(Minghui.org) Baru-baru ini ada banyak artikel berbagi pengalaman yang diterbitkan di situs web Minghui.org tentang apakah perlu untuk divaksinasi virus corona atau tidak, dengan masing-masing penulis menyuarakan pendapat mereka berdasarkan pemahaman mereka pada ajaran Fa Guru.
Guru berkata kepada kita:
“Perihal bagaimana harus berbuat terhadap masalah konkret, gunakanlah Dafa untuk mengukurnya, anda merasa bagaimana baiknya, anda lakukan saja seperti itu. Manusia biasa akan melakukan segala yang ingin dilakukan, itu adalah urusan di tengah manusia biasa, adalah mustahil menghendaki setiap orang sungguh-sungguh berkultivasi. Sedangkan selaku praktisi Gong, sudah semestinya menuntut diri dengan kriteria tinggi, oleh karena itu syarat yang diajukan di sini adalah ditujukan bagi praktisi Gong.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)
Saya berpikir apa yang penting bukanlah apakah kita akan divaksinasi atau tidak, tapi pola pikir apa yang kita miliki dalam menghadapi masalah ini dan bagaimana hati kita bereaksi ketika menghadapi mandat vaksin. Sebagai seorang kultivator, semua yang kita hadapi berkaitan dengan kultivasi kita.
Suatu hari seorang rekan praktisi datang ke rumah saya dan menolak melepaskan maskernya, berkata bahwa pandemi sedang mengamuk dan dia takut tertular virus. Saya menjawab, “Anda adalah murid Dafa. Tidak ada virus yang bisa mendekati anda. Jika ia mendekat, gong (energi) anda akan menyingkirkannya.”
Beberapa rekan praktisi menggunakan ajaran Fa Guru, “kita harus semaksimal mungkin menyesuaikan diri dengan manusia biasa” (Ceramah 8, Zhuan Falun) sebagai alasan untuk divaksinasi. Beberapa berkata, “Tidak ada jalan keluar jika anda tidak divaksinasi.” Mereka khawatir apakah mereka masih diperbolehkan menjemput anak mereka di sekolah, pergi ke toko, atau bahkan mempertahankan pekerjaan mereka.
Ini semua mungkin tampak seperti alasan. Tapi kita harus bertanya kepada diri kita sendiri: Bagaimana hati kita bereaksi ketika menghadapi masalah ini sebagai pengikut Dafa? Apa yang dewa akan lakukan jika ia menghadapi masalah ini?
Bagi saya, saya tidak pernah berpikir apakah saya harus divaksinasi atau tidak. Untuk apa seorang kultivator membutuhkan itu? Saya juga tidak khawatir tentang apakah saya boleh pergi ke toko atau tidak atau naik bus. Saya seorang pengikut Dafa. Guru yang menentukan untuk saya. Tidak ada halangan yang tidak bisa dilewati oleh seorang kultivator.
Ada waktu di mana bus berhenti beroperasi di kota saya karena pandemi. Ketika bus kembali beroperasi, orang-orang diminta memindai kode kesehatan mereka di ponsel; jika tidak, mereka tidak diperbolehkan naik ke bus. Berulang kali saya berkata kepada pengemudi bus bahwa saya tidak mempunyai ponsel dan mereka memperbolehkan saya masuk. Beberapa pengemudi meminta saya meninggalkan kontak informasi saya. Saya menunjukkan kartu penduduk lansia saya dan mereka membiarkan saya naik ke bus juga.
Ada sebuah pemberitahuan komunitas bahwa setiap orang disyaratkan untuk divaksinasi. Saya mengabaikan pemberitahuan itu. Kemudian anggota staf komite perumahan datang memeriksa, putri saya mengatakan bahwa saya tidak akan divaksinasi. Kemudian wakil direktur komite perumahan datang untuk menekan kami. Saya berkata kepadanya saya tidak divaksinasi, karena bahkan pejabat dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok mengakui bahwa vaksin buatan Tiongkok tidak efektif, dan bahwa beberapa orang yang telah di vaksin memiliki tingkat tertular virus yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang tidak divaksinasi. Dia menjawab: "Kami tahu itu, tetapi kami hanya melakukan pekerjaan kami."
Guru mengajarkan kita:
“Saya mengatakan satu tak bergerak dapat menaklukkan seribu yang bergerak!”
“Yang dimaksud tak bergerak, adalah keteguhan dari pikiran lurus dan keyakinan lurus yang tak bergerak.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Kanada Tahun 2005,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 5)
Saya mengingat bahwa segera setelah penganiayaan dimulai, banyak praktisi Falun Gong ditangkap dan dibawa ke pusat pencucian otak lokal, di mana mereka diancam untuk dikeluarkan dari sekolah atau diberhentikan dari pekerjaan mereka, atau dibawa ke kamp kerja paksa atau penjara, jika mereka tidak melepaskan keyakinan mereka.
Sejumlah praktisi menyerah pada tekanan dan melepaskan keyakinan mereka menentang keinginan mereka sendiri. Tapi beberapa tidak tergerak. Seorang praktisi berkata: “Saya akan memegang teguh keyakinan saya, jadi ambillah apapun yang anda mau!” Dan ternyata, orang yang bertanggung jawab di pusat pencucian otak bahkan mengaguminya. Orang itu mengantarkan kembali praktisi ke sekolah tempat praktisi bekerja, dan meminta pimpinan sekolah untuk tidak mempersulitnya, dan membiarkannya terus bekerja.
Tidak peduli berapa lama kita telah berkultivasi, persyaratan Fa bagi kita tidak pernah berubah. Sebagai seorang kultivator, kita harus menjaga pikiran lurus kita dan tetap tidak tergoyahkan dengan konsep atau keterikatan manusia kita setiap saat.
Ini adalah pemahaman saya di tingkat saya, dan mohon tunjukkan jika ada kekurangan.
Catatan redaksi: Artikel ini hanyalah pemahaman penulis saat ini yang ditujukan untuk berbagi dengan sesama praktisi jadi kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” (Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)