Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dari “Orang Baik” Tanpa Prinsip Menjadi “Orang Baik Sesungguhnya”

24 Maret 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Shanxi, Tiongkok

(Minghui.org) Saya tidak senang disebut “orang baik” sebelum mulai berlatih Falun Dafa karena “orang baik” merupakan komentar hinaan. Itu diperuntukan bagi seseorang yang setuju dengan apapun dan tidak pernah menyinggung siapapun. Sebutan itu adalah persamaan dari kata “tidak berguna.” Saya memiliki watak yang baik dan bertanya-tanya haruskah saya menjadi “orang baik.” Apakah menjadi orang baik bermanfaat? Saya tidak bisa mengganti konsep saya hingga akhirnya mulai berlatih Falun Dafa.

“Orang Baik” yang Tak Berdaya

Saya memiliki kepribadian yang lemah dan rasa rendah diri yang kuat sejak muda. Saya kurang percaya diri dalam segala hal. Saya tidak berani bergabung dalam kegiatan apapun. Tidak berani bermain lompat tali atau melakukannya bersama anak-anak lainnya. Saya rasa saya tidak akan mahir dalam hal ini seperti anak-anak lainnya dan akan ditertawai bila melakukannya. Teman saya biasanya membantu. Orang menganggap saya pintar secara teori namun tidak ada nalar.

Saya merasa tidak mampu membantu orang lain, jadi saya tidak pernah menawarkan bantuan kepada siapapun. Saya tidak mengutarakan pendapat saya dan selalu menyetujui segalanya. Namun saya baik dan tidak menyakiti orang lain. Orang-orang menyebut saya “orang tua yang baik.”

Hidup saya sangat canggung dan saya memiliki banyak kegelisahan. Saya takut kehilangan ini dan itu. Saya memandang rendah tindakan buruk di masyarakat, seperti bermain mahjong dan berdansa sepanjang malam, namun banyak orang yang saya tahu kecanduan dengan hal-hal ini dan tampaknya tidak pernah bosan melakukannya.

Terkadang saya bertanya-tanya apakah saya terlalu mulia karena tidak mengikuti orang kebanyakan. Saya ingin mengikuti cara tradisional namun takut orang-orang akan menyebut saya udik. Saya takut dirundung bila saya menjadi baik. Saya takut dimanfaatkan dan dianggap bodoh bila tidak memperebutkan keuntungan pribadi. Saya selalu mendengar orang-orang berkata, “Orang baik akan dirundung. Jangan pernah sekalipun menjadi orang baik.”

Demi melindungi diri dan karena saya menerima “saran baik” dari orang lain, saya mencoba belajar caranya menjadi buruk dan kasar. Jadi saat saya pertama kali pergi bekerja, saya memaki dan memukul murid bila mereka tidak mendengarkan saya. Namun hal itu tidak berhasil. Dan bila murid tidak mematuhi saya dan memberontak, saya akan kehilangan muka.

Saya mengubah metode saya dan mulai menoleransi murid yang nakal. Saya memberi perhatian lebih pada persiapan sebelum mengajar dan membuat kontennya lebih mudah dipahami, lebih menarik bagi murid, dan membuat murid lebih terlibat dalam kelas. Ini mendapat hasil yang baik. Nilai murid sungguh meningkat. Ini kembali memperkuat rasa percaya diri saya. Saya tidak lagi mencoba metode yang buruk. Namun kesehatan saya memburuk. Saya menderita dua penyakit. Kesehatan saya memburuk pada tahun berikutnya, rasanya sangat sakit dan menimbulkan masalah bagi saya.

Jadi agar orang lain tidak menyebut saya “orang tua yang baik” di tempat kerja, saya dengan sengaja bertengkar dengan orang lain demi keuntungan pribadi. Sebagai contoh, saya tidak dibayar dengan layak, jadi saya menghabiskan waktu hampir satu tahun berbicara dengan beberapa pimpinan hingga akhirnya saya mendapatkan kenaikan gaji satu tingkat. Kemudian saya sering membantu akuntan, dan dia memberikan saya tunjangan industri. Ini membantu kenaikan gaji saya. Namun saya tidak memenuhi syarat untuk mendapat tunjangan ini karena ini bukan bidang pekerjaan saya.

Selama liburan musim panas sekolah berikutnya, saya menderita penyakit yang mengganggu. Saya mengeluarkan biaya 2.000 yuan selama satu bulan untuk biaya pengobatan dan menghabiskan semua uang tambahan saya. Di jalan buntu inilah saya mulai berlatih Falun Dafa.

