(Minghui.org) Hampir 2.000 praktisi Falun Gong dari Amerika Serikat bagian timur mengadakan pawai akbar di Washington, D.C. pada tanggal 16 Juli 2021. Pawai dimulai dari National Mall dan dilanjutkan di sepanjang Constitution Avenue hingga Monumen Washington.
Hingga tanggal 20 Juli 2021, praktisi Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama 22 tahun. Banyak orang yang menyaksikan pawai untuk pertama kalinya terkejut mengetahui rincian penganiayaan kejam ini, khususnya pengambilan organ praktisi yang masih hidup yang disetujui oleh PKT. Seorang pria yang baru saja mendengar tentang penganiayaan Falun Gong dua hari sebelumnya, bergabung dengan pawai dan menyerukan penganiayaan untuk diakhiri.
Praktisi Falun Gong berpawai di Washington DC dan menyerukan diakhirinya penganiayaan yang dilakukan PKT selama 22 tahun.
Sejak PKT memprakarsai penganiayaan pada tanggal 20 Juli 1999, praktisi Falun Gong dari seluruh dunia berkumpul di Washington DC setiap bulan Juli untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan dan menyerukan diakhirinya penganiayaan tersebut.
Pandemi virus corona menyebabkan penutupan tempat-tempat wisata dan pertemuan besar di Washington DC selama hampir satu setengah tahun. Destinasi wisata tersebut baru dibuka kembali pada awal bulan Juli.
Pawai terdiri dari tiga bagian: Falun Dafa Baik, Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong, dan Dukung 380 juta Orang Tiongkok yang Mundur dari Organisasi PKT.
Pawai Menangkan Dukungan
Pawai damai menarik perhatian banyak turis, beberapa di antaranya belum pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya.
Larry dari Virginia berkata setiap orang membutuhkan Sejati, Baik, dan Sabar.
Larry dari Virginia menerima brosur dan mengatakan ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang Falun Gong. Sambil membaca spanduk yang dibawa dalam pawai dia berkata, “Sejati-Baik-Sabar hebat! Setiap orang membutuhkan Sejati-Baik-Sabar.”
Ketika melihat sekelompok praktisi memegang potret rekan-rekan praktisi yang meninggal dalam penganiayaan, Larry berkata, “Sungguh menyedihkan mereka menderita penganiayaan. Mereka disiksa dan dibunuh, sangat menyedihkan.”
Ed dan Justin, ayah dan anak dari Pennsylvania
Ed dan Justin, adalah ayah dan anak dari Pennsylvania, mendengar tentang penganiayaan untuk pertama kalinya. Ed berkata, “Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Untuk kebebasan berkeyakinan yang kita miliki di sini, mereka (praktisi) harus memperjuangkannya di negara mereka sendiri. Sangat mengejutkan, tidak bisa dipercaya.”
Justin berkata, “Saya menerima brosur dan mengetahui bahwa ini adalah latihan meditasi. Mereka dianiaya secara brutal karena berlatih. Mereka begitu damai.”
Ella berkata dia pertama kali melihat praktisi Falun Gong sepuluh tahun yang lalu. Tahun ini dia melihat pawai di Washington DC lagi. Dia berkata, "Mungkin saya harus belajar berlatih Falun Gong." Dia menerima brosur dan mengetahui tentang penganiayaan. Dia bilang dia akan belajar lebih banyak tentang itu setelah tiba di rumah.
Tergerak oleh kebrutalan penganiayaan, Isaac Saadi dari Texas memutuskan untuk berpartisipasi dalam pawai.
Isaac Saadi dari Texas berada di Washington DC untuk berpartisipasi dalam KTT Kebebasan Beragama Internasional. Dia berbicara dengan praktisi dan mengetahui tentang penganiayaan. Saadi memutuskan untuk ikut pawai.
Dia berkata, “Ini mengerikan. Saya tidak terkejut dengan penganiayaan yang dilancarkan oleh PKT. Saya hanya merasa muak. PKT terus menganiaya orang selama bertahun-tahun. Setiap orang harus memiliki hak untuk memilih keyakinan mereka.”
Praktisi Masih Terus Dipenjara dan Dianiaya
Praktisi Falun Gong Jing Wang dari New York
Jing Wang dari New York berjalan dalam pawai dengan berat hati. Dia baru mengetahui bahwa suaminya Ren Haifei, yang masih berada di Tiongkok, akan menghadapi persidangan yang tidak sesuai hukum pada tanggal 29 Juli.
