(Minghui.org) Saya telah menyaksikan banyak kasus praktisi ditangkap dan tempat produksi materi dihancurkan karena praktisi tidak memerhatikan apa yang mereka bicarakan melalui ponsel. Saya percaya ini adalah salah satu alasan besar mengapa penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok selama dua dekade terakhir sangat parah.
Pusat Produksi Materi Dihancurkan
Setelah penganiayaan dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, saya menyewa sebuah apartemen untuk membuat materi informasi Dafa. Hanya seorang praktisi yang mengetahuinya, dan dia membantu menyebarkan materi ke praktisi lain. Tidak ada orang lain yang tahu bahwa saya yang membuat materi tersebut. Kami bekerja seperti ini selama bertahun-tahun tanpa masalah.
Kemudian, lebih banyak praktisi mulai membuat materi mereka sendiri di rumah. Saya juga mulai melakukan hal yang sama dan memasok materi ke beberapa praktisi. Namun, beberapa tahun kemudian, polisi tahu tentang saya. Saya ditangkap dan tempat produksi materi rumahan saya juga dihancurkan.
Saya tahu itu semua berhubungan dengan kekurangan saya dalam kultivasi, namun saya masih merasa itu hal yang aneh. Sangat jelas bahwa polisi secara khusus mencari saya, namun awalnya mereka tidak tahu dimana saya tinggal. Saya selalu diam dan umumnya tidak menghubungi praktisi lain. Saya bertanya-tanya, bagaimana mereka mengetahui tempat produksi materi saya.
Setelah dibebaskan, saya tidak bisa lanjut membuat materi klarifikasi fakta dan terlibat dalam proyek lain. Seorang rekan praktisi mengambil tanggung jawab memproduksi materi. Namun, dalam waktu satu tahun, tempat itu juga dihancurkan. Dan praktisi tersebut dijatuhi hukuman bertahun-tahun di penjara.
Selama bertahun-tahun saya tidak mengerti bagaimana cara polisi menemukan tempat produksi materi kami dengan mudah dan cepat—sampai saya membaca artikel di Minghui.org tentang keamanan ponsel. Saya lalu menyadari kemungkinan alasannya.
Menjaga Pembicaraan Kita Sangatlah Penting
Suatu hari praktisi lansia datang mengunjungi saya. Saya sudah lama tidak melihatnya dan sangat gembira bertemu lagi dengannya. Dia berbicara cukup kencang karena memiliki masalah pendengaran. Kami berbicara selama sepuluh menit. Dia bertanya apakah stiker yang dia pegang dibuat oleh si ini dan si itu. Saya langsung mengingatkannya untuk tidak menyebutkan nama lengkap praktisi dan kami harus sangat berhati-hati dengan pengawasan ponsel. Dia mengangguk, namun saya tidak yakin apakah dia benar-benar memahami maksud saya.
Di hari lain, seorang rekan praktisi memberi tahu saya bahwa Bibi Mei (nama samaran) mencari saya. Dia berkata bahwa Bibi Mei meminjam ponsel ibunya dan menyebutkan nama saya di ponsel. Saya menarik nafas panjang, “Mengapa dia tidak memiliki rasa keamanan? Tidakkah dia mengkhawatirkan keselamatan rekan praktisi?”
Praktisi lansia Hong (nama samaran) sering berbicara menggunakan ponsel tanpa menghindari kata-kata dan topik sensitif, seperti “belajar Fa” atau “melakukan latihan.” Saat polisi kemudian mengungkapkan padanya bahwa mereka mengawasi ponselnya, Hong bahkan tidak mengerti apa yang mereka maksud.
Demi melindungi praktisi yang menjalankan pusat produksi materi, kita bisa memberikan mereka nama panggilan yang sederhana, jadi tidak mudah bagi polisi mengenali mereka.
Keamanan Ponsel Tidak Bisa Diabaikan
Di Tiongkok, kebanyakan kasus yang melibatkan penghancuran tempat produksi materi dan penangkapan praktisi bisa dilacak melalui penyadapan ponsel. Dengan menyadap ponsel, polisi memperoleh informasi tentang siapa yang memproduksi materi informasi, siapa yang menyediakan dukungan teknis, serta siapa saja koordinatornya. Saya dengar bahwa setelah Gao Rongrong diselamatkan, polisi mengetahui keberadaannya dengan menyadap ponsel praktisi yang terlibat. Dia langsung ditangkap lagi dan akhirnya meninggal dalam tahanan.
Sementara ponsel menjadi barang yang harus dimiliki oleh kebanyakan orang, ponsel juga membuat polisi mudah menggunakannya untuk menganiaya kita. Bahkan jika ponsel ditempatkan di ruangan yang berbeda, ponsel masih bisa disadap dan pembicaraan kita didengar. Cara yang paling efektif untuk mencegah pengawasan ponsel adalah dengan mencabut baterai setelah menggunakannya atau menyimpannya di wadah logam setelah dimatikan.
Bertanggung Jawab Bagi Diri Sendiri
Kultivasi kita penuh dengan kesulitan dan bahaya. Semua yang kita lakukan terekam, termasuk seberapa baik kita melakukannya, dampak positif dan negatifnya, serta kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian kita.
Bila seseorang tidak memerhatikan keamanan ponsel, pusat produksi materi mungkin akan dihancurkan dan praktisi yang menjalankannya mungkin akan ditangkap dan kemudian mungkin disiksa hingga mati. Sejauh yang polisi tahu, praktisi pertama yang memberikan mereka informasi adalah yang bertanggung jawab bagi penangkapan praktisi kedua dan takdir akhirnya. Namun dia mungkin berada dalam ilusi bahwa dia berkultivasi dengan baik dan memiliki pikiran lurus yang kuat karena polisi tidak menangkapnya. Namun dalam catatan langit, dia mungkin bertanggung jawab atas kematian praktisi dan mungkin tidak bisa mencapai kesempurnaan.
Saya ingin mengingatkan praktisi lagi untuk memerhatikan keamanan dan menjaga pembicaraan kita untuk melindungi praktisi lain.
Mohon tunjukkan bila ada hal yang kurang pantas.
Catatan redaksi: Artikel ini hanyalah pemahaman penulis saat ini yang ditujukan untuk berbagi dengan sesama praktisi jadi kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” ("Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)