(Minghui.org) “Ibumu tampaknya semakin muda setiap hari—luar biasa!”
Saya sering mendengar orang mengatakan hal seperti itu kepada saya. Ketika saya mendengarnya, saya dengan bangga menjawab, “Tentu saja, dia berlatih Falun Dafa!”
Ibu saya berusia 75 tahun pada tahun ini, dan hampir tidak memiliki uban. Giginya sehat dan kuat, dan pendengarannya jernih.
Yang terpenting, dia penuh dengan energi. Dia mengendarai sepedanya ke mana-mana untuk memberi tahu orang-orang tentang kebaikan Falun Dafa, dan juga untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa di bawah rezim komunis di Tiongkok. Kadang-kadang, dia bahkan bisa mengendarai sepeda menanjak lebih cepat daripada orang yang lebih muda.
Menemukan Falun Dafa
Ibu saya lahir dari keluarga miskin dan memiliki masa kecil yang sulit. Pada saat dia setengah baya, dia menderita banyak penyakit.
Suatu ketika, ketika saya masih di sekolah menengah, saya ingat bahwa salah satu teman sekelas saya memberi tahu saya bahwa seorang nenek tua sedang menunggu saya di luar. Saya keluar dan melihat ibu. Kulitnya yang gelap dan kekuningan tampak lelah saat dia berdiri dengan punggung membungkuk. Saya malu untuk memberi tahu teman sekelas saya bahwa dia adalah ibu saya.
Pada tahun 1998, ibu saya mempelajari Falun Dafa dengan harapan dapat meningkatkan kesehatannya. Dia segera pulih dari banyak penyakitnya, dan pemulihannya begitu cepat sehingga ayah saya sangat terkesan, dia juga mulai berlatih.
Namun, ketika Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaannya terhadap Falun Dafa pada tahun 1999, ayah saya berhenti berlatih karena takut. Dia mencoba menghentikan ibu saya dari berlatih, tetapi ibu tetap teguh.
Ayah saya kemudian jatuh sakit dan meninggal beberapa tahun yang lalu.
Pemulihan Luar Biasa
Suatu hari sekitar sepuluh tahun yang lalu, ibu saya tiba-tiba merasa pusing. Dia ambruk ke tempat tidurnya. Malam itu, dia memuntahkan setengah ember darah dan merasa tidak enak. Meskipun dia berhenti muntah keesokan harinya, dia tidak bisa bangun dari tempat tidur atau makan apa pun.
Ayah saya khawatir. Dia memanggil kerabat kami untuk datang keesokan harinya dan membantu membawa ibu ke rumah sakit.
Di tengah malam, ibu saya menjadi sehat, seperti dia tidak pernah sakit sebelumnya. Dia bangun jam 3 pagi untuk mandi dan kemudian melakukan latihan Falun Dafa. Dia bahkan menyiapkan sarapan sebelum semua orang bangun.
Ketika kerabat bergegas ke rumah kami di pagi hari, mereka tidak percaya apa yang mereka lihat – ibu saya sedang sarapan seperti tidak terjadi apa-apa.
Perseteruan Dengan Pihak Berwenang
Setiap pagi, ibu saya keluar untuk memberi tahu orang-orang tentang fakta Falun Dafa.
Tahun lalu, seseorang melaporkannya ke polisi dan polisi melacaknya melalui kamera pengintai. Mereka menangkapnya di jalan, mengambil tasnya, dan menyeretnya ke dalam mobil polisi. Seorang petugas mencoba memborgolnya.
Pada saat itu, hal pertama yang muncul di benaknya adalah untuk mencegah petugas melakukan kejahatan terhadap orang yang tidak bersalah, dan dia harus membantu polisi ini memahami mengapa menindas praktisi Falun Dafa adalah salah.
“Borgol itu untuk orang jahat. Saya tidak menyakiti siapa pun. Praktisi Falun Dafa bersikap berdasarkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Baca brosur dan lihat sendiri,” katanya.
Dia kemudian memberi mereka beberapa contoh, “Ketika tetangga saya berseteru untuk mempertahankan sebuah sumur, bahkan para pejabat tidak dapat menyelesaikan masalah mereka. Saya bernalar dengan mereka mengikuti pemahaman saya tentang ajaran Falun Dafa dan mengajari mereka bagaimana untuk lebih bisa menerima. Konflik segera hilang.”
