Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengatasi Kesengsaraan dengan Mencari ke Dalam

22 Juni 2022 |   Oleh Shanxing, praktisi Falun Dafa di Provinsi Sichuan, Tiongkok

(Minghui.org) Saya adalah seorang pensiunan wanita yang juga praktisi Falun Dafa. Saya berusia 66 tahun. Saya ingin membagikan pengalaman bagaimana saya melewati kesengsaraan dalam perjalanan saya ke tempat belajar Fa bersama.

Kesengsaraan Tiba-tiba

Kelompok belajar Fa yang saya hadiri jauhnya beberapa km dari rumah. Suatu hari dalam perjalanan ke sana, saya mendengar bunyi “buk” kencang di betis kiri saya. Seperti seseorang telah memukul saya dengan sangat keras menggunakan tongkat yang besar. Saya merasakan sakit yang tak tertahankan. Saya merasa begitu berat, seperti saya terpaku di sana dan tidak lagi bisa bergerak. Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak, “Guru Li Hongzhi, tolong bantu saya!” Setelah itu, saya berpikir bahwa saya adalah praktisi dan saya akan baik-baik saja. Ketika saya melihat ke sekitar, tidak ada seorang pun selain saya. Ketika saya melihat ke bawah, tidak ada apa pun juga di tanah.

Saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi?” Saya tidak siap. Saya berpikir saya perlu bergerak, tapi betis saya begitu sakit hingga saya tidak bisa bergerak, juga tidak memiliki tenaga. Saya mulai meminta bantuan Guru untuk menguatkan saya, dan saya terus melafalkan, “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Secara langsung, Fa Guru menganugerahkan kekuatan besar kepada saya. Saya berpikir: kekuatan lama berusaha mengganggu saya dan mencegah saya pergi belajar Fa. Saya tidak akan menyerah. Kelompok belajar Fa adalah format yang dibentuk Guru untuk kita meningkat dalam kultivasi. Saya hanya akan mengikuti jalan yang telah Guru atur untuk saya, dan secara penuh menyangkal dan membongkar semua pengaturan yang dibuat oleh kekuatan lama sepanjang sejarah.

Sementara berpikir tentang hal itu, saya mengangkat kaki kiri saya, berusaha melangkah maju, dan kemudian menyeret kaki kiri saya. Saya harus menahan sakit luar biasa dan bergerak sedikit demi sedikit, sambil memanggil nama Guru. Saat itu, bagian jalan ini seperti sangat panjang. Seperti saya telah berjalan untuk waktu yang lama, tapi akhirnya, dikuatkan oleh Guru, saya tiba di gedung di mana kelompok belajar kami diadakan.

Saya berpikir: tidak peduli bagaimana sakitnya betis saya, saya tidak akan pernah mengakui kesengsaraan yang dipaksakan kepada saya. Segera setelah saya sampai di tempat belajar Fa, saya berpikir saya harus duduk dalam posisi lotus.

Tempat belajar Fa kami berada di lantai tiga. Ketika saya naik tangga, saya meminta Guru untuk menguatkan saya, jadi saya bisa sampai di sana. Kemudian, saya mengangkat kaki saya, kemudian ada suara “pop” kencang di titik akupuntur Tanzhong. Terdengar seperti suara ledakan, dan menyebar ke seluruh tubuh saya secara bersamaan.

Secara ajaib, sakit di kaki saya hilang. Seperti tidak terjadi apa pun. Kaki kiri saya baik-baik saja, dan saya merasa sangat rileks. Ini adalah kekuatan ajaib Dafa yang termanifestasi dalam diri saya satu kali lagi. Saya berterima kasih kepada Guru dan dengan cepat berlari ke lantai tiga.

Mencari ke Dalam

Setelahnya, saya bertanya-tanya, mengapa ini terjadi?

Guru berkata:

“Kalian juga harus paham bahwa “wajar” tidaklah ada, sedangkan “niscaya” mempunyai sebab musabab.” (“Tao Fa,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Sementara membandingkan diri dengan standar Fa, saya terus mencari ke dalam. Kemudian saya menyadari keterikatan saya.

Keterikatan pada Rasa Takut

Satu keterikatan yang saya temukan adalah rasa takut. Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Dafa. Saya telah ditangkap dan ditahan beberapa kali. Dulu, anggota keluarga saya semua percaya kepada Dafa dan mendukung kultivasi saya. Dengan penganiayaan yang saya alami mengakibatkan keluarga saya menderita kerugian finansial yang besar.

