(Minghui.org) Baru-baru ini saya meningkatkan pemahaman tentang Fa. Guru menunjukkan lapisan baru Fa dalam “Sifat Kebuddhaan.” Dengan demikian, sekarang saya dapat membedakan diri palsu dari diri sejati, meningkatkan karakter, dan melenyapkan keterikatan saya.
Mengapa Kita Perlu Mengidentifikasi Diri Palsu?
Ketika saya membaca “Sifat Kebuddhaan” sebelumnya, saya hanya dapat mengidentifikasi konsep-konsep yang saya peroleh setelah lahir. Kali ini, saya menyadari diri palsu. Saya tercerahkan bahwa jika seorang kultivator tidak benar-benar melenyapkan diri palsu yang berkembang setelah lahir, bahkan jika dia melenyapkan beberapa keterikatan, dia tetap tidak akan dapat melihat Fa dengan jelas karena dia akan terhalang oleh diri palsu. Meskipun dia belajar Fa, dia tidak dapat meningkatkan kultivasinya, karena Fa tidak akan diungkapkan kepada diri palsu. Guru berkata:
“…Tidak mengetahui Fa tingkat tinggi, jadi tidak ada Fa untuk digunakan berkultivasi. …” (Ceramah 1, Zhuan Falun).
Selain itu, karena diri palsu menghalangi pandangan tentang keterikatan kita, sangat penting untuk mengidentifikasi diri palsu.
Diri Palsu adalah Makhluk Hidup
Pemahaman saya adalah bahwa diri palsu adalah campuran dari mentalitas manusia yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan masyarakat ini. Sejak kita lahir, untuk melindungi diri kita sendiri, kita mengembangkan konsep ini. Guru telah berkata:
“Sesungguhnya selain dari tulus murni yang merupakan bawaan sejak lahir manusia, maka segala konsep adalah terbentuk sesudah lahir, bukanlah diri sendiri.” (“Eksis Untuk Siapa,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Saya tercerahkan bahwa diri sejati berangsur-angsur terkubur oleh diri palsu karena ditutupi oleh konsep dan karma manusia. Namun, dalam hidup, kita biasanya melakukan hal-hal berdasarkan konsep manusia, sehingga mengisi diri palsu dengan lebih banyak energi. Oleh karena itu, ia tumbuh sebagai makhluk hidup.
Diri Palsu Menghalangi Kultivasi Seseorang
Guru telah berkata:
“Manusia mempunyai banyak keterikatan hati, bermacam konsep, tujuh Qing enam nafsu, segala pikiran ada di benak anda, tetapi semua ini bukanlah anda.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Swiss)
Pemahaman saya adalah: jika kita tidak melenyapkan diri palsu, itu akan membentuk hambatan besar yang menghalangi kita untuk belajar Fa, karena keindahan Dafa tidak akan ditunjukkan pada diri palsu. Oleh karena itu, setiap kali saya belajar Fa, saya selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa diri saya yang sebenarnya yang belajar Fa.
Diri palsu terbentuk setelah lahir dan menggunakan standarnya sendiri untuk mengatasi masalah yang kita hadapi. Kadang-kadang tersembunyi, karena beberapa perilakunya mungkin dianggap benar, tetapi mungkin salah berdasarkan Fa. Misalnya, membenci kejahatan dapat dianggap benar seperti halnya membenci musuh; namun, berdasarkan Fa, kita harus melenyapkan dendam dan sifat iri hati. Jika kita tidak dapat membedakannya, kita akan melakukan hal-hal menurut diri kita yang palsu, bukan berdasarkan Fa.
Ketika kita menghadapi masalah, jika kita tidak melenyapkan diri palsu, hal itu bisa menipu kita. Diri palsu takut dilenyapkan, dan mencoba mengendalikan pikiran kita sehingga kita melakukan sesuatu berdasarkan hal itu daripada Fa. Diri palsu bahkan membuat alasan bagi kita, mencegah kita melakukan hal-hal berdasarkan Fa.
Banyak praktisi mungkin bertanya, “Jadi maksud anda kita tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah?” Saya percaya ketika kita tidak jelas tentang gangguan dari diri palsu, sulit bagi kita untuk menjadi jelas bahwa pola pikir ini bukan milik kita. Namun, setelah melenyapkan diri palsu, kami menggunakan Sejati-Baik-Sabar untuk mengukur semua yang kita lakukan. Jika kita tidak dapat sungguh-sungguh melenyapkan diri palsu, kita akan dikendalikan oleh diri palsu dan tidak dapat meningkatkan kultivasi.
Pentingnya Melenyapkan Diri Palsu
Guru telah berkata:
“Karena segalanya dihasilkan dari ego diri. Anda berpikiran di tengah masyarakat ini, keluarga adalah keluarga anda, pekerjaan adalah pekerjaan anda, uang yang anda peroleh, hal yang anda lakukan, pokoknya segalanya, benarkan? Bahkan tenaga penggerak yang mendorong masyarakat ini adalah datang dari ego. Saya ingin menciptakan sesuatu, saya ingin berbuat sesuatu, saya ingin begini begitu. Benarkan? Sebagai presiden saya ingin bagaimana mengatur masyarakat jadi baik. Meskipun hal baik, semuanya timbul dari ego diri, bagi manusia biasa tidak ada masalah. Namun sebagai orang Xiulian, yang hendak anda kultivasikan adalah demi dia, demi publik, semua kehidupan menjadi kehidupan yang penuh kebajikan, ini adalah menunjuk pada orang Xiulian.” (Ceramah Fa di Washington DC Tahun 2018)
Saya mengerti bahwa diri palsu dapat menghasilkan semua jenis keterikatan dan konsep manusia. Jika kita ingin melenyapkan keterikatan dan konsep manusia, pertama-tama kita harus melenyapkan diri palsu. Jika kita tidak dapat menemukan akar penyebab masalah, lebih banyak masalah akan muncul.
Biarkan Diri Sejati Mengendalikan Kita
Saya mengerti bahwa diri sejati tidak pernah berubah; sebaliknya, itu terkubur di bawah konsep manusia dan karma. Kita harus membiarkan diri kita yang sebenarnya mendominasi. Setiap kali ada pertentangan antara konsep manusia dan prinsip Fa, kita harus menggunakan Fa untuk mengukur segalanya. Ketika kita membersihkan diri, maka diri kita yang sebenarnya bisa muncul dan akhirnya kita bisa kembali pada diri kita yang sebenarnya.
Di atas adalah apa yang saya pahami berdasarkan tingkat kultivasi saya sendiri. Jika tidak berdasarkan Fa, mohon tunjukkan.