Memperoleh Fa dan Benar-Benar Menjadi Orang Baik

Setelah mulai berlatih Falun Dafa saya akhirnya mengerti mengapa seseorang harus menjadi baik dan orang seperti apakah yang dapat sungguh-sungguh disebut dengan orang baik.

Guru berkata:

“Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia,…” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

“Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur Baik Buruk Seseorang” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Saya belajar Fa dan mengultivasi Xinxing setiap hari. Saya mencoba melepaskan pikiran buruk. Saya menjadi sangat yakin dan bahagia. Akhirnya saya bisa menjadi orang baik secara terbuka dan bermartabat. Saya merasa dunia sangat indah. Bahkan warna matahari terlihat sangat bagus.

Kurang dari setahun setelah mulai berlatih, rezim Jiang Zemin mulai menganiaya Falun Dafa. Selama 20 tahun berikutnya saya mendapat banyak tekanan. Namun tidak ingin goyah dalam keyakinan lurus saya terhadap Falun Dafa. Saya mematut diri untuk berperilaku sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya mencoba menjadi orang baik, orang yang lebih baik dan menjadi praktisi sejati.

Ada pepatah kuno Tiongkok berbunyi: “Mudah untuk mengubah gunung dan sungai sedangkan karakter seseorang sulit diubah.” Namun Falun Dafa secara fundamental telah mengubah saya. Saya menjadi kuat dan tidak lagi penakut, saya percaya diri dan tidak lagi merasa rendah diri. Saya siap mengambil tanggung jawab dan tidak takut mengungkapkan pendapat saya. Saya menjadi toleran, dan menawarkan bantuan kepada orang lain tanpa pamrih. Berkat bimbingan prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar, saya telah melewati ujian dan menjadi orang baik yang dipuji anggota keluarga, rekan kerja dan teman-teman saya. Mereka mengagumi dan menghormati saya.

Kontribusi Tanpa Pamrih kepada Keluarga

Saya sangat baik kepada mertua sebelum mulai berlatih Falun Dafa. Namun hanya baik secara permukaan saja. Saya percaya mereka harus merawat anak-anak saya. Saya menyia-nyiakan mereka. Saya mencoba mendapatkan uang mereka saat hendak membeli apartemen baru. Saya berkata ingin meminjam uang dari mereka, namun dalam hati tidak berniat mengembalikan uang mereka.

Saya tidak akur dengan saudara perempuan suami karena merasa mertua memberikannya terlalu banyak, dia tidak membalas kebaikan mertua dan tidak bersyukur. Saya berdebat dengan ipar perihal masalah sepele. Saat memikirkannya kembali saya merasa sangat konyol. Namun pada saat itu saya merasa telah melakukannya dengan cukup baik dan mempertahankan sikap yang mulia. Saya selalu membandingkan diri dengan orang yang melakukan lebih buruk daripada saya.

Saya mulai melihat keegoisan, rasa iri hati, dan pengejaran keuntungan pribadi saya setelah berlatih Falun Dafa. Saya mengerti bahwa mertua memiliki hidup yang sulit. Saya berbicara dengan suami dan mengembalikan semua uang mereka. Saya rasa karena mereka telah membangun rumah untuk kami tempati, kini saatnya kami yang membangun rumah untuk mereka tempati. Kami tidak seharusnya menghabiskan uang mereka lagi.

Sejak saat itu, suami membiayai hidup mertua setiap bulan. Selain itu saya juga memberikan mereka bekal uang. Saya senang karena mertua menjaga anak-anak kami dan memasak untuk kami. Kami tidak seharusnya membuat mereka mengeluarkan uang demi kami. Saya menjaga anak-anak dari dua saudara perempuan suami sama seperti menjaga anak sendiri. Tiga anak tinggal di rumah saya selama liburan sekolah musim panas dan musim dingin. Saya membayar biaya hidup juga biaya les dan guru les mereka. Saya tidak akan melakukan hal ini bila tidak berlatih Falun Dafa.

