Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Chiayi, Taiwan: Praktisi Mengadakan Kegiatan di Danau Renyi untuk Meningkatkan Kesadaran akan Penganiayaan

17 Des. 2022 |   Oleh koresponden Mingui Qing Han di Chiayi, Taiwan

(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa secara rutin datang ke Danau Renyi, area alam yang indah di pinggiran Kota Chiayi, untuk berlatih, menyebarkan informasi tentang Falun Dafa dan memberitahu orang-orang bagaimana PKT (Partai Komunis Tiongkok) menganiaya latihan tersebut. Banyak orang sering berhenti sejenak untuk menonton. Selama acara baru-baru ini pada 4 Desember 2022, satu orang berkomentar, “Praktisi Falun Dafa berbelas kasih. Mereka datang ke sini dan berbicara dengan orang bahkan pada hari libur. Gerakan latihan mereka tepat dan damai.”

Danau Renyi adalah objek wisata di Taiwan selatan. Situs ini menarik pengunjung dari seluruh Taiwan dan luar negeri. Karena itu adalah tempat yang sangat populer, para praktisi di Chiayi secara rutin pergi ke sana untuk berlatih dan mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan.

Praktisi melakukan latihan Falun Dafa bersama di dekat Danau Renyi.

Pemain saksofon artis jalanan, Ah Hong menunjukkan dukungannya terhadap upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Ma, 86, dari Kota Zhongpu di Kabupaten Chiayi adalah pensiunan pemilik bisnis. Dia berkata bahwa melihat praktisi melakukan latihan membuatnya merasa sangat tenang dan damai. Saat mereka berbicara lebih banyak, seorang praktisi mengatakan kepadanya, “PKT menganjurkan ateisme. PKT tidak mewakili rakyat Tiongkok.” Ma mengangguk setuju.

Ma senang berbicara dengan praktisi Falun Dafa.

“Falun Dafa sangat bagus. Apakah anda mengajarkan latihan?” Zhang, yang tinggal di Kabupaten Chiayi, bertanya kepada seorang praktisi sambil membaca informasi di papan pameran. Praktisi memberinya satu set materi dan mengatakan kepadanya bahwa ada tempat latihan di seluruh Taiwan dan latihan diajarkan secara gratis.

Zhang dari Kabupaten Chiayi (kanan) tertarik untuk belajar Falun Dafa.

Banyak turis bertanya tentang kematian Jiang Zemin, yang baru-baru ini diberitakan oleh media. Praktisi menjelaskan bahwa mantan pemimpin PKT memerintahkan penganiayaan pada Juli 1999. Penganiayaan ini telah melanggar hukum Tiongkok dan hak asasi manusia, dan telah menginjak-injak nilai-nilai universal. Penganiayaan berkelanjutan terhadap praktisi Falun Dafa yang percaya pada Sejati, Baik, dan Sabar telah membuat banyak keluarga hancur dan berantakan. PKT masih mengarang kebohongan untuk mencemarkan nama baik Falun Dafa dan banyak praktisi masih ditangkap, ditahan, dan dijatuhi hukuman penjara. Sejumlah orang yang tidak diketahui bahkan diambil organnya saat mereka masih hidup. Praktisi memberitahu turis, "Kami mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa untuk membangkitkan hati nurani orang-orang."