Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kultivasi Sejati: Hanya dengan Sungguh-sungguh Mencari Ke Dalam

16 Juli 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Setelah kami selesai belajar Fa pagi ini, seorang praktisi dari arena belajar Fa bersama kami mengatakan dia tidak akan datang belajar Fa malam ini, karena dia akan menulis artikel berbagi pengalaman. Dia juga mengatakan bahwa dia merasa seolah-olah sedang menyerahkan kertas ujian. Mendengar itu, saya berpikir: Bukankah Guru menggunakan dia untuk menyadarkan saya? Saya harus melakukan itu juga. Saya ingin menunjukkan rasa terima kasih saya atas belas kasih dan dukungan Guru.

Mengubah Diri Saya Setelah Mendapatkan Fa

Sebelum memperoleh Fa, saya memiliki kepribadian yang kuat. Saya selalu berusaha untuk menang, dan tidak boleh ada yang bisa menghina saya. Saya juga menderita banyak penyakit, seperti meningitis, TBC, kista ovarium, tumor rahim, dan sebagainya.

Saya juga menderita migrain parah, minum obat penghilang rasa sakit tidak efektif. Pada akhirnya, saya harus menggunakan opium untuk menghilangkan rasa sakit. Saya pergi ke Rumah Sakit Tumor Beijing pada tahun 1997. Dokter berkata kepada keluarga saya: “Biarkan dia mendapatkan apa pun yang dia inginkan setelah pulang, karena tidak ada obatnya.” Saya berpikir karena saya berusia 30-an dan masih muda, meskipun saya tidak takut mati, saya tidak ingin mati.

Pada 12 Mei 1998 teman suami saya datang memberi tahu saya bahwa istrinya mengalami bahu beku, dan kesulitan mengangkat lengannya. Namun, setelah dia mulai berlatih Falun Gong selama tiga hari, lengannya kembali normal. Jadi dia meminta saya untuk mencobanya.

Keesokan paginya saya pergi ke tempat latihan. Pembimbing mengajari saya gerakan latihan. Dia juga meminjamkan saya buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, dan meminta saya untuk menyelesaikan membacanya secepat mungkin.

Karena jumlah buku Dafa sangat terbatas, pembimbing membawa VCR dan rekaman video ceramah Fa Guru ke rumah saya, dan sekali lagi meminta saya untuk menontonnya sesegera mungkin. Saya bertanya-tanya mengapa dia meminta demikian, apakah karena saya sakit parah dan akan segera meninggal? Kemudian saya meminta suami saya menyalakan TV. Saat menontonnya, saya merasa sangat luar biasa. Tapi setelah beberapa saatkepala terasa sakit. Jadi, saya tidur sebentar, dan melanjutkan menonton segera setelah saya bangun.

Butuh waktu satu setengah hari untuk menyelesaikan menonton semua video itu. Pada hari itu, saya lupa minum obat. Sejak itu, saya tidak pernah minum obat apa pun, atau suntikan apa pun. Setelah saya selesai menonton video ceramah Guru, saya tahu bahwa inilah yang saya cari.

Pada malam yang sama, saya pergi ke tempat latihan untuk melakukan latihan. Seseorang tidak ingin saya bergabung dengan mereka, mengatakan bahwa saya sakit parah. Saya mengacuhkannya. Pada hari berikutnya, setelah saya menyelesaikan latihan, saya mengalami migrain parah, dan saya putuskan untuk tidur. Ajaibnya, setelah saya bangun, sakit kepala saya hilang, bersamaan dengan semua penyakit saya yang lain juga hilang. Saya merasa seperti terlahir kembali.

Saya sangat senang melafal Fa setiap saat. Saya melafalkan ketika saya sedang berjalan, memasak, atau sebelum tidur. Saya berpikir bahwa semakin banyak saya membaca, semakin mengerti dan semakin banyak yang saya peroleh.

Telah Dianiaya Berkali-kali

Namun, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa pada Juli 1999. Saat itu, saya baru berkultivasi Dafa selama lebih dari satu tahun, tetapi kehidupan keluarga kami yang harmonis hancur. Pada Juni 2000, saya pergi ke Beijing untuk membuktikan Dafa. Ketika saya melakukan latihan di Lapangan Tiananmen, saya ditangkap oleh petugas polisi, dan dibawa ke pusat penahanan setempat.

