Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menyingkirkan Hambatan Bahasa, Mengultivasi Ego dan Bekerja Sama Tanpa Syarat Bersama Rekan Praktisi Demi Menyelamatkan Orang

15 Sep. 2021 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Quebec, Kanada

(Minghui.org) Salam kepada Guru yang terhormat! Salam kepada rekan praktisi!

Pandemi global ini telah menyediakan kesempatan baru dan tak terduga bagi praktisi Falun Dafa dalam mengultivasikan keterikatan kita serta menyelamatkan orang. Saya ingin membagikan sebagian pengalaman saya akhir-akhir ini dengan anda sekalian.

Komunikasi dan Kerja Sama

Ketika saya pertama kali pindah dari Montreal ke Kota Quebec tiga tahun lalu, saya masih memiliki rasa egois yang kuat. Beberapa praktisi setempat berkata pada saya, “Senang rasanya anda ada di sini. Dulu, sering ada kesulitan komunikasi dan kerja sama antara praktisi Barat setempat dan praktisi Tiongkok karena hambatan bahasa. Keberadaan anda di sini sangat membantu.”

Saya tidak setuju, saya rasa praktisi Barat telah melewati berbagai ujian dan tantangan selama satu dekade terakhir. Mereka bekerja sama dalam membawa Shen Yun ke Montreal dan banyak proyek lainnya demi menyelamatkan orang. Saya rasa mereka sudah terbiasa bekerja sama dengan baik. Di mata saya, tidak pantas bagi orang Tionghoa sebagai “pihak luar” tiba-tiba masuk dan melakukan pekerjaan koordinasi. Sedangkan bagi praktisi Tionghoa, saya rasa karena mereka sudah berada di Quebec selama beberapa tahun hingga saat ini, mereka seharusnya tidak memiliki masalah berkomunikasi dalam bahasa Prancis dasar, jadi saya tidak ingin terlibat dalam masalah koordinasi. Saya hanya ingin menunggu koordinator mengatur segala sesuatunya.

Karena pandemi, frekuensi kegiatan klarifikasi fakta luar ruangan pada musim panas lalu sangat berkurang. Upaya yang terpenting -- promosi Shen Yun pada musim dingin -- juga menghilang. Dulu, selama saya terlibat penuh dalam proyek seperti Shen Yun dan Tian Guo Marching Band, saya merasa terdorong oleh semacam mekanisme untuk tetap rajin dalam berkultivasi. Saya hanya mendengarkan koordinator, dan tidak banyak berpikir tentang gambaran keseluruhannya. Namun tanpa proyek-proyek ini serta lingkungan kultivasi, saya ditarik oleh keterikatan akan kenyamanan dan menjadi sangat pasif. Saya sadar bahwa ini adalah kebocoran saya dalam kultivasi.

Guru [Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa] berkata,

“Pekerjaan yang diatur oleh koordinator adalah pekerjaan yang dibutuhkan pada saat itu, dengan demikian barulah dia mengaturnya, dia tidak dapat setiap hari selalu mengatur pekerjaan bagi anda. Tentu saja, di saat tidak ada kegiatan bersama, diri sendiri harus secara inisiatif melakukan pekerjaan penyelamatan makhluk hidup dari pengikut Dafa, hal-hal tersebut tidak dapat menunggu koordinator yang mengaturnya. Saya hanya mengemukakan hubungan antara koordinator dengan praktisi.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2010,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 11)

Saat musim panas mereda tahun lalu, koordinator Montreal meminta saya untuk mengatur pementasan Tian Guo Marching Band di Kota Quebec. Pikiran pertama saya adalah saya tidak boleh melewatkan kesempatan langka ini. Pemikiran kedua saya adalah cemas ini akan memerlukan banyak upaya. Setelah belajar Fa setempat secara daring, saya mengajukan ide agar marching band berpartisipasi dalam kegiatan klarifikasi fakta, namun tak seorangpun memberi tanggapan. Setelah keheningan yang canggung beberapa lama, semua orang lalu meninggalkan platform. Mentalitas mengeluh saya mulai muncul, namun saya mencoba menahannya dan menenangkan diri.