“Seorang teman telah berdebat dengan menantu perempuannya selama bertahun-tahun. Saya mengatakan kepadanya bagaimana saya meredakan amarah saya dan berhenti melawan karena ajaran ini. Hasilnya adalah bahwa semua penyakit saya sembuh. Teman ini mendengarkan saya dan berhenti berkelahi dengan menantu perempuannya. Ada banyak lagi contoh manfaat yang dibawa Falun Dafa.”
Salah satu petugas mengecilkan suaranya, "Apa yang kita lakukan dengan orang yang begitu baik?"
Petugas lain menyuruhnya diam.
“Kami tidak peduli. Kami hanya mengikuti perintah.”
Mereka membawa ibu saya ke kantor polisi.
Dia memberi tahu petugas di stasiun tentang bagaimana kebaikan akan mendapat balasannya dan kejahatan dihukum. Kepala polisi berteriak dan memperingatkan ibu saya tentang konsekuensinya jika dia terus berbicara seperti itu. Saat dia berteriak, telepon berdering.
Dia menjawab, "Ya, kami sedang menginterogasinya."
Dia kemudian berbalik dan mengecilkan suaranya, “Kami tidak memukulinya atau memarahinya, hukum apa yang saya langgar? Saya melakukan segalanya berdasarkan perintah.”
Setelah dia menutup telepon, dia terus mengancam ibu. Telepon berdering lagi. Dia mengucapkan beberapa patah kata di telepon dengan tenang dan menutup telepon. Telepon berdering lagi.
Kepala polisi dengan enggan berkata, "Bebaskan dia, sekarang."
Sebuah mobil polisi diparkir di jalan; dua petugas berdiri di sampingnya. Ibu berjalan mendekat dan menyapa mereka, "Li dan Wan, sepertinya kalian berdua sedang bertugas hari ini?"
Mereka saling memandang dan bertanya bagaimana dia mengenal mereka.
“Kalian pasti lupa,” jawabnya, “bahwa lebih dari 20 tahun yang lalu, kalian berdua mencoba memaksa saya untuk melepaskan Falun Dafa di pusat pencucian otak.”
Ibu saya melanjutkan, “Saya masih mempraktikkannya, dan selama dua dekade terakhir, saya tidak perlu ke dokter. Saya berubah dari seseorang yang hampir mati menjadi sangat sehat, meskipun saya berusia 75 tahun. Latihan itu membuat orang sehat dan bermoral, namun pemerintah komunis ingin kita melepaskannya.”
Kedua petugas itu tertawa, dan salah satunya berkata, “Anda memiliki ingatan dan pikiran yang baik. Ini luar biasa untuk seseorang yang berusia 70-an. Falun Dafa memang luar biasa.”
“Kami menyelamatkan negara dari biaya pengobatan yang sangat besar dan meningkatkan moralitas masyarakat kita. Jika negara ini penuh dengan orang-orang seperti kita, polisi tidak akan terlalu sibuk,” kata ibu saya. “Sayangnya, rezim komunis mengarang berita palsu dan membuat kalian melawan kami. Kalian adalah korban sebenarnya di sini.”
“Falun Dafa telah menyebar ke lebih dari 100 negara dari mulut ke mulut. Lebih dari 100 juta orang mempraktikkannya. Bukankah kalian mengatakan itu adalah latihan yang baik?” dia bertanya kepada petugas.
Kedua petugas itu menjawab bersamaan, “Ya!”
Ibu saya kemudian membantu mereka melepaskan keanggotaan mereka dari Partai.
Kebaikan Orang Asing
Suatu kali, ibu saya melihat seorang wanita duduk di tepi sungai sendirian. Dia pergi dan mulai mengobrol dengannya.
Pada waktunya, percakapan beralih ke kesehatan, dan ibu saya menceritakan bagaimana dia mendapatkan kembali kesehatannya sendiri melalui berlatih Falun Dafa. Dia menyarankan wanita itu untuk mundur dari rezim komunis dan mengingat bahwa “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”
Wanita itu berdiri dan memeluk ibu dengan air mata mengalir di wajahnya.
Orang-orang yang sadar akan kebenaran sering membuat ibu saya menangis. Kadang-kadang pedagang, setelah mengetahui kebenaran tentang Falun Dafa, mencoba menolak untuk mengambil uang darinya ketika dia membeli sesuatu dari mereka.
Melihatnya bersepeda, orang sering berkomentar tentang vitalitas dan semangat mudanya.
“Caramu bergerak sama sekali tidak seperti orang tua!”
Memang, semangat dan penampilan ibu adalah manifestasi dari kekuatan luar biasa Falun Dafa. Orang-orang yang mengenal ibu sering mengatakan bahwa dia adalah bukti betapa luar biasanya latihan ini.