(Minghui.org) Seorang rekan praktisi di kota kami diculik dan ditahan secara ilegal di pusat penahanan kabupaten tetangga. Kami pergi ke kantor polisi beberapa kali, namun petugasnya sangat kasar, dan kami tidak ada kesempatan untuk mengklarifikasi fakta.
Dengan demikian praktisi mencari rekan praktisi yang mengenal pengacara, dia menyarankan, mari kita menyewa pengacara. Saya berkata, tolong tanyakan pengacara, bisakah rekan kami dibebaskan? Rekan praktisi lain mengatakan bahwa di masa lalu, rekan-rekan praktisi diculik dan dibawa ke Biro Keamanan Umum dan Kejaksaan, Ketika pengadilan akan membuka sidang, kami baru menyewa pengacara. Kami telah bertindak sangat pasif. Kali ini, kami menyewa pengacara terlebih dahulu, dan pengacara itu bertindak sesuai hukum.
Karena kondisi ekonomi yang buruk, mereka tidak punya uang. Rekan-rekan praktisi berkata, jangan berpikir tentang uang, menyewa pengacara adalah untuk menentang penganiayaan dan menyelamatkan orang. Pengacara juga objek yang ingin kita selamatkan. Selain itu, pengacara dapat bertemu klien, bisa mendapatkan informasi di dalam, dan menyampaikan berita bahwa kita sedang berupaya menyelamatkannya, menambahkan pikiran lurus padanya. Selain itu, ketika melihat ada pengacara di sana, para petugas tidak berani memperparah penganiayaan.
Jadi, kami memutuskan untuk menyewa pengacara. Setelah itu, kata pengacara, dia baru bisa datang pada 10 Oktober. Dan kami hanya bisa menunggu.
Sementara kami menunggu, praktisi koordinator lain datang dan membantu kami membentuk tim pembebasan rekan praktisi, kami saling koordinasi. Sekarang ada pengacara hak asasi manusia di kota kami yang menangani kasus praktisi lain. Rekan praktisi telah difitnah dan diajukan ke pengadilan pada 5 November. Apakah kami lebih baik menyewa pengacara ini dulu? Pengacara bisa memberi masukan bagaimana menjalani prosedur hukum, bukankah masalah ini terus bergerak maju? Jadi, kami menyewa pengacara hak asasi manusia ini lagi.
Selama periode ini, rekan-rekan praktisi ada yang keluar uang dan ada yang keluar tenaga, ada yang menyebarluaskan berita, membuat laporan tindak lanjut dan menulis artikel.
Seperti yang Guru katakan: “Seperti Gong Shifu. Tentu saja kalian dan Gong bukanlah suatu hal yang sama, saya hanya mengambil suatu contoh saja.. Seperti Gong saya, pada saat bersamaan semua sedang melakukan berbagai pekerjaan.” (Dao Hang, Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Washington DC)
Malam itu, kami bertemu dengan pengacara. Kami merujuk kasus kami ke pengacara. Pengacara itu berkata, malam ini dia menyiapkan dokumen dulu. Keesokan harinya, kami pergi menjemput pengacara dan menandatangani perjanjian dengan pengacara. Saya bertanya kepada pengacara, hari ini apa yang harus kami lakukan? Pengacara mengatakan bahwa unit penanganan kasus kami adalah kantor polisi, jadi mari kita pergi ke kantor polisi dulu dan berikan mereka tiga dokumen untuk dikirim ke Biro Keamanan Umum. Kemudian, kami pergi ke kantor pos, mengirimkannya kepada kepala kantor polisi. Kami juga langsung mendatangi Biro Keamanan Umum, mereka pasti tidak mengizinkan kami menemui kepala biro keamanan.
Dengan demikian, kami mengirim surat kepada kepala biro keamanan umum dan kepala pusat penahanan kabupaten tempat praktisi ditahan.
