(Minghui.org) Praktisi mengadakan kegiatan di depan Museum Nobel di Stockholm setiap Jumat dan Sabtu sore di bulan September tahun ini. Praktisi memperkenalkan Falun Dafa kepada turis dan penduduk setempat serta memberitahu mereka bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menganiaya selama 23 tahun.
Banyak orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan mengecam kejahatan PKT. Di antara mereka adalah pasangan Swedia, Ann dan suaminya. Ann adalah orang Tionghoa dan berasal dari Hong Kong, tetapi sekarang tinggal di Swedia.
Dia berkata, “Terima kasih (praktisi Falun Dafa) atas kerja keras dan dedikasi anda. Selama bertahun-tahun, anda dengan gigih dan damai menentang penganiayaan di seluruh dunia, yang sangat mengagumkan. Kami semua tertipu dan salah memahami Falun Dafa. Sekarang saya tahu bahwa anda semua adalah orang baik.” Ann mengungkapkan kata-katanya yang tulus ketika dia bertemu dengan praktisi di depan Museum Nobel.
Praktisi memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan PKT di depan Museum Nobel
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Pada 16 September, ketika Ann dan suaminya yang berkebangsaan Swedia melewati tempat tersebut, mereka berhenti dan berbicara dengan praktisi. Ann memperkenalkan dirinya dan menjelaskan bahwa dia adalah penduduk Hong Kong yang berimigrasi ke Swedia lebih dari 20 tahun yang lalu.
Dia mengatakan kepada praktisi bahwa dia sering melihat praktisi mengklarifikasi fakta di jalan-jalan Hong Kong, tetapi dia selalu menghindarinya. “Karena pengaruh media resmi PKT, saya pikir anda menentang pemerintah. Saya sepenuhnya menolak materi klarifikasi fakta praktisi, papan pajangan, spanduk, dan sebagainya. Baru setelah kejadian di Hong Kong saya tersadarkan.”
Dia melanjutkan, “Insiden itu membuat saya mencurigai media resmi PKT, jadi saya pergi untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Falun Dafa. Ternyata propaganda PKT sama sekali tidak berdasar. Ini mencemarkan dan memfitnah Dafa. Sekarang saya mengerti anda. Anda telah mengklarifikasi fakta selama bertahun-tahun untuk mengungkap penganiayaan, yang benar-benar luar biasa. Kami semua disesatkan oleh PKT. Itu sangat jahat.”
Suaminya terus mengangguk setuju. Ann juga mengatakan bahwa dia selalu merasa bersalah, jadi dia ingin memberi tahu praktisi tentang pengalamannya dan dengan tulus meminta maaf kepada mereka.
Pasangan itu juga mengungkapkan harapan mereka bahwa, “Lebih banyak orang dapat mengenali watak jahat PKT sesegera mungkin, dan berhenti disesatkan oleh kebohongannya.” Mereka dengan senang hati menerima materi informasi dan berkata mereka ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa.
Melakukan Latihan di Tengah Hujan
Para praktisi memasang papan pajangan dan meja di depan Museum Nobel pada 17 September. Hujan segera turun. Mereka dengan cepat mengeluarkan lembaran plastik dan menutupi papan pajangan dan materi. Kemudian mereka melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa. Para turis berlindung di depan museum dan menyaksikan para praktisi melakukan latihan meskipun hujan.
Praktisi memperagakan latihan meskipun hujan pada 17 September.
Banyak orang berkata mereka tersentuh melihat keteguhan praktisi.
Dalam waktu kurang dari setengah jam, hujan berhenti. Banyak orang menyaksikan keteguhan praktisi. Beberapa datang dan mulai membaca papan pajangan maupun mengobrol dengan praktisi. Yang lain menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Praktisi Olga mengatakan bahwa baik angin maupun hujan tidak dapat menghentikan mereka untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan PKT. Dia berasal dari Polandia dan mengatakan dia tahu dari pengalaman langsung betapa buruknya Partai Komunis. Dia berpartisipasi dalam setiap acara untuk memberitahu orang-orang tentang penganiayaan.
Praktisi Olga
Dia berkata, “Banyak orang sekarang ingin mengetahui fakta kebenaran dan bersedia menerima brosur.” Dia berharap semua orang di dunia akan mengetahui tentang Falun Dafa dan membantu menghentikan penganiayaan sesegera mungkin.
Turis: Membantu Menghentikan Penganiayaan
Cuaca sangat baik pada 23 dan 24 September. Ada banyak orang yang berhenti berbicara dengan praktisi untuk mengetahui tentang Falun Dafa dan penganiayaan.
Christopher, seorang guru dari sebuah kota di Swedia utara, mengatakan bahwa dia pernah ke Tiongkok, termasuk Hong Kong tiga tahun lalu, dan dia akrab dengan situasi hak asasi manusia yang mengerikan di Tiongkok. Dia tercengang dan marah ketika mendengar tentang penganiayaan brutal PKT terhadap praktisi Falun Dafa.
Dia berkata, "Ini adalah masalah besar dan penting." “Kita semua harus memperhatikannya, dan mari kita hentikan bersama.” Dia menandatangani petisi dan berkata, “Tolong beri saya beberapa materi bahasa Inggris. Saya akan memberi tahu murid-murid saya tentang penganiayaan PKT yang sedang berlangsung terhadap Falun Dafa.” Dia berkata bahwa dia harus membantu praktisi menyebarkan berita, dan mengungkap hal-hal memalukan yang dilakukan oleh pemerintah diktator, dan menghentikan penganiayaan PKT terhadap orang-orang baik.
Dua saudara perempuan dari Jerman berhenti dan dengan cermat membaca papan pajangan. Mereka mengobrol dengan seorang praktisi berbahasa Jerman untuk waktu yang lama. Setelah memahami fakta, mereka bertanya bagaimana membantu praktisi. Ketika mereka mengetahui tentang menandatangani petisi daring, mereka senang. Mereka berkata akan memberitahu lebih banyak orang tentang penganiayaan dan meminta untuk menandatangani petisi. Mereka juga mengatakan akan memberitahu perkumpulan tempat mereka menjadi anggota untuk membantu menyebarkan berita.
Orang-Orang Ingin Belajar Falun Dafa
Dua orang muda Swedia melihat praktisi memperagakan latihan dan berkata tentang penganiayaan jahat. Mereka bertanya kepada seorang praktisi apakah praktisi di Tiongkok dapat menipu polisi dengan mengatakan mereka tidak akan berlatih. Praktisi memberitahu mereka bahwa praktisi mengultivasi diri mereka sendiri untuk menjadi orang baik sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan tidak bisa berbohong.
Kedua pemuda itu mengatakan mereka mengerti dan menandatangani petisi. Mereka mengatakan bahwa mereka menghargai nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar. Salah satu dari mereka berkata, “Prinsip ini penting untuk semua orang di dunia. Kita juga harus belajar latihan Falun Dafa.”
Seorang wanita dari Spanyol berkata, “Saya merasa tenang ketika saya berdiri di sini bersama anda, dan saya memiliki energi yang kuat.” Dia menyatakan ketertarikannya untuk belajar Falun Dafa. Dia berkata tersentuh ketika melihat latihan yang begitu damai. Ketika dia mendapat brosur dalam bahasa Spanyol, dia senang, “Tempat ini (tempat latihan) dekat dengan rumah saya. Jadi saya akan menghubunginya ketika saya kembali. Terima kasih."
Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT, dan pada 20 Juli 1999 mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih banyak. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.