(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Chengde, Provinsi Hebei dipindahkan ke penjara setempat tanggal 16 Februari 2022 untuk menjalani hukuman lima tahun karena meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Gong serta bagaimana disiplin spiritual kuno ini menyelamatkan hidupnya dari kanker gusi gigi tingkat lanjut.
Guo Xin
Guo Xin ditangkap di rumahnya pada 11 Januari 2019 oleh petugas dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Shuangqiao. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah pusat penahanan setempat menolaknya karena alasan kesehatannya yang buruk.
Polisi lalu melimpahkan kasus Guo ke Kejaksaan Kota Chengde. Jaksa Liu Changying mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Shuangqiao.
Saat Guo hadir di pengadilan tanggal 10 Juli 2019, dia bersaksi untuk pembelaannya sendiri. Dia menjabarkan secara detail tentang bagaimana kanker gusinya sembuh berkat Falun Gong. Dia berkata ada jerawat putih diseluruh gusinya. Semua giginya menjadi goyang. Dia bahkan cemas giginya mungkin copot saat dia berbicara. Kanker ini juga membuat gigi depannya keluar dari mulut dan wajahnya menjadi cacat. Dokter memperkirakan dia mungkin hanya memiliki waktu kurang dari dua tahun.
Tersiksa dengan rasa sakit yang luar biasa dan rasa putus asa yang mendalam, dia mulai berlatih Falun Gong. Dalam waktu singkat, rasa sakit dan infeksinya menghilang. Gusi yang menyusut tumbuh kembali dan giginya yang goyang menjadi stabil.
Bersyukur karena Falun Gong menyelamatkan hidupnya, Guo membuat sendiri kalender berisi informasi Falun Gong dan menyebarkannya, dia berharap lebih banyak orang memperoleh manfaat dengan mengetahui latihan ini. Dia menyatakan tidak melanggar hukum apapun karena melakukannya dan menuntut hakim mengikuti hati nurani mereka serta menegakkan keadilan.
Pada 23 Juli 2019, 13 hari setelah persidangan, hakim mengumumkan hukuman 5 tahun dengan denda 10.000 yuan. Saat pengadilan setuju agar Guo menjalani masa hukuman di rumah, Tao Yibo, wakil direktur Kantor Keamanan Domestik Distrik Shuangqiao, memaksa Guo melakukan pemeriksaan fisik pada 10 Desember 2021. Setelah mengisi beberapa dokumen di pengadilan, polisi membawanya ke Pusat Penahanan Kota Chengde di hari yang sama. Dia dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Hebei tanggal 16 Februari 2022.
Berikut ini adalah pernyataan pembelaan dari Guo (panjang pernyataan disunting dan diperjelas):
***
Nama saya Guo Xin. Saya berusia 61 tahun. Beberapa tahun yang lalu, gigi saya terus-menerus mengalami pendarahan. Saya mencoba beberapa pengobatan, namun tidak ada yang membantu. Kemudian, tumor tumbuh di dagu saya, ukurannya sebesar telur, dan terasa sangat keras. Di bawah lidah, muncul satu tumor juga, ukurannya sekitar satu inci (~2,5cm) di sisi kiri.
Setelah beberapa pemeriksaan, dokter memberi tahu bahwa saya menderita kanker gusi. Solusinya adalah mencabut semua gigi saya dan mengeluarkan semua jaringan busuk di dagu. Saya juga diberi tahu bahwa saya mungkin hanya memiliki waktu hidup kurang dari dua tahun.