Pengacara berkata, mari kita tunggu tiga hari, jika tidak ada jawaban, kita akan mengirim dua surat lagi ke kepala biro keamanan. Dan tunggu beritanya, jika kepala biro keamanan benar-benar tidak memberi kabar, maka kami akan menuntut kepala biro keamanan umum bahwa dia tidak merespon kasus.
Sementara kami menunggu berita, pengacara yang kami sewa sebelumnya datang, benar-benar membuat kami lebih bersemangat dan yakin. Rekan-rekan praktisi membantu kami mencari mobil dan pergi ke bandara untuk menjemput pengacara. Setelah kami menjemput pengacara dan mengatur penginapan, waktu itu sudah lebih dari jam sembilan malam.
Keesokan harinya, pengacara pergi untuk tes asam nukleat. Pada hari ketiga, rekan-rekan praktisi menemukan mobil yang mewah. Dengan cara ini, kami pergi ke pusat penahanan kabupaten di mana para praktisi dipenjarakan secara ilegal, dan kami datang dengan pengacara dan anggota keluarga praktisi yang dipenjara secara ilegal. Karena jalannya jauh dan kami berangkat lebih awal, kami tidak sempat makan. Ketika kami tiba di sana, rekan-rekan praktisi setempat telah tiba di pusat penahanan, dan bekerja sama memancarkan pikiran lurus.
Pengacara menyerahkan dokumen di jendela dan masuk. Melalui video tersebut, pengacara bertemu dengan klien. Praktisi yang ditahan itu mengatakan bahwa dia dibawa oleh petugas, didudukkan di kursi roda, dan didorong keluar. Saya tidak bisa tidur di malam hari, kaki dan paha semua sakit, saya tidak bisa berbaring, dan saya tidak bisa duduk diam. Kaki kanan rekan praktisi telah diamputasi separuh (sudah membusuk karena suntikan beracun di pusat penahanan sebelumnya), dan kaki kirinya tidak normal, dan dia tampak kedinginan.
Namun kali ini, dia diculik dan dibawa ke kantor polisi, di mana polisi memotong ritsleting celana dan kancing bajunya. Kaki kanannya memiliki kaki palsu tanpa ritsleting, dan celana yang dipakainya terbuka, jadi dia kedinginan. Tempat tidur hanya ada selimut dan alas, tidak ada kasur, dan tidak ada selimut elektrik, sangat dingin. Jantungnya juga sangat tidak nyaman. Dia melaporkan situasinya ke pusat penahanan kabupaten beberapa kali, dan dokter penjara mengatakan bahwa dia paling merepotkan, dan juga mengatakan banyak hal yang tidak menyenangkan.
Kali ini kami telah menyewa pengacara, Rekan praktisi berbicara kepada orang-orang di pusat penahanan: Semua biaya pengacara dibayar oleh rekan praktisi. Mereka terkejut ketika mendengarnya, dan sejak itu, mereka telah mengubah pandangan terhadap rekan-rekan praktisi.
Setelah kembali, pengacara mengatakan bahwa dia telah memberi tahu klien bahwa kami di luar tengah berusaha menyelamatkannya, dan juga membacakan untuknya surat dari praktisi kepada dia kata demi kata. Klien ini adalah praktisi paling tabah yang pernah saya temui dan paling teguh dalam keyakinannya. Dia tidak banyak bicara.
Selama periode ini, kami menunggu selama beberapa hari, tetapi tidak ada berita, Putri praktisi yang ditahan secara ilegal mengirim dua surat lagi ke kepala biro keamanan umum. Kami menunggu beberapa hari lagi, tetapi masih belum ada kabar. Kami sangat cemas sehingga kami juga mencari untuk melihat apakah ada yang salah dengan kami. Dan mengirim dua surat lagi.
Sementara kami menunggu dengan cemas, kami tiba-tiba menerima telepon dari kantor polisi, menanyakan putri praktisi, "Apakah ibumu memiliki catatan medis?"
Putrinya berkata, "Ya." Di mana kami dapat menemukannya? Bahkan, semua dokumen telah disita secara ilegal oleh polisi. Saat itu, polisi lain berkata, jika tidak ada tidak masalah, dan jika ada tolong kirimkan.
