(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Jepang melakukan aksi damai di depan kedutaan besar Tiongkok di Tokyo serta konsulat Tiongkok di Nagoya, Fukuoka, dan Nagasaki pada tanggal 17 dan 20 Juli 2021 untuk mengutuk penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama 22 tahun terakhir.
Aksi Damai di Depan Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo
Praktisi Falun Dafa di Kanto mengadakan aksi damai di depan kedutaan besar Tiongkok di Tokyo pada tanggal 20 Juli 2021. Mereka mengutuk penganiayaan selama 22 tahun terhadap Falun Dafa oleh PKT.
Aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo untuk mengakhiri penganiayaan.
Para praktisi memasang spanduk dan memperagakan latihan Falun Dafa. Akibat pandemi virus covid yang masih cukup serius di Jepang, Tokyo saat ini masih dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, semua orang memakai masker dan menjaga jarak.
Agar tidak mempengaruhi pejalan kaki, hanya lima praktisi yang berdiri di depan Kedutaan pada waktu tertentu. Praktisi lainnya melakukan latihan di taman terdekat.
Orang-orang Tiongkok Mundur dari PKT di Depan Konsulat Tiongkok di Nagoya
Praktisi Falun Dafa dari wilayah tengah Jepang mengadakan aksi damai di depan Konsulat Tiongkok di Nagoya pada hari Selasa, 20 Juli 2021 untuk menyerukan agar PKT segera menghentikan penganiayaan kejam terhadap praktisi Falun Dafa yang telah berlangsung selama 22 tahun. Mereka juga menyerukan diakhirinya pengambilan paksa organ oleh PKT terhadap praktisi Falun Dafa yang ditahan secara ilegal.
Mereka membentangkan spanduk dalam bahasa Mandarin, Inggris, dan Jepang. Para praktisi juga membagikan materi tentang Falun Dafa kepada orang-orang yang datang ke Konsulat Tiongkok, dan memberi tahu mereka tentang Falun Dafa, membujuk mereka untuk mundur dari PKT dan organisasi pemudanya.
Aksi damaidi depan Konsulat Tiongkok di Nagoya.
Hari itu, banyak orang pergi ke Konsulat Tiongkok di Nagoya untuk menyelesaikan masalah administrasi mereka. Mereka melihat spanduk yang dipajang oleh praktisi Falun Dafa di seberang konsulat. Siang hari, seorang pria yang tampaknya berusia sekitar 40 tahun berjalan keluar dari konsulat dan melihat spanduk untuk sementara waktu. Seorang praktisi Falun Dafa berjalan ke arahnya untuk menyerahkan berbagai jenis materi bahasa Mandarin, dan dia menerima semuanya.
Pria itu berkata, “Saat ini, banyak orang mengetahui kebenaran. Mereka hanya takut dan tidak berani angkat bicara.” Pria itu juga mengatakan bahwa dahulu dia pernah membaca informasi tentang aksi bakar diri Tiananmen secara online. Praktisi bertanya apakah dia bergabung dengan PKT dan organisasinya ketika dia berada di Tiongkok. Pria itu menjawab bahwa dia mengenakan syal merah dan bergabung dengan Pionir Muda. Oleh karena itu, praktisi bertanya apakah dia bersedia mundur dari Pionir Muda dengan nama samaran. Pria itu setuju dan dengan senang hati berkata, “Terima kasih! Terima kasih!"
Suara Praktisi Falun Dafa di Daerah Kumamoto
Praktisi Falun Dafa dari Daerah Kumamoto berkumpul di depan konsulat Tiongkok di Fukuoka dan Nagasaki di daerah Kyushu pada tanggal 17 Juli 2021 untuk memperingati tahun ke-22 upaya gigih untuk menghentikan penganiayaan. Mereka di sana menggunakan cara-cara damai seperti memasang spanduk dan papan pameran, berpidato, dan lain-lain. Para praktisi menghimbau orang-orang dari komunitas internasional untuk membantu menghentikan penganiayaan kejam terhadap Falun Dafa dan praktisinya oleh PKT.
Praktisi Falun Dafa memprotes di depan Konsulat Tiongkok di area Kumamoto.
Lin [pria], yang telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun, berkata, “Hari ini, 20 Juli. Pada hari yang istimewa ini, kami berduka untuk para praktisi Falun Dafa yang telah dianiaya hingga meninggal dunia dalam penganiayaan. Pada saat yang sama, kami mengingatkan orang-orang di masyarakat internasional, yang masih memiliki belas kasih di dalam hati mereka, untuk segera datang dan mempelajari apa itu Falun Dafa, apa sifat sebenarnya dari PKT dan mengapa PKT menganiaya Falun Dafa.
“Mampu membedakan antara yang benar dan yang salah serta yang baik dan yang jahat adalah satu-satunya harapan untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Saya pikir penganiayaan Falun Dafa oleh PKT tidak akan bertahan lama karena semakin banyak orang yang memahami sifat jahat PKT dan mengetahui bahwa praktisi Falun Dafa tidak bersalah. Banyak diplomat dari seluruh dunia telah secara terbuka mengutuk tindakan kekerasan PKT. Hanya dalam waktu singkat dari bulan Januari 2021 hingga Juni 2021, kabupaten di Virginia, AS, mengeluarkan 14 resolusi yang mengutuk pengambilan organ oleh PKT dan memperingatkan penduduk setempat tentang risiko terlibat dalam perjalanan ke Tiongkok untuk transplantasi organ. Kekuatan kebenaran pada akhirnya akan menang atas kejahatan.”
Praktisi lain, Jin Mu, berkata, “Meskipun kami telah bertahan dalam upaya kami untuk mengakhiri penganiayaan selama 22 tahun, setiap tahun mendekati 20 Juli, suasana hati saya akan sangat serius. Ini karena penganiayaan yang dimulai oleh Jiang Zemin dan kelompoknya, yang memusnahkan sifat manusia, masih terus berlanjut. Praktisi Falun Dafa yang tak terhitung jumlahnya masih ditahan secara paksa dan banyak dari mereka berada di ambang kematian. Kami akan terus meningkatkan kesadaran orang-orang di dunia.”