Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

[Minghui Jepang] Mengultivasi Diri Ketika Mengoordinasi Minghui Jepang

6 Okt. 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di luar Tiongkok

(Minghui.org) Salam kepada Guru! Salam kepada rekan praktisi!

Selama 23 tahun perjalanan kultivasi, saya belum pernah menjadi koordinator proyek. Namun pada Juli 2019, rekan praktisi menghubungi saya dan bertanya apakah saya bersedia mengoordinasi tim Minghui Jepang. Dari kata-katanya, saya bisa merasakan ini adalah hal yang sangat penting. Meski saya hampir tidak tahu apa pun tentang hal ini, saya memahami itu adalah pengaturan Guru, jadi saya dengan yakin menerimanya. Oleh karenanya saya mulai meningkatkan Minghui Jepang di aspek-aspek yang saya rasa semestinya. Saat itu saya tidak tahu ini akan menjadi hal yang penuh tantangan. Namun berkat bantuan Guru, Minghui Jepang bisa berkembang.

1. Menambah Penerjemah dan Editor

Saat itu, bagi Minghui Jepang untuk menerbitkan lima artikel per hari pun merupakan hal yang sulit. Ini karena kami kekurangan tenaga penerjemah maupun editor. Beban kerja editor sangat banyak dan harus memoles empat hingga lima artikel per hari. Dulu tim mencoba mengubah keadaan, namun tidak ada orang baru bertambah dan hanya ada penyesuaian beban kerja dengan anggota tim yang ada. Saya rasa satu-satunya cara untuk mengubah keadaan adalah menambah jumlah penerjemah dan editor. Ini juga adalah rencana dari koordinator sebelumnya, namun tidak mudah untuk mencapainya. Setelah saya sampaikan pemikiran ini dalam sebuah rapat, praktisi di tim koordinator yang memimpin diskusi meminta agar saya mencari praktisi tambahan untuk mengerjakan hal ini. Demi menyelamatkan muka, saya tidak berdebat dengannya saat itu dan memutuskan untuk mengambil tugas ini sendiri. Sebelumnya, saya tidak mempunyai pengalaman apa pun untuk mengoordinasi perekrutan semacam itu dan saya juga enggan menelepon. Namun saya mulai memberanikan diri dan langsung menghubungi rekan-rekan praktisi.

Saat saya tengah mencoba sedapat mungkin merekrut orang, saya dengar dari praktisi lain bahwa pemimpin diskusi memberi tahu tim editor, dia menentang pertambahan anggota tim. Pada saat itu, saya pikir bila satu praktisi menentang rencana saya, gangguan di dimensi lain mungkin tidak banyak. Bila para editor juga memiliki pemikiran yang sama dengan pemimpin diskusi, gangguan bagi saya akan jauh lebih besar. Jadi dalam hati saya mulai muncul rasa dendam terhadap praktisi yang memimpin diskusi.

Saya sadar, bila memiliki keterikatan hati, saya tidak akan bisa menemukan personil yang sesuai. Oleh karenanya, saya mencoba menyingkirkan keterikatan sambil terus merekrut anggota. Saya menelepon praktisi yang sebelumnya saya kenal, menerima masukan dari praktisi lain, dan mendengar lebih banyak informasi saat berbicara dengan rekan-rekan praktisi. Suatu kali, praktisi setempat berkata dia belajar Fa bersama seorang praktisi dari Tokyo. Saat dia menyebutkan nama, saya tahu bahwa praktisi ini adalah warga asli Jepang. Saya memperoleh informasi kontaknya dan meneleponnya. Praktisi ini dengan senang hati bersedia menjadi editor bagi Minghui dan memegang peranan penting sejak saat itu.

Sebelum pergi ke luar kota untuk membantu pertunjukan Shen Yun, saya teringat praktisi lain di Kyushu dan berencana menghubunginya saat saya kembali. Satu bulan kemudian saat saya kembali, lalu membuka file dengan daftar penerjemah dan editor terbaru, saya sadari nama praktisi tersebut sudah tertera di sana. Saya segera menyadari bahwa itu adalah pengaturan Guru, dan dengan menyatukan kedua telapak tangan dalam posisi heshi, saya berterima kasih kepada Guru atas bantuannya. Dari hal ini, saya menyadari bahwa sepanjang kita membantu Guru dalam masa pelurusan Fa, saat pengikut berencana melakukan sesuatu, Guru dapat membuat pengaturan di dimensi lain. Selama kita tidak memiliki keterikatan apa pun dan mengikuti pengaturan Guru, kita bisa berhasil. Dengan cara ini, beberapa praktisi baru bergabung dengan tim Minghui Jepang sebagai penerjemah dan editor. Jumlah artikel harian yang terunggah juga meningkat dari 5 menjadi 8 artikel.

2. Membentuk Tim Media

Orang-orang saat ini tidak suka membaca, namun Minghui Jepang hanya memiliki artikel. Setelah pembaca mengunjungi situs web Minghui, dia mungkin tidak akan tinggal lama bila kontennya tidak menarik. Demi memperkaya konten Minghui, saya memutuskan untuk menambahkan podcast Radio Minghui dan video dalam bahasa Jepang.

Tidak memiliki latar belakang teknis semacam itu, saya meminta bantuan seorang praktisi di tim koordinator. Praktisi tersebut menjawab, “Saya juga tidak mengerti. Mungkin anda bisa bertanya pada yang lain.” Jadi bukannya bisa bersandar, saya harus bertindak dan mewujudkannya.

