(Minghui.org) Penduduk dua Kota Linqing, Provinsi Shandong, Liu Yulian (wanita) dan Xing Ailing (wanita), ditangkap pada 13 Mei 2022 karena berlatih Falun Gong. Ayah mertua dan menantu perempuan Xing juga ditangkap tidak lama setelah itu. Sementara Liu dan ayah mertua Xing dibebaskan, Xing dan menantu perempuannya tetap ditahan pada waktu artikel ini ditulis. Tidak jelas apakah ayah mertua dan menantu perempuan Xing berlatih Falun Gong.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Liu Yulian Ditangkap
Wang Guangyuan, dan pejabat dari Desa panpengdian di mana Liu tinggal, Gao, kepala Kantor Polisi bahalu, dan empat lainnya menyerbu masuk ke dalam rumah Liu jam 11 pagi tanggal 13 Mei 2022.
Begitu masuk, mereka menanyakan Liu apakah masih berlatih Falun Gong. Setelah dia menjawab “masih,” para petugas itu mulai menggeledah rumahnya. Buku-buku Falun Gongnya, foto pencipta Falun Gong, tiga karya seni Falun Gong, dan beberapa kalender dengan informasi tentang Falun Gong disita. Polisi memborgol Liu dan memaksanya untuk berjalan mundur ke mobil polisi.
Liu bersikeras bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun dengan berlatih Falun Gong. Kepala polisi Gao menuduhnya berkelakuan tidak baik dan mengencangkan borgolnya. Borgol itu mengiris pergelangan tangan Liu dan menyebabkan rasa sakit yang sangat parah.
Setelah Liu dibawa ke Kantor Polisi Bachalu, tubuhnya mulai kejang-kejang dan tekanan darahnya sangat tinggi. Polisi berkonsultasi dengan seorang dokter, yang memintanya untuk melepas borgol Liu. Pada jam 7 malam hari itu Liu dibebaskan.
Penganiayaan terhadap Keluarga Xing
Pada jam 12 siang, satu jam setelah Liu ditangkap, kepala polisi Gao, bersama dua pejabat desa, Wang Guangyuan dan Wan Junxing, serta tiga orang lainnya, datang ke rumah Xing di desa yang sama.
Mereka juga menanyakan apakah Xing masih berlatih Falun Gong. Ketika dia juga menjawab “masih,” empat petugas menjambak rambutnya, memelintir tangannya dan menahannya di lantai. Ia diborgol dan dibawa ke mobil polisi.
Ayah merta Xing, Pan Lishun, berdiri di depan mobil polisi untuk menghentikannya. Para petugas itu menariknya ke samping dan melaju pergi.
Polisi kembali pada jam 1 siang. Karena keluarga tidak mengizinkan mereka masuk, mereka membawa tangga dan memanjat pagar. Mereka memborgol Pan dan menantu perempuan Xing, Wang Huayan yang mempunyai tiga orang anak, berusia antara 8 hingga 13 tahun, yang menangis ketakutan.
Polisi menyita uang tunai sebesar 18.000 yuan, buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong, komputer, printer, dan beberapa materi informasi Falun Gong milik Xing.
Pan dibebaskan sekitar jam 7 malam, namun Xing dan Wang sejak itu ditahan di sebuah hotel yang berubah fungsi menjadi fasilitas penahanan.