Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Saya Mengucapkan Terima Kasih yang Tulus Kepada Guru

21 Maret 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Hebei, Tiongkok

(Minghui.org) Saya berusia 80 tahun. Guru telah memperpanjang hidup saya dengan memberikan saya tubuh yang sehat dan standar moral yang lebih tinggi untuk dipatuhi. Guru telah menanggung banyak hal untuk saya dan tidak ada kata yang dapat mewakili rasa terima kasih yang saya miliki untuk Guru.

Saya adalah seorang praktisi lama yang mulai berkultivasi pada tahun 1994. Sebelum berkultivasi Falun Dafa, saya telah dirawat di rumah sakit pada tahun 1993. Seorang rekan memperkenalkan saya pada latihan qigong setelah saya keluar dari rumah sakit. Setelah menyaksikan tangisan dan lolongan orang-orang di tempat latihan qigong itu, saya langsung pergi dan berpikir: Saya tidak akan pernah percaya pada latihan qigong apa pun.

Guru Tidak Meninggalkan Praktisi Di Belakang

Rekan yang sama memperkenalkan saya kepada master qigong lain pada tanggal 2 Maret 1994. Dia berkata, “Seorang Guru qigong terkenal mengadakan kelas ceramah sembilan hari. Saya mendengar efek penyembuhannya yang luar biasa. Anda memiliki tubuh yang lemah dan anda harus hadir. Kelas akan dimulai besok malam. Anda harus pergi mendaftar.”

Diindoktrinasi oleh paham Partai tentang ateisme dan pengalaman buruk yang saya alami dengan latihan qigong sebelumnya, saya ragu-ragu dan tidak ingin hadir. Tetapi, ungkapan “kultivasi tingkat tinggi” yang digunakan rekan saya untuk menggambarkan latihan ini menarik perhatian saya. Saya memutuskan untuk mencobanya. Saya pergi dan mendaftar untuk kelas ceramah. Guru benar-benar belas kasih dan tidak meninggalkan praktisi mana pun.

Proses Pemurnian Tubuh Saya

Kesehatan saya sangat buruk. Saya sering merasa pusing dan sakit kepala. Angin dan dingin membuat persendian saya sakit. Karena itu adalah awal musim semi pada tanggal 3 Maret, saya mengenakan dua syal di atas kepala saya dan mengendarai sepeda saya ke kelas ceramah sembilan hari dengan mengenakan pakaian tebal. Saya merasa ringan saat mengendarai sepeda hari itu dan merasa bahwa lingkungan saya bersih dan segar (saya biasanya merasa pusing sehingga segala sesuatu di sekitar saya selalu tampak suram dan gelap). Saya tiba di auditorium dan mencari tempat duduk. Sosok tinggi dan baik hati (saya tidak tahu bahwa itu adalah Guru) berjalan ke atas panggung dan memberi isyarat agar semua orang duduk. Setiap kata yang Guru katakan menyentuh hati saya. Guru menyuruh kami untuk menjulurkan telapak tangan sehingga kami dapat merasakan putaran Falun dan menghentakkan kaki kami sehingga kami dapat membersihkan tubuh kami. Sakit kepala saya hilang dan saya merasa sangat nyaman.

Saya tertidur selama ceramah Guru pada hari pertama, tetapi sepertinya mendengar semuanya. Saya berpikir, “Saya tidak pernah bosan mendengarkan laporan atau pembicaraan di tempat kerja, apa yang terjadi pada saya hari ini?” Saya masih merasa mengantuk dan tertidur lelap pada hari kedua ceramah Guru.

Sakit kepala saya benar-benar sembuh setelah mendengarkan dua kelas ceramah pertama Guru. Saya tidak perlu lagi minum pil untuk sakit kepala atau insomnia saya. Saya merasa hebat dengan semua penyakit saya yang sembuh. Pada kelas ceramah ketiga, saya tidak lagi merasa mengantuk.

