Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pengalaman Saya Membuktikan Fa di Pusat Penahanan pada Tahap Awal Penganiayaan

21 Agu 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Beijing

(Minghui.org) Pada 20 Juli 1999, rezim Jiang memulai penganiayaan brutal terhadap Falun Dafa. Semua media yang dikelola pemerintah termasuk TV, radio, surat kabar dan majalah memfitnah dan menjelekkan Dafa dan Guru Li, pencipta Falun Dafa. Mereka mengarang segala macam “cerita” untuk menjebak praktisi Falun Dafa. Rasanya seperti langit akan runtuh.

Saya heran dan tidak mengerti mengapa Jiang memfitnah Falun Dafa. Bagaimana mereka bisa begitu saja mengarang kebohongan terhadap praktisi Dafa? Setelah saya tenang, saya menyadari bahwa saya memiliki tanggung jawab untuk melaporkan keadaan sebenarnya kepada pejabat, karena saya adalah seorang praktisi Dafa, dan saya telah mendapat banyak manfaat melalui berlatih Dafa.

Pada tahun 2000, tepat sebelum perayaan Tahun Baru Imlek dimulai, saya dan istri pergi ke Kantor Banding Dewan Negara dan mengklarifikasi fakta kepada staf kantor. Saya menceritakan kepada mereka kisah nyata tentang bagaimana Falun Dafa memiliki efek unik terhadap penyembuhan dan kesehatan. Kami menjelaskan berapa banyak praktisi, termasuk saya, menemukan bahwa penyakit mereka hilang setelah berlatih Falun Dafa.

Namun, tidak peduli seberapa tulus kami saat melaporkan fakta, mereka menolak mendengarkan kami. Mereka bahkan menelepon polisi, yang secara ilegal menangkap dan mengurung kami di sebuah pusat penahanan. Saya memutuskan untuk menghadapi semuanya dengan pola pikir seorang praktisi Dafa. Saya akan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan memperlakukan orang dengan belas kasih. Saya tidak akan pernah mendiskreditkan Dafa dan mempermalukan Guru.

Suatu hari di pusat penahanan, seorang pria kuat berputar-putar mencoba menyerang saya. Tapi dia tidak bisa melakukannya, karena dia melihat saya tersenyum padanya. Di lain waktu, penjaga membuat semua orang di ruangan itu menonton siaran TV dari "Bakar Diri Lapangan Tiananmen". Saya berbicara dengan keras, “Ini tidak benar! Itu tidak mungkin, karena Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang baik….” Saya kemudian ditangkap oleh seorang pria besar yang memukul saya begitu keras sehingga saya terjatuh ke ranjang susun. Saya segera berdiri. Dia memukul saya lagi dan saya berdiri lagi.

Setelah beberapa pukulan, dia kemudian mulai menendang perut saya. Setiap kali pria kekar itu menjatuhkan saya, saya terus berdiri. Dia akhirnya berhenti karena tangan dan kakinya mulai sakit. Orang-orang di sekitar saya berkomentar, “Dia memukulnya dengan sangat keras!” Namun, saya tidak merasakan sakit dan tidak ada pendarahan atau bengkak. Saya tahu bila tanpa perlindungan Guru saya akan terluka parah.

Guru berkata,

“Di dalam Xiulian, pada saat secara konkret menghadapi konflik, saat orang lain memperlakukan anda dengan tidak baik, mungkin ada dua macam situasi yang terjadi: yang satu adalah dalam kehidupan anda sebelumnya mungkin pernah berbuat tidak baik pada orang lain, kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu, kehidupan sekarang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan yang lampau, namun itu tidak dapat dibenarkan. Masih ada satu masalah, dalam konflik menyangkut masalah yang berkaitan dengan transformasi karma, oleh karena itu pada saat menghadapinya secara konkret, harus bersikap luhur, jangan seperti manusia biasa. Baik di tempat kerja maupun di lingkungan kerja lainnya juga sama, melakukan usaha pribadi juga sama, di mana juga ada pergaulan antarmanusia, tidak mungkin meniadakan kontak sosial, setidak-tidaknya masih berhubungan dengan tetangga sekitar.”(Ceramah 4, Zhuan Falun)

Setelah membaca Fa Guru, saya tidak mengembangkan kebencian apapun terhadap orang yang memukul saya. Kejadian ini dengan cepat berakhir seperti tidak terjadi apa-apa. Sore itu, pria yang memukul saya mulai demam tinggi dan kedinginan. Terlihat menyedihkan, saya melepas jaket saya dan memakaikan kepadanya.

