(Minghui.org) Han Jiao-Jeon, kepala divisi dari perusahaan mobil global GM Korea, merasa memasuki fase baru dalam hidupnya ketika dia mulai berlatih Falun Dafa di usia 40 tahun. Dia berhenti merokok dan minum alkohol serta pandangan hidupnya menjadi optimis. Dia sekarang penuh semangat dan ramah. Rekan kerjanya menggambarkan dia sebagai "seorang pria yang telah menjalani dua kehidupan yang berbeda."
Han Jao-Jeon, kepala divisi dari perusahaan mobil global GM Korea, adalah seorang manajer yang pendiam dan lembut.
Ramalan Sang Ayah
Ayah Han, yang mempelajari Kitab Perubahan (Zhou Yi) pernah berkata kepadanya, “Pada saat kamu berusia 40 tahun, hidup kamu akan berubah. Saya akan meninggalkan dunia ini pada bulan September.” Ayahnya meninggal pada September tahun itu, dan Han menghadapi perubahan drastis ketika dia mencapai usia 40 tahun.
Han mengenang, “Dengan krisis keuangan tahun 2002, bekas perusahaan saya mengajukan kebangkrutan. Sulit bagi saya menerima itu dan saya memiliki masalah dalam menghadapi kenyataan. Suatu hari saya melihat sekelompok praktisi Falun Dafa yang damai ketika mengunjungi Gunung Bukhansan. Saya menyelidiki latihan ini secara daring dan terkejut menemukan bahwa lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia telah mempelajari latihan ini. Saya juga mempelajari tentang penganiayaan. Secara naluri saya berpikir bahwa jika 100 juta orang berlatih, pasti ada sesuatu yang tidak biasa dengan ajaran ini.” Dia memutuskan untuk berlatih Falun Dafa.
Setiap Kata dalam Zhuan Falun Bergema dalam Diri Saya
Han belajar bagaimana melakukan lima perangkat latihan Falun Gong dari seorang praktisi dan mengunduh buku ajaran utamanya yakni Zhuan Falun, dari Internet. Dia membaca buku tersebut dalam empat hari dan merasa kewalahan. Buku itu menjawab semua pertanyaan yang telah membingungkannya selama bertahun-tahun.
“Setiap kata dalam buku itu menggema dalam diri saya. Saya tahu bagaimana menjalani hidup, dan pandangan dunia saya berubah. Setelah perusahaan saya tutup, saya merasa tersesat dan banyak membaca, mencoba untuk bangkit kembali. Hanya dengan membaca ajaran Falun Dafa memungkinkan saya untuk mengalami perubahan yang signifikan, yang luar biasa.”
Terasa Ringan dan Nyaman Setelah Melakukan Latihan
Sebagai seorang anak, Han dulunya tertarik pada meditasi dan kultivasi spiritual. Ketika dia tumbuh dewasa, dia menghabiskan uang dan belajar metode pernapasan dan qigong, tetapi dia tidak puas dengan hasilnya.
Kali ini dia merasa berbeda, “Hari pertama saya mempelajari latihan gerakan, saya merasakan sakit yang tajam di telapak tangan dan tubuh saya menghangat. Gerakannya bulat dan lambat, namun saya mulai berkeringat. Setelah menyelesaikan latihan, saya merasa ringan dan nyaman.”
Ketika dia membeli hadiah untuk praktisi yang mengajarinya latihan, respon dari praktisi mengejutkannya. Praktisi menolak hadiah itu dan berkata, “Praktisi tidak menerima pembayaran atau hadiah apa pun ketika mereka menunjukkan latihan kepada orang lain. Ketika anda menunjukkan latihan kepada orang lain, anda harus melakukan hal yang sama.”
Titik Balik
Sejak kecil, Han tidak pernah berhenti bertanya, “Waktu tidak ada habisnya dan manusia hanya hidup beberapa dekade. Kita hanya datang ke sini untuk waktu yang singkat. Apakah hidup berakhir ketika seseorang meninggal, atau adakah sesuatu yang terus berlanjut?”
