(Minghui.org) Untuk melaksanakan kampanye “Sapu bersih” terhadap praktisi Falun Gong, anggota staf komite perumahan, petugas polisi, dan personel dari berbagai tingkatan Kantor 610 di seluruh Kabupaten Linli, Kota Changde, Provinsi Hunan, telah secara aktif melecehkan dan menangkap praktisi Falun Gong sejak bulan September 2021.
Kampanye ini merupakan upaya terkoordinasi nasional yang bertujuan untuk memaksa setiap praktisi dalam daftar pemerintah untuk melepaskan keyakinan mereka. Di Kabupaten Linli, sebagian besar praktisi yang ditargetkan memperlakukan personel yang terlibat, dengan belas kasih dan kebajikan. Hasilnya, banyak orang mengubah sikap mereka.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Menolak untuk Melepaskan Falun Gong
Fu Jianping, seorang pria berusia 59 tahun, telah dua kali dijatuhi hukuman penjara, masing-masing pada tahun 2005 dan 2013, dengan total 11 tahun hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong. Ia mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali dua hukuman penjara sebelumnya pada tanggal 1 Oktober 2021. Pimpinan komite lingkungan menerima salinan mosinya beberapa hari kemudian dan memanggilnya serta mengatakan kepadanya bahwa seorang pejabat dari Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC) kabupaten akan mengunjunginya. Fu menolak petugas datang ke rumahnya dan mengatakan bahwa ia yang akan pergi ke komite lingkungan.
Fu pergi ke komite lingkungan pada tanggal 25 Oktober. Wan Dongming, pimpinan Kantor 610 kabupaten, yang juga adalah wakil sekretaris PLAC ada di sana. Wan memberi tahu Fu bahwa pejabat provinsi akan datang ke pemerintah kabupaten pada hari berikutnya dan memerintahkannya untuk mengakui bahwa ia telah berhenti berlatih Falun Gong.
Fu menjadi emosi dan berkata, “Sebagai seorang pria, bagaimana saya bisa berbohong? Saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak bisa berbohong untuk menipu siapa pun.”
Melihat sikapnya yang tegas, Wan menyerah.
Usia 73 Tahun Dilecehkan Tiga Kali
Jiang Zongdian, wanita berusia 73 tahun, dilecehkan tiga kali, masing-masing pada bulan September, Oktober, dan November 2021. Lebih dari sepuluh orang terlibat, termasuk anggota staf dari Komite Perumahan Sijihong, pejabat dari pemerintah kotapraja dan Komite Urusan Politik dan Hukum Kabupaten, dan polisi dari berbagai tingkatan. Jiang tidak menyerah pada intimidasi mereka dan memberi tahu mereka bagaimana ia mendapat manfaat dari berlatih Falun Gong.
Orang-orang ini memperingatkannya bahwa jika ia tidak melepaskan Falun Gong, salah satu cucunya yang lulus dari perguruan tinggi tidak akan diizinkan untuk mengikuti ujian pegawai negeri dan cucunya yang lain yang lulus dari sekolah menengah tidak dapat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Jiang dengan damai memberi tahu mereka, “Saya telah berlatih Falun Gong selama lebih dari 20 tahun, dan saya tidak memiliki penyakit. Saya telah menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak melanggar hukum apa pun. Bagaimana mungkin saya memengaruhi masa depan cucu saya?”
“Adik ipar saya dipaksa untuk melepaskan Falun Gong beberapa tahun yang lalu agar cucunya memiliki latar belakang politik yang 'bersih' selama ujian masuk militernya. Namun, cucunya tidak hanya gagal dalam pemeriksaan latar belakang politik, tetapi ia dan suaminya (saudara laki-laki saya) juga jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit setiap tahun. Kakak saya menjadi lumpuh setelah stroke dan meninggal tahun lalu. Adik ipar saya juga lumpuh tahun ini dan dirawat di rumah sakit. Sekarang ia dalam kondisi tidak sadar. Ini adalah konsekuensi dari berhenti berlatih Falun Gong! Anak-anak dan cucu-cucu saya memiliki takdir mereka sendiri, dan saya berlatih Falun Gong hanya akan membawa berkah bagi mereka. Jika cucu saya yang lebih tua tidak bisa mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai negeri, ia masih bisa bekerja di tempat lain. Selama ia mengikuti jalan yang benar dan merupakan orang yang baik, pekerjaan apa pun tidak menjadi masalah.”