Mereka juga tengah mengevaluasi, kami memberi mereka kesempatan. Kami juga akan belajar Fa dengan baik. Saat ini, pengacara hak asasi manusia mengirim dua surat yang berisi tuntutan kepada kepala biro keamanan umum. Saya memberi tahu pengacara tentang situasi ini, dan kemudian menunggu lagi, pengacara itu menjawab boleh.
Selama proses ini, rekan-rekan praktisi telah memancarkan pikiran lurus langsung ke sarang kejahatan: "Bebaskan rekan praktisi tanpa syarat".
Pada malam 19 Oktober, pusat penahanan menelepon putri praktisi dan berkata, "Ibumu akan pulang besok, pada 21 Oktober, dan kasus ini kami sudah tidak mengurus lagi." Putrinya bertanya, di mana ibu saya? Pihak lain berkata, dia tidak bisa memberitahukannya. Telepon diputuskan.
Kami ingin meningkat secara satu tubuh, memancarkan pikiran lurus dengan intensitas tinggi, supaya mereka mengirim rekan praktisi pulang. Saya menunggu sehari, tapi tidak ada berita. Putri praktisi menelepon pusat penahanan kabupaten lagi, Polisi berkata, "Pada tanggal 20, kami akan menjemput ke pusat penahanan setempat."
Semua orang merasa seolah-olah mereka telah meninggalkan kolam naga dan memasuki sarang harimau. Ketika kami mencari ke dalam, apakah kami menpunyai hati puas diri, apakah kami terlalu terikat dengan hasil? Lepaskan hati manusia, ada Guru yang mengurusnya, tidak akan ada masalah, apa yang seharusnya kami lakukan - maka lakkukan saja, semua hanya tergantung Guru, hal-hal baik tentu banyak tempaan, banyak belajar Fa.
Kami ingin mendatangi kantor polisi lagi untuk meminta pembebasan rekan praktisi. Putri praktisi yang ditahan berkata, "Sudah ada orang yang membantu kita mengurusnya, jika kita terburu-buru. Orang akan merasa tidak senang." Tunggu satu hari lagilah. Jadi, kami menunggu satu hari lagi.
Pada pukul empat sore tanggal 20 Oktober, saya menerima telepon agar datang ke kantor polisi untuk menjemput orang. Saya pergi ke kantor polisi dengan putri praktisi dan melihat praktisi sedang duduk di kursi, sangat kurus. Putrinya berlari menghampiri, memeluk ibunya dan menangis.
Pada saat ini, seorang petugas muda mengambil formulir dan meminta putri praktisi untuk menandatanganinya, mengatakan bahwa ini adalah pembebasan, bukan "perubahan kondisi penahanan". Saya keluar membuka pintu mobil. Saya berkata, biar saya yang menggendong ke dalam mobil. Petugas muda itu berkata lagi, "Ini adalah pembebasan", dan saya mengucapkan terima kasih.
Saya tidak mampu menggendongnya, akhirnya petugas muda itu yang menggendong rekan praktisi ke dalam mobil.
Ketika mendekati rumah, saya bertanya: Jam berapa sekarang? Pengemudi berkata: Jam empat lewat sepuluh menit. Dengan cara ini, di bawah perlindungan belas kasih Guru, dengan kerjasama pengikut Dafa secara satu tubuh, dan dengan dukungan pikiran lurus dari tubuh kesatuan, rekan praktisi kembali ke rumah dengan lancar.
Terima kasih, Guru dan Dafa, serta rekan-rekan praktisi atas kerjasamanya secara satu tubuh, dan dukungan pikiran lurus seluruh rekan praktisi, dan terima kasih pada rekan-rekan praktisi yang tidak meninggalkan saya! Pikiran lurus rekan praktisi bagi pembebasan tanpa syarat sangatlah penting. Guru melihat hati pengikut Dafa mantap, dan hasil akhir adalah karunia Guru.