(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Mianyang, Provinsi Sichuan baru-baru ini dijatuhi hukuman tiga tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Mu Zhitai, 53, ditangkap pada 22 Juni 2021. Polisi menggeledah kediamannya dan putranya dan menyita banyak barang milik mereka.
Mu diadili di Pengadilan Distrik Fucheng pada 26 November 2021. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya, tetapi keluarganya tidak diizinkan untuk menghadiri sidang. Keluarganya baru-baru ini mengetahui bahwa dia telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.
Mu telah ditangkap dan ditahan beberapa kali sejak awal penganiayaan, karena memegang teguh keyakinannya. Dia menjalani dua hukuman kamp kerja paksa dan satu hukuman penjara, dan menjadi sasaran berbagai metode penyiksaan.
Disiksa karena Mengajukan Permohonan di Beijing
Mu ditangkap ketika dia pergi ke Beijing memohon untuk berlatih Falun Gong pada 28 Desember 2000. Polisi menenggelamkan kepalanya di toilet untuk menyiksanya. Mereka juga memborgolnya dan membenturkan pergelangan tangannya ke dinding. Akibatnya borgolnya putus. Selain itu, petugas memukulinya secara brutal dan merampas arlojinya serta uang tunai 400 yuan.
Penyiksaan menenggelamkan
Dia pergi ke Lapangan Tiananmen untuk mengajukan banding setelah dia dibebaskan, kemudian ditangkap lagi. Pada 15 Januari 2001, Mu dibawa kembali ke Pusat Penahanan Kabupaten Beichuan di Mianyang. Para penjaga sering menghasut narapidana untuk memukulinya dan menampar wajahnya. Dua bulan kemudian, dia diberi hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Xinhua.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa
Di Kamp Kerja Paksa Xinhua, Mu dipaksa berdiri, berlari, atau duduk di bangku kecil untuk waktu yang lama setiap hari. Dia juga dipaksa melakukan kerja intensif tanpa dibayar. Dia dilarang tidur karena menolak menulis pernyataan untuk melepaskan keyakinannya. Selama lebih dari sebulan pada Juni 2002, ia hanya diperbolehkan tidur antara pukul 3 pagi hingga 5 pagi setiap hari.
Bangku kecil tempat dimana praktisi dipaksa untuk duduk
Mu ditangkap lagi di rumahnya pada Agustus 2005. Dia pertama kali ditahan di hotel setempat sebelum dipindahkan ke pusat penahanan. Satu bulan kemudian, Mu diberi hukuman kamp kerja paksa kedua selama satu tahun.
Setelah Mu dibebaskan pada Agustus 2006, polisi terus melecehkannya di rumah. Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, ia terpaksa tinggal jauh dari rumah pada tahun 2007.
Disiksa di Penjara Jiazhou
Mu ditangkap pada 1 April 2012, oleh Zhou Ze, seorang petugas polisi dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Fucheng. Barang-barang pribadinya, termasuk kartu bank, kartu identitas, dan sepeda roda tiga, dibawa pergi. Dia diinterogasi selama berjam-jam setelah penangkapan.
Mu diadili oleh Pengadilan Distrik Fucheng Kota Mianyang pada 1 Maret 2013. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Jiazhou.
Tepat setelah dia dibawa ke penjara, para penjaga mengancam bahwa dia akan menghadapi penganiayaan berat jika dia menolak untuk menulis pernyataan melepaskan Falun Gong. Mereka akan membuatnya "kurus dalam tiga hari, mengalami gangguan saraf dalam seminggu, terbaring di tempat tidur dalam setengah bulan, dan kemudian masuk neraka dalam sebulan."
Mu dipenjara di bangsal ke-9. Dia hanya diperbolehkan tidur selama dua jam per malam, dari jam 12 pagi hingga jam 2 pagi. Selebihnya, dia dipaksa berdiri atau duduk. Seminggu kemudian, sipir penjara menyetrumnya dengan tiga tongkat listrik secara bersamaan.
Penjaga mencoba memaksa Mu untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinannya setiap hari. Ketika Mu menulis artikel yang membuktikan manfaat berlatih Falun Gong, para penjaga menyeretnya ke kamar kecil, di mana tidak ada kamera pengintai, dan memukulinya.
Informasi kontak pelaku kejahatan:Tu Enmao (涂恩茂), kepala Kantor Polisi Chengjiao: +86-13981126557
Xiong Nina (熊妮娜), jaksa dari Kejaksaan Distrik Fucheng: +86-816-2213703
Wang Qian (王倩), hakim dari Pengadilan Distrik Fucheng: +86-15990137788, +86-816-2301917
Artikel terkait dalam bahasa Inggris:
Thrice Incarcerated Man Detained Again for Practicing Falun Gong
Three Months into His Three-Year Term: Mr. Mu Zhitai Suffers Brainwashing and Torture Daily