Jiang tetap teguh dan para pejabat akhirnya berhenti mengganggunya.
Menyapa Pelaku dengan Kebaikan
Dua anggota staf dari Komite Perumahan Sijihong datang ke rumah Hu Yueying (wanita) suatu hari pada pertengahan bulan November 2021. Mereka mengatakan kepadanya bahwa beberapa pejabat dari pemerintah daerah akan datang ke rumahnya pada sore hari dan memerintahkannya untuk ada di rumah.
Tidak lama setelah mereka pergi, seorang pejabat dari kantor kota datang. Kemudian belasan orang muncul. Beberapa memasuki ruang tamu dan beberapa berdiri di halaman. Seorang pejabat wanita berusia 40-an dari pemerintah kota duduk dan bertanya kepada Hu mengapa ia masih berlatih Falun Gong. Hu menjawab dengan damai sambil tersenyum: “Saya dulu menderita berbagai macam penyakit dan dirawat di banyak rumah sakit dan minum obat selama bertahun-tahun tetapi tidak berhasil. Bibi saya membawa saya pergi ke dukun dan mengunjungi kuil. Saya juga mencoba jenis qigong lain tetapi masih gagal menemukan penyembuhan. Tinggi badan saya 160 cm tetapi berat saya kurang dari 40 kilo waktu itu. Saya terkadang tidak bisa melakukan pekerjaan rumah. Setelah saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998, saya bebas dari semua penyakit setelah satu bulan. Siapa yang tidak menginginkan tubuh yang sehat? Berlatih Falun Gong membuat saya baik kepada semua orang di sekitar saya, dan saya senang bebas dari penyakit dan kekhawatiran.”
Pejabat wanita itu bertanya, “Apakah anda menghubungi seseorang di lingkungan anda?”
Hu menjawab sambil tersenyum, “Saya orang normal. Saya adalah orang bodoh jika berhenti berhubungan dengan orang setelah saya berlatih Falun Gong.”
Pejabat wanita itu menambahkan, “Apakah anda terlibat dalam politik.”
Hu tersenyum, “Kami berkultivasi di masyarakat, sama seperti orang berkultivasi di vihara. Kami tidak berjuang untuk kekuasaan, atau berpartisipasi dalam politik.”
Pada saat itu, seorang pemuda mulai memotret Hu dengan ponselnya. Hu berkata kepadanya sambil tersenyum, “Sebaiknya anda tidak memotret. Itu tidak baik untuk anda!” Lalu ia meletakkan ponselnya.
Hu menunjuk ibu mertuanya dan berkata, “Lihat, ibu mertua saya berusia 92 tahun, dan ia berlatih Falun Gong dengan saya setiap pagi. Ia dalam keadaan sehat dan masih bisa melakukan pekerjaan rumah.” Beberapa orang justru dibuat kagum olehnya. Tidak ada yang meminta Hu untuk melepaskan Falun Gong setelah mendengarkannya.
Ketika Hu mengantar mereka keluar, ia bertanya kepada seorang pria dari mana asalnya. Ia berkata bahwa ia berasal dari PLAC Kabupaten dan ia akan kembali dalam beberapa hari. Tapi tidak ada yang datang ke rumahnya sejak itu.
Ditangkap dan Dibebaskan pada Hari yang Sama
Lima petugas dari Kantor Polisi Kota Anfu, dipimpin oleh Pei Bo, pimpinan Komite Perumahan Sijihong, masuk ke rumah Gan Dehui (wanita) sekitar pukul 15:00 tanggal 9 Desember 2021. Gan sedang melakukan meditasi Falun Gong pada saat itu dengan pintu terbuka. Begitu mereka masuk, mereka mengambil foto pencipta Falun Gong dari meja, satu media player yang ia gunakan untuk memutar musik meditasi, dan satu media player yang sedang mengisi daya. Mereka memaksa Gan masuk ke mobil dan membawanya ke kantor polisi.
Di kantor polisi, seorang petugas memintanya untuk duduk di kursi besi yang digunakan untuk interogasi. Gan, 78 tahun berkata kepada mereka, “Saya adalah orang baik yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak duduk di kursi ini.” Kemudian mereka memintanya untuk duduk di sofa.
Petugas lain bertanya mengapa ia berlatih Falun Gong. Ia menjawab, “Saya menderita kanker serviks, radang tenggorokan, dan masalah perut yang parah. Saya pasti sudah mati jika saya tidak berlatih Falun Gong. Falun Gong menyelamatkan hidup saya dan ini adalah Fa ortodoks. Anda melanggar hukum dengan menangkap orang baik. Dengan maraknya bencana dan pandemi, anda juga harus memikirkan keselamatan anda, serta keselamatan orang yang anda cintai.”
Petugas lain bertanya kepadanya, “Siapa yang memberi anda kartu SD dengan musik latihan Falun Gong dan radio Minghui?”
Ia menjawab, “Itu adalah milik saya.”
Beberapa petugas polisi kemudian mendorong Gan ke dalam mobil, membawanya ke departemen kepolisian, dan dengan paksa mengambil sidik jari, jejak kaki, dan fotonya.
Mereka mengantarnya pulang sekitar pukul 18:00. Ia meminta agar mereka mengembalikan foto yang disita dan media player, tetapi hanya mendapatkan kembali dua media player tanpa kartu SD.
Polisi Pergi dengan Amulet Falun Gong
Pimpinan Komite Perumahan Anfu Huang Yufang dan lima petugas polisi dari Kantor Polisi Anfu datang ke rumah Yang Mingfeng (wanita) pada pagi hari tanggal 9 Desember 2021. Mereka bertanya kepada Yang apakah ia masih berlatih Falun Gong. Yang menjawab sambil tersenyum, “Bagaimana saya bisa menghentikan latihan yang begitu baik? Saya hampir berusia 80 tahun, dan saya tetap sehat berkat Falun Gong.”
Salah satu dari mereka bertanya apakah ia memiliki foto Guru Falun Gong atau buku-buku Falun Gong. Ia bilang tidak.
Mereka langsung naik ke lantai dua dan memerintahkannya untuk membuka laci dengan kuncinya. Mereka menemukan empat amulet dengan tulisan “Falun Dafa baik” di atasnya, yang mereka ambil.
Saat mereka pergi, Yang tersenyum dan berkata, “Anda mendapatkan amulet hari ini. Saya harap anda semua tetap aman.” Mereka semua tersenyum dan setuju.
Beberapa hari kemudian, Huang dua kali mengingatkan Yang untuk datang ke kantor polisi kota, tapi Yang menolak.
Kebaikan Menghilangkan Gangguan
Jin Xinchun, wanita berusia 67 tahun, adalah pensiunan pegawai Biro Radio dan Televisi Kabupaten Linli. Shen Shaogui, wakil pimpinan Radio Pusat Media Kabupaten Linli, dan Kuang Linlin, seorang penyiar datang ke rumah Jin pada pukul 3 sore tanggal 22 Desember 2021. Jin ingat bahwa mereka datang untuk mengganggunya sebelum tanggal 1 Oktober, Hari Nasional Tiongkok, dan berkata, “Hari besar apa yang akan datang? Apakah kalian berdua di sini untuk mengganggu saya lagi?”
Mereka menjawab bahwa polisi memintanya untuk datang ke kantor polisi. Ia langsung menolak, “Saya tidak melanggar hukum. Saya tidak akan datang.”
Shen berkata, “Jika anda tidak datang, mereka akan mencari anda ke sini.”
Jin menjawab dengan serius, “Jangan biarkan mereka datang ke sini. Anak saya akan tertekan.”
Shen kemudian pergi ke luar untuk menelepon.
Tidak lama kemudian, wakil pimpinan divisi keamanan domestik, Xiong (nama depan tidak diketahui), dan Yan Hui, wakil pimpinan Kantor 610 kabupaten, datang ke rumah Jin. Jin mengundang mereka ke ruang tamu dan mempersilakan mereka duduk.
Jin berkata, “Saya menderita penganiayaan selama lebih dari sepuluh tahun dan keluarga saya berantakan, suami dan putra sulung saya meninggal saat saya dipenjara. Sekarang pandemi semakin parah, menargetkan orang jahat. Anda masih melakukan kejahatan terhadap Falun Gong. Saya benar-benar khawatir tentang masa depan anda.”
Xiong berkata, “Komisaris politik departemen kepolisian menerima beberapa materi Falun Gong yang dikirim dari Kabupaten Shimen. Kami mengonfirmasi dari CCTV bahwa anda yang mengirimkannya.”
Jin menjawab, “Saya belum pernah ke Shimen, dan anda tidak perlu menipu saya. Tapi saya memang mengirim surat banding kepada Direktur Yang Gang dan anda.”
Xiong mengatakan bahwa ia tidak menerimanya dan memintanya untuk tidak mengirimkan atau mendistribusikan materi apa pun yang tidak terkait dengan kasusnya. Ia mengingatkan Jin bahwa ia bertemu dengannya ketika ia ditahan tahun lalu karena membagikan materi Falun Gong kepada orang-orang.
Jin mengatakan kepadanya, “Anda menyita materi kami tahun lalu, yang merupakan kejahatan. Anda harus melindungi orang baik. Ingatlah bahwa, 'Sejati-Baik-Sabar baik' dan 'Falun Dafa baik' memberikan masa depan yang baik. Anda juga korban penganiayaan, dan anda harus belajar melindungi diri sendiri.”
Mengantar mereka keluar, Jin berkata kepada Yan Hui, yang kira-kira seusia dengan putra sulungnya yang telah meninggal, “Anda telah mengingatkan saya pada putra sulung saya setiap kali saya melihat anda. Anda mirip dengannya, dan anda berdua memiliki wajah yang baik. Orang baik seharusnya tidak menangkap orang baik.”
Yan menjawab, “Kami tidak menangkap orang baik.”
Jin mengucapkan semoga ia selalu bahagia dan damai. Yan membalas hal yang sama dengan senyuman.
Wanita Berusia 73 Tahun Dibebaskan Satu Jam Setelah Penangkapan
Sebuah mobil polisi berhenti di depan rumah Zou Guiying (wanita) sekitar pukul 08:00 pada tanggal 29 Desember 2021, ketika wanita berusia 73 tahun itu sedang membersihkan halaman depan. Empat petugas polisi keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya. Seseorang bertanya kepadanya, “Apakah anda sudah mengirimkan surat-surat ini?” Zou mengatakan tidak. Ia melanjutkan, “Anda pergi ke daerah Shimen untuk mengirim surat. Kamera CCTV keamanan mendapatkan anda.” Mereka tidak memberinya waktu untuk menjelaskan dan dengan paksa mendorongnya ke dalam mobil polisi.
Mereka membawa Zou ke Kantor Polisi Kota Anfu dan terus menanyainya. Seorang petugas mengeluarkan setumpuk amplop dan bertanya, “Dari mana anda mendapatkan surat-surat ini? Siapa yang memberikannya kepada anda?”
Zou menjawab, “Surat-surat itu berisi kebenaran yang bisa menyelamatkan anda.”
Seorang polisi muda berkata, “Kami memiliki Partai Komunis untuk menyelamatkan kami. Kami tidak membutuhkan anda!”
Kemudian Zou bertanya, “Apakah anda tidak terkejut bahwa pandemi sebesar itu sedang terjadi sekarang? Setelah lebih dari dua puluh tahun penganiayaan terhadap Falun Gong, apakah anda masih tidak memahami kebenaran? Falun Gong adalah Fa Buddha, yang ada di sini untuk menyelamatkan orang.”
Polisi lain berkata, “Falun Gong adalah Partai anti-Komunis.”
Zou berkata kepada mereka, “Semua senjata dan amunisi ada di tangan polisi dan militer, dan kami tidak bersenjata. Jiang Zemin (mantan ketua partai komunis) dan gengnya yang menentang Sejati-Baik-Sabar, yang menyebabkan bencana besar ini.”
Ia terus berbicara tentang cerita pembalasan dari pejabat yang mengikuti PKT dalam sejarah dan mereka yang secara aktif menganiaya Falun Gong.
“Sekarang banyak pejabat pengadilan publik dan pengacara berbicara untuk Falun Gong dan melindungi praktisi Falun Gong. Kalian anak muda tahu bahwa di atas ada kebijakan, di bawah ada tindakan untuk mengatasinya, jadi jangan ikuti Jiang Zemin tanpa meninggalkan jalan keluar untuk diri kalian sendiri. Anda dapat menaikkan senjata anda satu sentimeter lebih tinggi sehingga tidak akan kena orang baik dan juga melindungi diri anda sendiri! Tuhan dan Buddha akan melindungi anda dalam bencana!”
Lebih dari sepuluh petugas mendengarkannya dengan tenang. Beberapa petugas yang awalnya agresif tidak lagi berkata apa-apa. Akhirnya, seorang petugas berkata, “Kami tahu anda tidak akan mengkhianati Guru anda atau rekan-rekan praktisi, tetapi mari kita jalankan prosedur – ambil foto dan sidik jari anda”
Ia tidak mau bekerja sama dan polisi gagal mendapatkan sidik jarinya. Lebih dari satu jam kemudian, mereka mengantarnya pulang.