(Minghui.org) Seorang wanita berusia 75 tahun berada dalam kondisi serius, empat bulan setelah dia ditangkap karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Liu Xiaomiao, dari Kabupaten Shenze, Provinsi Hebei, ditangkap sekitar tengah malam pada 10 Januari 2022 dalam penyisiran polisi. Selama dua minggu pertama penahanannya di Hotel Kota Jinzhou, polisi memborgolnya dan memaksanya mengenakan tudung hitam yang menutupi mata dan mulutnya. Dia duduk dan tidur di papan busa di lantai. Meskipun dia menderita miopi parah, polisi tidak memberi tahu keluarganya ketika kacamatanya hilang. Tidak sampai sebulan kemudian keluarganya mengetahui tentang keadaannya dan mengirim kacamata baru kepadanya.
Tekanan mental dan fisik berdampak buruk pada kesehatan Liu. Dia tidak bisa makan, dan telah dibawa ke rumah sakit untuk resusitasi beberapa kali.
Liu saat ini ditahan di Pusat Penahanan No. 2 Kota Shijiazhuang dan menerima infus setiap hari. Meskipun polisi terus-menerus memerintahkannya untuk menulis pernyataan melepaskan Falun Gong, tidak ada petugas yang mau bertanggung jawab atas kasusnya ketika penjaga pusat penahanan menuntut polisi membawanya kembali karena kesehatannya yang buruk.
Liu berjuang dengan sindrom menopause yang parah, termasuk insomnia dan suasana hati yang buruk sebelum berlatih Falun Gong. Semua gejalanya hilang tak lama setelah dia belajar Falun Gong.
Dengan dimulainya penganiayaan, Liu tidak hanya menjadi sasaran, tetapi suami, ibu, dan empat adik perempuannya semuanya dianiaya karena keyakinan mereka yang sama.
Ibu Zhang Junping
Ibu Liu, Zhang Junping, juga ditangkap pada tahun 2001 ketika dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Wanita berusia 75 tahun itu ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Shenze selama lebih dari tiga bulan dan didenda 700 yuan (Rp 1.540.000)
Kelima putrinya juga sangat menderita selama bertahun-tahun.
Putri Sulung Liu Xiaomiao dan Suaminya
Liu pertama kali ditangkap pada Oktober 1999 ketika dia pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong. Dia ditahan selama 40 hari dan didenda 1.000 yuan (Rp 2.200.000). Pusat penahanan setempat juga menagihnya 400 yuan (Rp 880.000) untuk biaya makanan.
Dia ditangkap lagi pada tahun 2000 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong dan dihukum dua tahun kerja paksa. Saat ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Shenze pada November 2000, polisi merekamnya dan menggunakan klip tersebut untuk memproduksi berita propaganda untuk memfitnah Falun Gong.
Suami Liu, Cao Zhiqun, ditangkap pada tahun 2001 karena pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Shenzhe selama dua bulan dan didenda 5.000 yuan (Rp 11.000.000). Dia menghadapi pelecehan terus-menerus setelah dibebaskan. Dia ketakutan setelah pelecehan pada 28 Februari 2014 dan meninggal seminggu kemudian pada 7 Maret. Dia berusia 60-an.
Putri Kedua Liu Qingying
Liu Qingying, putri kedua dari keluarga tersebut, pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong pada tahun 1999 dan ditangkap. Selama dua bulan penahanannya di Pusat Penahanan Kabupaten Shenze, Gao Cuijun, yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris Partai kabupaten, menampar wajahnya dan menendangnya. Dia ditangkap lagi di rumahnya pada tahun 2000 dan ditahan selama empat bulan.
Penangkapan terakhirnya adalah pada 17 Agustus 2019, setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di sebuah taman. Polisi menggeledah rumahnya dan mengizinkannya pulang pada hari yang sama.
Putri Ketiga Liu Yingjie
Putri ketiga keluarga itu, Liu Yingjie, ditangkap enam kali antara 1999 dan 2005. Saat menjalani tiga tahun kerja paksa, wajahnya terus-menerus ditampar, yang menyebabkan dia kehilangan pendengarannya. Dia melakukan beberapa kali mogok makan untuk memprotes penganiayaan, dan dicekok paksa makan serta mengalami pendarahan lambung.
Dia telah mengalami insiden pelecehan yang tak terhitung jumlahnya selama dua dekade terakhir. Dia ditangkap pada 19 Maret 2021 dan dibawa ke kantor polisi, di mana dia diperintahkan untuk memberikan sidik jarinya dan diambil sampel darahnya. Karena dia menolak mematuhi, polisi melakukan upaya lain untuk menangkapnya pada 11 Mei, tetapi mengalah karena protes keras suaminya. Polisi menangkapnya lagi dua puluh hari kemudian pada 31 Mei dan ditahan sampai 11 Juni.
Putri Keempat Liu Wuying
Putri keempat dari keluarga tersebut, Liu Wuying, dihukum tiga tahun kerja paksa pada tahun 2002. Meskipun dia dibebaskan dengan alasan medis, polisi terus-menerus mengganggunya. Dia terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari pelecehan, hanya untuk ditangkap lagi dan dibawa kembali ke kamp kerja paksa untuk menyelesaikan masa hukumannya.
Para penjaga pernah melarangnya tidur selama 66 hari dan memaksanya berdiri menghadap dinding. Dia pernah roboh dan pingsan karena kelelahan yang luar biasa. Para penjaga kemudian menuangkan air dingin ke atasnya untuk membangunkannya.
Liu ditangkap lagi pada 12 Mei 2017. Polisi menggeledah rumahnya dan mengisi dua mobil dengan barang-barang yang disita darinya, yang bernilai lebih dari 10.000 yuan (Rp 22.000.000).
Sementara dia lolos dari penangkapan pada 31 Mei 2019, dia ditangkap oleh polisi pada 18 Juni dan dibawa ke Pusat Penahanan No. 2 Shijiazhuang selama 15 hari.
Putri Kelima Liu Cuiying
Putri bungsu dari keluarga tersebut, Liu Cuiying, ditangkap lima kali antara tahun 1999 dan 2005. Dia juga dijatuhid dua tahun kerja paksa. Para penjaga memukulinya, memaksanya berdiri sambil menyandarkan kepalanya ke dinding, dan juga menyulutnya dengan rokok. Dia ditangkap lagi pada 7 Juli 2008 sebelum Olimpiade Beijing dan diberi hukuman kamp kerja paksa lagi.
Informasi kontak pelaku:
Zhu Xiaoguang (朱晓光), petugas Departemen Kepolisian Shijiazhuang: +86-13931976537
Li Lixin (李立新), petugas Departemen Kepolisian Kabupaten Shenze: +86-311-83524910, +86-311-83522122
Yu Junpo (于军坡), petugas Departemen Kepolisian Kabupaten Shenze: +86-13785101718
Wang Junqing (王军清), petugas Departemen Kepolisian Kota Jinzhou: +86-13932107591
Seven Targeted in a Midnight Police Sweep Detained for Nearly Two Months
Shenze County, Hebei Province: 17 Falun Gong Practitioners Arrested Between Midnight and 2 a.m.