Saya rasa mungkin praktisi lain terlalu sibuk dengan proyek lain sehingga tidak bisa memimpin proyek ini. Karena praktisi Montreal bersedia memberikan dukungan, saya putuskan untuk coba mengoordinasinya sendiri. Jadi saya bertanya pada praktisi yang bertanggung jawab dalam urusan polisi di acara sebelumnya dan menemukan bahwa mengurus hal tersebut tidak sesulit yang dibayangkan. Saya hanya perlu menyerahkan formulir pengajuan acara. Dengan sangat cepat, petugas polisi yang bertanggung jawab mengonfirmasi acara tersebut dan mengatakan kegiatan akan baik-baik saja selama kami memperhatikan kebijakan pencegahan pandemi.

Namun saat menyangkut penentuan tema acara, memilih moderator, konten pidato, konten petisi, liputan wawancara, waktu dan komunikasi dengan rekan praktisi… saya menemukan banyak hal membosankan dan detail yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain menyingkirkan hambatan di benak sendiri, saya juga meminta rekan praktisi membantu memancarkan pikiran lurus sebelum acara agar tidak ada unsur-unsur jahat yang mengganggu upaya klarifikasi fakta kami.

Di hari acara, cuacanya cerah, dan ada banyak wisatawan di kota. Setelah acara, beberapa praktisi mengucapkan selamat kepada saya atas perencanaan acara yang sangat baik. Saya sedikit terkejut karena saya tidak merasa telah mengatur acara tersebut, namun justru praktisi di Montreal yang mengambil inisiatif untuk datang ke Kota Quebec demi menyelamatkan orang; Guru memberikan kita kesempatan, selain itu kerja sama tanpa pamrih praktisilah yang membuat segalanya menjadi mungkin. Seperti yang Guru katakan,

“Untuk mengerjakan suatu hal, bagi Dewa dengan satu niat pikiran langsung jadi.” (“Ceramah Fa pada hari Falun Dafa Sedunia”)

“Medan waktu yang digunakan juga adalah medan waktu yang luar biasa cepat, partikel Gong di setiap ruang bergerak serentak, sebentar saja sudah terbentuk dari tidak ada hingga ada, dan juga waktunya itu berjalan dengan waktu yang paling cepat, oleh sebab itu asalkan pikirannya sekali bergerak langsung sudah jadi.” (“Ceramah Fa pada hari Falun Dafa Sedunia”)

Saya merasa bahwa kerja sama pengikut Dafa adalah hal yang sama. Masing-masing praktisi bagaikan partikel Fa. Saat kita bertindak pada waktu yang sama dan selaras, upaya kita dalam menyelamatkan orang akan berjalan lancar.

Saya lalu berangsur-angsur mengambil tanggung jawab komunikasi antara praktisi Tionghoa dan praktisi Barat setempat, atau antara praktisi Kota Quebec dan Montreal. Termasuk mengatur pawai mobil, mengumpulkan tanda tangan berbagai petisi, dan menghubungi praktisi setempat dalam berpartisipasi dalam kegiatan klarifikasi fakta di acara 25 April Montreal, acara 13 Mei (Hari Falun Dafa Sedunia), dan seterusnya.

Banyak ujian Xinxing antar praktisi yang mencuat, termasuk kesalahpahaman, dan bahkan kesenjangan dan simpul “sejarah” yang tiba-tiba terungkap. Terbawa oleh perasaan nyaman dan melindungi diri sendiri, saya terus berpikir untuk kabur. Namun kali ini saya waspada. Saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya ingin menghindari kesulitan. Kita perlu menjadi kelompok yang kompak agar dapat menyelamatkan orang. Mengapa terdapat banyak kesulitan? Saya menyadari bahwa ini adalah kesempatan yang Guru berikan untuk membantu mengungkap keterikatan kita sehingga dapat berkultivasi dan meningkat.

Guru berkata,

“Apakah kalian tahu? Asalkan anda adalah seorang yang Xiulian, biar dalam lingkungan mana pun, situasi apa pun, masalah pelik dan tidak menyenangkan apa pun yang anda temui, bahkan demi pekerjaan Dafa, tak peduli masalah yang kalian anggap lebih baik lagi, lebih sakral lagi, semuanya dapat saya gunakan untuk menyingkirkan keterikatan hati kalian, menyingkap sifat keiblisan kalian dan menyingkirkannya. Sebab peningkatan kalian barulah yang terpenting.” (“Pemahaman Lebih Lanjut,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

“Bila benar-benar dapat meningkatkan diri seperti ini, hal-hal yang kalian lakukan dalam kondisi hati yang murni barulah merupakan perbuatan yang terbaik, yang paling sakral.” (“Pemahaman Lebih Lanjut,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Guru juga berkata,

