(Minghui.org) Praktisi mengadakan rapat umum di depan konsulat Tiongkok di Los Angeles pada 13 Desember 2022. Mereka mengungkap penganiayaan Falun Dafa oleh PKT (Partai Komunis Tiongkok), dan menyerukan diakhirinya kejahatan terhadap kelompok meditasi damai, yang telah berlangsung selama 23 tahun terakhir.
Praktisi mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok di Los Angeles untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung dan menyerukan agar pelanggaran hak asasi manusia diakhiri.
Sejarah Tidak Akan Pernah Melupakan Dosa Jiang Zemin
Li Youfu, ketua Himpunan Falun Dafa AS Barat dan Selatan mengatakan dalam pidatonya, “Jiang Zemin melakukan dosa besar dalam meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar. Dia menyalahgunakan kekuasaannya dan menggunakan cara paling brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia untuk melenyapkan dan menyiksa para praktisi -- termasuk mengambil organ mereka -- suatu bentuk kejahatan yang belum pernah terlihat sebelumnya di bumi.
Wu Yingnian, juru bicara praktisi Falun Dafa di Los Angeles menyerukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk membantu menghentikan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Profesor Wu Yingnian, juru bicara praktisi Falun Dafa di Los Angeles mengatakan bahwa setelah Jiang Zemin memberikan perintah untuk melarang Falun Gong di Tiongkok pada 20 Juli 1999, menurut statistik yang belum lengkap di situs web Minghui, dalam penganiayaan PKT selama 23 tahun, sedikitnya 4.876 praktisi Falun Gong disiksa hingga meninggal. Banyak dari mereka meninggal setelah disiksa secara brutal saat ditahan di kelas cuci otak, kamp kerja paksa dan penjara. Ini hanyalah puncak gunung es. Karena PKT menutup-nutupi, kami tidak tahu berapa banyak yang terbunuh. Jumlah dari pengambilan organ bahkan lebih mengejutkan lagi. Puluhan ribu praktisi hilang di seluruh Tiongkok.
Wu Yingnian berkata, “Meskipun Jiang Zemin telah meninggal, dia memulai penganiayaan dan memimpin korupsi, sehingga merusak moral masyarakat Tiongkok. Sejarah tidak akan pernah melupakan dosa-dosanya.
“10 Desember adalah Hari Hak Asasi Manusia Internasional. Pada kesempatan ini, kami menghimbau orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh praktisi Falun Gong. Mari kita hentikan penindasan ini bersama-sama.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban semua pejabat PKT atas partisipasi mereka dalam penganiayaan.”
Pengalaman Pribadi Penganiayaan Berdarah
Ding Xiaoxia seorang guru dari Provinsi Jilin, yang dipenjara karena berlatih Falun Dafa berbicara di rapat umum. Dia berkata bahwa dia berulang kali ditahan di kamp kerja paksa dan di Penjara Wanita Provinsi Jilin. Selama sembilan tahun dipenjara, dia disetrum dengan tongkat listrik bertegangan tinggi dan menjadi sasaran penyiksaan brutal lainnya.
“Saya dikurung di samping sel penyiksaan. Setiap siang dan malam saya mendengar percikan api dari tongkat listrik. Di sepanjang koridor, orang bisa mencium bau daging yang terbakar. Saya juga disetrum dengan tongkat listrik, lebih dari sepuluh ribu volt. Dua penjaga menggunakan dua pentungan, mengincar leher, ketiak, dan area sensitif lainnya. Bahkan sekarang saya merasa ngeri. Leher saya terbakar. Saya juga disiksa, termasuk diikat di bangku harimau, disiram air dingin, ditampar, dicekok paksa makan dan lain-lain. Ketika melepaskan ikatan dari bangku harimau saya hampir tidak bisa berjalan. Dua penjaga membawa saya kembali ke sel saya.