Setelah kembali ke rumah dari penangkapan, PKT mengirim petugas ke rumah saya untuk melecehkan dan mengintimidasi saya. Keluarga saya marah dan khawatir tentang saya. Diracuni oleh kebohongan PKT, mereka tidak berani berbicara untuk mengutuk PKT karena tindakannya yang melanggar hukum. Malahan, mereka marah pada saya. Khususnya setelah saya ditangkap dan kembali ke rumah. Untuk mengawasi saya, pejabat PKT memaksa perusahaan suami saya memberinya cuti. Kemudian mereka menekannya untuk mengawasi saya sepanjang waktu. Mereka membuat saya tidak bisa bebas dengan tidak membiarkan saya keluar rumah.

Lalu, suami saya akan memukul dan mengumpat saya setiap kali ia tidak senang. Bahkan lebih buruk lagi, ia mengatakan banyak hal-hal tidak hormat tentang Guru dan Dafa. Tetapi, saya tidak membencinya. Saya merasa ini karena saya tidak melakukan dengan baik, dan dimanfaatkan oleh iblis. Saya tidak bisa keluar untuk menyelamatkan makhluk hidup, tapi lebih buruk lagi, saya membiarkan beberapa orang melakukan dosa terhadap Dafa. Saya merasa sangat bersalah kepada Guru dan Dafa, juga makhluk hidup yang ingin diselamatkan. Saya merasa sangat menyesal dan terus menyalahkan diri sendiri.

Sejak itu, saya berada di bawah bayangan ketakutan akan dianiaya. Lalu, saya sering mendengar tentang praktisi lain yang dianiaya: bahwa kelompok belajar Fa disabotase, dan si ini dan si itu ditangkap dan rumah mereka digeledah, diberhentikan dari tempat kerjanya, tidak diberikan pensiun, atau dihukum dan dijebloskan ke penjara. Mendengar semua hal ini membuat saya makin takut dan semakin memperbesar pikiran negatif saya. Dengan itu, saya menjadi terlalu berhati-hati dalam melakukan segala hal.

Keterikatan akan Kesombongan

Keterikatan kedua yang saya temukan adalah kesombongan. Sejak kecil, saya takut berbicara kepada orang-orang. Saya menjadi gugup dan tersipu ketika saya berbicara kepada orang lain. Jantung saya berdebar, dan saya tergagap. Di kelas, saya takut membaca di depan orang lain, takut jika teman sekelas akan menertawakan saya jika saya membuat kesalahan.

Setelah saya mulai berkultivasi Falun Dafa, saya perlahan berusaha mengatasi halangan ini, keterikatan saya berkurang, tapi tidak sampai pada titik hilang sepenuhnya. Terkadang masih termanifestasi. Sebagai contoh, saya takut membaca Fa di depan rekan praktisi. Jadi, saya sering salah mengucap, menghilangkan atau menambah kata-kata. Semakin saya takut, semakin buruk tingkat kultivasi saya. Berpikir tentang itu sekarang, di balik ketakutan, ada banyak keterikatan terpendam, seperti keterikatan ingin mengejar sesuatu, mentalitas pamer, sombong, ingin bersaing, iri hari, dan keterikatan akan kenyamanan.

Terkadang saya melihat praktisi lain dan hal-hal dalam kultivasi saya dengan keterikatan manusia. Terkadang saya memperlakukan kelompok belajar Fa sebagai formalitas dan merasa saya tidak bisa tersadarkan pada prinsip Fa. Hanya ketika saya belajar Fa sendiri saya baru bisa menyadari prinsip Fa, yang semuanya berawal dari kesalahpahaman saya sendiri.

Dengan menghadiri kelas belajar Fa bersama dengan begitu banyak keterikatan, bukankah saya merusak medan murni para praktisi? Jadi, saya dimanfaatkan oleh kejahatan dan mengalami penganiayaan ini.

Berkat penguatan dan perlindungan Guru, saya dapat menyadari keterikatan mendasar saya di tengah kesengsaraan, dan mengungkap penganiayaan oleh kekuatan lama. Saya sangat menghargai perlindungan belas kasih Guru!

Belajar dari Kesalahan

Saya harus belajar dari pelajaran serius ini, dan memperbaiki diri mulai sekarang. Saya akan belajar Fa dan menenangkan pikiran saya selama belajar Fa. Saya akan melenyapkan berbagai keterikatan saya, mengultivasi diri saya dengan baik, menjalani jalur masa depan saya dengan baik, dan menaruh hati saya untuk melakukan tiga hal. Hanya dengan begitu saya dapat menjadi layak bagi belas kasih Guru dan Dafa.