“Saya sering mengatakan kepada kalian tentang keadaan demikian, bilamana dua orang terjadi pertentangan, masing-masing mencari penyebabnya: Saya di sini ada masalah apa? Diri sendiri masing-masing mencari masalah apa yang ada pada diri sendiri. Jika pihak ketiga melihat antara mereka berdua ada pertentangan, saya katakan pihak ketiga itu juga bukanlah secara kebetulan diperlihatkan hal ini, anda pun perlu berpikir: Mengapa saya diperlihatkan pertentangan antara mereka? Apakah saya sendiri masih terdapat suatu kekurangan? Ini baru betul.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat)

Di satu sisi, saya memahami bahwa pertentangan ini diakibatkan oleh gangguan kekuatan lama. Mereka pastinya tidak ingin praktisi bekerja sama -- jadi mereka memanfaatkan keterikatan dan konsep manusia biasa kita untuk mengganggu kita. Sebagai pengikut Dafa, kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil. Jika hal-hal buruk tersebut memengaruhi saya dan membuat saya ingin menghindari masalah, maka saya harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Namun, meskipun Fa tampak jelas bagi saya, saat menghadapi masalah khusus dan berkomunikasi dengan rekan praktisi, hati saya masih tergerak dengan beberapa tingkah laku mereka. Saya mengembangkan pikiran yang buruk tentang orang lain, mata menjadi terpaku pada keterikatan orang lain, hati menjadi frustasi dan tidak sanggup melepas, serta sikap saya menjadi buruk dan tidak sabaran. Meski semuanya tampak telah ditangani dengan tepat, saya tahu pola pikir saya pastinya tidak benar.

Saya menemukan DVD, “Ceramah Fa di Australia” dan menontonnya beberapa kali berturut-turut. Sembari mendengarkan, saya melihat wajah baik Guru di layar. Saya merasakan belas kasih Guru yang mencakup segalanya, dan merasa tiap kata tampaknya ditujukan pada situasi saya saat ini, seakan-akan Guru sedang berbicara pada saya secara langsung. Saya berulang kali menangis saat mendengarnya.

Seiring mendengarkan Fa, saya merasa substansi buruk yang menghalangi kerja sama antar praktisi berangsur-angsur menghilang. Pikiran saya juga berangsur-angsur menjadi jernih dan tenang. Memikirkan kembali apa yang disebut perilaku yang “tidak dapat diterima” dari praktisi lain, hati saya tak tergerak. Dengan dimurnikan oleh Dafa, hati saya menjadi semakin penuh dengan rasa syukur. Saya menghargai takdir pertemuan dengan praktisi lain untuk menyelamatkan orang di daerah kami.

Saya juga mengerti bahwa kelompok praktisi bukan seperti “klub” manusia biasa, namun sebuah lingkungan kultivasi dan penyelamatan. Interaksi kami bertujuan untuk bekerja sama dalam menyelamatkan orang dan meningkatkan Xinxing kami sebagai satu kelompok, yang merupakan hubungan sakral melampaui hubungan duniawi manapun. Tidak ada ruang bagi Qing maupun kekhawatiran manusia.

Terlebih lagi, tidak baik jika selalu mengatur segala sesuatu atau menghindari masalah agar dapat menjadi nyaman. Jika kita tidak menghadapi keterikatan dan menyingkirkannya, maka kita hanya akan tetap berada di tingkat manusia biasa yang melakukan hal baik agar orang lain memandang mereka sebagai orang yang baik. Kita tidak seharusnya mengejar keharmonisan yang palsu, tampak damai satu sama lain, namun masih menyembunyikan keterikatan kita. Ini adalah keterikatan tersembunyi dalam hal menyelamatkan muka dan bukan merupakan kultivasi.

Sebelum saya melakukan apapun, saya akan bertanya pada diri sendiri: Hal ini untuk apa? Apakah demi kenyamanan saya pribadi, demi orang lain, atau demi membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup? Saat saya melihat orang lain berprilaku tidak sesuai dengan konsep saya pribadi, atau saat keterikatan saya terungkap, hati saya tergerak, dan saya ingin menyangkalnya, menghindari tanggung jawab, atau menyerah, saya juga bertanya pada diri sendiri: Siapa yang akan senang jika saya memperlakukan orang lain seperti ini? Guru? Orang yang ingin diselamatkan? Atau kekuatan lama? Pengikut Dafa diatur untuk bersama agar dapat menyelamatkan orang dan menyingkirkan keterikatan kita.

