Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pria Terakhir Terlihat 20 Tahun Lalu Setelah Polisi Menangkapnya Karena Melakukan Latihan Falun Gong

24 Mei 2022 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hunan, Tiongkok

(Minghui.org) Penduduk asli Provinsi Hunan melarikan diri dari rumahnya dan pindah ke provinsi paling selatan Tiongkok, Hainan, untuk menghindari penganiayaan keyakinannya pada Falun Gong. Dia ditangkap pada September 2002 di Hainan karena melakukan latihan meditasi Falun Gong. Tidak ada seorang pun, termasuk keluarganya, yang mendengar kabar darinya sejak saat itu. Dia berusia 33 tahun saat itu. Sudah 20 tahun sejak dia menghilang dan keluarganya terus mencarinya.

Yang Aijin

Yang Aijin dari Kabupaten Zhongfang, Kota Huaihua, Provinsi Hunan, menjadi seorang praktisi Falun Gong pada tahun 1997. Setelah itu, epilepsinya, penyakit yang dideritanya sejak berusia sembilan tahun dan hampir merenggut nyawanya beberapa kali, menghilang. Karena dia menolak melepaskan Falun Gong ketika rezim komunis memulai penganiayaan pada Juli 1999, polisi menangkap dan menahannya empat kali. Pejabat setempat pergi ke rumahnya untuk menyerang dan mengancamnya beberapa kali. Dia berdarah begitu banyak satu kali sehingga darahnya memercik ke tanah dan dinding. Dia hampir meninggal karena keracunan karbon monoksida saat ditahan pada Februari 2001.

Pelecehan, Penangkapan, dan Penyiksaan

Dua bulan setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, suatu hari di bulan September 1999 empat pejabat dari Kabupaten Jinxi muncul di rumah Yang pada pukul 04:00 pagi. Mereka menangkapnya dan memasukkannya ke Pusat Penahanan Kabupaten Zhongfang selama 15 hari. Gangguan mental yang tiba-tiba menyebabkan epilepsinya kambuh.

Untuk memprotes penganiayaan, Yang pergi bersama ayahnya Yang Chunxi, ibu Yang Meixiu, dan tujuh praktisi lainnya, termasuk Yang Mansheng, dan Ding Xianglian, pergi ke Beijing pada November 1999. Setelah mengetahui bahwa mereka berlatih Falun Gong, polisi bersenjata di Lapangan Tiananmen di Beijing menyerang dan menangkap sepuluh dari mereka. Pihak berwenang dari kampung halamannya pergi ke Beijing untuk mengawal mereka kembali dan menempatkan mereka di Pusat Penahanan Kabupaten Zhongfang.

Setelah 15 hari, Yang, orang tuanya, Yang Mansheng, dan Ding dipindahkan ke Kecamatan Jinxi. Pejabat kota mencoba memaksa mereka menandatangani pernyataan untuk melepaskan keyakinan mereka dan menjamin bahwa mereka tidak akan pernah melakukan protes di Beijing. Lima praktisi menolak melakukannya dan pejabat mengunci mereka di gedung kota selama 10 hari lagi dan memaksa mereka membayar 70 yuan untuk biaya hidup sebelum dibebaskan.

Pihak berwenang dari Kantor 610 Kabupaten Zhongfang, Departemen Kepolisian Kabupaten, dan Kantor Polisi Kota Jinxi masuk ke rumah Yang pada Maret 2000. Tanpa melalui prosedur hukum apa pun, mereka membawanya dan memasukkannya ke Pusat Penahanan Kabupaten Zhongfang selama 15 hari.

Empat pejabat dari pemerintah Kota Jinxi menangkap Yang, ibunya, dan empat praktisi lainnya, termasuk Yang Yunsheng, Yang Xiuying, Yang Mansheng, dan Ding, dan membawa mereka ke pusat pencucian otak pada 12 April 2000. Para pejabat mengklaim bahwa itu untuk mencegah mereka pergi ke Beijing untuk memprotes pada hari sensitif tanggal 25 April. Keenam praktisi semuanya melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan sewenang-wenang. Mereka dibebaskan tiga hari kemudian.

Pada 6 Juni 2000, lima petugas pergi ke rumah Yang dengan traktor. Mereka menyeret Yang keluar dari rumahnya. Saat dia melawan, seorang petugas memegang kakinya dan menyeretnya di tanah menuju ke traktor. Kulit di punggungnya robek, dan darah berceceran di baju dan di tanah.

Salah satu tetangganya berteriak kepada petugas: “Dia sedang sakit, dan kamu akan membunuhnya.”

