(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa memasang spanduk di sepuluh persimpangan sibuk di seluruh pusat kota Toronto pada 23 April 2022, dan berbicara kepada orang-orang tentang permohonan damai 25 April di Beijing 23 tahun yang lalu. Malam itu mereka mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok pada jam 7 malam. secara damai menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Praktisi di Toronto memajang spanduk dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok selama acara sepanjang hari pada 23 April 2022.

Orang yang lewat menandatangani petisi.

Banyak orang yang lewat menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Beberapa orang ingin mengetahui lebih banyak tentang latihan ini. Yang lain menyatakan dukungan jangka panjang mereka. Beberapa orang Tionghoa mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya di tempat.

Praktisi mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok malam itu.

Produser Musik: Saya Mengagumi Kedamaian Anda

Douglas, seorang produser musik, berkata bahwa dia sering melihat praktisi di depan Konsulat Tiongkok. Dia berkata, “Saya tahu tentang Falun Gong sebelumnya, tetapi saya belum pernah melihat acara sebesar itu. Saya telah membuat musik tentang agama dan kebebasan berkeyakinan, dan saya akan memasukkan unsur-unsur Falun Dafa ke dalam musik saya di masa depan.”

Douglas

Praktisi memberi tahu Douglas tentang permohonan 25 April dan bagaimana PKT menganiaya Falun Dafa. Douglas berkata, “Kalian semua sangat damai. Saya mengagumi anda karena tetap damai setelah mengalami penganiayaan. Saya tinggal di seberang Konsulat Tiongkok, dan saya tahu bagaimana PKT telah menyusup ke masyarakat Barat. Memberitahu orang-orang tentang situasi sebenarnya adalah membersihkan infiltrasi.” Douglas berkata dia akan terus mendukung praktisi.

Warga: Seluruh Dunia Tahu tentang Perbuatan Jahat PKT

Liam mendukung protes damai praktisi terhadap penganiayaan.

Liam, yang tinggal di seberang Konsulat Tiongkok, mengatakan dia melihat praktisi memprotes dengan damai di depan Konsulat Tiongkok sebelumnya. Dia berkata, “Saya pernah ke Tiongkok, tetapi saya tidak suka aturan totaliter PKT yang membuat semua orang hidup di bawah tekanan.Saya pindah ke lingkungan ini dan merasa sangat terhormat untuk bertemu dengan praktisi Falun Dafa, dan saya mendukung protes damai melawan penganiayaan ini.”

Dia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap nilai-nilai dasar Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Dia berkata, “Dunia membutuhkan pedoman seperti itu, dan setiap orang dapat belajar sesuatu dari prinsip-prinsip ini.”

Dia mendorong praktisi untuk terus mengungkap penganiayaan, dengan mengatakan, “Saya harap anda dapat bertahan. Saya merasakan energi yang luar biasa ketika saya melihat keberanian anda. Saya berharap energi ini akan mempengaruhi lebih banyak orang.”

Liam berharap penganiayaan akan segera berakhir. Dia berkata, “Sekarang seluruh dunia sedang menonton, dan seluruh dunia tahu tentang penganiayaan dan perbuatan jahat PKT. Saya berharap setiap orang yang berlatih Falun Dafa akan memiliki lingkungan yang bebas untuk berlatih.”

Para praktisi mengadakan nyala lilin di malam hari.

Polisi yang Bertugas: Mendukung Protes Damai Praktisi Melawan Penganiayaan

Setelah mengetahui tentang pentingnya acara tersebut, petugas polisi yang bertugas memblokir setengah jalan dan membiarkan praktisi duduk di jalan.

Selama beberapa jam selama acara, petugas yang bertugas mengatur lalu lintas dan meminta mobil yang lewat untuk memperlambat.

Seorang petugas berkata, “Saya berpartisipasi dalam beberapa kegiatan mereka yang lain, jadi saya tahu mengapa mereka mengadakan acara ini. Saya setuju dengan mereka (praktisi Falun Dafa) karena menentang penganiayaan PKT dengan cara yang damai.” Dia juga mengatakan dia sangat menyadari penganiayaan yang terjadi di daratan Tiongkok dan mengatakan dia tahu tidak ada hak asasi manusia di sana.

Imigran dari Tiongkok: Keluarga Kami Tahu Falun Dafa Baik

Ketika keluarga Lu yang terdiri dari lima orang melewati Menara TV, dia tersenyum saat menerima materi informasi yang diberikan kepadanya dan berkata, “Terima kasih, kami telah tinggal di Kanada selama lebih dari sepuluh tahun, dan seluruh keluarga kami tahu bahwa Falun Dafa baik.”

Lu mengatakan dia juga tahu tentang penganiayaan PKT terhadap praktisi, termasuk pengambilan organ hidup-hidup. Mereka mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Mereka menerima bunga lotus buatan tangan dengan pesan Falun Dafa dan berkata mereka tahu bahwa Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik.

Staf Museum Ingin Mempelajari Latihan

Brandy, yang bekerja di Museum Toronto, mendengarkan dengan saksama pengenalan Falun Gong dan menandatangani petisi. Dia berkata, “Saya pikir latihan ini sangat bagus. Saya mengambil brosur dengan informasi tentang pengajaran secara daring gratis. Saya akan mempelajari latihannya. Apa pun yang tidak disukai PKT pasti bagus.”

Dia mengambil selebaran tambahan ketika dia pergi dan berkata, “Saya akan memberikannya kepada teman saya. Mereka akan menyukainya.”

Manajer: Falun Dafa Adalah Latihan Kuno dan Menakjubkan

Mo berharap praktisi sukses.

Mo, manajer sebuah perusahaan Internet, sangat senang bertemu dengan praktisi. Dia mengambil foto dengan mereka saat dia melewati persimpangan.

Dia berkata, “Saya tahu Tiongkok memiliki sejarah 5.000 tahun peradaban tradisional, dan Falun Dafa adalah latihan kuno dan luar biasa. Saya juga tahu bahwa praktisi dianiaya dengan sangat kejam di Tiongkok karena Partai Komunis Tiongkok jahat dan ingin mengendalikan dunia. Saya percaya kejahatan tidak akan menang dan akan menemui ajalnya cepat atau lambat. Saya percaya bahwa Falun Dafa akan menang.”

Pendeta: Saya Suka Budaya Tiongkok Sebelum PKT

David A. Brown

David A. Brown adalah seorang pendeta dari sebuah gereja Kristen di Toronto dan seorang guru sekolah menengah. Setelah menandatangani petisi, dia berkata, “Falun Gong sangat damai. Partai Komunis Tiongkok seharusnya tidak menganiaya mereka karena keyakinan mereka, jadi saya mendukung kegiatan mereka hari ini.”

Dia menambahkan, “Tiongkok memiliki sejarah peradaban 5.000 tahun, dan saya juga tahu Tiongkok memiliki budaya Konfusius, yang mengajarkan 'kebajikan, kebenaran, kesopanan, kebijaksanaan, dan keyakinan,' tetapi PKT telah menghancurkan semua itu. Saya suka budaya tradisional Tiongkok, sebelum PKT. Itu adalah Tiongkok yang sebenarnya.”

Dia berkata, “Ketika saya mendengar bahwa praktisi Falun Gong dianiaya oleh PKT, bahkan organ mereka diambil saat mereka masih hidup, saya merasa sedih. Penganiayaan ini harus segera dihentikan.” Dia memberikan informasi kontaknya kepada praktisi dan berkata dia akan membantu jika ada yang bisa dia lakukan.

Mahasiswa: Saya Mendukung Anda 100%

Mclovin, seorang mahasiswa, mengatakan dia mendukung upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan, “100 persen.”

Mclovin mengambil jurusan bioteknologi di Ryerson University. Ketika dia mengetahui acara hari ini adalah untuk memperingatike-23 permohonan damai praktisi Falun Gong pada 25 April 1999, dia berkata, “Partai Komunis Tiongkok tidak mengizinkan orang untuk memiliki keyakinan apapun. Praktisi Falun Gong harus bebas untuk berlatih latihan mereka.”

Dia mengacungkan dua jempol kepada praktisi Falun Gong dan berkata, “Saya mendukung 100% petisi anda untuk mengakhiri PKT, menyerukan hak asasi manusia dan memberikan sanksi kepada PKT. Saya melihat praktisi Falun Gong sangat baik, dan aktivitas mereka sangat damai. Saya pikir anda melakukan pekerjaan dengan baik!”

Saya Ingin Berlatih Falun Gong

Botuslaw Tarlawsai

Berasal dari Polandia, Botuslaw Tarlawsai pindah ke Kanada empat puluh tahun yang lalu dan merupakan pensiunan pekerja pos. Dia berkata, “Praktisi Falun Gong harus bebas berlatih di negara manapun. Saya menandatangani petisi untuk mendukung mereka. Saya juga ingin berlatih Falun Gong. Saya akan mempelajarinya ketika cuaca mulai hangat di bulan Mei.”

Latar Belakang: Apa Permohonan 25 April itu?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah berlatih ajaran—yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar serta lima perangkat latihan lembut—dan mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Pada 23 & 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang diterbitkan menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan menyebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberitahu mereka harus mengajukan permohonan banding ke Beijing.

Hari berikutnya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat permohonan Banding di Beijing, seperti yang diperintahkan oleh pejabat Tianjin. Pertemuan berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang.

Jiang Zemin, mantan kepala PKT, merasakan popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateistik PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada 20 Juli 1999.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi karena penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT memberikan restu pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.