Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dilaporkan pada Maret 2022: 74 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka

13 April 2022 |   Oleh koresponden Minghui

(Minghui.org) Di bulan Maret 2022 tercatat 74 kasus praktisi Falun Gong dihukum karena keyakinan mereka. Kasus baru yang terkonfirmasi termasuk 1 yang terjadi pada 2013; 2 pada 2014; masing-masing 1 di 2016, 2017 dan 2018; 24 di 2021; dan 44 di 2022. Dari 44 kasus di 2022, 1 dihukum di Januari, 13 di Februari, dan 30 di Maret.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Sejak itu, praktisi yang tidak terhitung jumlahnya telah ditangkap, ditahan, dihukum, dan disiksa karena memegang teguh keyakinan mereka. Tapi karena sensor informasi ketat di Tiongkok, peristiwa tersebut tidak bisa selalu dilaporkan tepat waktu, juga tidak semua informasi tersedia.

Praktisi yang terpidana berasal dari 20 provinsi dan kotamadya. Provinsi Shandong mencatat paling banyak kasus (11), diikuti oleh Liaoning (8), Beijing (8), Hebei (7), Shaanxi (6) dan Guangdong (6). Sisanya 14 wilayah memiliki kasus antara 5 dan 1.

Masa tahanan penjara praktisi berkisar antara 7 bulan hingga 9 tahun, dengan rata-rata 3,22 tahun. Tiga puluh dua praktisi didenda dengan total 312,000 yuan, rata-rata 9,750 yuan per orang.

Dua puluh empat dari praktisi yang dihukum berusia 60 tahun atau lebih tua, dengan yang tertua adalah pria berusia 76 tahun dihukum tiga tahun. Mereka datang dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dokter, guru, perawat, pengemudi taksi, dan ahli anestesi

Dibawah ini adalah beberapa kasus hukuman yang terjadi. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh disini (PDF).

Tragedi Keluarga

Orang Tua Meninggal Dengan Jarak Enam Tahun dalam Penganiayaan terhadap Falun Gong, Wanita Muda Dihukum Tujuh Tahun karena Keyakinan yang Sama

Setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, Sun Yujian, berusia sekitar 30 tahun, baru-baru ini dipenjara untuk menjalani masa tahanan tujuh tahun karena keyakinan yang sama.

Sun Yujiao

Sun dari Kabupaten Mengyin, Provinsi Shandong, ditangkap di rumah pada 10 Juni 2021. Polisi memaksa masuk dan menggeledah rumahnya. Buku-buku Falun Gong, materi informasi, sebuah komputer dan printer milik Sun dan ayahnya dirampas. Ia diinterogasi pertama kali di kantor polisi dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Linyi.

Delapan hari kemudian, ayahnya, Sun Pinjin, ditangkap di tempat kerja, Keluarganya diberitahu di hari berikutnya bahwa ia telah meninggal.

Ketika keluarga Sun melihat tubuhnya di Rumah Duka Kabupaten Mengyin, ia terlihat seperti mengeluarkan cairan dari otaknya, satu bola matanya hilang, dan bagian perut serta sebagian kepalanya terlihat melesak kedalam. Polisi menolak membiarkan keluarganya mengadakan autopsi. Pihak berwenang memaksa keluarga Sun untuk mengkremasi tubuhnya pada 26 Juni, meninggalkan misteri akan penyebab sebenarnya mengapa ia meninggal.

Kematian Sun hanya berjarak enam tahun dari kematian istrinya, Yu Zaihua, yang juga meninggal akibat penganiayaan terhadap Falun Gong pada 19 Agustus 2015. Ia berusia 47 tahun.

Sekarang, sembilan bulan setelah kematian ayahnya yang tragis, Sun Yujiao dihukum tujuh tahun dan dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Shandong. Tidak jelas apakah pihak berwenang memberikan masa tahanan yang Panjang untuk mencegahnya mencari keadilan bagi ayahnya.

Ayah dan Putranya Dihukum Penjara Dengan Jarak Dua Tahun

Seorang ayah dan putranya di Kota Meizhou, Provinsi Guangdong, dihukum lima dan delapan tahun, masing-masing, dengan jarak dua tahun, karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Polisi mengepung rumah keluarga Zeng pada 21 Juli 2018 dan menangkap Zeng Haiping, istrinya Zheng Guifen, dan menantu perempuannya Zhu Surong. Sementara Zheng Guifen dan Zhu Surong dibebaskan hari itu, Zeng Haiping ditahan dan dihukum lima tahun di Penjara Sihui pada 22 Maret 2019.

Karena Putra Zeng, Zeng Fanjie telah berhasil selamat dari penangkapan Juni 2018, polisi berusaha menipunya untuk menyerahkan diri. Ia menolak patuh dan menghabiskan tiga tahun berikutnya berpindah-pindah secara berkala, sebelum ditangkap pada 26 Januari 2021, karena tertangkap tangan oleh polisi sedang memasang poster Falun Gong.

Zeng Fanjie dihukum delapan tahun dengan denda 80,000 yuan pada 5 November 2021, oleh Pengadilan Distrik Kabupaten Mei, setelah persidangan pada 20 Juli dan 23 September. Ia dibawa ke Penjara Beijiang pada 14 Februari 2022.

Ibu dan Putrinya Dihukum Penjara

Di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Lyu Bo dan ibunya Fu Shujie, 67, dilaporkan pada 5 Maret 2020, karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong. Lebih dari sepuluh petugas memaksa masuk ke rumahnya pada 22 Maret dan merampas buku-buku Falun Gong mereka, materi informasi, komputer dan ponsel.

Dua praktisi yang sedang mengunjungi mereka, Gan Yonglian yang sedang hamil empat bulan dan Mo Lijuan [Perempuan], juga ditangkap. Rumah Gan dan Mo keduanya digeledah.

Meskipun Lyu dan Fu dibebaskan beberapa hari kemudian, polisi tetap berada diluar rumah mereka untuk mencegah mereka keluar atau menghubungi praktisi lain.

Keempat praktisi dibawa kembali ke tahanan pada 7 Juli 2020, dan ditahan di Pusat Penahanan No.1 Kota Naning. Kesehatan Fu dengan cepat menurun karena penyiksaan dan ia menjadi lumpuh.

Lyu dihukum sepuluh bulan dan Fu satu tahun pada Maret 2021. Tidak jelas apakah Mo dan Gan telah dihukum.

Wanita Shandong Diberikan Masa Tahanan Penjara kedua, Ibu Mertua Meninggal Dunia

Cui Jianxiu, petani berusia 61 tahun di Kota Rizhao, Provinsi Shandong, ditangkap pada 21 Oktober 2021, setelah dilaporkan memberikan brosur Falun Gong kepada seorang petugas kebersihan.

Penangkapan Cui memberikan pukulan berat bagi ibu mertuanya yang berusia 88 tahun. Wanita lansia itu meninggal satu bulan kemudian pada 14 November 2021. Sementara, Suami Cui, yang menderita penyakit Parkinson, berjuang merawat diri sendiri apalagi merawat tanaman stroberi keluarga di rumah kaca.

Cui diadili oleh Pengadilan Kabupaten Wulian melalui konferensi video pada 17 Januari 2022. Pengacara mengajukan permohonan tidak bersalah baginya.

Pimpinan hakim, Yang Jie, menolak membiarkan putri Cui, menantu dan putranya, yang secara khusus datang dari luar kota untuk menghadiri persidangannya, di dalam ruang sidang, menyebutkan pandemi sebagai alasan. Hanya Suami Cui dan kakak iparnya, yang tinggal di area setempat, yang diperbolehkan masuk ke ruang sidang.

Yang memberikan hukum empat tahun untuk Cui pada awal Maret 2022. Ia mengajukan banding atas putusannya.

Ini adalah kedua kalinya Cui dihukum penjara karena keyakinannya. Ia sebelumnya diberikan masa tiga tahun dengan empat tahun percobaan oleh Pengadilan Kabupaten Ju pada akhir Juli 2018. Seminggu kemudian, seseorang dari biro keadilan setempat pergi ke Pusat Penahanan Rizhao dan bertanya apakah Cui masih berlatih Falun Gong. Ketika ia mengiyakan, orang itu memerintahkan untuk membuat persidangan ulang atas kasusnya dan memaksa hakim untuk menjatuhi hukuman lagi kepadanya satu tahun penjara tanpa masa percobaan.

Lansia Menjadi Target

Ditangkap Setelah Mengantarkan Cucunya ke Sekolah, Pria 76 tahun Dihukum Tiga Tahun secara Diam-diam

Zhang Qingxing, penduduk Kota Xinji, Provinsi Hebei, berusia 76 tahun, ditangkap polisi dalam perjalanan ke rumah setelah mengantarkan cucunya ke sekolah pada 16 Maret 2021. Polisi mengklaim bahwa ia telah dilaporkan berbicara kepada orang-orang di sebuah pameran setempat tentang Falun Gong satu bulan sebelumnya.

Meskipun Zhang dibebaskan dengan jaminan awalnya, pihak berwenang memerintahkan untuk menangkapnya lagi ketika ia menolak difoto selama kampanye “Sapu-bersih,” sebuah upaya untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong di daftar hitam pemerintah untuk melepaskan keyakinan mereka.

Zhang dibawa ke Pusat Penahanan Kota Xinji pada 17 Maret dan tidak diperbolehkan menerima kunjungan keluarga sejak saat itu. Keluarganya mengetahui pada awal 2022 bahwa ia dihukum tiga tahun penjara secara diam-diam dan dibawa ke Penjara No.4 Jidong di Kota Tangshan pada 18 Februari 2022. Pihak berwenang juga memperingatkan keluarga untuk tidak mencari keadilan untuknya.

Mendengar tentang hukuman Zhang, banyak tetangga yang menjadi saksi bagaimana Zhang menjadi orang yang lebih baik setelah berlatih Falun Gong pada 1998, mengutuk penganiayaan.

Seseorang berkata kepada keluarga Zhang, “Tidak bisa dipercaya, orang yang begitu baik dihukum tiga tahun. Sekarang, pemerintah adalah hukum. Jika mereka berkata seseorang bersalah, mereka bersalah, dan akan dijebloskan ke penjara. Tapi bagi pejabat sendiri, bahkan jika mereka melanggar hukum, mereka akan mengklaim bahwa mereka tidak bersalah dan lolos dari hukuman. Ini adalah realitas di Tiongkok yang kita hadapi sekarang.”

Wanita 70 tahun Dihukum Lima Tahun Menderita Masalah Jantung Karena Penyiksaan di Tahanan

Nie Junhua, 70, dari Kota Xingyang, Provinsi Henan, dihukum lima tahun secara diam-diam pada Desember 2021, enam bulan setelah penangkapannya. Keluarga sangat khawatir tentang keadaannya sejak ia didiagnosa mengalami masalah jantung berulang kali selama di tahanan.

Nie diikuti oleh polisi pada 26 Juni 2021, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Ketika ia keluar lagi di siang berikutnya, polisi menggeledah rumah ketika tidak ada seorang pun dan merampas komputer, printer, dan barang lainnya. Ia ditangkap dan diinterogasi selama dua hari, sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan No.3 Kota Zhengzhou.

Karena Nie menolak melepaskan Falun Gong, petugas, yang menolak menerima uang deposit dari keluarganya untuk membeli kebutuhan sehari-hari, menyiksanya.

Pada 28 September, dua hari setelah Nie pingsan di selnya, petugas memberi tahu keluarganya bahwa ia telah didiagnosa dengan tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan pasokan darah ke otak, dan fibroid rahim.

Keluarga terkejut mengetahui bahwa ia menderita begitu banyak gejala hanya beberapa bulan setelah penahanan. Sebelum Nie ditangkap, ia selalu memiliki kulit yang kemerahan, penuh energi, dan terlihat berusia 50an.

Meskipun kondisi Nie seperti itu, pihak berwenang menolak melepaskannya. Pengadilan Distrik Zhongyuan secara diam-diam mengadilinya pada Desember 2021 dan menjatuhi hukuman lima tahun dengan denda 20,000 yuan tanpa memberi tahu keluarganya.

Ketika Nie menjadi lumpuh dan berada dalam ambang kematian pada Januari 2022, petugas tidak memberi tahu keluarganya dan malah memberi tahu bahwa mereka tidak bisa mengunjunginya hingga 14 Februari.

Bahkan ketika Nie dibawa ke rumah sakit untuk operasi, petugas terus memborgol dan merantainya. Keluarganya berkata ia terlihat mengerikan, memperkirakan ia kehilangan separuh dari berat badannya.

Tidak jelas berapa lama Nie berada di rumah sakit dan apakah ia telah dipindahkan kembali ke penjara atau belum.

Nie, mantan pejabat pemerintah, mulai berlatih Falun Gong pada Februari 1999. Karena usahanya yang gigih meningkatkan kesadaran akan penganiayaan, ia ditangkap berulang kali dan sebelumnya pernah dihukum 2,5 tahun.

Dokter 7o tahun secara Diam-diam Dihukum Tiga Tahun Tiga bulan

Ketika pengacara Lyu Chunyu berusaha mengunjunginya di Pusat Penahanan Yaojia di Provinsi Liaoning pada 1 Maret 2022, petugas mengungkapkan bahwa ia telah dihukum tiga tahun tiga bulan karena berlatih Falun Gong. Mereka mencegah pengacara mengunjunginya dan berkata mereka akan membawanya ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning dalam beberapa minggu.

Lyu Chunyu

Lyu, dokter berusia 70 tahun di Kota Dalina, Provinsi Liaoning, berulang kali dilecehkan selama dua tahun ini karena keyakinannya pada Falun Gong.

Polisi pergi ke rumahnya pada 2 dan 3 November 2021, dan membawanya untuk tes virus corona dan pemeriksaan fisik. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Yaojia pada 3 November, menuduhnya dengan “perusakan penegakan hukum” standar yang digunakan untuk mengkriminalisasikan praktisi Falun Gong.

Keluarga Lyu menerima pesan pada 22 November dari Pengadilan Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Dalian yang berkata bahwa ia telah dijadwalkan akan disidang lewat konferensi video pada 30 November. Putrinya menghubungi asisten Hakim Wang Qian di hari berikutnya, hanya untuk diberi tahu bahwa persidangan telah dilakukan sehari sebelumnya.

Penganiayaan Berulang Kali

Sebelumnya Ditahan selama 9 Tahun, Mantan Guru Dihukum 5.5 Tahun Lagi

Gong Ruiping, mantan guru sekolah dasar di Beijing, dihukum 5,5 tahun dan denda 11.000 yuan pada 21 Februari 2022.

Gong Ruiping

Gong, 45, dilaporkan berbicara kepada seorang pemuda tentang Falun Gong pada 3 Juli 2021. Polisi melacak lokasinya melalui ponsel dan menangkapnya pada 20 Juli. Kedua rumahnya digeledah dan materi Falun Gong miliknya, termasuk uang kertas dengan pesan tentang Falun Gong tercetak di atasnya, dirampas.

Gong menghadiri persidangan di Pengadilan Distrik Pinggu pada 15 Desember 2021. Keluarganya tidak diperbolehkan hadir. Ia naik banding setelah hakim mengumumkan putusan pada 21 Februari 2022.

Sejak penganiayaan dimulai pada 1999, Gong telah ditahan selama lebih dari 9 tahun, termasuk 4 tahun penjara dan lebih dari 5 tahun di pusat penahanan, kamp kerja paksa dan pusat pencucian otak. Ia juga kehilangan pekerjaan sebagai guru. Ketika ia ditahan, ia dipukuli, dicekoki makanan, dan disetrum dengan tongkat listrik. Ia disuntik obat beracun dan dipaksa meminum urine. Seorang petugas polisi melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Setelah Penahanan 11,5 Tahun, Wanita Heilongjiang Dihukum 4 Tahun Lagi

Sekitar satu setengah tahun setelah Sun Shujie menyelesaikan masa tahanan lima tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, penduduk Kota Shuangyashan, Provinsi Heilongjiang ditangkap lagi dan dihukum empat tahun lagi.

Sun Shujie

Sun sedang dalam perjalanan ke biro keamanan lokal setempat pada 23 Desember 2020, untuk meminta dijalankan kembali pemberian uang pensiunnya yang ditahan selama masa tahanan sebelumnya saat itulah polisi memegangi dan menyeretnya ke mobil polisi. Mereka merebut kunci dan menggeledah rumahnya tanpa surat geledah. Hanya ketika keluarganya menunjukkan bahwa penggeledah rumah itu illegal barulah wakil kepala polisi Sun Yang membuat surat resmi. Buku-buku Falun Gong Sun dan barang-barang pribadinya dirampas.

Setelah kepala polisi Sun membawa Sun ke kantor polisi, ia memberi tahu bawahannya bahwa mereka tidak perlu menginterogasinya—mereka cukup membuat catatan interogasi sendiri. Setelah mengisolasinya selama satu hari tanpa memberikan minuman atau makanan, polisi membawa Sun ke Pusat Penahanan Shuangyashan di siang berikutnya. Ia mengalami kondisi medis parah di pusat penahanan dan dibebaskan dengan jaminan pada 28 Januari.

Setelah Sun didakwa, polisi menangkapnya lagi pada 30 Maret 2021, dan berusaha membawanya ke pusat penahanan, yang masih menolak menerimanya karena tekanan darahnya yang sangat tinggi. Pengadilan Jianshan memberikan Salinan dakwaan dan menempatkannya dalam pengawasan rumah.

Sun dibawa kembali ke tahanan pada 21 Agustus 2021, dan kemudian dihukum empat tahun. Ia naik banding, tapi ditolak oleh pengadilan yang lebih tinggi. Ia ditahan di Penjara Wanita Heilongjiang.

Sun, mantan manajer produksi berusia 65 tahun di Grup Pertambangan Shuangyashan, berlatih Falun Gong pada Juli 1996. Ia memuji latihan karena menyembuhkan tuberculosis dan membuatnya bisa mendedikasikan energinya untuk pekerjaannya, dimana ia memenangkan beberapa penghargaan.

Sejak penganiayaan pada 1999, ia telah ditangkap 15 kali karena memegang teguh keyakinannya. Ia menjalani masa di kamp kerja tiga kali (masing-masing 1, 2,5 dan 3 tahun) dan tahanan penjara 5 tahun setelah penangkapannya di 2014.

Di tahanan dia pukuli, dirantai ke bangku harimau, disetrum tongkat listrik, diregangkan, dan digantung. Ia dirawat di rumah sakit 11 kali dan hampir meninggal.

Ketika menjalani masa di Kamp Kerja Paksa Jiamusi pada 2003, Sun diberikan obat beracun yang membuatnya mengigau. Ini terjadi sesaat setelah suaminya menceraikannya, karena tidak bisa menahan penganiayaan lebih lama lagi.

Hakim, Jaksa, dan Polisi Melanggar Hukum Secara Terang-terangan

Wanita Dipenjara Setelah Pengadilan yang Lebih Tinggi Menyembunyikan Permohonan Banding Dari Keluarga dan Pengacaranya

Setelah Jin Rong dari Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, dihukum enam tahun pada 2 Desember 2021, karena keyakinannya pada Falun Gong, keluarganya ingin mengetahui apakah ia bermaksud mengajukan banding atas putusannya.

Tidak diperbolehkan mengunjunginya, keluarga bertanya kepada Pengadilan Distrik Baqiao yang menjatuhi hukuman dan Pengadilan Menengah Kota Xi’an apakah ia akan atau telah mengajukan banding.

He Tao, juru tulis untuk pimpinan hakim Duan Wenwen di pengadilan distrik, memberi tahu keluarga bahwa mereka hanya bisa mengungkap informasi tentang banding ke pengacara yang membelanya saat persidangan. Tapi ketika keluarga berkonsultasi dengan pengacara, ia berkata ia juga tidak tahu.

Keluarga dan pengacara kemudian menghubungi hakim Luo Chengxing di pengadilan menengah, yang bersikeras bahwa ia tidak pernah menerima banding Jin.

Pada 31 Januari, keluarga Jin menerima sebuah panggilan telepon dari Pusat Penahanan Distrik Lintong, memberi tahu bahwa ia telah mengajukan banding dan bahwa ia ingin keluarganya menyewa pengacara untuknya.

Hanya ketika pengacara baru yang disewa untuk kasus banding dalam perjalanan mengunjungi Jin, barulah ia menerima pemberitahuan bahwa bandingnya ditolak dan ia dijadwalkan akan dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Shaanxi pada 22 Februari 2022.

Jin, berusia 60an, ditangkap pada 21 April 2020, setelah dilaporkan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Ini adalah kedua kalinya ia dihukum penjara. Ia sebelumnya diberikan empat tahun pada September 2014 dan penangkapan terakhirnya terjadi hanya dua tahun setelah ia dibebaskan.

Setelah Menjalani 3,5 Tahun, Wanita Yunnan Diam-diam Dihukum Lagi 4 Tahun

Setelah hampir satu tahun tanpa komunikasi di penahanan, Liu Guohua dihukum empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong. Keluarganya baru diberi tahu baru-baru ini mengenai putusan itu oleh pengadilan.

Liu, penduduk Kabupaten Binchuan, Provinsi Yunnan berusia 54 tahun, akan pergi bekerja di ladang keluarga ketika polisi mengetuk pintu rumahnya, mengancam akan menghancurkan pintu jika ia tidak membiarkan mereka masuk.

Setelah suami Liu membuka pintu, lebih dari 20 petugas memaksa masuk. Mereka memborgol Liu dan menyeretnya ke mobil polisi.

Untuk memprotes penangkapan sewenang-wenang itu, Liu berteriak, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Langit akan Memusnahkan Partai Komunis Tiongkok! Mundur untuk melindungi diri anda sendiri!” Ini membuat polisi menuduhnya melawan Partai Komunis Tiongkok dan mereka menerbitkan surat penangkapan untuknya.

Selama penangkapan Liu, beberapa polisi menggeledah lebih dari sepuluh kamar di rumahnya yang berlantai tiga tanpa surat geledah. Penggeledahan terus berlanjut setelah Liu dibawa pergi. Lebih dari 50 buku Falun Gong, lusinan kartu informasi Falun Gong, sebuah laptop, sebuah tablet, sebuah DVD, lebih dari sepuluh MP3, beberapa pemutar video, sebuah buku elektronik dan sebuah ponsel dirampas. Sebelum pergi, petugas Yang Yu mengancam keluarganya, “Jangan laporkan ini ke situs web Minghui!”

Seorang petugas berkata kepada keluarga Liu, “Kami tidak ingin melakukan ini, tapi ini perintah dari atas. Kami diberikan kuota untuk menangkap lima praktisi.”

Setelah penangkapan Liu, polisi menolak memberikan informasi apapun kepada keluarga. Hampir dua minggu baru mereka menemukan bahwa ia ditahan di Pusat Penahanan Prefektur Dali. Ketika keluarga bertanya mengapa mereka tidak diberikan Salinan pemberitahuan penahanan, polisi mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui alamat mereka.

Penangkapan Liu membuat ibu mertuanya yang hampir berusia 80 tahun ketakutan. Ia menderita kondisi jantung dan dirawat di rumah sakit. Ketika suami Liu juga menderita kondisi medis, keluarga, yang bergantung pada Liu untuk kebanyakan pekerjaan di rumah, sekarang tinggal dalam situasi yang sangat buruk.

Polisi kemudian memberikan kasus Liu ke Kejaksaan Kabupaten Binchuan. Ia kemudian dijatuhi dakwaan dan dihukum empat tahun secara diam-diam oleh Pengadilan Kabupaten Binchuan.

Wanita Hebei Dihukum Secara Diam-diam karena Berbicara tentang Keyakinannya

Keluarga Song Shuhua tidak pernah menerima pembaharuan apapun mengenai kasusnya setelah ia hadir di persidangan pada 13 Desember 2021, karena keyakinannya pada Falun Gong. Mereka menyewa pengacara untuk membelanya pada Maret 2022, dan pengacara terkejut ketika mendapati bahwa ia telah dihukum satu tahun sepuluh bulan pada 25 Februari 2022, tapi keluarga tidak pernah diberi tahu tentang persidangan atau diberikan salinan akan putusan yang dijatuhkan padanya.

Song, penduduk Kabupaten Laishui, Provinsi Hebei, berusia 63 tahun, ditangkap pada 16 Juni 2021, setelah dilaporkan berbicara kepada orang-orang di sebuah pameran komunitas tentang Falun Gong.

Selama persidangan di Pengadilan Zhuozhou pada 13 Desember 2021, hakim berkata kepada Song, “Jika kamu berjanji tidak akan berlatih Falun Gong lagi, kami bisa membebaskan kamu dan kamu bisa merayakan Tahun Baru dengan keluargamu.”

Song menolak patuh dan menjawab, “Falun Gong bukanlah ajaran sesat. Ia memberikan saya kesehatan dan mengajarkan saya menjadi orang baik. Ia luar biasa, jadi tentu saja saya akan terus berlatih!”

Hakim menunda sidang tanpa mengumumkan putusan.

Keluarga Song menyewa pengacara pada 7 Maret 2022, hanya untuk mengetahui bahwa Song telah dijatuhi hukuman satu tahun sepuluh bulan dengan denda 10,000 yuan pada 25 Februari. Pengacara juga mengetahui bahwa waktu untuk mengajukan banding telah lewat.

Ketika pengacara meminta salinan putusan pengadilan, hakim menolak memberikannya, tapi memberi tahu keluarga untuk mengambilnya sendiri. Hakim juga mengindikasikan bahwa ia telah memberi tahu pengacara bahwa ia telah menunjuk pengacara untuk mewakili Song atas putusannya. Tapi keluarga Song berkata mereka tidak pernah mengetahui bahwa ia memiliki pengacara yang ditunjuk pengadilan dan pengacara yang ditunjuk pengadilan tidak pernah menghubungi mereka tentang putusannya juga. Lalu, hakim juga tidak pernah memberi tahu keluarganya tentang persidangannya pada 25 Februari.

Menambah penderitaan Song, putrinya, Li Shuang, 29, telah ditahan di Pusat Penahanan Distrik Xicheng di Beijing sejak penangkapannya pada 11 Agustus 2019, juga karena berlatih Falun Gong.

Pihak berwenang Mengancam akan Menangkap Keluarga Wanita Shandong karena Mencari Keadilan Baginya

Gao Xixia, 59, dari Kota Linyi, Provinsi Shandong, ditangkap pada 11 Juni 2020, setelah dilaporkan membagikan materi tentang Falun Gong. Meskipun polisi membebaskannya dengan jaminan di hari berikutnya, mereka memaksa masuk ke rumahnya dan menangkapnya lagi pada 26 Juni tanpa surat geledah atau surat penahanan. Kartu debit dan uang tunainya dirampas.

Keluarga Gao datang ke kantor polisi berulang kali, mendesak mereka membebaskannya dan untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan, tapi tidak berhasil. Orang yang ia cintai menekankan bahwa Falun Gong tidak ada dalam daftar ajaran sesat di Kementerian Keamanan Publik dan bahwa Biro Penerbitan Tiongkok telah mencabut larangan buku-buku Falun Gong. Petugas Li Qiang menolak untuk bertemu dengan keluarga Gao.

Keluarga kemudian pergi ke Kantor Keamanan Domestik, tapi petugas yang bertanggung jawab untuk penangkapan Gao juga menolak bertemu mereka. Karena usaha keluarga yang tidak kenal lelah, petugas mengklaim bahwa penangkapan itu adalah perintah dari Komite Urusan Politik dan Hukum, sebuah agensi ekstra-yudikatif yang bertugas menangani penganiayaan.

Ketika keluarga berusaha berbicara kepada Han Qihong dari Komite Urusan Politik dan Hukum, ia menghubungi polisi berulang kali dan mengancam akan menangkap mereka.

Gao diadili di Pengadilan Distrik Lanshan pada 14 Januari 2022. Hakim menolak permintaan anggota keluarga untuk membelanya di pengadilan dan juga mencegah mereka menghadiri persidangan dengan alasan bahwa mereka didaftarkan oleh polisi sebagai saksi terhadapnya.

Hakim menghukum Gao 3,5 tahun pada 21 Februari 2022. Ia mengajukan banding atas putusannya.

Pria Shandong Dihukum Empat Tahun karena Berlatih Falun Gong yang Menyembuhkan Depresinya

Pengacara yang membela Du Zhentian, penduduk Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong, baru-baru ini diberi tahu bahwa ia telah dihukum empat tahun dengan denda 15.000 yuan karena berlatih Falun Gong. Karena Penjara Weifang menolak menerima Du karena wabah lokal COVID-19, ia tetap berada di Pusat Penahanan Kota Longkou.

Du, 35, ditangkap pada 8 September 2021. Polisi memborgolnya, menutup kepalanya dengan kain dan menahannya di Lorong ketika mereka menggeledah rumahnya saat tidak seorang pun ada di rumah. Banyak barang pribadinya dirampas, termasuk hampir 10,ooo yuan uang tunai. Mobil pribadinya juga disita.

Walaupun kedua saudara perempuan Du dan orang tuanya juga ditangkap di hari yang sama, mereka dibebaskan tidak lama setelahnya.

Polisi mengungkap bahwa mereka telah mengikuti Du selama lebih dari enam bulan sebelum menangkapnya. Ia dibawa ke Hotel Xinyang di dekat Kota Longkou di hari berikutnya dan ditahan di sana selama 42 hari. Keluarganya secara berkala mengunjungi kantor polisi dan Kantor Keamanan Domestik untuk bertanya tentang kasusnya tapi diberi tahu bahwa itu rahasia. Mereka kemudian menyewa pengacara untuk mengunjunginya, hanya untuk diberi tahu bahwa pengacara juga akan ditolak kunjungannya. Khawatir tentang keadaannya, orang tuanya menua dengan cepat.

Setelah satu setengah bulan tanpa komunikasi di tahanan, keluarga Du menerima sebuah pemberitahuan bahwa penangkapannya telah disetujui pada 2o Oktober. Mereka juga diberi tahu bahwa ia telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Zhangjiagou.

Pengadilan Kota Longkou menjadwalkan persidangan kasus Du pada 17 Desember 2021, tapi membatalkannya ketika pengacara pergi ke gedung pengadilan pada 14 Desember untuk meninjau kembali dokumen kasusnya. Pengadilan menjadwalkan sidang lain pada 18 Februari. Tidak jelas apakah persidangan pernah terjadi sebelum Du dihukum.

Sebelum berlatih Falun Gong, Du menderita depresi berat setelah menjadi saksi penangkapan berulang kali ibunya Wang Baolian karena keyakinan yang sama pada Falun Gong. Ia menarik diri dan kesulitan berkomunikasi. Ia berhenti dari sekolah dan pergi ke beberapa rumah sakit di kota untuk mencari pengobatan, tapi tidak satu pun yang mampu membantunya. Didukung oleh ibunya, Du mulai berlatih Falun Gong dan perlahan sembuh.

Menjadi Target karena Meningkatkan Kesadaran akan Penganiayaan

Empat wanita Dihukum 8,5 Tahun karena Menggunakan Uang kertas yang Memuat Informasi tentang Keyakinan Mereka

Empat penduduk Provinsi Shanxi, termasuk tiga dari Kabupaten Linyi dan satu dari Taiyuan, dihukum penjara karena menggunakan uang kertas dengan informasi Falun Gong tercetak di atasnya.

Ketiga penduduk Kabupaten Linyi, Provinsi Shanxi dihukum oleh Pengadilan Kabupaten Wanrong pada Agustus 2021, setelah persidangan pada 12 Mei 2021. Wang Cuixia, 50, diberikan delapan tahun dengan denda 30,000 yuan. Li Xiujun dihukum dua tahun dengan tiga tahun masa percobaan dan denda 3,000 yuan. Han Guizhen dihukum satu tahun dengan masa percobaan dua tahun dan denda 2.000 yuan.

Li yang pertama kali ditangkap pada 10 April 2020, setelah tinggal jauh dari rumah selama beberapa bulan untuk bersembunyi dari polisi. Ketiga ponselnya dan uang tunai dirampas. Tidak jelas apakah Han telah ditangkap.

Polisi mulai melecehkan Wang pada 24 Maret 2020. Setelah ia dipaksa tinggal jauh dari rumah, polisi membuat beberapa usaha untuk menangkapnya tapi tidak berhasil. Mereka terus pergi ke rumahnya untuk menggeledah dan melecehkan keluarganya. Ia ditangkap pada 9 November 2020, sambil membagikan materi informasi tentang Falun Gong di kota terdekat. Ia mogok makan di pusat penahanan untuk memprotes penganiayaan dan dicekoki makan beberapa kali.

Polisi menuduh Wang menyediakan uang kertas dengan informasi Falun Gong tercetak di atasnya untuk Li dan Han. Mereka menyerahkan kasus ketiga praktisi ke Kejaksaan Kabupaten Wanrong. Polisi dan hakim Xue Yinduan menolak pengacara Wang untuk mengunjunginya.

Praktisi keempat, Zhang Yuping, penduduk Kota Taiyuan berusia sekitar 60, ditangkap pada 12 Juni 2021, karena menggunakan uang kertas dengan pesan Falun Gong. Ia dihukum 8,5 tahun dengan denda 30,000 yuan oleh Pengadilan Distrik Yingze pada 28 Januari 2022. Ia naik banding atas putusannya.

