(Minghui.org) Seorang wanita 77 tahun dipukuli dengan brutal oleh lima petugas polisi setelah ia dilaporkan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Ma Fengqiong dari Kota Mianyang, Provinsi Sichuan, pergi ke pasar setempat untuk membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada 1 September 2021. Seorang pria melaporkannya dan lima petugas dari Kantor Polisi Kota Songya datang untuk menangkapnya.
Lima petugas polisi termasuk Liu Fei (atau Liu Hui), Zhao, Chen, dan Kang. Petugas kelima menolak menyebutkan namanya.
Ketika Ma menolak pergi bersama mereka, seorang petugas mengambil posisi di belakangnya dan mendorong wajahnya ke tanah. Kemudian memborgolnya, dengan menaruh lutut di punggungnya, lalu mencekik dan berusaha membuka mulutnya dengan jari.
Ia masih menolak untuk bekerja sama, jadi petugas lain menggunakan sebuah tongkat besi untuk membuka mulutnya, membuat gigi depannya longgar dan melukai lidahnya. Petugas lain kemudian menariknya untuk berdiri, mendorongnya masuk ke mobil polisi, dan membawanya ke Kantor Polisi Kota Songya.
Ia menolak memberi tahu namanya dan berusaha menjelaskan fakta-fakta tentang Falun Gong. Kemudian para petugas polisi tersebut menganiayanya secara verbal.
Melihat bahwa Ma telah terluka parah, mereka membawanya ke rumah sakit. Ia diberikan suntikan, tapi dokter menolak mengatakan apa isi suntikan itu.
Ma kemudian dipaksa memberi tahu namanya. Karena usianya, polisi memberikan waktu satu bulan penahanan kriminal dan denda 1,000 yuan dengan alasan bahwa selebaran Falun Gong ditemukan di tasnya. Polisi tidak langsung menahannya, memutuskan untuk membiarkannya pulang ke rumah untuk memulihkan diri.
Sebelum ia pergi, ia meminta polisi untuk mengembalikan kunci rumahnya, tapi mereka berkata mereka telah menghilangkannya.
Di rumah, ia mendapati luka gores sepanjang 4 inch (10 cm) di kedua sisi lehernya. Gigi bawah bagian depan miring dan berdarah, dan lidahnya berwarna hitam kebiruan. Bibir dan wajahnya bengkak. Bagian di bawah lututnya tergores dan tangan, lengan, punggung kaki dan jari-jari kakinya bengkak serta memar.
Selama tujuh hari berikutnya, Ma tidak bisa makan karena sakit di mulut dan lidahnya. Sakitnya kemudian menjalar ke telinganya. Ia hanya bisa minum air dan makan makanan cair.