Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengubah Pola Pikir Tentang Penganiayaan

6 Maret 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Karena saya berkultivasi, saya ditangkap, ditahan secara ilegal, dan dihukum. Karena itu, saya takut pergi ke biro keamanan publik, kantor polisi, dan komite lingkungan. Staf di kantor polisi dan komite lingkungan menanyakan pada kerabat tentang situasi saya dan mengirim pesan yang meminta saya agar mengunjungi mereka. Saya mencoba menghindarinya berkali-kali, dan meminta kerabat saya untuk membalasnya dengan acuh tak acuh. Namun, kerabat saya merasa tertekan dan menjadi semakin tidak sabar, dia mengatakan bahwa saya tidak mau mengurus masalah ini, dan menyebabkan masalah bagi mereka. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat lagi menghindari masalah tersebut, dan harus menyelesaikannya sendiri.

Sebelum saya pergi ke komite lingkungan, saya melihat prinsip-prinsip Fa tentang bagaimana menyangkal penganiayaan yang dipaksakan oleh kekuatan lama. Saya teringat pada apa yang terjadi tahun 2006. Saya dibawa ke kantor polisi karena membagikan materi klarifikasi fakta. Waktu itu saya kira kantor polisi hanya tempat pendaftaran atau sertifikasi, jadi saya tidak takut. Saya tidak tahu bahwa polisi akan memukuli orang, menggunakan alat penyiksaan dan sejenisnya di kantor polisi. Mungkin juga Guru telah menghentikan saya memahami masalah dalam pikiran saya pada waktu itu.

Polisi menghitung materi klarifikasi fakta Dafa yang ada di tas di depan saya. Saya menolak untuk menjawab semua pertanyaan mereka, jadi mereka berhenti bertanya. Saya duduk di sofa, dan mereka tidak terlalu memperhatikan saya.

Kurangnya Pemahaman tentang Masalah Penganiayaan

Kekuatan lama mengetahui bahwa saya tidak memahami masalah ini, jadi mereka menciptakan adegan yang membuat saya menyadari bagaimana manusia biasa memandang sifat dan peran kantor polisi.

Dua kelompok orang yang sedang mabuk-mabukan dan berkelahi dibawa ke kantor polisi. Seorang pria dengan darah di wajahnya menunjuk ke pria lain dan berkata, “Dia melakukan ini pada saya.” Orang lain bersaksi untuknya. Pria yang dituduh membantahnya. Seorang petugas polisi berkata, “Seret dia ke atas, dan dia akan mengakuinya di lantai atas.” Beberapa petugas menyeret pria itu ke atas. Ini semua terjadi di hadapan saya seperti sebuah adegan dalam film. Saya melihat, tetapi tidak mengerti, “Apa gunanya membawa orang itu ke atas? Mengapa dia harus naik ke atas untuk mengakuinya?”

Di kemudian hari, saya mendengar bahwa beberapa praktisi telah disiksa di kantor polisi tersebut. Polisi menuntut praktisi agar mengungkapkan sumber materi Dafa mereka. Saya bertanya-tanya mengapa saya tidak dipaksa untuk mengungkapkan sumber materi saya saat itu.

Sekarang saya mengerti bahwa kantor polisi adalah agen pemaksa yang memukul dan menyiksa orang. Saya tidak takut pada polisi atau kantor polisi, jadi tidak ada yang memaksa saya untuk melakukan apa pun, dan saya diperlakukan dengan relatif baik. Akan tetapi, pada saat itu, saya memiliki anggapan bahwa menyebarkan materi Dafa akan menyebabkan dianiaya di kamp kerja paksa, jadi polisi tidak akan membiarkan saya pergi. Karena prinsip-prinsip Fa tidak jelas, saya tetap dalam keadaan tidak berdaya.

Saya pernah berbicara dengan seorang praktisi tentang bagaimana saya dianiaya oleh narapidana ketika saya berada di penjara. Dia tampak terkejut dan bertanya kepada saya, “Mengapa anda tidak melaporkannya kepada kapten di sana?” Ketika saya mendengar hal tersebut, saya pikir dia agak naif; bagaimana kapten di sana bisa memperlakukan saya dengan baik?

Sebagian besar penganiayaan dipicu oleh kapten, jadi bagaimana mungkin dia bisa menghukum para narapidana? Praktisi kemudian mengatakan bahwa dia memiliki konflik dengan para tahanan selama dia dipenjarakan secara ilegal, dan kapten selalu mengatakan bahwa para tahanan itu salah. Dia pernah memiliki konflik besar di bengkel dengan kepala tahanan sel tentang apakah dia akan melakukan pekerjaan atau tidak. Mereka memanggil beberapa kapten untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, kapten memarahi kepala sel dan memindahkannya dari posisinya, lalu praktisi tidak berpartisipasi dalam pekerjaan di sana.