Seorang pejabat berteriak: "Saya akan bertanggung jawab jika dia meninggal."

Para tetangga yang mengelilingi mereka berkata: “Berikan pernyataan resmi dan tanda tangani nama anda di sana karena anda ingin bertanggung jawab.”

Para pejabat dengan demikian menyerah dan pergi. Mereka kembali keesokan harinya, menangkap Yang dan ayahnya, dan mengunci mereka di gedung kota selama 25 hari. Ayah dan anak itu masing-masing dikenakan biaya makanan sebesar 146,7 yuan.

Suatu pagi di bulan November 2000, Yang dan keluarganya sedang melakukan latihan Falun Gong di rumah, ketika sembilan pejabat dari pemerintah kota masuk. Tanpa berkata apa-apa, mereka menyeret Yang ke dapur dan memukulnya. Petugas mengejar Yang di luar, menahannya, dan terus memukulnya. Ceceran darahnya ditanah, ditembok, dan dipakaian para petugas. Tetangganya keluar menghentikan pemukulan dan mencegah petugas menangkapnya. Para pejabat menangkap orang tuanya dan menahan mereka di gedung kota selama 11 hari, selama waktu itu para pejabat memaksa orang tua dan tiga praktisi yang ditangkap untuk menandatangani pernyataan yang berjanji untuk tidak memprotes di Beijing.

Yang menemani ibunya ke pemakaman untuk meratapi kematian saudara laki-lakinya pada 11 Februari 2001. Petugas melacak mereka dan membawa mereka ke sebuah rumah bata kecil. Mereka menutup jendela dengan papan kayu, dengan alasan untuk mencegah mereka pergi ke Beijing untuk ketiga kalinya. Rumah itu hanya memiliki satu sofa dan satu tungku api yang sedang membara untuk menghangatkan mereka. Keduanya hampir mati karena keracunan karbon monoksida. Mereka menjadi kaku dan tidak bisa bergerak. Sebuah noda di celana Yang terbakar oleh bara api itu. Di pagi hari, seorang petugas yang membawakan mereka sarapan melihat noda yang terbakar itu tidak bergerak dan tidak bicara apapun. Namun saat Yang menjerit saat bangun karena kesakitan, pejabat tersebut memberi tahu orang lain bahwa Yang pingsan saat dia bermeditasi, dan karenanya terbakar dan dia yang membantu memadamkan apinya.

Yang, ibunya, dan praktisi lain Yang Xiuying pergi ke kota tetangga untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Gong. Seseorang melaporkannya kepada pejabat untuk mendapatkan hadiah 500 yuan per praktisi. Belasan petugas dari Kota Wanxi membawa tiga praktisi ke sekolah menengah, memborgol mereka ke tiang bola basket, dan memukuli mereka selama satu jam.

Mereka kemudian memborgol Yang dan Yang Xiuying ke tiang basket untuk menggantung mereka. Kemudian dipukul dan digantung sampai mereka jatuh pingsan karena kesakitan. Malam itu petugas menempatkan tiga praktisi di Pusat Penahanan Baihunao di Kota Anjiang, Kota Hongjiang. Para pejabat membebaskan Yang dan ibunya setelah memeras 10.000 yuan (Rp 22.000.000) dari mereka. Yang Xiuying tetap ditahan selama empat bulan lagi. Para pejabat menempatkan dia di Kamp Kerja Paksa Baimalong di Kota Zhuzhou, Provinsi Hunan, pada bulan Desember 2001 untuk menjalani hukuman 18 bulan.

Para pejabat di Kota Jinxi menerobos masuk ke rumah praktisi setempat dan menggeledahnya pada Mei 2002. Mereka mengambil dua sapi milik Yang yang dipakai bertani, televisi, dua pemutar radio, dan sebuah kipas angin. Penangkapan, pemukulan, dan penahanan tanpa henti memaksa Yang meninggalkan rumah dan bekerja di Kota Baofang di Provinsi Hainan (sekitar 750 mil jauhnya) (1.200.km). Para pejabat dari kampung halamannya dengan cepat mengikutinya ke sana dan membawa Yang ke Kantor Polisi Kota Baofang. Mereka menyuruhnya melapor ke polisi setiap hari dan memantau aktivitasnya.

