(Minghui.org) Menjelang peringatan 30 tahun pengenalan Falun Dafa ke dunia, hampir seribu praktisi dari Taiwan utara berkumpul di Liberty Square di Taipei pada 7 Mei 2022 untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia dan ulang tahun Guru Li Hongzhi. Praktisi juga berbicara tentang pengalaman mereka setelah mereka mulai berlatih Falun Dafa.
Hampir 1000 praktisi merayakan Hari Falun Dafa Sedunia di Liberty Square Taipei pada 7 Mei 2022
Tian Guo Marching Band tampil selama acara tersebut
Memperagakan latihan Falun Dafa
Menemukan Jalan Pulang
Ziting mendengar tentang Falun Dafa Februari lalu dari Internet. Dia penasaran dan membeli buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong. Dia tidak bisa berhenti membacanya.
Dia berkata, “Saya mempraktikkan agama Buddha dan Taoisme. Tetapi saya tidak menemukan jawaban atas pertanyaan saya tentang kehidupan dan alam semesta sampai saya membaca Zhuan Falun. Seperti yang Guru Li katakan, akhirnya saya menemukan jalan pulang.”
Setelah membaca buku, dia menghadiri Lokakarya Falun Dafa Sembilan Hari gratis setempat dan mempelajari latihan. Yang mengejutkan, dia segera merasakan beberapa perubahan fisik. “Tubuh saya menjadi lebih ringan. Alergi saya hilang, dan tidur saya menjadi nyenyak.”
“Saya juga menemukan bahwa saya menjadi lebih toleran. Saya sering mudah tergerak oleh konflik dengan klien dan rekan kerja saya. Saya bahkan sering bertengkar dengan ibu saya. Tapi sekarang, ketika konflik muncul, saya tidak merasakan apa-apa. Saya dapat dengan mudah menanganinya dengan kesabaran.”
Dia berterima kasih kepada Guru Li karena memberinya kesempatan untuk berkultivasi dan membimbing jalan pulang.
Biarawati Buddha: "Saya telah menunggu selama ribuan tahun."
Huixun melakukan latihan Falun Dafa
Huixun yang berusia tujuh puluh tahun adalah seorang biarawati Buddha. Dia berkata, "Falun Dafa adalah jalan lurus, dan menjawab banyak pertanyaan saya."
“Saya menjadi biarawati ketika saya berusia 29 tahun. Saya mencari jalan nyata yang dapat membawa saya pulang. Ketika saya menemukan Falun Dafa pada tahun 2000, saya menyadari bahwa apa yang telah saya tunggu-tunggu, selama ribuan tahun, ada di sini.”
Huixun berkata bahwa dia sangat sehat sejak dia mulai berlatih Falun Dafa, “Dulu saya suka bersaing, dan sering berkonflik dengan orang-orang. Sekarang, saya jauh lebih damai. Saya tahu betapa pentingnya meningkatkan Xinxing dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dafa yang mendalam mengajarkan saya untuk melepaskan keterikatan hati saya, dan begitulah cara seseorang dapat meningkatkan diri.”
Mengikuti Prinsip Sejati-Baik-Sabar
Lin Jianhong bekerja di industri perawatan kesehatan. Dulu dia adalah seorang anak yang bermasalah. “Dulu saya merokok, berkelahi dengan anak-anak lain, dan bahkan menggunakan narkoba. Saya menolak untuk mendengarkan orang tua saya.”
Lin Jianhong melakukan latihan Falun Dafa
“Ketika orang tua saya mulai berlatih Falun Dafa, percakapan mereka menarik bagi saya. Jadi, saya menonton video ceramah Guru Li. Perlahan-lahan, saya menemukan bahwa saya berhenti dari banyak kebiasaan buruk, dan berhenti bergaul dengan orang-orang jahat. Saya mulai mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik.”