Jing berkata, "Saya tidak tahu kondisi kesehatannya saat ini, atau apakah dia dapat menahan penganiayaan secara mental dan fisik semacam ini."
Suaminya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1994 dan menerapkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-harinya. Dia ditangkap dan dipenjara selama tujuh setengah tahun karena mencetak materi informasi Falun Gong. Dia dipenjarakan di Liaoyang dan Dalian, dan disiksa. Dia diborgol dan dibelenggu dan dikurung di sel kecil kira-kira berukuran 1 meter persegi.
Jing mengatakan bahwa dia tidak mengenali suaminya ketika dia dibebaskan pada tahun 2008, “Dia berubah dari seorang pria muda menjadi seorang pria tua dengan wajah kuyu. Siksaan yang dideritanya tidak terbayangkan.”
Pada tanggal 26 Juni 2020, Ren diculik dan dirampok oleh polisi dari Kantor Polisi Jalan Ganjingzi di Dalian. Dia dirampok lebih dari 500.000 yuan (77.170 dolar AS) tunai, serta kartu memori TF dan USB flash drive senilai lebih dari 200.000 yuan (30.868 dolar AS).
Dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan menuntut pembebasan. Karena gagal jantung dan ginjal, ia dikirim ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Dua hari kemudian, dia dibawa secara paksa ke pusat penahanan.
Jing berkata bahwa setelah suaminya mulai berlatih Falun Dafa, dia mengerti arti hidup yang sebenarnya. Dia tidak pernah menyerah untuk memberi tahu semua orang bahwa dia tahu kebenaran tentang penganiayaan Falun Gong. Dia menganggap Dafa sebagai hidupnya, itulah sebabnya dia dapat mengabaikan keselamatannya sendiri dan terus mengklarifikasi fakta ketika penganiayaan di Tiongkok begitu parah.
Praktisi Chunhua Yang
Chunhua Yang pernah memiliki keluarga bahagia beranggotakan empat orang. Namun, di bawah penganiayaan brutal yang dilakukan PKT, tiga anggota keluarga, yakni saudara perempuan, ibu, dan ayah telah meninggal satu per satu.
Yang berkata, “Saya sekarang satu-satunya yang selamat dalam keluarga saya dan saksi dari tragedi penganiayaan yang diluncurkan oleh PKT. Saya datang untuk berpartisipasi dalam pawai hari ini dan menyerukan kepada masyarakat internasional dan orang-orang yang memiliki rasa keadilan dan hati nurani untuk membantu menghentikan penganiayaan ini sesegera mungkin, karena telah berlangsung selama 22 tahun.”
Dia berkata bahwa dia merasa bersyukur bahwa dalam 22 tahun terakhir, melalui klarifikasi fakta damai yang berkelanjutan oleh para praktisi, banyak orang yang telah disesatkan oleh propaganda PKT mengetahui kebenaran tentang penganiayaan dan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT.
Dia menunjukkan bahwa sikap banyak orang mulai berubah dari permusuhan, prasangka, dan kebencian terhadap praktisi Falun Gong, menjadi dukungan kuat bagi praktisi yang menentang penganiayaan. Sekarang lebih dari 380 juta orang telah mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.
Juru Bicara Erping Zhang dari Pusat Informasi Falun Dafa
Juru Bicara Erping Zhang dari Pusat Informasi Falun Dafa berkata, “Dua puluh dua tahun telah berlalu, dan kami telah melihat perubahan cepat dalam sikap orang-orang di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok, terhadap Falun Gong. Orang-orang lebih memerhatikan apa yang anda lakukan daripada apa yang anda katakan.
“Dalam 22 tahun terakhir, orang-orang telah melihat praktisi Falun Gong mengklarifikasi fakta dengan cara yang damai. Orang-orang mengagumi praktisi Falun Gong yang mereka hubungi, termasuk mereka yang dipenjara di Tiongkok. Para praktisi mempertaruhkan hidup mereka untuk memberi orang lain kesempatan untuk berdiri di sisi sejarah dan keadilan.”
Latar Belakang: Apa itu Falun Gong?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok pada tahun 1992. Disiplin spiritual yang sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang telah memeluk ajaran—yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, serta lima latihan lembut yang telah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada tanggal 20 Juli 1999, mengeluarkan perintah untuk melarang latihan tersebut.
Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 22 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT mendukung pengambilan organ dari praktisi yang ditahan yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.
Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah badan di luar kerangka hukum dengan kewenangan melebihi polisi dan sistem peradilan dan yang fungsi satu-satunya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.