Sekarang, saya memahami. Dalam pikirannya dia berpikir bahwa kapten itu baik dan adil, dan jika ada masalah dia akan mendapatkan solusi yang adil dan masuk akal dari kapten, tanpa berpikir dianiaya oleh kapten. Tentu saja, dia tidak memiliki rasa takut, atau pola pikir yang bergantung. Kapten kemudian benar-benar tidak bisa menganiaya dia. Praktisi lanjut usia ini sangat polos dan murni seperti anak kecil.

Memahami Alasan Pergi ke Pejabat

Setelah meningkatkan pemahaman saya tentang prinsip-prinsip Fa yang relevan, rasa takut saya berkurang dan pikiran saya stabil. Sekarang saya merasa bisa pergi ke kantor komite lingkungan. Dalam perjalanan, saya berpikir, “Mereka adalah organisasi yang melayani masyarakat. Gaji yang mereka terima berasal dari uang pajak rakyat, jadi mereka harus memperlakukan setiap orang dengan baik.”

Setelah saya tiba di kantor, saya meminta sekretaris Partai untuk tidak menelepon kerabat saya lagi karena mereka berada di bawah tekanan besar dalam pekerjaan dan kehidupan mereka. Saya berkata bahwa saya adalah seorang praktisi dan Guru meminta kami untuk memikirkan orang lain terlebih dahulu dalam segala hal yang kami lakukan, jadi saya tidak ingin menimbulkan masalah bagi kerabat saya. Sekretaris mengungkapkan pemahamannya, mengatakan pada dirinya sendiri bahwa mereka hanya melayani masyarakat. Mereka kemudian menanyakan beberapa pertanyaan pribadi kepada saya, beberapa di antaranya tidak ingin saya jawab, dan mereka tidak memaksa.

Selama percakapan, seorang staf memberi isyarat agar yang lain pergi, dan saya menjadi gugup. Saya kemudian mengatakan pada diri sendiri untuk tidak memiliki pikiran negatif. Saya memakai topi dan masker, dan orang itu memotret saya dan hanya itu. Kemudian direktur komite lingkungan datang ke pintu. Saya mendengar seseorang mengatakan kepadanya bahwa saya datang ke sini secara pribadi, dan berada di dalam. Saya menjaga pikiran tidak terpengaruh, dan direktur tidak masuk.

Setelah duduk sebentar, saya bangun untuk mengucapkan selamat tinggal. Mereka mengucapkan selamat tinggal kepada saya dengan sangat ramah. Saya pergi keluar dan sangat antusias, merasa bahwa prosesnya berjalan sangat lancar dan mudah. Pada saat ini direktur keluar dan mengatakan banyak hal buruk. Saya tahu ini disebabkan oleh keterikatan saya pada kegembiraan hati. Jadi, saya dengan cepat memperbaiki pola pikir dan mengambil kesempatan untuk membujuknya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya, yang tidak dia tolak atau setujui.

Kita semua tahu bahwa praktisi tidak memiliki penyakit, apalagi kita harus menderita penganiayaan dan penahanan. Lalu mengapa penganiayaan masih terjadi?

Guru berkata,

“Jika pengikut Dafa semua dapat berpikiran lurus dan berbuat lurus, biar dalam keadaan apapun selalu menggunakan pikiran lurus memikirkan masalah, setiap pengikut Dafa tidak timbul rasa takut dihadapan penganiayaan, coba lihat siapa yang berani menganiaya anda?” (Ceramah Fa di San Francisco tahun 2005)

Mencapai Standar Fa

Pemahaman saya saat ini adalah bahwa kita belum mencapai titik berpikir dengan pikiran lurus, dan pikiran kita tidak murni, sehingga kita tidak dapat mencapai pikiran lurus dan tindakan lurus.

Beberapa praktisi mungkin berpikir, “Bukankah terlalu sulit untuk mencapai standar Fa setiap saat?” Saya tidak mengatakan bahwa setiap saat kita harus mencapai standar Fa. Namun, ketika kita menghadapi seseorang atau sesuatu, atau keadaan yang tidak terduga, kita harus memperhatikan pikiran kita, berpikir dengan pikiran lurus, dan pada saat yang sama tidak menyimpan rasa takut, benci, kegembiraan hati, atau keterikatan lainnya.

Jika pikiran tidak stabil, kita harus memancarkan pikiran lurus agar segala sesuatunya meningkat ke arah yang bermanfaat bagi Pelurusan Fa, dan keselamatan makhluk hidup. Saya merasa ini dapat mencegah bertambahnya penganiayaan, atau mungkin menghentikan penganiayaan yang sedang terjadi. Sebenarnya, menyangkal penganiayaan karma penyakit adalah prinsip yang sama.