(Minghui.org) Ketika Nie Yulan [Wanita], seorang penduduk di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, kembali ke rumah pada siang hari tanggal 5 Januari 2022 setelah membeli beberapa roti kukus, belasan petugas mengepungnya dan mendobrak masuk ke rumahnya.
Sementara seorang petugas menahan Nie di kamar tidurnya, sisanya menyita komputernya, buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong dan materi terkait Falun Gong lainnya. Polisi juga memaksa Nie untuk membuka lacinya yang terkunci dan merampas uang tunai 2.600 yuan, termasuk uang kertas 2.000 yuan yang dicetak dengan pesan singkat tentang Falun Gong.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, banyak praktisi menggunakan cara-cara kreatif untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan, termasuk mencetak informasi pada uang kertas.
Sebelum polisi pergi, praktisi lain, Wang Xingyou [Pria], datang mengunjungi Nie dan ditangkap juga.
Polisi membawa Nie ke Kantor Polisi Dianchanglu. Mereka mengklaim bahwa dia dilaporkan karena mencoba menyewa pengacara untuk Zhang Hui [Wanita], yang ditangkap beberapa hari sebelumnya karena berlatih Falun Gong. Nie menuntut meminta nama polisi tersebut. Mereka menolak untuk menjawab, mengatakan bahwa dia akan menyerahkan nama mereka ke Minghui.org jika dia tahu siapa mereka.
Nie menolak menjawab pertanyaan polisi. Saat polisi terus menginterogasinya, dia mulai merasakan sesak di dada dan sakit perutnya. Tangan dan kakinya menjadi dingin, dan kemudian tubuhnya terasa dingin dan tidak bisa berhenti gemetar. Dia juga mengalami kesulitan bernapas. Polisi memanggil ambulans dan dokter menemukan detak jantungnya di bawah 40 denyut per menit. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk resusitasi. Dia kembali ke rumah sekitar pukul 11 malam.
Tidak jelas apa yang terjadi pada Wang setelah penangkapannya.
Sebelum penangkapan terakhirnya, Nie, seorang pensiunan ahli akupunktur, telah menderita dua dekade penganiayaan karena keyakinannya. Dia ditahan lima kali, termasuk empat kali penahanan administratif dan satu penahanan kriminal, serta 20 hari di pusat pencucian otak. Rumahnya berulang kali digeledah. Nie menjalani hukuman penjara 5,5 tahun dan satu tahun di kamp kerja paksa. Uang pensiunnya telah ditangguhkan selama lebih dari sepuluh tahun.
Tidak dapat menanggung tekanan dari penganiayaan, suaminya menceraikannya. Putranya dijatuhi hukuman dua tahun karena menyimpan buku-buku Falun Gong untuknya. Penahanannya menyebabkan kerugian lebih dari 2 juta yuan untuk bisnis pribadinya.