Tidak ada yang mengertinya, dan dia tidak punya seseorang untuk mendiskusikan topik ini. Dia sering membayangkan hidup sendirian di alam semesta. Untuk menemukan jawaban, ia menelusuri filsafat klasik dan Buddhisme. Tak satu pun yang menjawab pertanyaannya.
“Ketertarikan saya selalu seputar filosofi dan tujuan hidup, namun saya tidak pernah mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Saya hanya bisa melepaskan pertanyaan ketika saya minum. Pada akhirnya, saya punya banyak teman minum.”
Setelah dia memulai pekerjaan baru, dia mulai minum setiap hari. Dia minum setelah bekerja, terkadang sampai tengah malam.
“Istri saya benci melihat saya seperti itu, tetapi saya tidak bisa mengendalikan diri. Saya akan minum apa saja, apa pun yang bisa saya dapatkan.” Dia minum dengan teman-temannya setiap hari sepulang bekerja dan biasanya merokok dua bungkus sehari. Istrinya tidak tahan menghadapinya dan terus-menerus bertengkar dengannya. Hubungan mereka sepertinya telah berakhir.
“Kesehatan saya juga menurun. Saya menderita sakit maag dan mengandalkan obat-obatan. Kecemasan yang intens membuat saya tidak bisa tidur. Ketika mencapai titik terendah dalam hidup, saya menemukan Falun Dafa.”
Dikenal Karena Berhenti Minum Alkohol
Keajaiban terjadi setelah dia berlatih Falun Dafa. “Beberapa hari setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya menemukan alkohol menjijikkan. Saya tahu bahwa harus berhenti minum ketika membaca Zhuan Falun, tetapi saya tidak berusaha keras untuk berhenti. Saya secara bertahap tidak menginginkan alkohol, dan mulai menghindari acara minum-minum.”
Berita bahwa dia seorang pecandu alkohol berhenti minum, tersebar dengan cepat di antara rekan-rekan kerjanya. Pada pertemuan perusahaan, tidak peduli bagaimana rekan kerjanya mendesak dia untuk minum, dia tetap pada pendiriannya. Setahun kemudian, rekan kerjanya memberinya minuman ringan di pertemuan perusahaan tanpa memintanya.
“Pada saat yang sama saya berhenti merokok dan berhenti minum. Saya mencoba berhenti merokok berkali-kali sebelumnya dan gagal. Setelah mulai membaca ajaran Falun Gong, saya dengan mudah berhenti merokok. Melihat perubahan saya, rekan kerja yang duduk di sebelah saya juga berhenti merokok.”
Berita tentang dia berhenti merokok menyebar lebih cepat. Menjadi orang pertama yang berhenti minum dan merokok pada saat yang sama, banyak orang mendatanginya untuk meminta saran tentang cara berhenti. “Semua orang bertanya kepada saya apa yang terjadi, apakah saya sudah benar-benar berhenti, dan apa rahasianya. Saya memberi tahu mereka tentang bagaimana saya berlatih Falun Dafa. Sejak saat itu, ketika rekan kerja melihat saya, mereka akan berkata, 'Oh, Falun Dafa!'” Han berkata dengan senyum lebar di wajahnya.
Kepala Divisi yang Keras Berubah Menjadi Lembut dan Hangat
Sebagai seorang pengawas, Han melakukan segalanya sesuai prosedur. Gaya pengelolaannya yang ketat membuatnya mendapat julukan "viper." Semuanya berubah setelah dia berlatih. Dia menjadi lembut dan pandai berkomunikasi dengan anggota timnya. “Ketika saya berhenti menyalahkan atau menuduh orang lain, itu membuka jendela komunikasi.”
Han Jiao-Jeon berdiri di depan perusahaannya.
Pengalamannya memberitahu dia bahwa jika seorang manajer mengatur segalanya dan setiap detail, tampaknya dia melakukan pekerjaan itu, tetapi anggota timnya mungkin menjadi pasif, dan dia akhirnya akan kelelahan. “Ketika sebuah proyek datang, saya merencanakannya dengan anggota tim saya dan sepenuhnya menjelaskan prosedur bagaimana itu harus bekerja. Saya kemudian menyerahkan sisanya kepada mereka. Ketika saya menunjukkan bahwa saya memercayai mereka, itu memberi mereka rasa percaya diri, dan mereka tenang dan waspada. Dengan cara ini mereka dapat mendeteksinya jika terjadi kesalahan pada tahap awal, dan menyelesaikan masalah setelah berbicara dengan saya.”
Dia menyesuaikan sikapnya terhadap anggota timnya, dan dia berusaha mempertahankan suasana kerja yang damai. “Kualitas manajemen secara langsung tercermin dalam hasil pekerjaan yang dilakukan, yang pada gilirannya mempengaruhi manajemen. Berlatih Falun Dafa membuat saya menjadi tidak mementingkan diri sendiri dan tenang. Karena saya memahami prosdur bagaimana segala sesuatu bekerja, saya jarang khawatir atau merasa stres. Ketika seorang manajer tenang, begitu juga anggota timnya, dan hasilnya secara alami akan baik.”
Han memiliki lebih dari 40 orang di timnya, empat kali lebih banyak dari tim lain. Terkadang dia merasa itu tidak adil. Namun, dia belajar untuk melepaskan dan menerima kenyataan. “Bagi seorang praktisi, tidak ada yang kebetulan. Ketika saya menderita, saya melihatnya sebagai kesempatan bagi saya untuk membayar utang dan kesempatan untuk tetap tenang. Latihan ini memperkuat tekad saya.”
Dia menyadari bahwa mengembangkan kapasitas mental seseorang adalah kunci untuk menyingkirkan kebencian. Salah satu anggota timnya merusak mobil mewah dan menyebabkan kerugian besar. Sebagai seorang manajer, dia harus memikul semua tanggung jawab dan kritik. “Saya mencoba untuk berhenti membenci anggota tim saya, tetapi wajahnya terus muncul di kepala saya. Pada akhirnya, saya menyadari bahwa dia tidak melakukannya dengan sengaja, dan dia memang menyalahkan dirinya sendiri.” “Dengan berlatih Falun Dafa, saya belajar bagaimana mendahulukan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Saya mencoba melindungi anggota tim saya dan mencegahnya menderita akibat yang negatif. Meskipun saya tidak dapat memperbaiki masalah, saya melihatnya sebagai ujian untuk kesabaran saya.”
“Beberapa hari kemudian insiden itu berakhir hanya dengan peringatan. Kami melewati masa yang sangat sulit, tetapi saya tetap tenang dan melindungi anggota tim saya. Setelah itu, tim kami lebih bersatu dari sebelumnya.”
Krisis Keluarga Terselesaikan
Istri dan putri Han melihat perubahan positif Han setelah dia mulai berlatih Falun Gong. Hubungan keluarganya membaik.
“Saya dan istri dulu suka bertengkar, dan kemudian tidak berbicara selama berhari-hari. Setiap kali berbicara, kami bertengkar. Segala sesuatunya telah berubah. Ketika istri saya marah, saya mendengarkannya dengan saksama, dan segera setelah itu, dia menjadi tenang. Putri saya sekarang memberi tahu teman-temannya, 'Ayah saya telah berubah.'”
Mencuci piring, mencuci mobil, dan membersihkan rumah sudah menjadi bagian dari tugas Han di rumah. Tidak peduli seberapa lelahnya, dia memprioritaskan keluarganya dan menyelesaikan segala sesuatu. Setelah dia mulai membantu di rumah, dia menyadari bagaimana dia dulu menempatkan istrinya dalam situasi yang sulit. “Saya menempatkannya dalam situasi yang buruk, dan berutang banyak padanya. Sekarang saya ingin membayar utang saya.”