Keluarga bersedia menghabiskan seluruh tabungan kami untuk mencari pengobatan bagi saya. Namun seorang teman mengatakan bahwa sekali saya melakukan operasi, tumornya akan menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak akan ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan tumor. Seorang pasien yang menderita kanker sama seperti saya meninggal saat dokter menjalankan pemotongan keempat pada jaringan kankernya. Pasien lain yang berusia kurang dari 50 tahun, lima giginya dicabut dan tulang dagu bawahnya dihilangkan. Namun kurang dari enam bulan setelah operasi, sel kankernya menyebar ke mata dan otak, tidak ada operasi lebih lanjut yang dapat dilakukan. Pasien bergantung pada morfin untuk menahan rasa sakit, namun seiring waktu morfin kehilangan efektivitasnya. Pasien tidak bisa makan dan hanya bisa mengonsumsi beberapa makanan cair melalui lubang di pipinya.
Pengobatan dua pasien tersebut terdengar sangat menakutkan bagi saya. Saya tahu satu-satunya jalan keluar bagi saya adalah berlatih Falun Gong.
Saat kembali ke rumah, sakit gigi, terutama di bagian akar gigi, menjadi semakin menguat. Saya merasakan sakitnya meledak. Materi keras, seperti batu yang diremukkan dengan banyak lubang, terus keluar, Semua gigi saya menjadi goyang. Rasa sakitnya sungguh tak tertahankan bahkan saat saya hanya makan bubur. Saat berbicara, saya takut gigi saya mungkin copot apabila aliran udaranya lebih kencang sedikit.
Karena gusi atas saya cacat, gigi depan saya menonjol dan celah antar gigi saya sangat lebar sampai-sampai jari sayapun dapat masuk! Saya tidak bisa menutup mulut dan wajah saya juga cacat.
Gusi saya penuh dengan jerawat putih kecil. Langit-langit mulut saya penuh dengan nanah tebal. Mulut saya mengeluarkan bau yang sangat busuk dan kami harus membuka jendela rumah sepanjang waktu.
Putra saya takut saya meninggal dan dia sering mengalami mimpi buruk tentang itu. Saya dapat melihat rasa takut di wajahnya. Wajah saya sangat pucat dan tidak tampak seperti orang hidup. Setiap hari saya harus menghadapi tekanan, rasa sakit dan penderitaan. Saya benar-benar merasakan lemahnya dan betapa menyedihkannya hidup. Saya tidak dapat menjelaskan betapa sedihnya saya saat itu.
Sakit gigi yang terus-menerus membuat sekujur tubuh, otak, setiap sel serta diri saya keseluruhan berada di dimensi sakit, setiap detiknya.
Saat masa terburuk, saya berguling-guling di tempat tidur pada pukul 3 pagi, karena tidak bisa tidur. Bahkan sedetik rasa sakitpun tidak sanggup saya tanggung. Dengan tidak ada harapan yang tampak, saya berlutut di depan foto Guru Li (pencipta Falun Gong) dan memohon bantuan Guru.
Dalam sekejap mata, saya mendengar suara meledak di pikiran saya lalu jatuh pingsan. Saat terbangun keesokan harinya, rasa sakit yang menyiksa saya hilang dan saya merasa belum pernah tidur selelap itu sepanjang hidup.
Sejak saat itu, sakit gigi saya dengan cepat mereda. Terutama saat saya mempelajari ajaran Falun Gong maupun melakukan latihan, rasa sakitnya berkurang dan masih dapat ditanggung. Efek dari duduk bermeditasi jauh lebih baik daripada morfin. Saya tahu belas kasih dan kebijakan tak terbatas Gurulah yang telah menyelamatkan saya. Guru menanggung rasa sakit bagi saya dan menyelesaikan karma saya yang berhubungan dengan hal itu.
Guru memurnikan tubuh saya setiap hari. Setiap pagi atau di tengah malam, saya memuntahkan nanah lengket atau darah, terkadang dengan tumor kecil atau gumpalan darah. Tumornya sangat bulat dan sebesar beras sorgum. Kebanyakan mempunyai ekor kecil, seperti kecebong. Prosesnya berlangsung selama beberapa tahun dan tumor kecil yang saya muntahkan berjumlah ratusan hingga ribuan.
