(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada Mei 1994 dan tahun ini saya berusia 63 tahun. Saya mengetahui pentingnya mendidik putra saya untuk menjadi orang yang baik dengan standar moral yang tinggi sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Asma Keturunan Sembuh Tanpa Pengobatan
Ketika saya mulai berlatih Falun Dafa, putra saya berusia empat tahun. Ketika dia pulang dari taman bermain, kami makan malam dan melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga. Setelah itu saya membaca ajaran Fa, yang selalu saya baca dengan keras. Putra saya bermain disebelah saya atau melihat buku bergambar. Setelah dia mulai sekolah dasar, dia mengerjakan pekerjaan rumahnya dan saya duduk di meja dan belajar Fa. Inilah yang kami lakukan sampai dia meninggalkan rumah untuk kuliah. Putra saya tumbuh dewasa dengan mendengarkan Fa.
Putra saya menderita asma keturunan. Saat kecil, dia sering masuk angin dan demam tinggi. Suami saya bekerja jauh dari rumah selama bertahun-tahun. Terkadang, putra saya sakit dan, meskipun saya sangat kelelahan setelah bekerja sehingga saya tidak bisa memasak dan makan, saya harus membawa putra saya ke rumah sakit agar dia bisa mendapatkan injeksi.
Seiring berjalannya waktu dan saya belajar Fa dan berlatih, putra saya juga memahami banyak prinsip Fa. Dia semakin jarang sakit. Ketika dia kadang-kadang mengalami demam tinggi atau asma, dia meminta untuk mendengarkan cermah Guru. Demamnya biasanya mereda dalam waktu dua jam. Saat dia tumbuh dewasa dan memiliki pemahaman sendiri, dia menyadari bahwa hanya Guru yang dapat memulihkan kondisinya.
Saya ingat saat terakhir kali dia mengalami serangan asma. Dia berada sekolah menengah dan baru saja pulang ke rumah saat dia mengalami serangan parah. Neneknya mengatakan bahwa dia harus pergi ke rumah sakit. Dia berkata, “Tidak, Saya akan tidur sebentar.”
Saya berkata, “Kamu tidak bisa tidur nyenyak seperti ini. Mengapa kami tidak pergi ke rumah sakit agar kamu bisa mendapatkan injeksi?” Dia berkata dengan tegas, “Saya tidak ingin pergi. Ibu bisa memutarkan saya rekaman ceramah Guru.”
Saya memutarkannya rekaman ceramah Guru di MP3, dan dia tertidur mendengarkannya. Napasnya secara perlahan menjadi stabil, dan dia berhenti mengi. Dalam waktu kurang dari setengah jam, dia tertidur. Dia tidak pernah asma lagi. Asma keturunannya sembuh tanpa pengobatan.
Dilindungi Setelah Ditabrak Truk
Ketika putra saya kuliah, dia pulang ke rumah pada Sabtu malam dan sedang menyeberang jalan di penyeberangan yang ditandai di depan sekolah. Sebuah truk menerobos lampu merah dan menabraknya. Saat dia berbaring di jalan, lampu berubah menjadi hijau, dan sebuah bus menderu. Untungnya, sopir bus melihatnya dan berhenti sebelum menabraknya.
Sopir bus ingat nomor plat truk dan ingin menelepon polisi untuk melaporkan sopir truk karena melanggar lampu merah dan menabrak putra saya dan melarikan diri dari tempat kejadian. Penjaga keamanan sekolah berlari dan juga ingin memanggil polisi. Putra saya berpikir Guru akan menjaganya dan dia akan baik-baik saja.
Dia berkata, “Saya baik-baik saja. Lupakan." Putra saya melakukan seperti yang diajarkan Fa dan tidak membuat masalah bagi siapa pun. Dia memaafkan pengemudi truk, dan Guru benar-benar melindunginya.
Putra saya sungguh baik-baik saja. Saya memeriksanya ketika dia sampai di rumah. Ada beberapa memar ringan di kakinya, tetapi tidak ada yang sakit. Tanpa perlindungan Guru, konsekuensinya tidak terbayangkan.
Kami dengan tulus berterima kasih kepada Guru karena selalu menjaga para praktisi dan keluarga mereka.
Dafa Memberi Kebijaksanaan
Putra saya peringkat menengah ke atas di kelasnya secara akademis. Saya tidak pernah mendorongnya tetapi hanya memintanya untuk melakukan yang terbaik dan melakukan apa yang harus dia lakukan. Saya juga membacakan apa yang Guru katakan:
“…mereka mengetahui mereka seharusnya menjadi orang yang baik dimanapun mereka berada. Mereka mengetahui bahwa sebagai murid, mereka seharusnya belajar dengan giat dan secara alamiah mereka akan melakukan dengan baik. Asalkan mereka belajar dengan giat dan menyelesaikan tugas mereka, mereka akan diterima di sebuah sekolah atau perguruan tinggi ternama. Hal tersebut tidak akan didapatkan dengan terikat pada sekolah dan perguruan tinggi ternama, atau terikat pada nilai yang tinggi. Saya sering mengatakan hal ini: Ketika manusia memiliki niat untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu, hasilnya sering menjadi kebalikannya; ketika anda hanya memikirkan tentang bagaimana melakukan dengan baik anda akan secara alamiah mendapatkannya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Selandia Baru)
Kami mendengarkan kata-kata Guru dan menggunakan Fa Guru untuk membimbing kami dalam studi, kehidupan, pekerjaan, dan kultivasi kami. Oleh karena itu, kami selalu damai di rumah dan melakukan pekerjaan kami sendiri dengan baik.