Tim manajemen perusahaan suami saya memaksanya untuk menceraikan saya. Mereka mengancam akan memecat dia dari pekerjaan. Pada hari ke-6 saya ditahan secara ilegal, suami saya, manajernya dan petugas pengadilan datang ke pusat penahanan dan memaksa saya untuk menandatangani perjanjian perceraian. Dia mengklaim bahwa dia akan menikah lagi dengan saya setelah saya dibebaskan. Saya menandatangani surat itu tanpa ragu-ragu. Baru setelah saya keluar, saya mengetahui bahwa dia telah menikah dengan orang lain selama penahanan saya. Jadi, saya tunawisma. Kemudian saya dianiaya lagi, dan dipaksa meninggalkan rumah dan saya berkelana.

Saat itu, meskipun saya memperoleh Fa, saya hanya memahami Dafa dengan perasaan dan bukan secara rasional, tanpa mengetahui apa itu kultivasi sejati, atau bagaimana berkultivasi.

Saya memperlakukan mengerjakan sesuatu sebagai kultivasi, dan sangat sibuk setiap hari. Jadi, saya dimanfaatkan oleh kekuatan lama dan ditangkap sembilan kali.

Setelah saya dibebaskan, saya tidak tahu bagaimana mencari ke dalam, tetapi lebih percaya bahwa saya melakukannya dengan baik. Pada 15 Mei 2003, saya ditangkap untuk ke-10 kalinya, dan dijatuhi hukuman 14 tahun di penjara wanita provinsi.

Saat ditangkap dan dipenjara, saya disetrum dengan tongkat listrik, diborgol ke kursi besi, ditusuk dengan bambu, diborgol ke belakang, dipaksa duduk di bangku kecil berkaki tiga, dilarang tidur selama belasan hari, belasan malam, dan siksaan kejam lainnya. Namun, saya tidak pernah membenci orang-orang yang menyiksa saya, dan hanya merasa bahwa mereka menyedihkan.

Saya akhirnya dibebaskan dari penjara pada 15 Mei 2017. Xinxing saya tidak meningkat selama kultivasi, tetapi menurun. Akhirnya, saya mengembangkan tumor di perut dan kaki saya menjadi bengkak. Saya hampir tidak bisa menjaga diri sendiri. Jadi, saya memutuskan untuk tinggal dengan saudara saya. Saya ingin dia menjaga saya. Setelah mengetahui keadaan saya, rekan-rekan praktisi memberi saya Zhuan Falun dan ceramah baru Guru, sehingga saya bisa belajar Fa dan melakukan latihan. Kemudian, saya secara bertahap pulih. Dengan bantuan praktisi, saya menemukan pekerjaan menjadi pengasuh, dan telah melakukannya sejak saat itu.

Rekan Praktisi Membantu Saya Mengatasi Penderitaan Karma Penyakit

Saya telah merawat tiga praktisi lama yang mengalami penderitaan karma penyakit. Karena kepribadian saya yang kuat, saya gagal dalam beberapa ujian Xinxing dengan mereka, dan saya kehilangan kesempatan untuk meningkatkan Xinxing yang telah diatur Guru bagi saya.

Segera setelah saya mulai bekerja untuk praktisi lama ketiga, dia meninggal. Anggota keluarganya meminta saya untuk merawat suaminya yang berusia 83 tahun, penderita diabetes, dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Karena saya tidak memiliki pekerjaan, dan mereka juga tidak dapat menemukan pengasuh yang tepat untuknya, saya memutuskan untuk merawat dia.

April lalu, saya tiba-tiba sakit perut, dan sulit berjalan. Ketakutan akan mati juga mengganggu saya. Faktor negatif mengganggu saya, menekan pikiran lurus saya. Saya selalu berpikir bahwa saya berada di bawah tekanan, yang berlawanan dengan menggunakan pikiran lurus untuk menyangkal penganiayaan terhadap tubuh saya. Itu menjadi semakin serius. Pada akhirnya, saya tidak bisa bekerja. Pada saat itu, seorang rekan praktisi datang menemui saya. Ketika saya berbagi dengannya tentang penderitaan saya, dia menyarankan saya tinggal bersamanya. sebelum saya pergi ke rumah praktisi ini saya meminta cuti kepada majikan saya.

