(Minghui.org) Proyek media adalah platform penting bagi saya untuk membuktikan kebenaran Fa, juga lingkungan yang penting untuk mengultivasikan hati dan mengikis keterikatan. Tiga tahun lebih, sambil bekerja sama dengan rekan-rekan praktisi, saya terus-menerus mencermati pikiran saya sendiri, seringkali mendapatkan hasil tak terduga.
1. Introspeksi Hati Pamer
Suatu hari, ketika saya menghafal Fa, sampai di kalimat ini: “Saya memiliki kemampuan dan saya ini hebat." (Zhuan Falun, Ceramah 6) Sekalipun saya telah menghafalnya berkali-kali, baru kali ini kalimat ini masuk ke dalam hati, seperti tiba-tiba menggelegar di relung hati, banyak hal buruk yang biasanya tidak saya sadari, saat itu bagaikan tumpah keluar. Saya memahami, ketika seseorang timbul pikiran ini: “Saya memiliki kemampuan dan saya ini hebat", orang ini telah berjalan ke arah berlawanan. Karena alam semesta bukan ia yang ciptakan, begitu pula dengan waktu dan ruang, kehidupan juga bukan ia yang ciptakan, bukan ia yang lindungi, segalanya diciptakan oleh Dafa, termasuk dirinya sendiri dan masa depannya, merupakan anugerah dari Dafa, bagaimana mungkin berpikir bahwa dirinya hebat?
Saya selalu mengira saya tidak punya hati pamer. Setelah menghafal cuplikan ini, saya melihat hati pamer termanifestasi sangat tersamar di dalam diri. Saya tidak memiliki banyak keterampilan, nilai sekolah saya tidak bagus, sayapun tidak pandai bicara. Di alam bawah sadar, ingin menunjukkan diri ini hebat melalui kultivasi, saya temukan penampakan ini, kebanyakan berputar pada nian tersebut.
Misalnya, saya belajar Fa, menghafal Fa, latihan Gong penuh upaya, mampu mencari ke dalam saat sesuatu terjadi, saya selalu berpikir saya gigih maju, di alam bawah sadar berpikir saya ini praktisi yang sesuai kriteria, soyogianya saya mencapai kesempurnaan, dengan sendirinya kesempurnaan adalah bagian saya, saya tidak akan tertinggal. Di balik hati pamer ini juga bercampur hati perhitungan rugi laba, hati mengejar, bagaikan sedang mempertahankan bentuk agama. Ingin menjadi dewa dan Buddha, menjadi "orang hebat" melalui kultivasi, demi mencapai keegoisan ini, saya sedang memperalat Dafa. Namun Nian tersebut sangat tersamar, sangat megah.
Begitu saya ingin menunjukkan saya adalah yang hebat, tanpa disengaja saya tidak akan menyukai orang yang berkemampuan tinggi. Pernah satu saat, ketika saya melihat nama salah satu rekan praktisi, rasanya ingin menghindarinya. Padahal, saya tidak kenal praktisi tersebut, juga tidak pernah sharing dengannya, hanya dalam hati merasa tidak nyaman. Psikologi aneh ini saya selalu berpikir penyebabnya adalah iri hati. Saya berusaha mengikisnya, namun hasilnya sangatlah minim.
Saat saya mengenali bahayanya hati pamer, saya khusus mencari dan membaca artikel rekan praktisi tersebut, ternyata saya tidak punya pikiran apa pun, hati saya sangat hambar, hati terasa sukacita rekan praktisi dapat menulis karya yang baik. Setiap kehidupan diciptakan oleh Sang Pencipta, setiap kehidupan memancarkan cahaya kehidupan dengan caranya masing-masing, tidak ada yang mampu saling menggantikan, tak ada siapa pun yang bisa dikendalikan orang lain. Kebaikan yang dipancarkan setiap kehidupan, kemampuan yang ia tunjukkan, semuanya merupakan karunia pemberian Sang Pencipta, salah satunya saya sendiri. Menjadi sebuah kehidupan yang berasimilasi dengan Fa adalah bahagia dan mulia.
2. Memahami Kembali Bentuk Xiulian
Suatu kali, saya menyelesaikan sebuah serial, mengirimkannya ke rekan editor. Keesokan harinya, pimpinan redaksi mengirim pesan, ingin mengirim artikel serial saya ke supervisor departemen lain untuk ditinjau. Melihat pesan itu, hati saya tidak senang. Satu serial saja lempar sana lempar sini, sangat merepotkan. Saya ingin menghindar, tidak ingin mencermati hati yang bergejolak. Pikiran licik menyuruh saya cepat tinggalkan saja, tapi saat itu saya waspada, saya ingin mencari dalam diri, mengapa saya tidak senang?
Saya ingat saat belajar Fa di RTC suatu malam dan membaca “Ceramah Fa di San Francisco, 2005, Guru berkata:
“Ada Sebagian praktisi begitu mengalami hal runyam sudah lupa bahwa dirinya adalah orang Xiulian, ia lalu tidak senang. Ada sebagian praktisi begitu mengalami terpaan konflik dan gempuran perasaan, ia lalu tidak senang. Jika demikian apakah anda masih berkultivasi? Bagi orang Xiulian melihat masalah adalah berbalikkan, penderitaan dan kesusahan itu dipandang sebagai kesempatan baik untuk peningkatan, semua adalah hal yang baik, biarlah dia banyak berdatangan, cepat berdatangan, agar diri sendiri cepat meningkat.”
Saat itu saya juga terkilas ingin lebih banyak masalah cepat datang. Ternyata hari ini sudah datang, lalu mengapa saya tidak senang?
Saya tarik keluar pikiran negatif, dicermati satu per satu, dikupas lapis demi lapis, sampai akar keluh kesah terkelupas, saya menemukan masalahnya bukan praktisi tidak percaya atau memandang rendah saya, akar dari gejolak pikiran bersumber pada awamnya saya pada bentuk kultivasi.
Saat belajar "Ceramah Fa di San Francisco tahun 2005," saya memahami bahwa Shifu mengajarkan, bentuk konflik layaknya pada manusia biasa, kondusif untuk peningkatan, kondusif untuk pencapaian buah status besar, kondusif untuk pencapaian pengikut Dafa, kondusif untuk membuktikan Fa. Mungkin, agar saya lebih jauh, memahami prinsip-prinsip Fa dengan pengalaman nyata, hari ini diaturlah pengawas dari semua tingkatan datang membantu saya, inilah penyebab timbulnya masalah tersebut. Hati saya tiba-tiba terbuka jernih dan jelas.
Padahal itu masalah kecil, namun semakin saya telusuri ke detil, ternyata di balik gejolak tersimpan penyakit kronis dalam Xiulian saya selama ini. Selama bertahun-tahun, karena awamnya saya pada Fa Shifu, pada bentuk Xiulian, sehingga secara naluri saya melawan penderitaan dan menolak masalah, pada akhirnya saya sulit melepaskan keterikatan hati saya. Terjerumus dalam kesengsaraan tertentu, sulit menerobos maju.
Di alam semesta yang luas, saya hanyalah kehidupan yang amat sangat kecil, namun demi pencapaian kehidupan kecil ini, Shifu mengatur rekan-rekan praktisi membantu saya meningkatkan pikiran lurus, membantu saya sebagian. Tanpa sinyal apa pun, Fa Shifu masuk ke dalam benak,
"...Dengan belas kasih melihat dunia
Barulah bisa terbangun dari kesesatan." (Keberhasilan Gong dan Mencapai Kesempurnaan, Hong Yin I)
Seketika, air mata haru memenuhi pelupuk mata. Fa Shifu mencerahkan saya sampai ke tingkat mana, ke tingkat itulah kultivasi saya. Saat pikiran berubah, saya tidak lagi merasakan pengaturan editor merepotkan saya. Hati ini benar-benar sudah melepas, seketika yang terlintas rasanya saya ingin berterima kasih kepada pemimpin redaksi dan semua rekan praktisi terkait. Malamnya, saat memeriksa kotak surat, pemimpin redaksi mengirimkan berita, akhirnya mereka yang menangani artikel saya. Disaat saya meluruskan diri sendiri, semuanya kembali lagi ke titik awal.
3. Introspeksi Hati Bertarung
Menulis artikel perlu menggali informasi. Terkadang saya melihat pembaca berita tertentu di video. Setiap saya melihatnya, rasanya ingin matikan acaranya segera. Padahal saya tidak mengenalnya, kami tidak pernah punya persilangan apa pun dengannya. Menghadapi psikologi aneh ini, saya belum menemukan akar masalahnya, dan setiap kali saya merasa sangat sedih dan frustrasi.
Suatu hari, saya melihat program si pembaca berita yang itu lagi, saya langsung mematikannya lagi. Saya harus mengakui, saya juga frustrasi saat melakukannya, sepertinya saya dikalahkan lagi oleh pikiran yang tidak lurus. Tapi saat itu saya tidak ingin menghindar lagi, saya ingin menggali akar pikiran tersebut, apa itu gerangan? Jadi saya menatap pikiran itu, menginterogasinya, mengupasnya lapis demi lapis: Mengapa anda begitu ingin pengikut Dafa menghilang dari pandangan Anda?
Menggali lebih dalam, saya melihat pikiran yang bermutasi sedang ketakutan, ia tidak suka melihat yang lurus dan yang baik, tidak suka melihat pengikut Dafa demikian menonjol. Menurut konsepnya, pengikut Dafa dalam kehidupannya identis dengan muram redup, tidak hentinya menderita kesengsaraan, psikologinya baru seimbang. Tiba-tiba saya menyadari, oh, ini ternyata pemikiran kekuatan lama, nian ini berasal dari kekuatan lama. Kekuatan lama sangat tidak seimbang, memandang rendah pengikut Dafa. Saya teruskan mencari, menemukan hati yang tidak seimbang tersebut berakar dari hati bertarung.
Karena sering menulis artikel tentang budaya tradisional, juga membaca banyak cerita. Maka berdasarkan ingatan, saya kelompokkan perbuatan jahat dari hati bertarung, melampaui 10 jenis! termasuk membunuh kehidupan, iri hati, anti-Tuhan, mengingkari enam kerabat, demi keuntungan, jahat pendendam, benci musuh, dan sebagainya. Saya jadi terkejut, jika hati bertarung tidak sirna, akan memicu begitu banyak sifat keiblisan. Dalam kisah "Perjalanan ke Barat", ada monster bernama Sembilan Kepala Serangga dengan sembilan kepala. Hati yang bertarung seperti pemimpin iblis, di kepalanya hidup banyak parasit pikiran buruk. Hati bertarung, di permukaan tampaknya hanya pemikiran sederhana, namun di baliknya ternyata begitu banyak benda yang bersifat iblis. Mencari ke dalam waktu itu telah mengejutkan saya.
Setelah menemukan sumber masalahnya, pikiran lurus muncul di hati saya, mencerai-beraikan pikiran kekuatan lama, hati saya terbuka lapang, dan pikiran saya menjadi jernih. Saya buka kembali program acara si pembawa acara tersebut, melihat betapa menonjolnya ia, rasa sukacita muncul dari lubuk hati, secercah senyum muncul dari dalam hati.
Selewatnya kejadian ini, malamnya saya bermimpi, seorang rekan praktisi memberi saya sebuah kaligrafi bertuliskan hanya dua huruf "Kung Fu", menggunakan bentuk huruf yang sama persis dengan tulisan jika Shifu menulis. Dalam mimpi, praktisi mengatakan kedua huruf tersebut ditulis oleh Shifu. Tiba-tiba saya teringat saya juga punya satu di rumah. Saya katakan kepadanya saya juga punya kaligrafi huruf "Kung Fu" di rumah. Sekarang saya memiliki "Kung Fu" pemberian anda, maka saya memiliki dua buah "Kung Fu".
Terbangun di tengah malam, saya pikir itu mungkin Shifu tengah memberi semangat. Selama ini, saya menghabiskan waktu mencari ke dalam, membersihkan bidang dalam diri sendiri, sekalipun pikiran yang sangat halus, juga harus dicermati ulang, untuk menemukan motif terselubung di baliknya.
Pengalaman berkultivasi nyata membuat saya menyadari, kadang terlihat seperti hal yang sangat kecil, jika terus ditelusuri, acapkali anda akan menemukan keterikatan yang besar, dan masih memendam keterikatan yang sangat dalam tersembunyi.