Seharusnya tidak jadi masalah bagaimana orang lain berprilaku atau apakah mereka memahami saya. Saat saya teringat hal ini, lebih mudah bagi saya untuk mengendalikan Xinxing dan lebih sulit terdorong oleh Qing serta ilusi.

Menyingkirkan Budaya Partai

Pada bulan Januari ini, koordinator Montreal meminta saya untuk mengatur pawai mobil di Quebec. Sekali lagi, reaksi pertama saya adalah saya harus melakukannya. Namun, saat memikirkannya kembali, saya takut dibebani pekerjaan. Saya rasa ini akan membutuhkan waktu dan sulit berkomunikasi dengan semua orang. Saya juga takut tidak mendapat tanggapan positif, selain itu, akan menjadi tanggung jawab saya jika kami gagal. Namun, saya juga tahu dari lubuk hati bahwa saya tidak bisa kabur dari tanggung jawab. Saya harus melewati keterikatan akan kenyamanan ini.

Saat saya mendiskusikan perihal pawai mobil dengan praktisi setempat, ternyata semua orang siap berpartisipasi. Mereka yang mempunyai mobil berpartisipasi dalam pawai, sementara mereka yang tidak mempunyai mobil mengumpulkan tanda tangan petisi. Praktisi yang bekerja di angkutan umum atau yang familiar dengan kota membantu merencanakan rute untuk memastikan kami akan melewati jalanan yang paling ramai.

Setelah menerima peta pawai, praktisi Montreal mulai mendaftar. Pada awalnya saya sedikit gugup, karena saya mengkhawatirkan mereka yang tidak familiar dengan kota akan menghambat pawai. Saya lalu mempersiapkan antisipasi untuk situasi ini. Saya mengemudi di rute tersebut sebelumnya dan menjadi familiar dengan rute itu, membuat catatan persimpangannya di Google Maps, dan membagikan penemuan ini dengan rekan praktisi di dokumen.

Kami semua berkoordinasi dengan baik, dan pawai berjalan dengan sangat sukses. Praktisi dari Montreal mengatakan bahwa ada lebih banyak orang di jalanan Kota Quebec daripada di Montreal dan merasa perjalanan yang mereka tempuh sangat setimpal. Terima kasih Guru karena telah memberikan kesempatan semacam ini kepada kami. Kemudian kami mengatur dua pawai mobil lainnya, dan setiap kalinya saya memperhatikan reaksi para pejalan kaki yang berubah dari kebingungan hingga kekhidmatan. Mereka mengacungkan jempol, mengambil foto, dan bertepuk tangan untuk menunjukkan dukungan, yang mana sangat membuat kami bersemangat.

Selama kegiatan ini, saya diuji dalam menyingkirkan budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam diri saya. Pertama kalinya saya berkendara melewati rute tersebut sendirian, saya melihat kantor polisi berada tepat di sebelah titik keberangkatan kami. Pada waktu itu, kebijakan pencegahan penyebaran virus masih cukup ketat, dan saya takut polisi akan membatalkan pawai karena alasan-alasan tersebut. Demi mencegah praktisi lain merasakan kekhawatiran yang tidak perlu, saya tidak memberi tahu mereka tentang kantor polisi. Saya hanya meminta mereka untuk berkumpul di titik keberangkatan dan memasang papan informasi mobil di area parkir yang paling jauh dari kantor polisi.

Di waktu yang sama, saya menyingkirkan pikiran rendah diri dan mencoba untuk tidak memikirkannya. Hasilnya, untuk yang pertama kalinya tidak ada petugas polisi yang bertanya pada kami. Namun, untuk yang kedua kalinya, saat kami memasang papan informasi di mobil, polisi yang berpatroli melihat kami dan singgah untuk bertanya apa yang kami lakukan sambil berbicara melalui interkom. Pikiran pertama saya adalah, “Kita tidak bisa lagi menghindarinya.” Namun saya lalu menyadari, “Karena kami melakukan yang kami bisa untuk menyelamatkan makhluk hidup, biarkan kami mengklarifikasi fakta kepada polisi.” Setelah itu, polisi menjadi sangat baik dan sopan. Seorang petugas datang hanya untuk bertanya apakah kami memerlukannya untuk menutup lalu lintas. Setelah praktisi lain dan saya menjelaskan tentang pawai mobil, dia mengatakan tidak masalah, protes adalah hak sipil, dan yang harus kami lakukan hanyalah berhati-hati di jalan. Dia juga berkata lain kali kami harus memberi tahu mereka terlebih dahulu. Kami memberi tahu mereka tentang tema pawai kami dan memberinya brosur. Dia menerimanya dan pergi dengan wajah gembira.

