Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Ganjaran Terhadap Orang-orang yang Menganiaya Falun Gong dan Berkah Bagi Mereka yang Mendukung Dafa

2 Mei 2022 |   Oleh praktisi di Tiongkok

(Minghui.org) Saya seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Tiongkok. Pada akhir tahun 1997, saya melihat buku Zhuan Falun di tempat seorang teman. Setelah membacanya, saya merasa tertarik. Kini dua puluh lima tahun telah berlalu sejak saya mulai berkultivasi Dafa.

Pada masa awal kultivasi, ada beberapa praktisi yang tinggal berdekatan dengan saya. Tetapi beberapa waktu kemudian keluarga saya pindah dan saya hampir tidak dapat menemukan praktisi di tempat baru. Seperti kebanyakan praktisi di Tiongkok, saya tidak pernah menghadiri kelas ceramah Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Gong), saya juga tidak pernah melihatnya di konferensi berbagi pengalaman. Tetapi terlepas dari lingkungan eksternal, termasuk penganiayaan selama 23 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya memahami bahwa Falun Gong baik dan sebagai praktisi saya bertekad untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar Dafa.

Ibu mendidik keras saya sewaktu masih anak-anak. Akibatnya saya memiliki perasaan rendah diri. Falun Gong telah memberikan saya kepercayaan diri dan martabat. Setelah mantan pemimpin PKT Jiang Zemin memulai penindasan berskala nasional pada 1999, suami saya mempermalukan dan mencaci saya sepanjang waktu, dan saya kehilangan pekerjaan karena keyakinan saya. Meskipun demikian, saya tidak pernah goyah dalam berkultivasi atau menyesal atas pilihan saya menjadi praktisi Falun Gong.

Berlatih Falun Gong adalah keputusan terbaik yang saya buat dalam hidup saya. Setelah kehilangan pekerjaan, saya menjadi wiraswasta dan mendapatkan penghasilan lebih sedikit. Tapi saya punya banyak waktu untuk belajar Fa dan latihan Gong. Sementara itu, pendapatan keluarga saya secara keseluruhan meningkat, dan saya tahu bahwa mengikuti ajaran Falun Gong menjadi orang baik adalah sebuah berkah.

Dalam 23 tahun terakhir, saya melihat banyak contoh orang-orang yang mendapat berkah karena mendukung Falun Gong dan para pelaku yang terlibat dalam penindasan menghadapi ganjarannya. Berikut beberapa cerita.

Penganiayaan dan Ganjaran

Saya seorang insinyur bekerja di sebuah lembaga penelitian selama bertahun-tahun sebelum beralih karir ke teknologi informasi dan menjadi editor di sebuah divisi yang baru terbentuk. Beban kerjanya berat, tapi saya sangat menikmatinya.

Setelah penindasan terhadap Falun Gong dimulai tahun 1999, salah satu atasan bernama Bai, mengetahui saya seorang praktisi dan memutuskan untuk memecat saya. Saya berbicara dengan atasan saya yang lain dan mereka mengatakan tidak akan membiarkan saya dipecat karena keyakinan saya. Namun Bai bersikeras dan akhirnya saya kehilangan pekerjaan.

Tidak lama kemudian, Bai diturunkan jabatannya karena kesalahan yang dilakukan oleh karyawan lain. Tapi atasan yang membela saya, baik-baik saja dan tidak terpengaruh oleh insiden itu.

Orang yang memberi tahu Bai bahwa saya seorang praktisi adalah Bin, yang dulunya adalah atasan langsung saya. Saya curiga bahwa dia merasa iri dengan keterampilan teknis saya sehingga setelah mengetahui saya adalah praktisi, dia mengadukan saya. Itulah alasan mengapa Bai bersikeras untuk memecat saya.

Bin dikenal serakah dan moto-nya adalah “mengutamakan uang.” Namun, beberapa tahun kemudian, saya mendengar dari mantan rekan kerja saya bahwa Bin telah berubah. Bukannya menghasilkan uang, ia mencukur kepalanya dan tinggal di sebuah kuil di Provinsi Shaanxi yang terpencil untuk perlindungan. Sulit dipercaya bahwa orang seperti Bin akan menyerahkan uang untuk hal-hal yang sebelumnya dia pandang rendah.

Pada 2015, saya bergabung dengan praktisi lain dan mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan pemimpin PKT Jiang Zemin karena melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Saya memasukkan nomor ponsel saya pada pengaduan dan kemudian menerima pesan konfirmasi di ponsel bahwa surat yang saya kirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung telah diterima.

Beberapa bulan kemudian, seorang pejabat dari komite lingkungan datang untuk berbicara dengan saya terkait keluhan saya terhadap Jiang, tetapi sikapnya tidak terlalu buruk. Tetapi suatu kali ketika saya mengunjungi kantor polisi setempat untuk hal yang berhubungan dengan putra saya, seorang petugas mengajukan pengaduan pidana dan mengancam saya. Saya mencoba menjelaskan kepadanya bahwa praktisi Falun Gong adalah orang-orang yang tidak bersalah yang mengalami penindasan. Tapi dia masih mengucapkan hal-hal negatif. Dari kata-katanya, saya dapat memastikan bahwa dia telah berpartisipasi dalam penganiayaan praktisi Falun Gong. Kemudian, saya mendengar dia meninggal secara tak terduga di usia muda, meninggalkan seorang anak berusia satu tahun.

