini saya melihat perubahan sikap secara bertahap. Pada awalnya, mereka hanya setuju bahwa saya dapat menyalin sebagian konten dalam file secara manual. Kemudian, mereka memberi tahu saya bahwa dapat mengambil gambar file menggunakan ponsel saya. Jelas bahwa mereka telah menjadi lebih baik kepada saya. Pada akhirnya, salah satu dari mereka berkata: “Jika bukti saat ini dapat membuktikan bahwa mereka salah, kami akan meminta mereka untuk memberikan lebih banyak bukti.”

Setelah memilah-milah foto, saya mendapatkan catatan yang lengkap dan detail dari seluruh proses penganiayaan terhadap saya, yang kemudian memungkinkan saya untuk menulis surat yang merinci semuanya kepada departemen dan personel terkait.

Ketika merenungkan penganiayaan saya kali ini, saya menyadari bahwa tidak memperhatikan keselamatan, dan masih memiliki banyak keterikatan, seperti mentalitas bersaing, keterikatan untuk melakukan sesuatu, kebencian, dll. Itu juga menunjukkan bahwa saya tidak rajin belajar Fa, dan tidak sepenuhnya menyangkal penganiayaan.

Meningkatkan Diri dengan Menulis Surat kepada Orang-Orang yang Terkait

Menulis surat kepada personel yang bersangkutan juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kultivasi saya, terutama ketika menulis surat kebaikan kepada orang yang melaporkan saya ke polisi. Ketika merevisi surat itu, saya menemukan bahwa masih ada kebencian. Saya terkejut menemukan bahwa masih menyimpan kebencian setelah bertahun-tahun berkultivasi.

Sekarang saya menemukannya dan harus menyingkirkannya. Saya memutuskan untuk menulis ulang surat itu. Saat menulis ulang, saya merasa sedih terhadap mereka yang diracuni oleh kebohongan dan propaganda PKT. Saya berkata pada diri sendiri bahwa mereka sedang menunggu saya untuk memberitahu tentang fakta kebenaran. Mereka hanya bisa diselamatkan setelah mengetahui kebenaran dan menyingkirkan pikiran jahat dalam pikiran mereka. Saya merasakan urgensi untuk memberi tahu mereka fakta. Setelah selesai menulis ulang surat itu, saya menemukan bahwa itu lebih tulus.

Petugas polisi yang menangkap saya berasal dari distrik lain, jauh dari tempat tinggal saya, dan buku-buku Dafa yang mereka sita dari saya disimpan di kantor polisi itu. Itu membuat saya cukup sulit untuk mendapatkannya kembali.

Butuh waktu lama bagi saya untuk sampai di sana, dan ketika tiba, saya tidak melihat petugas yang saya cari. Bahkan ketika akhirnya bertemu dengannya, dia tidak mau berbicara dengan saya. Dia menyerahkan saya ke departemen lain, maupun hanya memberi tahu bahwa bosnya telah memerintahkannya untuk tidak mengembalikan buku-buku itu kepada saya. Dalam proses ini, saya mencoba yang terbaik untuk memberi tahu mereka sebanyak mungkin tentang Dafa agar setiap perjalanan saya bermanfaat.

Namun, saya merasa putus asa setelah mengunjungi mereka beberapa kali tanpa mendapatkan barang saya kembali, dan ingin menyerah.

Guru berkata:

“Perihal Xiulian, yang paling sulit masih bukan semata-mata menanggung penderitaan, menanggung sedikit penderitaan dengan cepat sudah berlalu, belum dilakukan dengan baik kemudian juga akan mengerti, yang paling sulit adalah di tengah tanpa harapan, tidak tampak suatu harapan namun dapat terus gigih maju, ini adalah paling sulit diwujudkan.” (“Ceramah Fa pada Simposium NTDTV”)

Setelah saya memikirkannya kembali ternyata itu tidak terlalu sulit. Memang perlu beberapa kali perjalanan, tetapi petugas polisi akan mendengarkan saya setiap perjalanan yang saya lakukan, yang membuatnya berharga.

Petugas yang sering saya ajak bicara menjadi lebih memahami, dan sikapnya berangsur-angsur berubah. Dia berjanji untuk berbicara dengan atasannya lagi. Dia kemudian meminta saya untuk mengunjungi kantornya. Setelah tiba, dia membawa saya ke ruangan kantor kepala polisi. Kepala itu dengan sopan meminta saya untuk duduk.

Saya tahu dia ingin mendengar kebenaran, jadi saya memberitahunya tentang permohonan damai pada tanggal 25 April 1999, dan awal penganiayaan pada tanggal 20 Juli tahun itu. Dia mendengarkan dengan saksama.

Dia mengatakan kepada saya bahwa dia juga memiliki keyakinan, dia percaya pada Marxisme. Saya bertanya kepadanya: "Seberapa banyak yang anda ketahui tentang Marx?" Kemudian, saya mulai memberitahunya, “Manifesto Komunis mengatakan di awal, 'Sebuah roh jahat menghantui Eropa—roh jahat komunisme.'” Dia tidak menyela dan mendengarkan dengan saksama. Mungkin dia tidak pernah mendengar fakta seperti itu. Saya merasa saat itu penuh dengan pikiran lurus, dan saya berbicara secara alami dan metodis, jadi dia tidak merasa tersinggung.

Saya tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu, kemudian kepala polisi itu berdiri dan pergi ke petugas polisi yang mengurus kasus saya, dan berbisik di telinganya. Petugas kemudian mengembalikan semua buku Dafa saya yang disita dan barang-barang lainnya.

Saya tahu bahwa kedua orang ini telah membuat pilihan yang tepat setelah mereka memahami fakta tentang Dafa. Saya sangat senang atas masa depan cerah yang mereka pilih untuk diri mereka sendiri.