Saat berkaca, ternyata masih ada sisa-sisa budaya PKT dalam pikiran saya. Saya masih memiliki kesan bahwa polisi akan mengganggu karena pandemi, namun ini adalah mentalitas defensif dari budaya PKT, di mana semua orang berpikir bahwa orang lain adalah musuh. Reaksi pertama saya adalah negatif. Oleh karenanya saya mencoba nenenangkan polisi dengan menjelaskan bahwa kami berada di luar dan menghormati kebijakan jaga jarak, dll. Saya juga lalu menyadari bahwa dua mobil polisi tambahan yang datang ada di sana untuk membantu kami menutup jalan jika diperlukan. Saya benar-benar harus menyingkirkan budaya PKT ini!

Sebelum pawai mobil yang ketiga, saya mengirim formulir lebih awal untuk memberi tahu polisi di Kota Quebec tentang kegiatan kami, dan akhirnya diberikan izin. Pada hari sebelum pawai, saya menerima telepon dari petugas polisi yang memberi tahu saya bahwa dia akan datang menyambut kami di titik keberangkatan. Saat kami bertemu, petugas polisi memperkenalkan diri dan memberi tau kami bahwa dia adalah petugas dari Sûreté Quebec, yang bertanggung jawab terhadap pawai terkoordinir di kota-kota terdekat, karena dia bertanggung jawab untuk polisi di seluruh provinsi. Dia dapat membantu kami agar berhubungan dengan perwakilan daerah setempat.

Saya berterimakasih kepada Guru dari lubuk hati saya! Saya merasa bahwa selama kita mempunyai keinginan, Guru akan mengatur segalanya dan menciptakan kesempatan bagi kita untuk menyelamatkan orang.

Bekerja Sama dan Membentuk Satu Tubuh Saat Mengumpulkan Tanda Tangan

Musim gugur yang lalu, saat praktisi di seluruh dunia mulai mengadakan petisi Akhiri PKT, praktisi Quebec juga mengatur proyek tersebut secara lokal dan mengumpulkan petisi di musim dingin. Pada awalnya, saya berpartisipasi dengan sangat pasif. Saya harus bekerja pada Jumat malam dan hari Sabtu. Saya didorong oleh keinginan mencari kenyamanan dan mencoba menghindar untuk pergi ke luar.

Setelah pawai mobil yang pertama, saya merasa pikiran lurus saya sedikit lebih kuat. Saya lebih aktif berpartisipasi dan beberapa pemikiran saya berubah. Saya berhenti berpikir bahwa saya lelah. Saya memberikan orang lain kesempatan untuk membuat pilihan dan menandatangani petisi, tanpa terikat dengan reaksi mereka. Saya berhenti merasa gembira saat saya memperoleh tanda tangan dengan mudah, dan berhenti merasa frustasi saat orang-orang menolak. Saya berhenti menghitung jumlah tanda tangan yang saya dapat tiap kalinya. Dan justru, saya bercermin apakah saya mengklarifikasi fakta dengan baik tentang kejahatan PKT pada setiap orang.

