(Minghui.org) Saya dan suami mulai berlatih Falun Dafa pada bulan April 1999. Saat itu putra saya berusia empat tahun. Sekarang dia berusia 26 tahun. Tumbuh dalam keluarga praktisi Dafa, dia bahagia dan sehat. Dia tidak pernah minum obat apa pun.
Memperoleh Dafa
Kami selalu menaruh perhatian untuk mendidik putra saya dengan budaya dan nilai-nilai tradisional. Ketika dia masih kecil, kami sering memutar cerita audio idiom Tiongkok. Tidak lama kemudian dia bisa membaca banyak cerita sendiri. Ketika masuk prasekolah, salah satu gurunya adalah seorang praktisi Dafa. Putra saya masuk di kelasnya.
Suatu hari putra saya menunjukkan kepada kami beberapa gerakan latihan Falun Dafa. Dia mengatakan gurunya mengajari mereka. Saya dan suami menyadari bahwa kultivasi Dafa akan menjadi pendidikan terbaik untuk putra saya.
Kami mulai mengajarinya puisi dari Hong Yin. Dia juga seringkali mendengarkan rekaman ceramah Guru. Prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar tertanam kuat di dalam hatinya.
Pilihan Pendidikan Kami
Adalah umum bagi orang tua di Tiongkok Daratan untuk berharap agar anak-anak mereka menonjol dalam pendidikan yang berorientasi pada ujian. Banyak orang tua menginvestasikan sejumlah besar uang dan membuat anak-anak mengambil banyak kelas tambahan. Akibatnya, orang tua dan anak-anak kelelahan.
Ketika putra saya mencapai usia sekolah, dia bisa membaca semua puisi di dalam Hong Yin. Dia sudah tahu banyak karakter Mandarin dan bisa membaca buku anak-anak.
Tidak seperti kebanyakan orang tua, kami memilih untuk tidak mendaftarkannya di kelas tambahan atau bimbingan olimpiade. Kami ingin anak kami tumbuh dan belajar secara alami dan bahagia. Beberapa kerabat dan teman tidak memahami kami dan menganggap kami orang tua yang tidak bertanggung jawab atau pelit. Pada kenyataannya, kami sangat percaya bahwa memelihara spiritualitas dan karakter moral anak adalah yang paling penting. Kami lebih memperhatikan keterampilan belajarnya daripada nilai ujian dan peringkat kelas. Di kelas tiga, kami mendaftarkannya di kelas bahasa Inggris sepulang sekolah. Dafa memberi putra saya kebijaksanaan dan ingatan yang luar biasa. Dia bisa mengingat kata-kata bahasa Inggris setelah membacanya dua kali. Kemampuan bahasanya yang luar biasa menjadi pondasi yang kuat baginya untuk belajar di mancanegara di kemudianhari.
Menolak Partai Komunis
Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencuci otak orang-orang Tiongkok dimulai dari taman kanak-kanak. Anak-anak sekolah dasar diwajibkan untuk bergabung dengan Pionir Muda, sebuah organisasi PKT. Siswa sekolah menengah diminta untuk bergabung dengan Liga Pemuda Komunis. Ketika mereka mulai bekerja, mereka didorong untuk bergabung dengan Partai Komunis. Ketika seseorang bergabung dengan organisasi-organisasi tersebut, maka dia berjanji untuk mengabdikan hidupnya untuk Partai Komunis.
Tidak lama setelah masuk sekolah menengah, putra saya pulang dengan membawa formulir pendaftaran Liga Pemuda dan mengatakan setiap siswa wajib mengisinya.
Kami bertanya apakah dia ingin bergabung. Dia berkata: “Tidak, saya tidak mau. Tetapi guru kami mengatakan bahwa tidak bergabung akan berdampak negatif pada penerimaan masuk ke pendidikan tinggi.”
Saya dan suami mengatakan kepadanya bahwa apa yang dikatakan gurunya tidak akan berlaku, karena Guru yang akan mengatur untuknya.
Keesokan harinya, suami pergi ke sekolah untuk berbicara dengan guru utama. Dia bertanya kepada guru tersebut apakah sukarela atau wajib untuk bergabung dengan Liga Pemuda. Guru dengan cepat menjawab ini sukarela.
“Putra saya tidak akan bergabung,” ucap suami saya.
Di SMA, putra saya adalah satu-satunya siswa yang tidak bergabung dengan Liga Pemuda. Seorang guru memanggil putra saya ke kantor dan memperingatkan dirinya bahwa itu akan mempengaruhi penerimaannya di perguruan tinggi jika dia bukan anggota Liga Pemuda. Pada saat itu, putra saya sudah memahami bahwa PKT adalah jahat. Dia mengatakan kepada guru dengan tegas bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak akan bergabung dengan Liga Pemuda.