“Penyiksaan yang paling mengerikan adalah ketika pergelangan tangan dan pergelangan kaki saya diikat dengan tali dan talinya ditarik, meregangkan anggota tubuh saya secara maksimal. Seperti pisau tajam, tali memotong daging saya dan darah menetes dari tangan dan kaki saya.” Saya diikat dan diregangkan seperti itu selama 11 hari. Luka bernanah dan tidak ada kata yang bisa menggambarkan rasa sakitnya. Itu memang seperti disiksa di neraka.”
Ilustrasi penyiksaan peregangan.
Dong Xinhua berbicara di rapat umum dan menyerukan pembebasan saudara laki-lakinya Dong Yiran yang masih dipenjara.
Dong Xinhua, seorang praktisi Falun Dafa yang tinggal di Los Angeles, mengatakan dia dulu memiliki keluarga yang bahagia. Setelah penganiayaan dimulai, keluarganya terpencar. Kakak laki-lakinya Dong Xinran dikeluarkan dari tugas publik dan dikirim ke kelas cuci otak, rumah sakit jiwa, kamp kerja paksa, dan penjara. Dia menjadi sasaran segala macam siksaan. Semua gigi depannya tanggal kecuali dua. Dada dan punggungnya dipenuhi luka bakar akibat rokok. Lengannya patah saat dia dipukuli. Dia berada di ambang kematian karena pemukulan yang kejam dan disuntik dengan racun. Dia kehilangan ingatannya dan meninggal.
Dong Xinhua mengatakan anggota keluarganya ditangkap dan dikirim ke kelas cuci otak, satu demi satu. “Ibu saya meninggal pada awal penganiayaan karena tekanan dari ancaman dan keadaan yang sulit. Adik laki-laki saya Dong Yiran ditangkap lagi. Dia telah dipenjara secara total selama sepuluh setengah tahun. Dia sekarang dipenjara di penjara Shen Yang. Dia kurang tidur. Dia telah berulang kali digantung dan dipukuli. Ginjalnya sekarang rusak parah akibat penyiksaan brutal dan nyawanya dalam bahaya.”
“Pada 20 Januari 2004, adik laki-laki saya dipukuli sepanjang malam saat ditahan di kantor polisi Nujiang di kota Shen Yang. Dia disiram air dingin di luar dengan suhu minus 28C (-18F). Dia dipukuli dengan ikat pinggang kulit. Ikat pinggang itu terbelah menjadi dua karena penyiksanya menggunakan terlalu banyak tenaga untuk memukulnya. Setiap kali dia tertidur, wajahnya akan ditampar. Akibatnya separuh wajahnya memar dan bengkak.”
Pengambilan Organ Adalah Suatu Bentuk Kejahatan Yang Belum Pernah Ada Sebelumnya Dalam Sejarah Manusia
Dana Churchill mewakili Doctors Against Forced Organ Harvesting, cabang AS Barat, mengatakan dalam pidatonya di rapat umum, “Sudah lebih dari dua dekade sejak PKT mulai mencuri organ praktisi Falun Gong. Ini diperintahkan oleh Jiang Zemin dan dilakukan secara hukum, polisi, rumah sakit transplantasi dan departemen pemerintah lainnya. Akibatnya, banyak praktisi telah dibunuh secara mengerikan dan ini berlanjut hingga hari ini.”
Dia berkata bahwa kebenaran akan terungkap suatu hari nanti. PKT dan Jiang Zemin akan diadili di pengadilan internasional atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan, genosida, dan penyiksaan.
Berhenti Berpartisipasi dalam Penganiayaan
Helen Li, ketua dari Pemunduran diri dari PKT, cabang LA, berkata, “Jiang Zemin menggunakan kekuatannya untuk menindas Falun Dafa dan praktisi secara brutal. Hal ini menyebabkan merosotnya nilai-nilai moral dalam masyarakat dan menghancurkan orang Tionghoa.”
“Masyarakat berharap terhindar dari bencana dan memiliki kesehatan yang baik. Bagaimana cara mencapai ini? Menghargai Falun Dafa dan mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar.”
“Saya memperingatkan para pejabat PKT yang terus mengambil bagian dalam penganiayaan: bertobatlah dan hentikan jalan jahat anda atau anda akan disiksa di neraka seperti Jiang Zemin.”
Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai, menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, ia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.