(Minghui.org) Delapan praktisi Falun Gong dan beberapa anggota keluarga mereka di Kabupaten Gongan, Provinsi Hubei, diganggu antara bulan Mei hingga Juli 2021 dan diperintahkan untuk melepaskan keyakinan mereka. Seluruh praktisi menolak patuh dan mendesak polisi untuk berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan.
Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Zhao Chunxiang [Perempuan], berusia 70an, diganggu pada bulan Mei oleh polisi dan anggota staf komite perumahan, yang memerintahkannya untuk melepaskan Falun Gong. Ia mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada mereka dan bersikeras bahwa tidak mungkin baginya untuk melepaskan Falun Gong. Polisi mengganggu suaminya dan mendesaknya untuk membujuk Zhao beberapa kali, tapi suaminya menolak patuh.
Di awal bulan Juni, empat petugas yang mengklaim berasal dari pemerintah kabupaten mengganggu Ma Chaobin dan istrinya, Chen Xiuyu. Pasangan ini menolak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Gong.
Lu Yeju, berusia 60an, sedang makan malam bersama istrinya di luar pada tanggal 30 Juni, ketika petugas dari Kantor Polisi Kota Douhudi menghubungi ponselnya dan berkata kepadanya untuk segera pulang. Ketika Lu tiba, ia melihat tiga petugas polisi menunggunya. Mereka mengancamnya dan berkata kepadanya untuk tidak keluar rumah (mempromosikan Falun Gong).
Xu Cuie [Perempuan], berusia 66 tahun, pensiunan karyawan pabrik pupuk, diganggu di rumahnya sekitar pukul 8 malam pada tanggal 30 Juni. Polisi mengatakan kepadanya untuk tidak keluar rumah.
Satu jam kemudian, beberapa petugas mengetuk pintu rumah Dong Shijun [Perempuan], tapi ia tidak berada di rumah jadi mereka pergi.
Masih mencari Dong, mereka pergi ke rumah ibunya pada tanggal 22 Juli dan berpura-pura menjadi teman kerja Dong di Rumah Sakit Ibu dan Anak di mana ia bekerja. Ibu Dong yang berusia 90an, sedang istirahat ketika polisi datang. Mereka mendesaknya untuk membujuk Dong agar menandatangani surat pernyataan melepaskan Falun Gong atau mereka akan mengganggu putri Dong, yang bekerja di luar kota.
Ketika ibu Dong bertanya kepada polisi siapa yang memerintahkan pelarangan terhadap Falun Gong, mereka berkata bahwa ini peraturan nasional. Mereka mengetahui bahwa orang-orang bebas berlatih Falun Gong di seluruh dunia—kecuali di Tiongkok.
Polisi juga mengganggu putra dari Zhang Jiagui dan Yan Guangyu dan mendesak mereka untuk membujuk ibu mereka agar melepaskan keyakinan mereka. Putra kedua praktisi merespons bahwa tidak ada cara untuk membuat ibu mereka berhenti berlatih Falun Gong.