Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Guru Bahasa Inggris yang Dipenjara karena Keyakinannya Meninggal dalam Penahanan, Dicurigai adanya Permainan Kotor

2 Maret 2022 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Yunan, Tiongkok

(Minghui.org)

Nama Mandarin: 石建伟
Jenis kelamin: pria
Umur: 56 tahun
Kota: Kabupaten Binchuan
Provinsi: Yunnan
Pekerjaan: Guru Bahasa Inggris
Tanggal Kematian: 26 September 2021
Tanggal Penangkapan Terakhir: 7 September 2015
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara No.1 Provinsi Yunnan

Shi Jianwei meninggal di Penjara No.1 Provinsi Yunnan saat menjalani hukuman 6,5 tahun karena keyakinannya pada Falun Gong. Saat penjara mengklaim bahwa Shi meninggal karena kanker hati, keluarganya mencurigai bahwa dia disiksa sampai mati, melihat terdapat memar di punggungnya dan kadar protein penanda tumor yang masih tergolong normal. Tubuhnya telah dikremasi tanpa persetujuan dari keluarganya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Shi Jianwei

Shi, seorang guru bahasa Inggris, dan istrinya, Xiao Zhu, seorang guru pendidikan jasmani, keduanya bekerja di Sekolah Menengah No.1 Kabupaten Binchuan di Provinsi Yunnan. Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999, keduanya dilarang mengajar karena mereka menjunjung tinggi keyakinan mereka. Mereka ditangkap beberapa kali dan ditahan di pusat penahanan, kamp kerja paksa, dan pusat pencucian otak. Saat keduanya pertama kali ditahan, putri mereka Shi Jia, yang saat itu duduk di kelas dua, ditinggalkan sendirian di rumah dan bergantung pada perawatan praktisi lokal lainnya.

Penangkapan dan Hukuman Terbaru

Keluarga yang terdiri dari tiga orang itu ditangkap di rumahnya pada tanggal 7 September 2015. Mereka ditangkap setelah polisi menemukan pasangan tersebut mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin rezim komunis Tiongkok yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Polisi menginterogasi keluarga itu selama sehari. Mereka mencoba memaksa putrinya untuk melaporkan tuntutan orang tuanya terhadap Jiang dan mengancam akan menghukumnya jika dia tidak menurut. Dia tidak mau mengatakan sepatah kata pun dan dia dibebaskan keesokan harinya.

Shi kemudian dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Binchuan dan Xiao ke Pusat Penahanan Dalizhou. Untuk mengumpulkan bukti terhadap mereka, polisi menggeledah rumah lebih dari sepuluh praktisi lokal yang mereka pikir berhubungan dengan pasangan itu. Buku-buku, brosur Falun Gong, dan semacamnya semuanya disita. Beberapa praktisi dan anggota keluarga mereka juga diinterogasi dan ditanyai prihal pasangan tersebut.

Shi dan Xiao diadili oleh Pengadilan Kabupaten Xiangyun pada tanggal 23 Juni 2016. Keduanya bersikeras bahwa mereka tidak bersalah dan tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan keyakinan mereka ataupun berbicara mengenai hal itu.

Shi bersaksi bahwa dia dipukuli tiga kali di ruang bawah tanah departemen kepolisian oleh lebih dari sepuluh petugas. Dia mengatakan bahwa polisi memutar lengannya ke belakang, menendang punggung dan perutnya, serta menginjak kepalanya. Xiao mengungkapkan bahwa polisi mengancamnya dengan keselamatan putrinya saat berupaya untuk mendapatkan pengakuan darinya.

Hakim menghukum Shi 6,5 tahun di Penjara No.1 Provinsi Yunnan dan Xiao 5 tahun di Penjara Wanita No.2 Provinsi Yunnan.

Meninggal di Penjara

Mulai tahun 2019, Penjara No.1 Provinsi Yunnan menolak kunjungan dari keluarga Shi.

Dua tahun kemudian, pada tanggal 25 Agustus 2021, keluarganya menerima telepon dari penjara bahwa Shi dicurigai menderita kanker hati dan telah dibawa ke rumah sakit penjara.

Dia telah kehilangan lebih dari 10 kg dalam beberapa bulan terakhir dan berada dalam kondisi kritis, namun penjara masih menolak untuk membebaskannya meskipun dengan alasan pembebasan bersyarat medis. Keluarganya juga masih tidak diizinkan untuk mengunjunginya dan meninjau catatan medisnya, dengan alasan pandemi dan karena Shi tidak mau melepaskan Falun Gong.

Sebulan kemudian, pada tanggal 26 September, seorang penjaga penjara menelepon keluarga Shi mengatakan bahwa Shi berada di ambang kematian dan sedang diberikan pertolongan. Keluarganya meminta untuk mengunjunginya, tetapi mereka tidak mendapatkan izin lagi, dengan alasan pandemi.

Tiga jam kemudian, penjaga yang sama memberi tahu keluarga bahwa Shi telah meninggal dan menyuruh mereka datang ke penjara untuk menandatangani dokumen kremasinya.

Ketika keluarga melihat tubuh Shi di rumah duka, mereka melihat ada memar di punggungnya dan timbunan cairan di perutnya. Karena curiga dia disiksa, keluarganya tidak mau menandatangani perjanjian kremasi dan menuntut untuk melihat catatan medisnya.

Seminggu kemudian, penjara memberikan tiga hasil tes darah Shi. Dalam ketiga tes, tingkat alpha-fetoprotein (AFP), indikator penting kanker hati menunjukkan tanda normal.

Keluarga Shi meminta otopsi, tetapi penjaga penjara menjawab bahwa mereka harus membayar 100.000 yuan di muka untuk menutupi biaya. Mereka juga mengancam keluarga bahwa jika mereka tidak setuju dengan penilaian mereka tentang penyebab kematiannya, mereka dapat mengajukan pengaduan terhadap penjara ke kejaksaan, tetapi itu tidak akan mengubah hasil apa pun.

Keluarga Shi menuntut untuk membawa catatan medis dan hasil tes darahnya, tetapi ditolak oleh penjaga, yang mengklaim bahwa mereka hanya diizinkan untuk melihatnya.

Tidak lama setelah itu, para penjaga mengkremasi tubuh Shi tanpa persetujuan keluarganya.

Beberapa Praktisi Disiksa Hingga Meninggal di Penjara No.1 Provinsi Yunnan

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Minghui, beberapa praktisi telah disiksa sampai meninggal di Penjara No.1 Provinsi Yunnan, termasuk Fang Zhengping (pria), Luo Jiangping (pria), dan Liao Jianfu (pria).

Saat rincian kematian Fang dan Liao masih diselidiki, diketahui bahwa Luo disuntik dengan obat-obatan beracun, ditahan di sel isolasi dan dipaksa melakukan kerja paksa di penjara. Hanya tiga bulan dalam masa hukumannya, ia menderita sirosis lanjut dan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis pada tanggal 23 Desember 2013 dalam kondisi kritis. Dia meninggal lima hari kemudian, pada usia 51 tahun.

Informasi kontak pelaku:

Yang Yu (杨瑜), kepala Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Binchuan
Liu Jingyu (刘靖宇), wakil kepala Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Binchuan
Xia Jianhua (夏建华), sekretaris Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Binchuan
Gao Rujin (高如金), hakim ketua Pengadilan Kabupaten Xiangyun
Han Feilong (韩飞龙), hakim Pengadilan Kabupaten Xiangyun
Zhong Longzhi (钟龙芝), juri Pengadilan Kabupaten Xiangyun
Li Bin (李斌), jaksa Kejaksaan Kabupaten Xiangyun
Wu (武), penjaga penjara

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Yunnan Man Develops Liver Cancer in Custody and Denied Medical Parole

Couple Sentenced for Suing Former Chinese Dictator