Putra saya suka membaca, memiliki minat yang luas, berpikiran terbuka, dan memiliki hubungan yang baik dengan teman sekelas dan gurunya. Dia inovatif dan memiliki kemampuan langsung yang kuat. Selain berprestasi di sekolah secara akademis, mulai dari SMP, dia juga mengikuti berbagai lomba.
Saya ingat pertama kali dia mengikuti Kompetisi Produksi Radio Remaja yang diadakan di provinsi itu ketika dia masih di sekolah menengah pertama. Dua hari sebelum kompetisi, salah satu siswa yang hadir jatuh sakit dan tidak bisa mengikuti kompetisi. Guru putra saya memintanya untuk menggantikannya, tetapi dia hanya punya waktu dua hari untuk berlatih. Malam sebelum kompetisi, saya memberitahunya, "Ingat 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.' Bersaing dengan ketenangan pikiran dan lakukan yang terbaik."
Beberapa menit sebelum kompetisi dimulai keesokan harinya, seorang teman sekelas yang lupa membawa peralatannya sendiri mengambil peralatan putra saya tanpa bertanya. Putra saya tidak marah, tetapi penyelenggara dan pengawas kesal dan khawatir tentang di mana menemukan beberapa alat untuknya.
Siswa lain dalam kompetisi mengatakan bahwa dia memiliki alat cadangan. Dia meminjamkan putra saya alatnya untuk kompetisi. Perlombaan hanya memilih tiga besar. Teman sekelas yang mengambil alat putra saya tidak dipilih. Putra saya dan siswa yang meminjamkan peralatannya seri pada peringkat kedua.
Dia menceritakan kisah itu setelah kembali ke rumah. Saya berkata, “Kamu memperlakukan teman sekelasmu dengan kebaikan dan toleransi dan tidak marah atau mengeluh. Ini berarti kamu memenuhi standar Sejati-Baik-Sabar. Siswa yang meminjamkan kamu alat membantu kamu pada saat kritis. Kalian berdua melakukan hal yang benar. Bahkan jika keterampilanmu belum tentu lebih baik dari yang lain, hanya berdasarkan itu, kamu menang secara moral. Jadi saya pikir dewa memberi kalian hadiah kedua.” Kami berdua tertawa.
Putra saya mempertahankan sikap yang baik tentang belajar dan berpartisipasi dalam semua jenis kompetisi, seperti robotika, biologi, dan sebagainya, dan memenangkan banyak hadiah kedua dan ketiga dalam inovasi, penemuan, dan kompetisi keterampilan provinsi dan kota.
Di sekolah menengah, dia terlibat dalam inovasi ilmiah dan teknologi dan memenangkan hadiah kedua untuk "penemuan dan kreasi" di kompetisi inovasi ilmiah dan teknologi provinsi, pemilihan tokoh inovasi luar biasa pemuda nasional. Karyanya juga memberinya medali emas, dan penemuannya dipatenkan.
Di perguruan tinggi, dia memenangkan hadiah pertama untuk proyek teknis tentang keterampilan kompetitif di perguruan tinggi kejuruan yang lebih tinggi. Ini adalah pertama kalinya ada orang di sekolahnya yang pernah memenangkan penghargaan seperti itu. Departemen Teknik Mesin dan Elektro di sekolahnya memberinya penghargaan “kontribusi luar biasa”.
Sebelum putra saya lulus, ia memperoleh beberapa sertifikat kualifikasi sebagai asisten insinyur, dan beberapa perusahaan di Zhejiang dan Shanghai menawarinya pekerjaan dengan gaji tinggi dan sebuah apartemen, yang merupakan tawaran yang sangat menarik. Tetapi dia tidak ingin meninggalkan rumah, jadi dia pergi bekerja di sebuah perusahaan yang didanai asing di ibukota provinsi. Dia sekarang adalah seorang insinyur yang terdaftar secara nasional dan ketua suatu perusahaan. Keterampilan profesionalnya terkenal di industri ini.
Di zaman kemerosotan moral ini, putra saya memisahkan diri. Dia tidak bermain video game, merokok, minum, atau bermain kartu atau mahyong. Dia tidak pernah pergi ke karaoke kecuali untuk pesta kerja. Tetapi dia memiliki hobi dan terutama suka mempelajari teknologi, inovasi, dan penemuan profesional.
Putra saya sering mendengarkan Fa Guru, dan saya sering mengingatkan dia akan apa yang Guru katakan:
“Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Dalam kehidupan sehari-hari, ia memegang teguh standar Sejati-Baik-Sabar dan mengikuti prinsip-prinsip Dafa untuk menjadi orang baik di mana pun ia berada.
Selama 23 tahun terakhir penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa, keluarga saya tidak pernah mengatakan sesuatu yang tidak sopan tentang Dafa. Suami dan putra saya mendukung latihan saya dan membantu meningkatkan kesadaran akan penganiayaan PKT. Keduanya tahu Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik meskipun mereka tidak berlatih.
Pendidikan putra saya benar-benar mudah. Bukan karena saya memiliki kemampuan khusus untuk mendidiknya atau bahwa dia memiliki kemampuan khusus. Kami hanya mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa yang Guru Li Hongzhi ajarkan kepada kami. Falun Dafa adalah sumber dari semua berkah kami. Kami hanya berperilaku sesuai dengan persyaratan Sejati-Baik-Sabar.
Dengan bimbingan Dafa, tidaklah sulit bagi orang tua untuk mendidik anak-anak berprestasi yang baik dalam bidang akademik maupun moral. Saya tidak melebih-lebihkan sama sekali. Jika anda ingin mendidik anak dengan baik, anda harus membaca Zhuan Falun, dan anda akan menemukan bahwa ini adalah dunia baru. Saya berharap semua orang tua membesarkan anak dan cucu yang luar biasa di bawah bimbingan Dafa.