Saya bermimpi pada hari keempat pada pukul 06:20. Saya setengah terjaga dan melihat Guru duduk di samping saya. Sebuah baskom putih dan merah yang saya gunakan untuk membasuh muka, setengahnya terisi air dan itu muncul di depan Guru. Ketika Guru memasukkan jari telunjuknya ke dalam air, saya melihat gumpalan darah. Guru berkata, “Ini dia.” Pemandangan itu memudar dan saya terbangun.

Saya memiliki kualitas pencerahan yang buruk saat itu dan tidak tahu untuk berterima kasih kepada Guru. Saya merasa sangat lapar dan ingin makan sesuatu. Saya secara teratur tidak sarapan karena akan mengganggu area dada saya. Saya bisa merasakan benda keras di sekitar dada. Saya akan menahan rasa sakit atau minum obat. Saya menolak untuk pergi ke rumah sakit karena itu akan menyebabkan beban mental bagi saya. Namun, pagi itu, tidak peduli berapa banyak saya makan, saya tidak merasa kenyang. Saya memakan roti kukus, kue beras ketan, telur, dan semangkuk besar bubur. Dua puluh tujuh tahun telah berlalu sejak itu dan sakit perut saya tidak pernah terjadi lagi. Saya tidak perlu lagi pilih-pilih tentang apa yang saya makan dan berat badan saya naik 40 kg. Bukankah ini keajaiban?

Saya biasa menghabiskan waktu senggang saya dengan membaca koran Partai Komunis Tiongkok. Suatu hari, saya bermimpi. Dalam mimpi, saya memegang kendi berisi air mendidih. Saya menuangkan kendi air ke dalam kotak penyimpanan yang berisi koran. Kotak itu retak terbuka dan seekor katak kuning besar muncul. Setelah bangun, saya menyadari bahwa Guru sedang memberi isyarat kepada saya bahwa saya tidak boleh membaca koran jahat PKT dan saya harus menghabiskan lebih banyak waktu belajar Fa sebagai gantinya.

Saya menyalin buku Zhuan Falun selama musim dingin tahun 1996 dan rabun jauh saya yang parah sembuh.

Saya akan belajar Fa di siang hari dan menyalin Zhuan Falun di malam hari (karena biasanya lebih tenang di malam hari dan saya membuat lebih sedikit kesalahan). Saya membeli pulpen dan dengan cermat menyalin setiap huruf. Ketika saya menyalin beberapa halaman terakhir dari Ceramah Sembilan (saya tidak ingat persis halaman mana), penglihatan saya menjadi kabur sekitar pukul 12:00 malam. Saya pergi untuk mencuci muka dan berpikir bahwa saya mungkin terlalu lelah sehingga saya ingin beristirahat sebelum melanjutkan menyalin Zhuan Falun. Ketika saya memakai kembali kacamata, saya menyadari bahwa huruf Mandarin masih tampak kabur. Saat itulah, saya menyadari bahwa Guru sedang menunjukkan kepada saya bahwa saya tidak membutuhkan kacamata lagi! Saya melepas kacamata dan bisa melihat setiap huruf dengan sangat jelas.

Saya tidak lagi membutuhkan kacamata baca. Sekarang, saya dapat membaca Zhuan Falun berukuran mini dengan cetakan yang sangat kecil. Saya juga bisa melakukan aktifitas menjahit di malam hari. Bukankah ini keajaiban?

Saya jatuh pada suatu musim dingin ketika sedang membagikan materi klarifikasi fakta. Meskipun pergelangan tangan saya patah, saya menolak untuk mengenakan gips dan belajar Fa setiap hari. Pada hari ketujuh, saya berhasil mencuci kaus kaki sendiri, dan dalam waktu sebulan, saya sudah bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Orang biasa akan menganggap situasi seperti ini tidak mungkin.

Kesimpulan

Selama 23 tahun penganiayaan yang sedang berlangsung, saya telah menghadapi banyak bahaya tetapi tetap tidak terluka saat membagikan materi klarifikasi fakta atau memasang stiker Dafa. Ini semua adalah keajaiban dari Guru. Guru telah melindungi saya selama ini.