(Minghui.org) Dengan pikiran lurus yang kuat, praktisi Dafa dapat menghentikan pelaku kejahatan melakukan kejahatan terhadap Dafa yang tidak dapat diampuni. Ini adalah tindakan belas kasih terhadap polisi, dan menyelamatkan mereka dari konsekuensi yang mengerikan.
Melindungi Buku Dafa dan Foto Guru
Liu Liangsong (pria) adalah seorang praktisi Falun Dafa dari Kota Yanpi di Kabupaten Hengyang, Provinsi Hunan. Penduduk desa mencalonkannya untuk menjadi pemimpin tim produksi, meskipun usianya sudah 70-an. Penduduk desa menghormatinya karena dia tidak mementingkan diri sendiri.
Dia memanen tanaman organik dalam jumlah besar pada tahun 2021 dan menjualnya hanya dengan 10 yuan per pon, padahal biasanya dijual di pasar seharga 15 yuan per pon. Desanya mengumpulkan uang untuk membangun jembatan kecil. Putra Liu menyumbangkan 10.000 yuan. Liu mengatur dan memimpin pembangunan. Dia menempatkan kepentingan penduduk desa di atas kepentingannya sendiri dan dipuji oleh semua orang.
Wakil direktur Kantor 610 Kabupaten Hengyang, kepala Divisi Keamanan Domestik Departemen Kepolisian, dan beberapa petugas menggerebek rumah Liu pada tanggal 17 September 2022, dan menemukan lebih dari belasan buku Dafa dan amulet Dafa.
Ketika mereka mencoba untuk mengambil Buku Zhuan Falun milik Liu, Liu memberitahu mereka, “Saya membaca buku ini setiap hari. Anda tidak bisa mengambilnya.” Petugas itu segera menurunkannya.
Ketika mereka mencoba memindahkan foto Guru dari dinding di ruang tamu, Liu berkata, “Ini adalah foto Guru. Jangan menyentuhnya.” Petugas itu berkata, “Kalau begitu gantunglah di kamar anda. Jangan digantung di sini.”
Rombongan petugas yang sama pergi ke rumah praktisi Falun Dafa lainnya, yaitu Wang (wanita) di Kota Hongshi beberapa hari kemudian. Ketika mereka mencoba untuk mengambil buku Zhuan Falun, dia memperingatkan mereka, “Jika anda mengambil Zhuan Falun saya, anda sama saja mengambil nyawa saya.” Petugas membiarkannya.
Selama kita memiliki pikiran lurus yang kuat, kita dapat menahan kejahatan. Ini juga simpati terhadap polisi.
“Anda Tidak Dapat Mengambil Foto Guru dan Buku Dafa.”
Praktisi Falun Dafa Qiu Shiyou (pria) berusia 80 tahun. Dia tinggal bersama putrinya di Distrik Yuzhong di Kota Chongqing. Enam petugas berpakaian preman dari Kantor Polisi Nanjimen mengetuk pintu mereka sekitar pukul 8 pagi pada tanggal 20 September 2022. Tanpa menunjukkan identitas atau surat perintah penggeledahan, mereka menggeledah rumah Qiu.
Polisi meletakkan foto Guru dan buku-buku Dafa Qiu yang mereka temukan di atas meja kopi.
Seorang petugas memberi tahu Qiu, “Kami harus mengambil sesuatu untuk ditunjukkan kepada atasan kami.” Qiu berkata “tidak” dengan tegas dan polisi pergi dengan tangan kosong.
Polisi Segera Pergi
Praktisi Falun Dafa Li Ruizhen (wanita) berusia 77 tahun dan tinggal di Kota Nanbaishe di Kabupaten Zhao, Provinsi Hebei. Polisi kota pergi ke rumahnya sekitar pukul 10 pagi pada tanggal 15 September 2022, dan menemukannya sedang duduk di halaman depan membaca buku Dafa.
Lima petugas keluar dari mobil, dan satu bertanya apakah dia masih berlatih Falun Dafa. Li berkata, “Bagaimana menurut anda, anak muda? Ini adalah latihan Sejati-Baik-Sabar yang luar biasa.” Petugas itu bertanya, “Di mana putra dan menantu anda bekerja? Kemana suami anda pergi?”
Li tidak menjawab, tetapi malah mulai mengklarifikasi fakta. Setelah beberapa menit, polisi kembali ke mobil mereka dan pergi dengan tergesa-gesa.
Polisi kembali ke rumah Li sekitar pukul tiga sore. Keponakannya baru saja pergi dan melihat polisi membuka gerbang. Keponakan Li memberi isyarat kepada petugas untuk pergi, “Keluar, keluar. Keluar sekarang!” Polisi mundur dari gerbang.
Li dan suaminya keluar dan bertanya kepada petugas polisi, “Siapa nama anda? Biarkan saya menuliskannya. Sebagai petugas penegak hukum, andalah yang melanggar hukum saat ini. Tidak ada dasar hukum untuk penganiayaan. Berlatih Falun Dafa bukanlah kejahatan. Tapi apa yang anda lakukan adalah ilegal. Ketika suami Li mencoba mengambil camcorder dari seorang petugas, dia mundur selangkah dan pergi dengan cepat.