Ketika dia meminta saya untuk melafalkan Fa Guru, saya mulai melafalkan,

“Saya adaalah pengikut Li Hongzhi, pengaturan lainnya saya tidak mau, tidak mengakuinya”— mereka niscaya tidak berani berbuat sesuatu terhadap anda. Segalanya dapat diselesaikan. Jika anda sungguh-sungguh dapat melakukannya, tidak hanya mengatakan di bibir saja tapi dilaksanakan dalam perbuatan, Shifu pasti akan berperan menentukan bagi anda (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao, 2003)

Melalui melafal Fa, belajar Fa dan melakukan latihan bersamanya, kesehatan saya meningkat. Pada hari berikutnya, dua praktisi mengunjungi dan berbagi dengan saya. Seorang praktisi berkata: “Anda perlu melihat apa yang menyebabkan keadaan ini. Sebelum anda mulai berkultivasi, apakah anda melakukan sesuatu yang tidak seharusnya anda lakukan? Ketika anda menemukan masalahnya, anda harus menyingkirkan semuanya. Kalau tidak, anda akan berada dalam bahaya besar.”

Setelah saya mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya masih mempunyai nafsu, jadi saya memancarkan pikiran lurus untuk waktu yang lama untuk melenyapkannya. Pada hari ketiga, saya pulih sepenuhnya. Namun, saya tidak mencari lebih dalam, melainkan mengembangkan kegembiraan hati dan mentalitas pamer. Saya senang memberi tahu rekan praktisi bahwa saya tidak apa-apa. Dia menatap saya tanpa berkata apa-apa. Selama periode waktu itu, mentalitas bersaing saya juga berkobar dan saya mengalami konflik dengannya. Kemudian, pada hari keempat, ketidaknyamanan saya kembali, saya mengalami sakit perut yang terputus-putus. Saya perlu memancarkan pikiran lurus lagi. Melihat itu, dia takut saya akan menghadapi keadaan kritis, dan tidak ingin menjaga saya lagi. Saya berpikir: Bukankah ini sesuatu untuk saya sadari? Saya telah mengandalkan dia selama beberapa hari ini dan menyebabkan masalah baginya.

Pada hari kelima, saya meninggalkan rumahnya dan kembali bekerja. Secara bertahap praktisi datang untuk belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan berbagi dengan saya tentang bagaimana mencari ke dalam. Mengingat pikiran lurus praktisi, ketidaknyamanan saya hilang. Beberapa hari kemudian, mereka semua pergi.

Kualitas kesadaran saya buruk, dan jauh di lubuk hati saya tidak meluruskan diri dengan Fa. Setiap kali seorang praktisi memberi saya petunjuk, saya hanya melihat masalah itu saja. Ketika mereka ada, keadaan saya baik-baik saja. Tetapi setelah mereka pergi, ketidaknyamanan saya kembali lagi. Mereka mengatakan kepada saya ini karena ketergantungan saya pada orang lain, karena saya tidak tahu bagaimana berkultivasi berdasarkan Fa dan mencari ke dalam.

Saya belajar dan melafalkan Fa setiap hari, memancarkan pikiran lurus; dan dalam sebulan saya bisa melewati penderitaan ini.

Menyingkirkan Keterikatan pada Kepentingan Pribadi dan Mentalitas Pamer

Dengan bantuan praktisi, saya menemukan banyak keterikatan lain, seperti keterikatan pada ego, iri hati, keterikatan pada kenyamanan dan kepentingan pribadi, egois, sombong dan memaksakan pendapat sendiri pada orang lain. Terkadang saya berbohong, tidak baik kepada orang lain, memiliki perbedaan dan kebencian. Sebelum berkultivasi, saya memiliki keterikatan yang kuat pada Qing antara pria dan wanita, sebagai akibatnya tidak bijaksana dan mengumpulkan karma.

Saya memutuskan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu telah berlalu. Namun, saya mengerti bahwa berutang harus membayar. Saya menjaga setiap pikiran saya, berkultivasi nyata dan gigih, menyangkal pengaturan kekuatan lama, dan sepenuhnya menyingkirkan substansi busuk dalam pikiran saya.