Yang bermeditasi di halaman di samping rumahnya pada pagi hari tanggal 6 September 2002. Seorang petugas dari Kantor Polisi Baofang datang dan menangkapnya. Lin Mingqun, wakil kepala Departemen Kepolisian Kota Wenchang, memerintahkan untuk menempatkan Yang di bawah pengawasan Divisi Keamanan Politik Departemen Kepolisian. Meskipun polisi mengklaim bahwa mereka telah membebaskan Yang, tidak ada yang mendengar tentang keberadaan Yang sejak itu.

Catatan oleh petugas dari Kantor Polisi Baofang yang menangkap Yang menjelaskan penangkapan pada 6 September 2002.

Keluarga Yang berkali-kali pergi ke Departemen Kepolisian Kota Wenchang untuk mencarinya, hanya untuk dimaki dan diancam oleh wakil kepala Lin.

Ayah Yang telah meninggal dan tidak pernah melihat putranya untuk terakhir kalinya. Sebelum meninggal, dia menulis belasan surat ke Kantor Banding Departemen Kepolisian Kota Wenchang. Dia hanya menerima satu surat balasan pada bulan Oktober 2007 yang mengatakan, “Semuanya rumit dan kami akan membalasnya dalam 60 hari.” Keluarga tidak pernah mendengar apa pun kembali.

Sudah 20 tahun sejak Yang hilang. Keluarganya terus mencarinya dan mengkhawatirkannya. Ketika berita tentang pengambilan organ secara sistematis praktisi yang masih hidup oleh rezim komunis Tiongkok pecah pada Maret 2006, penderitaan dan kesedihan keluarganya meningkat.

Dalam 23 tahun penganiayaan terakhir, sejumlah besar praktisi Falun Gong hilang setelah mereka pergi ke Beijing untuk memprotes atau ditahan di kamp kerja paksa, penjara, pusat penahanan, dan rumah sakit jiwa. Banyak praktisi ditangkap dari rumah, dari tempat kerja, atau di jalan, dan tidak ada yang mendengar kabar dari mereka sejak itu. Menurut Minghui.org, kasus hilang tersebar di 30 provinsi, kotamadya, dan daerah otonom di Tiongkok.

***

Berikut terjemahan dari catatan polisi tentang penangkapannya.

Laporan Kasus oleh Departemen Kepolisian Kota Wenchang

Pukul 07.30 tanggal 6 September 2002 (Jumat), petugas Wu Chang dari pos kami menerima telepon dari Zhong Aijin, bos Kolam Ikan Dapin. Zhong mengatakan bahwa seorang pria (berbicara bahasa Mandarin) sedang bermeditasi di tanah sebuah bukit di dekatnya. Mereka curiga bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Gong dan meminta pos kami mengirim petugas untuk mengeceknya.

Setelah menerima telepon, Wu Chang melaporkannya kepada direktur Fu Rujin, yang segera membawa petugas keamanan lain Yun Changgui ke tempat kejadian. Zhong, yang melaporkan kasus itu, dan suaminya masih ada di sana. Setibanya di sana, Fu berbicara dengan pasangan itu, yang mengklaim bahwa mereka berbicara dengan pria itu. Dia hanya mengatakan bahwa dia datang dari Beijing dan tidak ada yang lain. Kemudian direktur Fu dan petugas keamanan Yun membawa pria ini ke Kantor Polisi Baofang. Melalui penggeledahan tubuh, kami hanya menemukan panduan belajar tentang cara belajar Falun Gong pada orang ini. Isi panduan itu semua disalin dengan tangan olehnya. Dia tidak memiliki KTP.

Direktur Fu mencari database pendaftaran penduduk sementara dan pembangkang politik di wilayah tersebut tetapi tidak menemukan siapa pun yang cocok dengan deskripsi pria itu. Kami terus bertanya padanya. Dia hanya mengatakan dia datang dari Beijing dan tidak memberi tahu kami nama dan alamatnya. Kami memberinya air, tetapi dia menolak meminumnya dan dia tetap diam sepanjang waktu.

Saya kemudian melaporkan situasi tersebut ke departemen politik Departemen Kepolisian Kota Wenchang dan meminta instruksi dari wakil direktur Lin Mingqun. Menurut perintah direktur Lin, kami diminta untuk membawa pria ini ke Departemen Kepolisian Kota Wenchang untuk penyelidikan lebih lanjut. Jadi, kami mengirim petugas Wu dan Yun untuk membawa pria ini ke kantor banding departemen kepolisian setelah jam 08:00 lebih sedikit. Setelah menghubungi pejabat dari departemen politik Departemen Kepolisian Kota Wenchang, kami menyerahkan pria itu kepada mereka di kantor banding.

Pelapor kasus: Fu Rujin, Kantor Polisi Baofang