Saya beruntung menemukan Falun Gong dan Guru Li. Gurulah yang menyelamatkan saya dari neraka penderitaan dan memperpanjang hidup saya. Itu bukanlah sesuatu yang dapat anda peroleh dari pengobatan modern. Sungguh ajaib.
Sekarang tumor di dagu bawah saya masih berada di sana, namun menjadi semakin kecil. Langit-langit mulut saya, yang dulu penuh dengan nanah tebal juga mulai tumbuh daging baru. Gusi yang menyusut tumbuh kembali. Beberapa gigi saya menjadi stabil dan saya tidak lagi merasa sangat sakit. Bau busuk di mulut saya menghilang. Semuanya menjadi lebih baik sekarang.
Pengalaman hidup-mati saya ini adalah saksi tangan pertama kekuatan luar biasa Falun Gong. Ini adalah sains yang nyata, bukan sesuatu yang takhayul. Ia membawa harapan dan keindahan bagi orang-orang. Bila semua orang berlatih Falun Gong dan hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, masyarakat akan menjadi jauh lebih baik. Kita akan memiliki harmoni yang sesungguhnya dan orang-orang tidak akan berbuat kejahatan. Kita sudah melihatnya saat Falun Gong pertama kali menyebar di Tiongkok.
Putra saya menjadi korban penipuan temannya dan kehilangan lebih dari 300.000 yuan. Dia sangat kesal dan ingin membalas dendam. Saya membujuknya untuk memandang ringan hal tersebut dan menggunakan kebaikan untuk menangani konflik. Dia menjadi tenang dan masalahnya terselesaikan dengan damai.
Saya menggunakan pendapatan saya yang terbatas untuk membeli beberapa bahan dan memproduksi kalender meja yang berisi informasi Falun Gong. Saya harap mereka yang menderita dari penyakit mematikan seperti saya dan mereka yang berada di tahap akhir hidupnya, dapat menemukan harapan di Falun Gong dan segera pulih.
Semua yang saya lakukan adalah demi orang lain. Saya tidak memiliki pengejaran pribadi apapun, namun benar-benar melakukannya demi kebaikan orang lain.
Saya harap hakim dapat mengikuti hukum, menegakkan keadilan dan tidak menganiaya orang yang tidak bersalah.
Saya juga ingin mengatakan beberapa hal, yang menunjukkan bahwa tidak pernah ada dasar hukum atas penganiayaan [Falun Gong].
Tahun 2000 dan 2005, Kementerian Keamanan Publik mengeluarkan “Pemberitahuan tentang Beberapa Masalah Mengenai Identifikasi dan Pelarangan Organisasi Sesat.” Tidak ada satupun dari dua dokumen tersebut yang menyebutkan Falun Gong.
Biro Publikasi Tiongkok juga mengeluarkan pemberitahuan tanggal 1 Maret 2011, mencabut pelarangan buku-buku Falun Gong yang diterapkan tahun 1999.
Konstitusi Tiongkok Pasal 35 menyebutkan, “Warga Republik Rakyat Tiongkok memiliki kebebasan berbicara, publikasi, berkumpul, asosiasi, prosesi dan demonstrasi.”
Dan Pasal 36 Konstitusi menyatakan, “Warga Republik Rakyat Tiongkok memiliki kebebasan berkeyakinan.” Dengan begitu, adalah sah secara hukum bagi rakyat Tiongkok untuk memiliki, membaca dan menyebarkan buku-buku Falun Gong.
Karena tidak ada hukum yang pernah mengatur bahwa Falun Gong ilegal, maka saya tidak melakukan kejahatan apapun karena berlatih Falun Gong. Saya warga negara yang taat hukum dan tak bersalah atas kejahatan apapun. Saya mendesak anda untuk mengembalikan semua barang pribadi saya yang disita, termasuk buku-buku Falun Gong dan foto Guru.
Guo Xin
24 Juni 2019