Agar tidak mengganggu operasional Minghui Jepang yang sudah ada, saya mulai merekrut dari luar tim. Dimulai dari koordinator tim media, satu persatu saya menemukan praktisi yang dapat merekam file audio, memasukkan caption, menambahkan musik, dan melakukan terjemahan berkualitas tinggi. Dengan saling bekerja sama, kami membentuk tim media bagi Minghui Jepang. Seorang praktisi yang bertanggung jawab bagi dukungan teknis juga menambahkan hal-hal ini dalam sistem pendukung penerjemahan dan penyuntingan Minghui Jepang. Dengan cara ini, podcast pertama Radio Minghui yang berjudul “[Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia] Falun Dafa Mengubah Pemuda Bermasalah menjadi Orang Baik”, dipublikasikan pada 25 Juni 2020. Beberapa bulan kemudian, video Minghui pertama, “Hal yang Paling Membahagiakan bagi Penyair Taiwan” juga diterbitkan pada 11 September.

Saya menemukan banyak konsep manusia biasa dalam proses ini. Termasuk kebencian, nafsu bersaing dan mentalitas pamer. Saat mempersiapkan kegiatan ini, saya juga gagal memberikan informasi terbaru kepada rekan lain tepat waktu, yang menunjukkan keegoisan saya.

3. Promosi di Media Sosial

Karena saya sendiri juga menerjemahkan artikel, jadi saya mengerti kerja keras para penerjemah dan editor. Namun saya tidak tahu dampak kerja keras kami dalam menyelamatkan orang. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak orang, kami harus memberi tahu mereka tentang keberadaan kami. Oleh karenanya, tim media Minghui Jepang didirikan agar kami dapat mempromosikan situs web melalui medsos.

Tim media berfokus pada pemasaran di media sosial seperti YouTube, Twitter, dan Facebook. Kontennya meliputi artikel, video, dan file audio Minghui. Kami juga menggunakan iklan berbayar. Setelah konten web ditingkatkan, statistik menunjukkan ada lebih banyak kunjungan, waktu baca yang lebih lama, serta lebih banyak laman ditelusuri.

4. Belajar Fa Bersama untuk Menyingkirkan Halangan

Dulu, saya merasakan adanya sekatan antaranggota tim dan dari waktu ke waktu muncul keluhan. Sebagai contoh, beberapa penerjemah atau editor tidak puas dan meninggalkan banyak komentar di kolom catatan. Sebagian editor merasa frustasi dan sebagian penerjemah ingin mengundurkan diri. Merasa bahwa kami perlu membentuk satu tubuh untuk mencapai hasil terbaik dalam menyelamatkan orang, saya sadar satu-satunya cara untuk mencapainya adalah melalui belajar Fa yang lebih baik sehingga kami dapat meningkat secara keseluruhan.

Banyak anggota tim Minghui Jepang adalah pribadi yang tertutup. Kebanyakan dari mereka pendiam saat berbagi pengalaman, dan hanya empat atau lima praktisi yang banyak berbicara. Karena tidak semua orang terlibat dan praktisi tidak membuka hati mereka, keadaan ini harus diubah. Kami mulai mengatur jadwal selama 12 bulan ke depan sehingga semua praktisi bisa giliran berpartisipasi. Yakni, masing-masing dari kami harus menulis sebuah artikel berbagi pengalaman satu tahun sekali dan membacakannya saat rapat rutin kami. Setelah hal ini diumumkan, seorang praktisi awalnya berkata bahwa dia merasa takut dan tidak akan pernah melakukannya. Namun saat gilirannya, dia mempersiapkan artikel berbagi pengalaman yang luar biasa. Dia lalu berkata bahwa pengalaman ini membantunya mengatasi banyak rasa takut yang dia miliki.

Dengan cara ini, kami memiliki lebih banyak konten untuk didiskusikan selama berbagi pengalaman. Seiring peningkatan kultivasi kami, lebih banyak praktisi bergabung belajar Fa bersama dan berbagi pengalaman. Kami tidak lagi mendengar keluhan atau kritik antaranggota tim sejak saat itu.

Kesimpulan

Saat pertama kali berperan sebagai koordinator, saya memiliki keluhan dan rasa iri hati terhadap rekan-rekan praktisi lain. Setelah itu, saya mengubah cara pemikiran saya dan berfokus pada aspek-aspek yang telah mereka lakukan dengan baik. Ini membuat saya tidak lagi memiliki keluhan atau kebencian. Dengan munculnya hati belas kasih, saya mendapati bahwa semua anggota tim sangat baik. Sebenarnya dulu terkadang saya tidak menerima dukungan rekan-rekan praktisi dikarenakan adanya substansi di antara kami yang menghalangi. Setelah saya menyingkirkan substansi tersebut, rekan-rekan praktisi secara aktif mendukung saya tak peduli apa pun yang saya usulkan.

Di sini saya juga ingin menambahkan, tanpa pengaturan dan dukungan Guru, saya tidak akan bisa melakukannya dengan baik sebagai koordinator. Dari lubuk hati, saya berterima kasih kepada Guru karena telah membantu Minghui Jepang dengan sangat baik. Saya bersyukur karena Guru memberikan saya kesempatan menjadi koordinator meskipun saya tidak memiliki pengalaman atau kemampuan khusus apa pun. Saya tahu Guru melakukan hal ini agar saya menjadi rajin dan meningkat.

Sekali lagi, saya ingin berterima kasih kepada Guru atas pengaturannya. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua anggota di tim Minghui Jepang atas dukungan kalian.

(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Team Minghui Multibahasa 2022)