Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita Berusia 81 Tahun Meninggal Setelah Beberapa Kali Ditangkap dan Dilecehkan Karena Keyakinannya

15 Jan. 2022 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org)

Nama Tionghoa: 袁玉珍
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 81
Kota: Nanjing
Provinsi: Jiangsu
Pekerjaan: Guru
Tanggal Meninggal: 19 November 2021
Tanggal Penangkapan Terakhir: 16 Maret 2011
Tempat Penahanan Terbaru: Pusat Pencucian Otak Distrik Gulou

Seorang mantan guru pemenang penghargaan di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu meninggal pada 19 November 2021, setelah mengalami penganiayaan selama dua dekade karena keyakinannya pada Falun Gong. Yuan Yuzhen berusia 81 tahun.

Yuan mulai berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi, tahun 1995. Ia memuji latihan ini karena menyembuhkan banyak penyakitnya, termasuk kondisi jantung, radang sendi, dan herniasi lumbal.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan pada 1999, karena popularitas Falun Gong yang begitu besar dan kebangkitan dari nilai tradisional yang ingin disingkirkan oleh rezim, Yuan pergi ke Beijing tiga kali untuk mengajukan protes damai atas haknya untuk berlatih Falun Gong. Ia ditangkap setiap kali dan rumahnya digeledah. Ia juga diberikan masa satu tahun di kamp kerja paksa setelah dibawa kembali ke Nanjing. Penangkapan, penahanan dan gangguan terus menerus membuat kesehatannya merosot tajam dan akhirnya meninggal dunia.

Yuan ditangkap pertama kali pada April 2000 ketika ia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan. Ia dikurung di sebuah kurungan besi dan diikat ke sebuah kursi besi. Paku di rantainya menusuk tajam ke dalam dagingnya. Ia diberikan masa satu bulan penahanan di Pusat Penahanan Kota Nanjing setelah dipindahkan kembali ke Nanjing. Rumahnya juga digeledah.

Ilustrasi penyiksaan: Diikat ke sebuah kursi

Yuan pergi ke Beijing untuk mengajukan banding kedua kalinya pada Oktober 2000. Polisi Beijing memukul kepalanya, menyebabkan kepalanya bengkak. Wajahnya memar dan giginya mengalami pendarahan. Polisi juga menginjak jari-jari tangannya. Menggantungnya di pergelangan tangan dengan lengan di belakang dan menyetrumnya dengan tongkat listrik. Ia pingsan akibat setruman itu. Ia kemudian dibawa kembali ke Nanjing dan rumahnya digeledah lagi.

Peragaan ulang penyiksaan: Digantung dan disetrum dengan tongkat listrik

Yuan kembali ke Beijing untuk naik banding ketiga kalinya pada Desember 2000. Ia ditangkap ketika memegang spanduk di Lapangan Tiananmen. Ia pertama-tama ditahan di Kantor Polisi Tiananmen dan kemudian dipindahkan ke sebuah kantor polisi di Distrik Haidian. Petugas memukul dan menyiksanya ketika ia menolak memberi tahu nama dan alamat. (Catatan: Karena implikasi kebijakan rezim Tiongkok, praktisi Dafa sering menolak untuk mengungkapkan nama mereka untuk melindungi anggota keluarga, rekan kerja, dan rekan lainnya.)

Seminggu kemudian, polisi Beijing memindahkan Yuan ke pusat penahanan di dekat Provinsi Liaoning. Mereka juga berusaha membawanya ke rumah sakit jiwa, tapi dokter menolak menerimanya. Ia kemudian dibawa ke penjara dan ditahan dengan para narapidana hukuman mati, sebelum dibawa kembali ke pusat penahanan, di mana ia dipaksa untuk melaporkan namanya.

Setelah ia dibawa kembali ke Nanjing, Yuan diberikan satu tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Judong, setelah satu bulan di Pusat Penahanan Kota Nanjing. Petugas kamp kerja memukulinya, menjambak rambutnya, menghantamkan kepalanya ke dinding dan menampar wajahnya. Ia juga dibawa ke pusat pencucian otak dan hampir kehilangan seluruh giginya karena pemukulan yang ia terima di sana.

Sekelompok petugas polisi masuk ke rumahnya sekitar April 2007 dan menahannya di Pusat Pencucian Otak Distrik Gulou selama 12 hari.

Yuan ditangkap lagi pada 16 Maret 2011, karena berbicara kepada orang-orang di luar supermarket. Dua petugas berpakaian preman, Ding Yang dan Liu Jiangtao, mendorongnya masuk ke sebuah mobil dan menyemprotkan wajahnya dengan senyawa berbahaya. Ia ditahan di Pusat Pencucian Otak Distrik Gulou lagi.

Selama penahanannya, polisi menghubungi suaminya, Li Wankun dan bersikeras bahwa mereka perlu berbicara dengannya. Li berkata ia tidak bisa hari itu dan akan berbicara kepada polisi di hari berikutnya. Ketika ia kembali ke rumah di hari itu, ia merasa hancur menemukan bahwa telah polisi memaksa masuk ke rumah dan memporak-porandakan seisi rumah. Ia mempertanyakan mengapa polisi menggeledah rumahnya ketika tidak ada seorang pun di rumah. Polisi menjawab, “Kami tidak bisa berhenti bekerja hanya karena anda tidak ada di rumah.” Li sangat marah dan hampir pingsan. Polisi terus melecehkannya sejak saat itu, membuat pria lansia itu trauma dan hidup dalam ketakutan.

Yuan dilecehkan dan diintimidasi lagi pada Juni 2015, setelah polisi mengetahui bahwa ia mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan Falun Gong. Ia mulai mengalami tekanan darah tinggi setelah itu. Terkadang ia kesulitan bernafas dan gemetar tak terkendali. Ia hidup dalam ketakutan yang luar biasa dan kesehatannya terus menurun dengan cepat. Ia akhirnya meninggal pada 19 November 2021.

Daftar pelaku:

Xu Jinhui (徐锦辉), sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Nanjing,
Wang Xiaoming (王晓明), kepala Kantor 610 Nanjing
Gao Honghua (高洪华), kepala Kantor Keamanan Domestik Nanjing: +86-25-86015780, +86-25 -84420854

(Lebih banyak nama pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)