(Minghui.org) Seorang warga Kota Taian, Provinsi Shandong dijadwalkan untuk hadir di pengadilan pada 19 Januari 2022 karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Zhao Shengwen, pensiunan teknisi mesin berusia 75 tahun, ditangkap di rumahnya pada 25 November 2020. Buku-buku Falun Gong dan kalender informasinya disita, dan dia dipaksa menjalani pemeriksaan fisik di rumah sakit. Karena kesehatannya buruk, pusat penahanan setempat menolak untuk menerima dan dia dibebaskan dengan jaminan.
Zhao dipanggil oleh Kejaksaan Distrik Taishan pada 2 Desember 2021. Dia menolak menjawab pertanyaan apa pun atau menandatangani dokumen kasus. Dia dipanggil lagi oleh Pengadilan Distrik Taishan pada 6 Januari 2022. Seorang anggota staf pengadilan menyerahkan salinan surat dakwaan dan mengatakan sidang dijadwalkan pada 19 Januari.
Ini bukan pertama kalinya Zhao menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditangkap pada 28 Januari 2000 saat pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Polisi memukulinya dengan kejam sehingga dia kehilangan 25 gigi. Pihak berwenang memantau hidupnya setelah dia kembali ke Shandong dan memerintahkannya untuk membayar denda 5.000 yuan.
Dia tidak punya uang untuk membayar denda, jadi majikannya diperintahkan untuk memotong sebagian dari gajinya setiap bulan untuk menutupi jumlah itu. Akibatnya, ia hanya menerima gaji bulanan 195 yuan selama sisa tahun kerjanya (ia pensiun pada 2007). Selain itu, majikannya juga memberikan pekerjaan yang sangat berat, memaksanya bekerja 14 jam sehari.
Informasi pelaku:
Liu Xingyu (刘兴钰), sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Taishan
Si Jiaqiang (司家强), kepala Departemen Kepolisian Distrik Taishan: +86-538-8254019
Zhao Pingyuan (赵平原), presiden Kejaksaan Distrik Taishan
(Lebih banyak informasi tentang pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)