(Minghui.org) Kantor 610 dan Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC) Kabupaten Xinwu, Kota Huaihua, Provinsi Hunan, menginstruksikan kepada pebisnis setempat dan lembaga pemerintah untuk melecehkan pensiunan karyawan mereka yang berlatih Falun Gong dan menekan para praktisi ini untuk melepaskan keyakinannya. Tetapi semua praktisi tetap teguh pada keyakinannya.
Falun Gong adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Baik Kantor 610 dan PLAC adalah badan di luar hukum yang bertugas mengawasi penganiayaan.
Tiga pejabat dari Pabrik Peleburan Kabupaten Xinwu, termasuk sekretaris Partai dan direktur kantor, mengunjungi rumah Zhang Shiliang (pria), berusia 70-an, seorang pensiunan karyawan pabrik, sekitar pukul 8:00 pada tanggal 22 November. Mereka mengancam akan menghentikan pensiunannya jika dia tidak melepaskan Falun Gong. Zhang menolak untuk mematuhi.
Peng Tingji (wanita), 78 tahun, adalah pensiunan pegawai Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinfeng. Pimpinan rumah sakit memanggilnya ke rumah sakit pada pagi hari tanggal 25 Oktober, dan memerintahkannya untuk berhenti berlatih Falun Gong. Dia tidak bekerja sama dengan mereka tetapi mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong.
Anggota staf komite perumahan setempat melecehkan Luo Jufeng (wanita), seorang penjual sayur berusia 60-an sekitar tanggal 22 Oktober. Mereka mencoba memaksanya untuk berhenti berlatih Falun Gong. Luo menjawab, “Saya tidak bisa berbohong. Saya hidup dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan berusaha untuk menjadi orang baik.” Kemudian mereka pergi.
Yang Faxiu (wanita), 76 tahun, adalah pensiunan pegawai Department Store Kabupaten Xinfeng. Seorang pria bermarga Yang (namanya tidak diketahui), sekretaris Partai dari Komite Urusan Politik dan Hukum Kabupaten Xinfeng, melecehkannya di rumah pada tanggal 13 Oktober. Dia mencoba tiga kali memasuki ruangan tempat Yang menyimpan materi Falun Gong, tetapi didorong keluar oleh Yang. Dia mengancam akan mengirimnya ke pusat pencucian otak. Setelah melihat Yang tidak mencegahnya, dia pergi.
Cao Huiping, dari Kantor 610 Kabupaten Xinfeng, dan petugas lain datang lagi ke rumah Yang pada tanggal 22 Oktober untuk melecehkannya. Dia tetap menolak untuk melepaskan Falun Gong dan mengatakan bahwa tidak mungkin baginya untuk melepaskannya.
Wu Yundi (wanita), 70 tahun, seorang pensiunan karyawan dari bekas Pabrik Tembakau Xinfeng, juga dilecehkan. Staf dari Biro Urusan Sipil Kabupaten Xinwu mengetuk pintunya tanggal 21 November. Dia bermaksud membiarkan mereka masuk dan mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Tetapi ketika seorang pria bermarga Yang dari biro urusan sipil setempat, yang mengaku bertanggung jawab atas urusan Falun Gong, mengatakan bahwa dia ingin memotret setelah masuk, Wu memutuskan untuk tidak membuka pintu. Dia juga menolak untuk melepaskan Falun Gong seperti yang mereka minta. Mereka meminta putranya untuk membuat janji atas namanya, tetapi putranya tidak bekerja sama dengan mereka.
Wu terus memberitahu mereka bahwa berlatih Falun Gong adalah legal dan mendesaknya untuk tidak melakukan apapun yang bertentangan dengan hati nurani mereka. Sebelum dia selesai berbicara, mereka memotret rumahnya dan pergi.
Yang Fengmei (wanita), berusia sekitar 60 tahun, pensiunan pegawai Biro Kepegawaian Kabupaten Xinfeng, menerima telepon pelecehan dari mantan majikannya pada tanggal 25 November. Dia diperintahkan untuk berbicara dengan seseorang dari pemerintah kota, tetapi dia menolak.