Ketika saya pergi ke supermarket, saya hanya berbelanja barang dengan harga murah. Ketika ada buah yang dijual, saya membeli banyak. Saya juga makan banyak buah setelah makan malam, dan berat badan saya bertambah. Saya memiliki keterikatan pada kepentingan diri sendiri, dan juga rakus, dan keterikatan saya pada makanan lezat juga menciptakan masalah bagi saya.

Ketika saya menjadi pengasuh, saya diminta bekerja dengan baik, namun saya bertindak ekstrem. Saya selalu berpikir untuk memasak segala macam makanan lezat untuk orang tuanya, berpikir jika putranya datang, dia akan memuji saya atas makanan yang saya siapkan untuk ayahnya. Setiap kali putranya datang dan kami makan bersama, orang tuanya akan memberi tahu putranya bahwa saya adalah juru masak yang hebat. Maka benar saja, putranya memuji saya. Setelah saya mendengarnya, saya merasa sangat senang. Kegembiraan hati, keterikatan pada keinginan untuk mendengar hal-hal yang baik, dan kesombongan muncul ke permukaan.

Suatu kali, setelah saya merebus daging babi sampai lembut, saya menggorengnya. Karena suhu minyak sangat tinggi dan masih ada air yang tertahan di dalam daging babi, segera setelah saya memasukkan daging babi ke dalam wajan, minyak memercik ke wajah saya. Ada banyak lepuh kecil di wajah saya. Sisi kiri hidung saya melepuh besar. Untuk sembuh butuh beberapa hari. Saya tidak menyadari bahwa penderitaan ini disebabkan oleh mentalitas pamer saya. Kemudian seorang praktisi mengingatkan saya bahwa saya sedang membuktikan diri sendiri, bertolak belakang dengan Dafa.

Tahun sebelumnya, dengan dimulainya pandemi, saya khawatir penguncian akan menyebabkan kekurangan pangan. Jadi atas inisiatif saya sendiri, saya membeli empat karung beras untuk majikan saya. Tetapi, ketika putranya melihat bahwa beras ayahnya masih tidak habis dimasak, dan ada cacing di dalamnya, dia tidak terlalu senang. Melalui kejadian ini, ego dan keegoisan saya yang kuat terungkap. Saya lupa bahwa saya adalah seorang praktisi, dan saya tidak lurus. Keterikatan yang kuat ini ditangkap oleh kekuatan lama, dan digunakan untuk menganiaya saya.

Setelah berbagi tentang Fa dan mencari ke dalam, saya menyadari bahwa semua keterikatan ini palsu. Saya tidak menginginkannya, dan harus sepenuhnya menyingkirkannya serta prasangka lainnya. Suatu kali, seorang praktisi baru yang bergabung belajar Fa bersama kami berbicara tentang bagaimana dia melihat seorang praktisi berusia 70-an yang tidak dapat menegakkan telapak tangannya selama memancarkan pikiran lurus, dan dia menjadi gelisah. Kepedulian antar praktisi memang perlu, namun pihak lain juga merupakan cermin bagi kita untuk mencari ke dalam. Setelah saya mendengar tentang ini, saya mulai mencari ke dalam. Kemudian, saya menyadari bahwa cukup sering, saya memiliki masalah yang sama.

Praktisi lama ketiga yang saya asuh sebelumnya meninggalkan lebih dari 50 buku Dafa yang perlu dilakukan koreksi kata. Saya ingin menyelesaikan koreksi dan kemudian memberikan buku-buku itu kepada praktisi baru. Ternyata bukan tugas yang mudah bagi saya, karena saya harus memakai kacamata baca.

Di sore hari, praktisi baru itu datang. Saya memintanya menggunakan pisau kecil untuk membantu saya. Dia bilang dia harus cepat-cepat pulang membereskan pekerjaan rumah. Saya mengatakan kepada dia bahwa saya melakukan ini untuknya. Dia tidak senang dan mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Segera, saya menangkap kebencian, perbedaan, memaksakan pendapat saya pada orang lain, serta berpikir bahwa mengoreksi kata-kata akan menunda saya belajar Fa. Saya dengan tulus minta maaf kepada praktisi ini. Rekan praktisi ini menyadari kekurangannya dan mengakui sambil tersenyum. Saya telah melewati batu loncatan lain.