(Minghui.org) Lebih dari 28 penduduk Kota Huaihua, Provinsi Hunan ditangkap pada tanggal 29 Agustus 2022 karena berlatih Falun Gong. Pada saat laporan ini dibuat, satu praktisi masih ditahan di pusat penahanan setempat, sedangkan sebagian besar lainnya telah dibebaskan.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Satu-satunya praktisi yang masih ditahan, yakni Jiang Zhonghui, ditangkap oleh petugas polisi yang segera menyergapnya setelah dia kembali ke rumah sekitar tengah hari pada tanggal 29 Agustus. Komputer dan kertas fotokopinya disita. Jiang dulunya adalah seorang manajer di kantor pos setempat, tetapi dipecat karena memegang teguh keyakinannya pada Falun Gong.
Praktisi lain, yang namanya tidak diungkapkan untuk melindungi keselamatannya, mengatakan delapan petugas berpakaian preman mencoba mencongkel pintunya sekitar pukul 6 pagi. Ketika penghuni lain di gedung itu bertanya apa yang mereka lakukan, seorang petugas menjawab bahwa mereka sedang memperbaiki AC-nya. Ketika polisi pergi beristirahat, praktisi berhasil melarikan diri dari rumahnya. Petugas kembali pada sore hari, mendobrak masuk, dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, dan banyak materi lainnya yang berhubungan dengan Falun Gong. Polisi memasang kunci baru di pintunya sebelum mereka pergi. Praktisi telah terpaksa tinggal jauh dari rumah sejak saat itu.
Menurut orang dalam, operasi itu diatur oleh Zhang Hua, wakil kepala Kantor Keamanan Domestik Kota Huaihua. Kebanyakan praktisi ditangkap oleh kelompok yang terdiri dari tujuh sampai dua puluh petugas dan rumahnya digeledah.
Dalam dua dekade terakhir, baik Lu Tao, kepala Kantor Keamanan Domestik Kota Huaihua, dan Zhang Hua telah secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan.