(Minghui.org) Saat menjalani masa tahanan empat tahun penjara karena berlatih Falun Gong, Xiao Yongkang dilarang tidur, dibuat kelaparan, dan menjadi subyek pemukulan terus menerus. Beberapa narapidana suatu kali menuangkan cairan urine di kepalanya dan menyeka mulutnya menggunakan tisu toilet bekas.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Ketika Xiao, dari Kabupaten Huayuan, Provinsi Hunan, tetap memegang teguh Falun Gong di tengah penganiayaan, pihak berwenang berulang kali menargetkannya.
Seorang petugas polisi suatu kali menodongkan pistol ke kepalanya dan mengancam akan menembak. Sebelum hukumannya yang terakhir, Xiao pernah diberikan tiga tahun masa tahanan setelah penangkapannya pada 11 Desember 2013 karena membagikan materi informasi Falun Gong.
Xiao Yongkang ketika di tahanan
Sekelompok polisi memaksa masuk ke rumah Xiao pada 23 Februari 2018, ketika putrinya yang berusia 12 tahun berada di rumah sendirian. Polisi menggeledah rumah dan membawa buku-buku Falun Gong serta materi informasi.
Mencurigai bahwa Kantor 610 Kabupaten Huayuan yang berada dibalik penggeledahan itu, Xiao pergi ke sana di hari berikutnya dan meminta agar buku-buku Falun Gongnya dikembalikan. Peng Tujun, direktur Kantor 610, menghubungi polisi dan memerintahkan mereka untuk menangkap Xiao.
Yang Chaohui, hakim Pengadilan Kabupaten Huayuan, menghukum Xiao empat tahun pada 30 Oktober 2018. Ia dibawa ke Penjara Wanita Kota Changsha pada 20 Maret 2019.
Penyiksaan Mengerikan di Penjara
Enam hari setelah Xiao dibawa ke penjara, petugas memerintahkannya untuk berkata, “Pak, narapidana Xiao Yongkang ingin membeli sesuatu.” Ketika ia menolak patuh, ia tidak diperbolehkan membeli keperluan sehari-hari apa pun selama empat tahun di penjara.
Antara 5 Mei hingga 15 Juli 2019, petugas Huang, Hu, dan Tu Wenli memaksa Xiao berdiri selama 70 hari tanpa tidur. Mereka juga melarangnya menggunakan kamar kecil. Ketika Xiao tidak bisa menahan dan lari ke kamar mandi, narapidana menangkapnya dan menuangkan air dingin ke kepalanya. Petugas Zi Ping menyemprotkan air pedas ke matanya serta wajah dan tubuh. Petugas Li Yiping menyebarkan abu bakar obat nyamuk ke kepalanya. Narapidana lain Hu Meihua menusuknya dengan pulpen.
Ketika Xiao berusaha menghentikan narapidana yang memfitnah Falun Gong pada 24 Desember 2019, narapidana Chen Weiping menjambak segenggam rambutnya dan memukulinya. Chen, kepala narapidana di sel, memerintahkan narapidana lain untuk buang air kecil di baskom. Ketika mereka menolak, Chen melakukannya sendiri dan menuangkan urine itu ke kepala Xiao. Chen juga menyeka urine di mulut Xiao dengan tisu toilet bekas, menyebabkan dirinya hampir muntah.
Pada Mei 2020, petugas Tang Ying, Liu Qian dan He menampar wajah Xiao dan menendang kakinya, menyebabkan sakit luar biasa.
Dalam satu kesempatan, narapidana Chang Yanqin, Luo Meirong, Su Daixian dan Wan Juhong menahan tubuh Xiao ke lantai. Kemudian Yang Wenjuan menuangkan air dingin ke kepalanya dan Su menyumpal mulutnya dengan kain pembersih bekas pakai.
Peragaan penyiksaan: pemukulan
Antara 21 September hingga 15 November 2020, petugas Huang dan Li Jun memaksa Xiao untuk berdiri selama 54 hari lagi ketika ia menolak mengakui bahwa ia adalah seorang kriminal. Mereka memasukkan benda keras ke mulutnya dan menyebabkan mulutnya berdarah.
Meskipun cuaca dingin, petugas membuat Xiao tidur di papan ranjang kosong tanpa Kasur, seprei, atau selimut. Ranjang itu menghadap ke ventilasi udara. Dengan hanya lapisan tipis pakaian, Xiao sering gemetar karena kedinginan.
Satu tangan Xiao diborgol ke ranjang dan petugas tidak melepasnya ketika ia ingin menggunakan kamar kecil. Penyiksaan ini menyebabkan ada darah di urinenya. Tanpa diperbolehkan menggunakan tisu toilet, ia harus membersihkan diri dengan tangan setelah buang air besar dan kemudian mencuci tangannya dengan urine.
Selama jam makan, ia sering hanya diberikan sangat sedikit makanan yang disisakan oleh narapidana lain. Kelaparan dan kedinginan menyebabkan tubuhnya sedingin batu. Ia berada dalam ambang kematian.
Pada 16 Mei 2021, narapidana Chang Yanqin dan Li Zhaoyuan menaruh benda keras di mulut Xiao lagi dan memukulinya. Mulutnya berdarah. Li juga mengancam akan merontokkan semua giginya. Di samping, petugas Liu Qian memamerkan bagaimana ia memborgol lengan Xiao di belakang dan menyebabkan tulang dada Xiao sakit dan membuat bunyi retakan.
Petugas Yang Xia memborgol Xiao pada 9 Desember 2021, hingga Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022.
Pada 8 Februari, petugas Tang Ying memerintahkan Xiao menulis pernyataan melepaskan Falun Gong. Ia menolak. Tang menyuruh narapidana Wang Qunfang, Xu Juan, Long Qiong, Li Jingjing untuk menekan tubuh Xiao ke lantai dan menendangnya. Ia merasakan bahwa tulangnya runtuh. Ketika ia hampir pingsan, narapidana menarik tangannya dan menuliskan sesuatu di kertas.
Bahkan sebelum Xiao dibebaskan pada 23 Februari 2022, petugas berusaha memaksanya mengakui bahwa ia adalah seorang kriminal dan ia dihukum karena “merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat” (sebuah standar yang digunakan untuk mendakwa praktisi Falun Gong). Ia tidak patuh dan berkata, “Saya Xiao Yongkang seorang praktisi Falun Dafa.”
Informasi kontak pelaku:
Luo Youtian (罗友田), presiden, Penjara Wanita Kota Changsha: +86-731-82333040
Peng Tujun (彭图俊), direktur, Kantor 610 Kabupaten Huayuan: +86-13787431168
Long Yong (龙勇), direktur, Kantor Keamanan Domestik: +86-13974333063
Yang Chaohui (杨朝晖), hakim
Yang Min (杨敏), jaksaWang Ping (王平), hakim, Pengadilan Prefektur Otonomi Xiangxi
(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:
Ms. Xiao Yongkang Taken to Prison After Being Beaten and Whipped in Detention
Ms. Xiao Yongkang Still Being Held in Detention Center
Ms. Xiao Yongkong Detained for Sharing Information About Falun Gong