Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pria 32 Tahun Disiksa Saat Menjalani Hukuman Karena Keyakinannya, Tidak Ada Kontak dengan Keluarga Selama Tiga Bulan

15 Des. 2022 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Seorang pria berusia 32 tahun menjadi sasaran penyiksaan terus-menerus sejak dia dipenjara pada akhir 2018 karena keyakinannya pada Falun Gong. Orang tua Zhang Shude belum mendapatkan kabar terbaru tentang dia dalam tiga bulan terakhir dan sangat mengkhawatirkannya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.


Zhang Shude

Zhang, penduduk asli Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, memperoleh gelar master dari Universitas Teknologi Harbin pada 2014. Dia kemudian mendapatkan pekerjaan di Institut Desain Sains dan Teknologi Kota Dalian di Provinsi Liaoning. Atasannya kemudian memindahkannya ke Kota Panjin di provinsi yang sama.

Ketika dia pergi ke kantor polisi di Panjin untuk memperbarui izin tinggal sementara pada 26 Juni 2017, dia menjawab dengan tegas ketika ditanya apakah dia berlatih Falun Gong. Polisi menolak untuk memproses permohonannya dan menangkapnya tiga hari kemudian. Dia diadili di Pengadilan Distrik Xinglong pada 16 Januari 2018, dan dijatuhi hukuman tujuh tahun pada 8 Februari.

Zhang ditahan di bangsal ke-7 Penjara Dongling di Kota Shenyang pada 27 Desember 2018. Ketika dia mengungkapkan keinginannya untuk melakukan latihan Falun Gong pada 4 Januari 2019, dua penjaga dan seorang narapidana memukulinya hingga mereka kelelahan. Hidung Zhang berdarah dan memar di sekujur tubuhnya.

Penjaga menempatkan Zhang pada manajemen yang ketat dan menolak membiarkan dia mandi atau membeli makanan tambahan ketika mereka tidak cukup memberinya makan. Karena para penjaga mengabaikannya ketika dia mengeluh tentang kekurangan makanan, dia memulai mogok makan pada 16 April sebagai protes.

Dokter penjara mencekok paksa Zhang pada 22 April tetapi dia terus muntah. Para penjaga kembali mencoba mencekok paksa makan Zhang pada 24 April tapi gagal lagi. Dia juga menjadi mengompol. Para penjaga berjanji bahwa mereka akan berhenti memaksa dia untuk melepaskan Falun Gong jika dia menghentikan mogok makan. Zhang kemudian mulai makan lagi.

Zhang dipindahkan ke bangsal 5 pada 10 Juni. Karena menolak melakukan kerja paksa, para penjaga memborgol, menyetrumnya dengan tongkat listrik, dan memukulinya, termasuk menampar kepala dan telinganya dengan sepatu mereka. Penyiksaan berlangsung lebih dari dua jam sampai tiga tongkat listrik kehabisan daya listrik. Setelah itu Zhang dipaksa bekerja.

Peragaan Penyiksaan: Kejutan listrik

Karena sakit berkepanjangan di telinganya, Zhang meminta perawatan medis pada 12 Juli 2019. Para penjaga menanggapinya dengan menyetrumnya dengan tiga tongkat listrik pada waktu yang bersamaan.

Ilustrasi penyiksaan: Diborgol ke tempat tidur

Mulai September 2021, penjara mengintensifkan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong. Penjaga mengatur agar dua narapidana mengawasi Zhang sepanjang waktu. Dia dipaksa duduk di bangku kecil tanpa bergerak selama berjam-jam di siang hari. Dia tidak diizinkan untuk memejamkan mata sedetik pun. Pada malam hari, penjaga memborgol Zhang ke tempat tidur agar dia tidak melakukan latihan Falun Gong. Mereka juga menuduhnya mengganggu ketertiban penjara ketika dia menuntut untuk melakukan latihan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris :

Falun Gong Practitioner in Harbin Sentenced to 7 Years in Prison, 1,744 Supporters Petition for His Release

Practitioner Zhang Shude Arrested When Applying for an ID