Pada hari ketujuh belas penahanan ilegal saya, seorang penjaga penjara memanggil saya ke kantor dan bertanya, “Apakah kamu masih berlatih Falun Gong? Atau apakah kamu hanya berlatih di rumah?” Setelah ragu-ragu, saya menjawab, “Saya akan berlatih di rumah.” Pada saat ini, istri saya juga dipanggil ke kantor. Penjaga itu menanyakan pertanyaan yang sama kepada istri saya. Istri saya menjawab dengan tegas, “Ya!” Dia memberi tahu istri saya, “Kamu akan langsung dikirim ke daerah Great Northwest (daerah yang sangat terpencil).”

Satu kata "Ya" ini mengungkapkan keteguhan hati istri saya terhadap Falun Dafa. Namun, saya merasa sangat malu, karena saya menyesali jawaban saya yang lemah pada saat kritis.

Kami berdua bisa berjalan keluar dari pusat penahanan. Saat kami pulang, kami bertanya-tanya bagaimana keadaan anak kami yang berusia sembilan tahun selama hari-hari penahanan kami. Kami bergegas pulang dan putra kami memberi tahu kami bahwa rekan-rekan praktisi merawatnya saat kami pergi.

Saya masih tidak tahu siapa rekan-rekan praktisi yang baik hati ini. Saya berterima kasih kepada mereka dan Dafa dari lubuk hati saya. Setelah lulus dari sekolah dasar, anak saya bersekolah di sekolah menengah biasa. Dia melebihi harapan kami ketika diterima di universitas teknologi bergengsi.

Pada 13 Mei 2001 (ulang tahun Guru Li), saya pergi ke Lapangan Tiananmen untuk membuktikan kebenaran Fa dan ditangkap serta dibawa ke pusat penahanan sekali lagi. Kebetulan juga saya ditahan di pusat penahanan yang sama dan di ruangan yang sama seperti sebelumnya. Narapidana yang sama masih ada di sana dan kami semua saling mengenal. Mereka terkejut melihat saya lagi.

Kali ini saya punya banyak waktu untuk menghafal Fa. Jadi saya melafalkan Hong Yin Guru berulang kali. Kepala tahanan melihat saya sedang melafal dan bertanya apakah saya sedang mengucapkan mantra. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya sedang melafal puisi Guru dari Hong Yin. Kemudian saya membacakan semua puisi kepada semua orang, mulai dari puisi pertama, “Derita Pikiran dan Hatinya.”

Suatu hari, penjaga bertanya apakah saya akan terus berlatih Falun Gong. Saya berkata dengan keras, "Ya." Narapidana lain berkata, “Mengapa anda begitu keras kepala? Jika anda mengatakan anda akan berhenti berlatih, maka anda akan dibebaskan. Anda masih bisa berlatih di rumah.” Saya tidak peduli apa yang mereka katakan karena saya percaya bahwa jawaban saya jelas dan kuat, membuat kejahatan takut.

Setelah dua hari, saya mendengar seseorang di luar sel berkata, “Seseorang menelepon penjaga meminta pembebasan bagi praktisi Falun Gong. Dia benar-benar menemukan cara yang baik untuk membantunya.” Saya pikir Guru memberi saya petunjuk melalui kata-kata orang biasa.

Seperti yang diperkirakan, saya dibebaskan. Pada hari saya pergi, para narapidana mengucapkan selamat tinggal dan mereka sangat baik kepada saya dan meminta saya untuk tidak kembali. Saya juga mengucapkan selamat tinggal yang tulus kepada mereka.

Saya menangis dalam perjalanan pulang. Guru kita yang belas kasih selalu melindungi saya dan menawarkan kesempatan kedua untuk berbuat baik dalam Xiulian. Saya berterima kasih kepada Guru dan Dafa.

Sekarang, lebih dari dua puluh tahun telah berlalu, dan saya masih menangis ketika mengingat pengalaman saya di pusat penahanan. Saya sangat beruntung telah memperoleh Fa. Saya akan mengikuti Guru dan memenuhi misi besar membantu Guru dalam Pelurusan Fa dan kembali ke rumah saya yang sebenarnya.