(Minghui.org) Sepasang suami istri dan putri mereka, semuanya penduduk asli Kabupaten Jiexi, Provinsi Guangdong, telah ditahan selama setengah tahun karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Putrinya sekarang dalam kondisi serius dan nenek dari pihak ayah yang berusia 97 tahun ditinggalkan tanpa ada yang merawatnya.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Cai Zhongda, Zeng Sufang dan putri mereka Cai Xiaoting ditangkap pada 15 Desember 2021, setelah dilaporkan karena menyebarkan kalender berisi informasi Falun Gong. Mereka ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Jiexi. Cai, 27, dibawa ke rumah sakit untuk resusitasi pada 6 Maret dan telah dibawa kembali ke pusat penahanan. Pada saat tulisan ini dibuat kondisi dia masih mengkhawatirkan, tetapi detail lainnya masih belum jelas.
Baik Cai, 60, dan Zeng, 53, dulunya berjuang dengan kesehatan yang buruk. Mereka menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk tagihan medis, namun kondisi mereka tidak banyak berubah.
Setelah mempelajari Falun Gong pada tahun 1999, mereka kembali sehat dan memulai bisnis keluarga dan berjalan semakin baik. Suatu kali mereka membeli barang dan penjual memberi Cai lebih sekantong rokok senilai 800 yuan. Setelah dia tahu, dia mengembalikannya ke penjual, yang sangat senang dan terkejut. Dia mengatakan itu adalah pertama kalinya seseorang mengembalikan barang kepadanya, sementara kebanyakan orang lain selalu berusaha mengambil keuntungan darinya.
Setelah rezim komunis melancarkan penganiayaan pada tahun 1999, Cai berulang kali menjadi sasaran karena menegakkan keyakinannya. Dia ditangkap pada 27 September 2003 setelah dilaporkan karena menyebarkan materi Falun Gong di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, di mana dia dan istrinya membuka toko baru awal tahun itu. Polisi menahannya di Pusat Penahanan No. 1 Kota Guangzhou selama dua tahun dan juga memantau Zeng sepanjang waktu. Polisi memaksa pemilik toko pasangan itu untuk menghentikan sewanya, memaksa Zeng pindah. Pelecehan dan penahanan Cai juga memaksa Zeng harus menutup tokonya, mengakibatkan kerugian lebih dari 100.000 yuan (Rp 220.000.000).
Zeng kemudian membuka toko lain di Kota Shunde di provinsi yang sama. Dia ditangkap di sana pada 14 April 2006 dan ditahan di Pusat Penahanan Leliu di Kota Shunde selama sebulan. Dia disiksa sampai muntah darah, tetapi penjaga menolak membebaskannya. Mereka malah memindahkannya ke Pusat Pencucian Otak Sanshui. Dia dikurung di sebuah ruangan kecil dan dipaksa menonton video propaganda yang menghujat Falun Gong setiap hari. Penyiksaan menyebabkan kondisi paru-parunya dia parah dan dia juga mengalami sesak di dadanya. Setelah tiga bulan cuci otak, dia dibebaskan.
Zeng dan Cai kemudian membuka toko di Kota Zhongshan di provinsi yang sama. Pada 9 Desember 2008, Cai ditangkap lagi saat melakukan bisnis dan kunjungan keluargaditolak. Ketika Zeng pergi ke kantor polisi untuk menuntut pembebasannya, polisi mengancam akan menangkapnya. Polisi juga memaksa sekolah putrinya agar mengeluarkan dia dan pemilik tanah tokonya agar mengusir keluarga itu.
Cai kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Sihui. Zeng harus menjual bisnis mereka di Kota Zhongshan dan membawa kedua anaknya kembali ke kampung halamannya.
Informasi kontak pelaku:
Chen Jihua (陈继华), kepala Departemen Kepolisian Kabupaten Jiexi: +86-13502691138
Li Weiqin (李伟钦), kepala Kantor Keamanan Domestik: +86-13923565668
Wang Hanyi (王汉意), kepala Kantor Polisi Nanshan: +86-13828138468
Zeng Shuanghui (曾双辉), kepala Pusat Penahanan Kabupaten Jiexi: +86-13502563992
Xiao Hongjun (肖洪俊), kepala Kejaksaan Kabupaten Jiexi: +86-13822990757
(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)