Tidak ada lagi yang meminta putra saya untuk bergabung dengan organisasi PKT. Dia dengan lancar melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelar Master.
Kekuatan Dafa
Pada suatu hari ketika di sekolah menengah, putra saya pulang ke rumah dan mengatakan taksi menabrak kakinya di pagi hari. Saya segera memeriksa kakinya dan terlihat normal. Dia menceritakan kejadiannya. Itu terjadi di pintu masuk sekolah ketika ada banyak orang di sana. Sopir taksinya ketakutan dan menawarkan membawa putra saya ke rumah sakit. Beberapa orang tua juga mendesak putra saya untuk pergi ke rumah sakit. Putra saya berkata dia baik-baik saja dan membiarkan sopir taksinya pergi. Saya memujinya dan bertanya apakah itu menyakitkan. Dia mengatakan tidak.
Saya sangat gembira karena putra saya memiliki Sejati-Baik-Sabar di dalam hatinya. Saya tahu bahwa Guru melindungi putra saya.
Kultivasi itu seperti mendayung perahu melawan arus. Jika Anda tidak maju, Anda akan mundur. Selama tahun kedua putra saya di sekolah menengah, kami mengendur dalam kultivasi. Nilai ujian putra saya merosot dengan cepat. Gurunya berbicara kepada saya dan menyarankan agar kami mendaftarkannya di kelas bimbingan setelah sekolah. Guru bahasa Mandarinnya mengatakan bahwa dia perlu menghadiri kelas tambahan sepulang sekolah untuk memperbaiki tulisannya.
Tidak seperti kebanyakan orang tua di Tiongkok, kami tidak pernah mendaftarkan putra kami di kelas tambahan sepulang sekolah. Saya bertanya kepada putra saya apakah dia ingin menghadiri kelas tambahan, karena gurunya menyarankannya. Dia mengatakan tidak.
“Saya punya ide tentang bagaimana meningkatkan nilaimu tanpa menghadiri kelas tambahan,” kata saya. “Kamu konsentrasi di dalam kelas. Setelah pulang dari sekolah, Kamu mendengarkan ceramah Guru. Kamu masih akan memiliki waktu luang untuk diri sendiri. Bagaimana menurutmu?"
Putra saya setuju untuk mencoba ide saya. Setiap hari dia mendengarkan rekaman ceramah Guru. Terkadang dia membaca Zhuan Falun. Dia menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Dafa. Dia selalu mencuci tangannya sebelum mengambil buku Dafa, dan dia mendesak agar kami melakukannya juga. Dia berkonsentrasi di kelas. Nilainya dengan segera meningkat. Dafa memberkati putra saya dan memberinya kebijaksanaan. Dia menjadi siswa panutan dalam hal menulis, untuk seluruh siswa seangkatannya. Karya tulisannya lurus dan penuh belas kasih. Gurunya memuji: “Tulisan kamu menonjol untuk generasimu!”
Belajar ke Luar Negeri
Setelah lulus SMA, anak saya diterima di institut bahasa asing. Setelah lulus, dia pergi ke luar negeri untuk mengejar gelar Masternya.
Di waktu luangnya, dia mengajar bahasa Mandarin untuk anak-anak dari berbagai usia. Ada seorang siswa nakal yang tidak suka belajar dan sering menyusahkan orang tuanya. Putra saya baik dan sabar. Setelah beberapa saat, kemampuan bahasa Mandarin anak tersebut meningkat pesat. Orang tuanya sangat senang. Pada hari ulang tahun putra saya, anak itu membelikan hadiah dari tabungannya sendiri. Dia menulis untuk putra saya: "Kamu adalah guru terbaik!" Beberapa siswa tertarik dengan cerita sejarah Tiongkok, jadi putra saya memberi tahu mereka tentang beberapa tokoh sejarah terkenal dan cerita dari novel klasik Kisah Perjalanan ke Barat.
Selama 18 bulan belajar di luar negeri, putra saya menulis lebih dari 30 makalah akademis. Pada tahun 2020, dia lulus dan menerima tawaran pekerjaan yang bagus, meskipun ada pandemi.
Dibesarkan di tanah murni Dafa, putra saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia baik, tulus, berani, dan bijaksana. Keluarga kami diberkati oleh Dafa. Kami sangat berterima kasih kepada Guru!
Saya berbagi cerita tentang putra saya dengan harapan lebih banyak orang akan tahu bahwa “Falun Dafa Hao (Falun Dafa baik)!”