Wanita Dipenjara karena Memberi Tahu Orang-orang Bagaimana Kanker Pulpa Giginya Disembuhkan oleh Falun Gong

Guo Xin, dari kota Chengde, Provinsi Hebei, dipindahkan ke penjara setempat pada 16 Februari 2022, untuk menjalani hukuman lima tahun karena meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Falun Gong dan bagaimana disiplin spiritual kuno menyelamatkan hidupnya dari kanker pulpa gigi.

Guo Xin

Guo ditangkap di rumah pada 11 Januari 2019. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah pusat penahanan setempat menolak menerimanya karena kesehatannya.

Ketika Guo hadir di Pengadilan Distrik Shuangqiao pada 10 Juli 2019, ia bersaksi untuk membela dirinya sendiri. Ia mendeskripsikan secara detil bagaimana kanker pulpa disembuhkan oleh Falun Gong. Ia berkata bahwa ia memiliki pustula putih kecil di seluruh gusinya. Semua giginya menjadi longgar. Ia bahkan khawatir giginya akan rontok saat ia berbicara. Kanker juga menyebabkan gigi depannya menonjol dan wajahnya menjadi cacat. Dokter memperkirakan bahwa ia mungkin memiliki waktu kurang dari dua tahun.

Tersiksa dengan rasa sakit yang luar biasa dan keputusasaan yang mendalam, ia mulai berlatih Falun Gong. Dalam waktu singkat, rasa sakit mereda dan infeksi hilang. Gusi yang surut tumbuh kembali dan giginya yang goyang distabilkan.

Berterima kasih kepada Falun Gong karena telah menyelamatkan hidupnya, Guo membuat kalender dengan informasi Falun Gong sendiri dan mendistribusikannya, berharap lebih banyak orang dapat mengambil manfaat dengan mengetahui tentang latihan ini. Ia menyatakan bahwa ia tidak melanggar hukum apa pun dalam melakukannya dan menuntut agar para hakim mengikuti hati nurani mereka dan menegakkan keadilan.

Pada 23 Juli 2019, tiga belas hari setelah sidang, hakim mengumumkan hukuman 5 tahun dengan denda 10.000 yuan. Sementara pengadilan menyetujui Guo untuk menjalani hukuman di rumah, Tao Yibo, wakil direktur Kantor Keamanan Domestik Distrik Shuangqiao, secara paksa membawa Guo untuk pemeriksaan fisik pada 10 Desember 2021. Setelah mengisi beberapa dokumen di pengadilan, polisi membawanya ke Pusat Penahanan Kota Chengde pada hari yang sama. Ia dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Hebei pada 16 Februari 2022.

Ahli Anestesi yang Baru saja Menikah Dihukum Tiga Tahun Karena Berlatih Falun Gong

Seorang dokter yang baru menikah selama tiga bulan ditangkap karena berbicara tentang penganiayaan terhadap keyakinannya. Istrinya mendapat pukulan berat lagi ketika ia dijatuhi hukuman tiga tahun setahun kemudian.

Yao Hao, seorang ahli anestesi di Rumah Sakit Rakyat Kota Dongyang di Provinsi Zhejiang, berlatih Falun Gong belum lama ini dan ditangkap di rumahnya pada 27 Januari 2021. Polisi mengklaim bahwa ia dilaporkan karena membagikan materi Falun Gong pada 20 Januari dan mereka menemukannya melalui jaringan pengawasan.

Yao dibawa ke Pusat Penahanan Kota Dongyang pada 28 Januari dan penangkapannya disetujui pada 11 Februari 2021. Ia dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 10.000 yuan pada akhir November dan dibawa ke Penjara No.2 Provinsi Zhejiang pada Februari 2022.

Perawat Beijing Dihukum Tiga Tahun Karena Mendistribusikan Materi Informasi

Wang Hefang (wanita), perawat di Beijing, ditangkap pada 26 Agustus 2021, setelah dilaporkan membagikan materi informasi tentang Falun Gong di dekat rumah sakit. Polisi menggeledah rumah dan dirinya serta garasi tetangganya.

Polisi memanggil keluarga Wang pada 27 Agustus 2021, untuk menandatangani pemberitahuan penahanannya. Mereka mengungkap bahwa ia telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Pinggu. Mereka juga berkata bahwa sikapnya tidak baik (karena tidak melepaskan Falun Gong) dan bahwa ia berusaha menggurui mereka (dengan mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong).

Wang hadir di Pengadilan Distrik Pinggu pada 21 Januari 2022, dan dihukum tiga tahun dengan denda 6,000 yuan pada 25 Februari. Ia mengajukan banding atas putusannya.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Reported in February 2022: 33 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in January 2022: 132 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in 2021: 1,187 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith