(Minghui.org) Liu Xiufen, seorang warga Kota Chaoyang, Provinsi Liaoning, telah berulang kali dianiaya karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Liu, yang berusia hampir 70 tahun, mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Keluarganya mendukungnya saat itu. Setelah penganiayaan dimulai, dia pergi ke Beijing untuk memohon keadilan dan ditangkap. Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Provinsi Liaoning, dia ditahan selama satu tahun dan dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak dibayar.
Karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya, masa hukumannya diperpanjang satu tahun lagi. Dia dibebaskan pada tahun 2001, namun dia tetap diganggu oleh polisi sebulan kemudian. Ketika dia menolak untuk berhenti berlatih Falun Gong, polisi menghukumnya dua tahun kerja paksa lagi. Kemudian, Kamp Kerja Paksa Masanjia memperpanjang masa hukumannya selama tiga bulan lagi ketika dia masih menolak untuk melepaskan Falun Gong.
Liu dibebaskan pada tanggal 17 Januari 2003. Dia pergi ke Beijing untuk mengajukan banding lagi namun ditangkap serta dan kembali ke Kota Chaoyang.
Ketika Liu dipenjara di kamp kerja paksa, putranya melakukan banyak kebiasaan buruk dan dijatuhi hukuman penjara. Suaminya, yang putus asa akan masa depan keluarga, menjual sebidang tanah mereka. Dia menyia-nyiakan uang dan kemudian meninggal karena kanker.
Setelah Liu dibebaskan, dia mulai memperbaiki jalan untuk penduduk. Saat itu, jalan masih bergelombang dan tidak terbuat dari semen sehingga sering terjadi kecelakaan. Semua orang, tua dan muda, merasa bersyukur karena Liu memperbaiki jalan.
Selama sepuluh tahun, terlepas dari cuaca, Liu terus memperbaiki jalan. Sebagai ucapan terima kasih, warga menawarkan makanan dan sayuran, tetapi dia menolaknya. Belakangan, secara diam-diam, warga memasukkan makanan termasuk nasi, mie, dan minyak goreng, ke dalam becak miliknya.
Mengabaikan kontribusinya kepada masyarakat, rezim komunis Tiongkok menangkap Liu setiap kali pertemuan politik akan diadakan di Beijing karena mereka berusaha mencegahnya pergi ke Beijing untuk mengajukan banding lagi. Terkadang, dia dikurung di panti jompo.
Kantor 610 Kota Chaoyang menginstruksikan polisi untuk menangkap praktisi pada tanggal 9 November 2015, setelah menemukan mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok yang memerintahkan penganiayaan. Lebih dari 200 orang ditangkap, hampir 100 orang ditahan, dan lebih dari 50 orang dijatuhi hukuman, dengan hukuman terlama adalah 12 tahun. Liu dijatuhi hukuman 5 tahun. Ibu Liu yang berusia 98 tahun menangis setelah mengetahui hukuman tersebut.
Setelah Liu dibebaskan, dia tidak punya tempat tinggal karena tanahnya dijual tanpa sepengetahuannya saat dia dipenjara. Dia hanya bisa tinggal di rumah kecil yang ditinggalkan sepupunya yang meninggal karena kecelakaan. Tidak ada makanan di rumah tersebut dan banyak tikus yang berkeliaran.
Liu kembali ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan setempat setelah baru saja dibebaskan dari pusat penahanan pada Juli 2021.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Chaoyang, Liaoning Province: 300+ Arrested, 54 Tried, 14 Awaiting Trial for Suing Jiang Zemin