Kesehatannya juga membaik. “Persendian saya cedera karena melakukan olahraga intensif dan saya membutuhkan terapi fisik. Satu bulan setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, cedera saya hilang. Saya sangat menghargai ajaran Guru Li. Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan untuk membalasnya adalah dengan meningkatkan diri saya lebih jauh.”
Orang-orang di sekitar Praktisi juga Mendapatkan Manfaat dari Falun Gong
Shufen adalah seorang guru sekolah dasar. Pada 2015, dia didiagnosis menderita kanker payudara. Setelah mencoba semua jenis terapi namun gagal, dia mulai berlatih Falun Dafa dan kankernya menghilang.
Shufen di acara pada 7 Mei
Dia bilang dia bukan ibu atau istri yang baik. Dia tidak sabar dengan anak-anaknya dan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah. Prinsip-prinsip Falun Dafa membimbingnya untuk menjadi istri dan ibu yang lebih baik. Suaminya terkejut melihat dia memasak untuk keluarga. Putri-putrinya juga menyaksikan perubahannya, dan mulai berlatih juga.
Shufen juga mengubah caranya mendisiplinkan siswa. Dia memberi tahu mereka untuk mencari kesalahan mereka sendiri selama konflik. Dia menekankan sisi baik mereka, dan meminta mereka untuk belajar dari panutan yang positif. Kelasnya menjadi lebih harmonis dan disiplin.
Sembuh dari Depresi
Yijie bekerja di sebuah barbershop. Setelah pernikahan yang menyedihkan, dia bercerai, dan mulai minum-minum. Pada tahun 2011, salah satu temannya menyarankan agar dia mencoba Falun Dafa. Dia melakukan latihan dengan rajin, tetapi tidak begitu memahami ajarannya.
Yijie berterima kasih kepada Guru Li
Dia kemudian bergabung dengan tempat latihan setempat dan membaca Zhuan Falun bersama praktisi lain. Semakin banyak dia membaca, semakin dia mengerti apa arti Sejati-Baik-Sabar. Dia berhenti merokok dan minum, dan sembuh dari depresi.
Dengan bantuan rekan-rekan praktisi, dia mendapat pinjaman untuk membuka salonnya sendiri dan memulai hidup baru.
“Saya tidak khawatir tentang apa pun sekarang. Saya hanya bekerja keras dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang kultivator. Saya sekarang mengerti apa yang Guru katakan,
“Praktisi Gong berkata: “Punya niat hati berlatih Gong, tidak punya niat hati memperoleh Gong.” Xiulian dalam kondisi Wuwei, asalkan berusaha Xiulian Xinxing anda, tingkat anda niscaya sedang menerobos, benda-benda yang seharusnya anda miliki dengan sendirinya juga akan diperoleh.” (Zhuan Falun, Ceramah 2)
Penghargaan sepenuh hati
Yuxin berlatih Falun Dafa dengan ibunya ketika dia masih kelas 5 SD pada tahun 2002. Karena dia masih muda, dia tidak mengerti apa itu kultivasi. Seiring bertambahnya usia, dia menjadi pemberontak. Dia kuliah di kota lain dan berhenti berlatih.
Yuxin di acara pada 7 Mei
Pada tahun 2020, punggungnya cedera, dan terapi fisik tidak berhasil. Suatu hari, dia menerima saran ibunya dan bergabung dengan tempat latihan Falun Dafa setempat.
“Saya merasakan sakit yang parah saat pertama kali melakukan latihan. Saya berpikir: Saya ingin berkultivasi. Saya bersikeras melakukan latihan selama 15 menit. Setelah itu rasa sakitnya hilang, dan punggung saya terasa baik-baik saja.”
Setelah kembali berkultivasi, perilakunya berubah. “Saya senang bisa meluruskan diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sekarang, hubungan saya dengan ibu saya sangat harmonis. Saya berterima kasih kepada Guru Li karena tidak menyerah pada saya.”