Terkadang saat saya mendengar praktisi lain dengan gembira berkata, “Saya telah mengumpulkan banyak tanda tangan hari ini!” Saya tidak merasa senang, karena saya merasa bahwa kita tidak seharusnya menilai pengaruh kita dengan menghitung jumlah tanda tangan. Namun, saya menyadari bahwa ini adalah rasa iri hati dan pikiran tidak stabil yang membuat saya merasa praktisi lain tidak mengklarifikasi fakta dengan baik meskipun telah mengumpulkan begitu banyak tanda tangan. Saya harus berpikir positif. Saya harus berfokus dalam mengumpulkan banyak tanda tangan sambil mengklarifikasi fakta sejelas mungkin. Saya juga merasa terdorong dan terinspirasi oleh ketulusan hati dan keseriusan praktisi lain yang berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Petisi ini menargetkan masyarakat Barat, memberikan kesempatan bagi mereka untuk memilih dan menempatkan diri. Namun, meski banyak praktisi Tiongkok yang bersemangat dalam menyelamatkan orang, karena keterbatasan bahasa, terkadang mereka tidak ada jalan untuk mengklarifikasi fakta secara langsung maupun menjawab pertanyaan orang-orang Barat. Melalui desakan koordinator setempat, kami mengadakan kelas klarifikasi fakta bahasa Prancis secara daring. Setelah berkolaborasi dengan praktisi lain selama beberapa minggu, disepakati bahwa saya akan mengajar beberapa kalimat klarifikasi fakta pendek dalam bahasa Prancis seminggu sekali. Rekan praktisi sangat senang dan belajar dengan giat. Mereka dapat menggunakan kalimat-kalimat ini untuk mengumpulkan tanda tangan dan menjadi sangat percaya diri setelah menerobos konsep yang tidak dapat berkomunikasi. Kami sebagai satu kelompok lalu berangsur-angsur mempelajari beberapa topik lain, seperti bagaimana cara memperkenalkan Dafa, dan kalimat-kalimat tentang pengambilan organ hidup-hidup dari praktisi yang ditahan secara ilegal di Tiongkok yang disetujui oleh PKT.

Bagi saya, proses ini juga adalah kesempatan yang baik untuk “mengajar dan belajar.” Di satu sisi, saat mempersiapkan bahan materi, demi memperhalus ungkapan singkat yang dapat dipelajari oleh rekan praktisi yang tidak berbicara dalam bahasa tersebut, namun masih bisa dimengerti oleh masyarakat Barat, saya banyak membaca materi klarifikasi fakta bahasa Prancis yang relevan dan banyak berpikir. Ini juga sangat membantu saya dalam mengembangkan dan memperhalus materi klarifikasi fakta saya. Di sisi lain, demi membuat bahan materi benar-benar dapat dipakai dan bukan hanya basa-basi, saya juga harus keluar melakukan petisi. Saya harus tahu pertanyaan apa yang sesungguhnya orang-orang tanyakan dan bagaimana tanggapan mereka, jadi saya dapat memberikan jawaban yang terbaik. Ini memberi efek dorongan bagi saya untuk mengumpulkan tanda tangan. Saya bersyukur dari lubuk hati saya atas kesempatan untuk meningkat dan bekerja dengan praktisi lainnya secara efektif menyelamatkan orang.

Mempelajari Instrumen Baru di Tian Guo Marching Band

Tian Guo Marching Band Montreal selalu sangat terlibat dalam proyek setempat dan sangat efektif dalam menyelamatkan orang. Saya bermain snare drum sejak bergabung dalam marching band tahun 2013. Sekitar dua tahun yang lalu saya mulai mempelajari French horn. Melihat kembali proses ini, saya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Guru bahwa, “Jika Xinxing telah naik, yang lain juga ikut naik ke atas.” (Ceramah 2, Zhuan Falun)

Saya teringat pertama kali saya ingin mengganti instrumen saya. Tim marching band mendorong praktisi yang memiliki waktu luang untuk melatih instrumen kedua demi menyeimbangkan jumlah instrumen di tiap bagian dan meningkatkan performa keseluruhan. Pada waktu itu, saya rasa terlalu berat untuk membawa snare drum -- jadi saya setengah serius memberi tahu koordinator tim marching band bahwa saya ingin menggantinya dengan flute. Koordinator hanya tertawa dan tidak berkata apapun. Itu tidak berhasil. Mengingat kembali, saya memiliki hati egois yang kuat dan mencari pembuktian diri, jadi jelas saja hal itu tidak berhasil.

Bertahun-tahun kemudian, meski snare drum masih sangat berat, itu tidak lagi menjadi masalah bagi saya. Di akhir tahun 2017, saya baru saja pindah ke Kota Quebec. Suatu kali, saya melihat clarinet di rumah pemain snare drum lainnya dan mengetahui bahwa tim marching band berencana melakukan penyesuaian lain. Saat itu terlalu banyak pemain snare drum dibandingkan dengan bagian lainnya, jadi mereka yang bermain snare drum didorong untuk berlatih instrumen lain. Saya meminjam clarinet lalu mencoba memainkannya, ternyata saya dapat langsung memainkan tangga lagunya. Jadi saat bertemu dengan koordinator tim marching band, saya memberitahunya bahwa saya juga bisa berlatih clarinet bila dibutuhkan. Koordinator berkata sudah ada cukup banyak orang yang belajar bermain clarinet. Saya berkata, “Kalau begitu, mari lihat instrumen lain apa yang tim marching band butuhkan, maka saya akan melatihnya.” Saya diberikan French horn.

Ketika tiba di rumah, saya mencari di Internet dan menemukan bahwa French horn adalah salah satu instrumen tiup yang paling sulit untuk dimainkan. Saya tidak membiarkan hal ini membuat saya patah semangat. Saya pikir karena telah menerima instrumen ini, saya seharusnya bisa memainkannya. Saya rasa saya cukup bagus dalam mengajari diri saya sendiri. Seorang praktisi Barat yang memainkan alat musik ini juga memberikan beberapa saran, jadi saya mempelajari teori musik dasar dan konversi nada. Namun setelah beberapa lama, di awal tahun 2019, saya hampir tidak bisa memainkan tangga lagunya. Lalu karena promosi Shen Yun dan tidak ada pawai di musim dingin, saya berhenti berlatih French horn.

Sekarang ketika memikirkannya, hati untuk membuktikan kebenaran diri saya sendiri sangat kuat pada waktu itu. Saya rasa jika saya dapat mengajarkan diri saya instrumen sesulit itu, betapa bangganya saya! Orang lain akan memuji saya! Ini adalah keterikatan mentalitas pamer saya.

Namun masih ada bagian diri saya yang termotivasi oleh pikiran lurus dan ingin bertanggung jawab atas instrumen yang saya terima. Saya rasa itu adalah janji saya kepada tim marching band. Berkat bantuan Guru saya sukses mempelajari sendiri dasar teori musik dan belajar tangga lagu.

Di waktu lain saya meningkat lagi adalah saat pemilu AS. Saya melihat media memainkan peran yang sangat penting, dan menjadi suar kebenaran. Ketika menyangkut tentang media yang diatur oleh pengikut Dafa, Guru berkata, “Bukan saja menjadi media arus utama, kelak adalah media nomor satu terbesar di dunia,..” (“Penguraian Fa pada Konferensi Praktisi Wilayah Asia Pasifik Tahun 2004,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 6)

Saya tidak pernah membayangkan bentuk apa yang diperlukan, namun tiba-tiba menjadi masuk akal. Di waktu yang sama, saya juga menyadari bahwa ketika perubahan fenomena alam dan kesempatan tiba-tiba muncul, sangat penting bagi pengikut Dafa berada di kondisi kultivasi yang benar dan dapat memegang tugas penting ini di waktu kapanpun. Melihat kultivasi dan kondisi saya sendiri dalam berbagai proyek, saya bertanya pada diri sendiri, “Jika anda harus bermain French horn saat ini juga, apakah anda siap?”

Jawabannya adalah tidak -- tidak mungkin! Jadi, saya bertekad untuk mempelajari French horn sesegera mungkin, karena saya sadar harus mengejar proses pelurusan Fa di segala aspek dan menjaga kondisi “di tempat” sepanjang waktu. Sebagai hasilnya, saat saya mengambil French horn kembali, saya menemukan bahwa saya dapat memainkan beberapa lagu yang cukup mudah dengan tempo lambat. Sekarang saya memikirkannya kembali, peningkatan ini diberikan oleh Guru setelah Xinxing saya meningkat.

Baru-baru ini, ada lebih banyak kesempatan untuk pawai dan pertunjukan musim panas. Saya rasa meskipun bisa bergabung dalam tim snare drum, demi menyeimbangkan instrumen dan memiliki efek yang lebih baik dalam menyelamatkan makhluk hidup, marching band sebenarnya membutuhkan tambahan suara French horn lebih banyak daripada suara snare drum.

Kali ini saya tidak ingin membuktikan kebenaran saya sendiri atau berpikir, “Lihat betapa bagusnya saya belajar sendiri dalam bermain French horn!” Saya justru dengan tulus berharap dapat berkontribusi dalam kebutuhan marching band, demi menyelamatkan orang. Dengan harapan ini, Guru membantu saya.

Saya baru saja kembali dari acara petisi yang sukses bersama praktisi Montreal yang datang dari Quebec (Saya melewati banyak ujian Xinxing dalam mengatur kegiatan petisi ini). Namun sebelum kelas malam bahasa Prancis dimulai, saya teringat bahwa tugas saya di tim marching band belum usai, jadi saya merekam diri saya bermain musik. Hasilnya luar biasa, semua nada tinggi yang tidak sanggup saya mainkan sebelumnya tiba-tiba menjadi dapat dimainkan, bahkan keseluruhan nadanya tiba-tiba terdengar lebih baik, nafas saya juga mengalir dengan lebih baik. Selama satu atau dua minggu sebelumnya, saya sibuk dengan hal-hal lain dan hampir tidak berlatih French horn sama sekali.

Selama periode ini, banyak praktisi memberikan saya bimbingan teknik dan saran mendetail, terutama ketua bagian alat tiup, yang mencurahkan sangat banyak upaya dan dengan sabar merangkum banyak materi pembelajaran yang bagus untuk saya. Kekuatan luar biasa praktisi bekerja sama sekali lagi diperlihatkan dalam tim marching band. Saya yakin bahwa dalam lingkungan yang murni seperti itu, saya pastinya akan dapat berpartisipasi dalam pawai sebagai pemain French horn. Ini bukan lagi tentang usaha atau kemampuan “saya.” Sekarang seakan-akan “saya” hanya pembawa, hanya perantara untuk meneruskan nada sakral tersebut. Yang harus saya lakukan hanyalah memurnikan diri, dan itu sudah cukup selama saya tidak berpegang pada hal-hal negatif.

Melihat kembali proses ini, setiap kali rasa egois dan ego membuktikan kebenaran diri sendiri saya sedikit tersingkirkan, hati saya untuk orang lain dan menyelamatkan orang lain menjadi sedikit meningkat, atau pikiran saya saya sedikit berubah, Guru memberikan saya lebih banyak kemampuan dalam hal teknik musik. Jika saya memandangnya dari sudut pandang manusia biasa berlatih keahlian baru, upaya yang saya curahkan dalam berlatih French horn dan hasil yang saya dapatkan dari bermain alat tersebut tidak proporsional. Saya tidak pernah mempunyai talenta di bidang musik; paling-paling saya hanya ada di tingkat rata-rata.

Guru berkata, “Begitu Xinxing anda meningkat, tubuh anda akan mengalami perubahan yang amat besar. Bila Xinxing anda meningkat naik, materi pada tubuh anda tentu akan mengalami perubahan.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Saya menyadari bahwa itu bukan hanya tentang karma dan penyakit, namun juga berbagai fungsi tubuh, seperti kekuatan otot mulut dan kapasitas paru-paru yang diperlukan dalam bermain French horn. Saat Xinxing saya meningkat, substansi ini mengalami perubahan yang positif, membuat permainan French horn saya meningkat. Melalui pengalaman ini saya sekali lagi melihat kekuatan tak terbatas Fa.

Catatan Penutup

Dulu, saat saya masih terjebak dalam mentalitas alam semesta lama dan memandang segala sesuatunya dari sudut pandang egois, saya mengandalkan kemampuan saya sendiri di tengah manusia biasa. Kapanpun saya menjumpai konflik dan kesulitan, saya ingin kabur dan mencari kenyamanan dan bukannya menghadapi kesulitan. Dengan terus ditempa dalam Dafa, saya merasa melepaskan “keegoisan” dan “ego” serta menjadi semakin rendah hati dan belas kasih. Cara saya memandang sesuatu menjadi berubah. Kini, saya dapat memahami hal-hal dari sisi positif dan melihat kebaikan orang lain. Saya rasa memperluas kapasitas seseorang dan meningkatkan kemampuan setelah peningkatan Xinxing juga adalah hasil dari mencoba mengikuti ajaran Guru “…Berbuat tapi tidak mengejar ----------…” (“Dalam Tao,” Hong Yin I)

Setelah menerobos konsep terbalik dalam bergantung pada realitas yang dibawa oleh sains modern, saya mendapatkan kebijakan melalui Dafa. Kebijakan dan kemampuan ini untuk saya gunakan berkultivasi dan menyelamatkan orang. Saya harap saya dapat mengikuti belas kasih Guru dan berhasil menempuh jalan yang tersisa dengan sukses.

Ini hanyalah pemahaman pribadi saya. Bila ada hal yang tidak sesuai dengan standar Fa dalam berbagi pengalaman ini, mohon tunjukkan dengan belas kasih.

Terima kasih Guru. Terima kasih rekan praktisi.

(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Kanada Tahun 2021)