Cai seorang pria lanjut usia lahir dari keluarga miskin, ia berterima kasih kepada PKT dan sangat aktif dalam berbagai kampanye politik. Selain itu, dia akan marah setiap kali seseorang menunjukkan hal-hal buruk yang telah dilakukan Mao Zedong atau PKT. Dari waktu ke waktu, ia menerima telepon dari praktisi Falun Gong di luar negeri yang memberitahunya bagaimana PKT telah menyebabkan ribuan orang terbunuh dalam beberapa dekade terakhir. Dia selalu memaki praktisi setiap menerima telepon. Saya juga mencoba berkali-kali menjelaskan kepadanya apa itu Falun Gong, tetapi dia selalu menolak, membuat saya bertanya-tanya apakah dia bisa mendengarkan fakta sama sekali.

Beberapa tahun yang lalu, Cai didiagnosis menderita kanker usus besar dan menjalani operasi untuk pengangkatan sebagian ususnya. Dia juga melakukan kemoterapi, yang merusak kesehatannya dan membuat kulitnya berubah menjadi gelap.

Setelah pandemi merebak di tahun 2020, saya memberi Cai sebuah artikel tentang manfaat kesehatan dari Falun Gong dan bagaimana tetap aman di tengah pandemi. Dia bertanya pada saya dengan sengit, "Haruskah saya menyerahkan ini kepada polisi?!"Beberapa bulan kemudian, kondisinya memburuk dan dia meninggal.

Dua Keluarga Bahagia

Salah satu kerabat saya, Ding, pindah ke negara lain bersama keluarganya. Ketika dia kembali mengunjungi kami beberapa tahun yang lalu, saya berbicara dengannya tentang Falun Gong dan menyarankan agar dia membaca materi Falun Gong yang tersedia di negara barunya. Dia mengikuti nasihat saya dan juga memberitahu orang lain tentang Falun Gong.

Kehidupannya kini bertambah baik dengan pekerjaan yang layak. Setelah lulus dari universitas ternama putranya mendapat pekerjaan bergaji tinggi di sebuah perusahaan besarglobal. Saya yakin dia dan keluarganya mendapat berkah karena mendukung Falun Gong dan prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saya memiliki kerabat lain yang putrinya menikah dengan pengembang perangkat lunak En di Wuhan, Provinsi Hubei. Setelah pandemi, perusahaan En ditutup dan dia kehilangan pekerjaannya. Berasal dari keluarga miskin di pedesaan, En tidak punya pilihan selain melakukan segala macam pekerjaan sambilan untuk mencari nafkah. Pertama dia bekerja keras di sebuah pabrik ponsel yang jam kerjanya tinggi. Kemudian ia menjadi teknisi mekanik.

Suatu hari saya bertemu En dan terjadi percakapan mendalam. Dia menerima apa yang saya katakan dan menghormati keberanian dan keyakinan praktisi Falun Gong. Beberapa hari kemudian, ia menemukan pekerjaan sebagai pengembang perangkat lunak dan menjalani kehidupan bahagia setelah itu.

Kisah Saya

Saya juga sama mengalami banyak keajaiban berkultivasi Falun Gong, seperti praktisi lainnya. Suatu kali tidak lama setelah mulai berlatih, saya mengendarai sepeda pulang setelah bekerja. Ketika berhenti di perlintasan kereta api, saya merasakan saku saya yang berisi dompet tiba-tiba bergerak. Terkejut dengan ini, saya tahu itu mungkin petunjuk dari Guru Li bahwa seseorang dapat mencuri dompet saya, jadi saya meletakkan tangan saya di saku.

Ketika kereta lewat dan suara itu mereda, saya melihat sekeliling dan melihat seorang pria berpakaian preman mengawasi saya. Melihat saya menatapnya, dia pergi dengan sepedanya, sambil bersiul. Saya tahu itu bahwa Guru melindungi saya dari pencurian.

Teman saya, Fang, membeli rumah besar. Pada masa puncak kegiatan qigong di tahun 1980-an dan 1990-an, keluarganya membeli semua jenis buku qigong dan menempatkannya dalam satu ruangan. Tak lama kemudian terjadi banyak hal dalam ruangan itu. Jika dua orang dewasa tinggal di ruangan itu, keadaan masih baik-baik saja. Tetapi jika ada dua anak atau seorang anak bersama orang dewasa, maka terdengar suara aneh di malam hari. Tidak ada yang berani tidur di kamar selama periode itu. Fang juga mengeluh bahwa dari waktu ke waktu dia memiliki gejala seperti futi.

Suatu ketika suami dan anak saya tidak ada di rumah, dan Fang menginap di tempat saya, karena suasana hatinya sedang buruk. Untuk menghormatinya sebagai tamu, saya menyarankan agar kami tinggal di kamar yang berbeda, tetapi dia bersikeras untuk tinggal di kamar yang sama dengan saya karena dia takut sendirian di malam hari.

Keesokan paginya, Fang berkata bahwa dia bermimpi, di mana saya membantu menghilangkan seekor kelabang di antara giginya. Saya tidak bermimpi sama sekali. Saya sering berhubungan dengannya setelah menginap, dan dia tidak pernah lagi mengeluh mengalami gangguan futi. Saya bersyukur Guru Li tidak hanya melindungi kami para praktisi juga membantu membersihkan lingkungan di sekitar kami.

Dalam Zhuan Falun, Guru berkata, "Dengan satu ketulusan menaklukkan seratus kejahatan.” (Ceramah 3, Zhuan Falun) Melalui Fa ini saya jadi memahami makna yang lebih mendalam berdasarkan pengalaman saya di atas. Saya berharap lebih banyak lagi orang-orang mendapatkan manfaat dari Falun Gong dengan berlatih atau mendukung praktisi yang tidak bersalah selama pelanggaran HAM terburuk oleh PKT dalam sejarah manusia.