Melalui perubahan saya, anggota keluarga kami mengerti bahwa praktisi Falun Dafa memang benar adalah orang baik. Mereka semua menerima apa yang saya katakan saat mengklarifikasi fakta kepada mereka. Orang-orang berkata bahwa mertua dan menantu sulit akur. Namun kami akrab dengan sangat baik. Selama liburan kami berkumpul bersama dengan damai dan semua saling memikirkan satu sama lain. Kami tidak memiliki perdebatan atau pengejaran keuntungan pribadi apapun. Ini adalah manifestasi dari:

“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan,…” (Ceramah 3, Zhuan Falun)

Ibu mertua jatuh dari sepeda roda tiga beberapa tahun yang lalu. Lengan kanan dan tangan kirinya patah. Karena tidak bisa menggerakkan lengan, saya merawatnya dan tinggal bersamanya pada malam hari. Saya membantunya menggosok gigi, mencuci muka, ke kamar mandi, dan memandikannya. Saya harus berhati-hati karena gipsnya berat dan akan membuatnya kesakitan bila saya tidak berhati-hati. Ibu mertua terbangun di malam hari karena rasa sakitnya. Saya memakaikannya baju dan sepatu. Lengannya terasa sakit menggunakan gips dan dia merasa kepanasan. Ibu mertua merasa kesal dan mengeluh bahwa suaminya telah membuatnya terluka.

Saya berkata padanya, “Ayah tidak melakukannya dengan sengaja. Ayah sangat menyesalinya. Mohon jangan salahkan dia. Semua terjadi karena suatu alasan. Mungkin ini berarti kita harus melewati ujian ini. Di samping rasa sakit, saat ibu mengeluh dan marah, ibu akan sulit untuk sembuh.” Saya terus menenangkannya dan memberi tahunya kisah luar biasa tentang berlatih Falun Dafa. Saya memintanya untuk melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Ibu akhirnya pulih dari lukanya.

Ayah mertua menjadi semakin tua dan menderita penyakit kronis. Terkadang dia harus dirawat di rumah sakit. Saya merawatnya di rumah sakit dan membawakannya sup serta makanan lain. Saya membiarkannya makan terlebih dahulu lalu menghabiskan sisanya.

Saat dia tidak dalam kondisi yang baik, ayah mengeluh bahwa kami tidak bertanggung jawab dan tidak melakukan dengan baik. Saya akan berdebat dengannya dan membuatnya menjadi semakin marah. Kemudian saya mencari ke dalam. Saya menemukan bahwa apa yang dia katakan adalah benar. Saya memang tidak melakukan dengan baik. Saya berhenti berdebat dengannya. Saya melakukan apa yang diminta oleh ayah mertua. Dia tidak marah. Permusuhan di antara kami menghilang.

Pasien di ruangannya bertanya mengapa putri ayah mertua tidak datang saat mereka melihat saya menemani ayah mertua sepanjang malam. Saya memberi tahunya bahwa putri ayah mertua sibuk dengan pekerjaannya dan putrinya yang lain tidak bisa mengambil cuti dan kondisi kesehatannya buruk.

Saya tidak mengeluh tentang mereka dalam hati. Namun saat orang lain menanyakan hal tersebut, saya tahu bahwa hati saya tergerak, jadi itu adalah ujian bagi saya. Saya belajar Fa lebih banyak dan mencoba melepaskan rasa iri hati serta ketidaksabaran saya. Saya menjadi tenang dan dapat merawat ayah mertua dengan baik. Saat ayah mendapatkan infus, saya berbincang-bincang dengannya dan bukannya bermain ponsel. Saya mendengarkan kisahnya dan keluarganya, kerabat serta hal-hal yang terjadi di desa. Saya mendengarkannya dengan kesabaran dan membimbingnya dengan pikiran yang baik. Saya mendorongnya untuk melakukan perbuatan baik. Saya memberi tahunya kisah tradisional dan kisah luar biasa tentang Falun Dafa. Dia berangsur-angsur mendapatkan rasa percaya diri dan pulih dengan cepat.

Banyak orang bertanya pada ibu mertua apakah saya adalah putrinya. Mereka terkesan saat mengetahui bahwa saya adalah menantu mereka. Sebenarnya saya harus merawat mertua saya lebih banyak lagi. Namun karena sibuk, mertua yang lebih banyak merawat dan berkorban demi kami. Dalam lubuk hati mereka tahu saya baik. Mereka mengerti dan mempercayai saya. Mereka senang menceritakan apapun dengan saya. Saya membantu mereka sebanyak yang saya bisa. Bila tidak dapat melakukannya, saya meminta suami melakukannya demi mereka.

Saya juga merawat orang tua saya. Saya memberikan mereka uang bekal dan berbincang dengan mereka. Mereka dalam kondisi kesehatan yang baik. Banyak teman iri pada saya dan berkata bahwa saya diberkati. Tidak hanya putra dan putri saya saja, kedua orang tua dan mertua saya semua masih hidup dan sehat.

Karena saya berlatih Falun Dafa, saya dapat dengan tenang menangani sesuatu. Saya membantu keluarga berdasarkan prinsip Falun Dafa dan keluarga kami melewati badai dengan aman. Saya sungguh diberkati. Berlatih Falun Dafa adalah berkah yang paling luar biasa.

Membantu Tetangga Saya

Beberapa tahun yang lalu, tetangga saya di lantai atas menghabiskan Tahun Baru Imlek di kota lain. Pada malam mereka pergi, air bocor dari apartemen mereka ke kamar mandi saya. Suami menelepon perusahaan manajemen properti, dan mereka menemukan bahwa itu adalah kebocoran dari pemanas. Mereka mematikan katup pemanas.

Dengan persetujuan dari pemiliknya, beberapa tetangga meminta juru kunci untuk membuka pintu sehingga kami dapat memeriksa ruangannya. Kami menguras air, membersihkan debu, membuka jendela dan mengganti kuncinya.

Saat tetangga kembali, mereka sangat berterima kasih dan mencoba memberikan saya 500 yuan sebagai kompensasi. Saya tidak menerimanya. Langit-langit kamar mandi saya baik-baik saja, meski air menetes selama enam jam di bagian tersebut.

Melakukan Pekerjaan dengan Baik dan Bertanggung Jawab

Saya mulai bekerja di unit komputer lebih dari 10 tahun yang lalu setelah mulai berlatih Falun Dafa. Kami tidak ada masalah keamanan dengan ruang komputer. Peralatannya dirawat dengan baik dan sebagian telah digunakan selama lebih dari 10 tahun yang mana membantu menghemat biaya bagi perusahaan.

Saya tidak pernah mengambil apapun dari perusahaan saya untuk dibawa pulang. Kami memiliki beberapa pegawai baru di departemen kami. Saya memberi tahu mereka tentang Falun Dafa dan prinsip “Tidak kehilangan, tidak memperoleh.” Mereka mengerti dan juga tidak pernah mengambil apapun untuk dibawa pulang.

Sebelum berlatih Falun Dafa, saya tidak seperti itu. Saat melihat rekan kerja lain mengambil barang perusahaan untuk dibawa pulang, saya akan mengikutinya. Saat perusahaan tidak dapat membayar gaji kami, saya mengambil meja dan lemari arsip untuk dibawa pulang. Namun saya masih merasa bahwa saya lebih baik daripada pejabat yang korup. Saya hanya mengikuti kerumunan dan tidak sadar telah menjadi buruk.

Keyakinan Tak Tergoyahkan Meski Ada Tekanan Besar

Rezim Jiang Zemin memulai penganiayaan brutal Falun Dafa pada Juli 1999. Saya tidak melepaskan latihan meski sengsara. Guru mengajarkan kami untuk menjadi baik. Ini tidak salah. Saya terus melanjutkan latihan Falun Dafa dan melalui perkataan dan tindakan saya membuktikan bahwa Falun Dafa adalah lurus dan luar biasa.

Saya memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa sehingga mereka tidak tertipu dan bisa memperoleh manfaat Falun Dafa juga. Orang-orang yang telah mengetahui fakta kebenaran menghormati praktisi Falun Dafa. Lingkungan sekitar saya telah berubah. Saya berjalan di jalur kultivasi saya dengan stabil.

Suatu tahun, saya menolak untuk menyanyikan lagu merah pujian PKT yang diatur oleh perusahaan pada Tahun Baru Imlek. Saya memberi tahu pimpinan bahwa tidak baik menyanyikan lagu semacam itu untuk memuji PKT. Namun mereka tidak mendengarkan.

Pekerjaan saya terganggu. Saya tidak dapat menerima cara mereka menangani situasi ini, jadi saya terus berbicara dengan pimpinan dan memberi tahu mereka fakta kebenaran tentang Falun Dafa. Mereka akhirnya memutuskan untuk tidak menegur saya.

Meski saya sedikit takut sepanjang waktu dan tidak menanganinya dengan baik, sebagai praktisi Dafa, saya harus mengikuti hati nurani dan tidak hanya mengikuti kerumunan. Saya memikirkan orang lain saat menghadapi kesengsaraan dan mencoba membujuk orang lain untuk melakukan hal yang baik. Saya bertanggung jawab dan menjadi orang yang benar-benar baik.

Kekuatan Dafa membuat saya kuat dan membuat saya dapat melangkah melewati penganiayaan kejam. Orang-orang di sekitar saya telah mengetahui fakta kebenaran dan memperlakukan saya dengan baik. Lingkungan saya menjadi lebih baik.

Selama lebih dari 22 tahun terakhir, praktisi Falun Dafa telah memberi tahu orang-orang pengalaman pribadi mereka yang menunjukkan bahwa Falun Dafa baik dan dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar.